• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian lapang dilakukan pada bulan September hingga Desember 2007, bertempat di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru, Jakarta.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain data hasil tangkapan yang didaratkan armada tradisional di PPS Nizam Zachman dan data hasil wawancara dari kuesioner yang diberikan ke berbagai pihak terkait.

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Pada penelitian ini ingin diketahui secara khusus tentang kondisi-kondisi aktual aktivitas pendaratan dan pelelangan hasil tangkapan, fasilitas terkaitnya dan kualitas hasil tangkapan di PPS Nizam Zachman dan hubungan yang terjadi antara aktivitas terhadap fasilitas terkait tersebut.

Aspek–aspek yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua aspek. Aspek pertama yaitu aspek hasil tangkapan yang meliputi jenis, ukuran hasil tangkapan beserta kualitasnya, serta aktivitas pendaratan dan pelelangan hasil tangkapan. Aspek kedua yaitu aspek fasilitas terkait aktivitas pendaratan dan pelelangan. Penelitian ini dibatasi pada hasil tangkapan yang didaratkan oleh armada tradisional di PPS Nizam Zachman yaitu kapal Gillnet, Muroami, Boukeami,bubu

danjaring tangsi.

Pada aspek pertama, peneliti melakukan pengamatan, wawancara, dan pengumpulan data sekunder. Pengamatan dilakukan terhadap hasil tangkapan yang didaratkan oleh armada tradisional.

1) Pengamatan yang dilakukan meliputi :

(1) Pengamatan aktivitas pendaratan hasil tangkapan mulai dari pembongkaran dalam palka kapal dan penyortiran, proses penurunan ikan dari kapal ke dermaga sampai pengangkutan dari dermaga ke gedung TPI, waktu dan lama pendaratan dan para pelaku yang melaksanakan proses pendaratan. Pengukuran lama waktu proses pendaratan dari palka ke TPI dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 hari pengamatan selama 3 hari per minggu dalam waktu 6 minggu pengamatan

(2) Pengamatan aktivitas pelelangan yang berlangsung, proses pelelangan di TPI, penanganan ikan di TPI, waktu dan lama pelelangan, para pelaku dalam proses pelelangan dan distribusi ikan dan daerah tujuan

(3) Pengamatan kualitas dan cara penanganan hasil tangkapan yang didaratkan dimulai pada saat pembongkaran hasil tangkapan dari dalam palka kapal sampai pengangkutan ke gedung TPI. Pengambilan contoh hasil tangkapan untuk mengetahui kualitas dilakukan penilaian organoleptik terhadap hasil tangkapan yang didaratkan. Pengamatan kualitas hasil tangkapan basah dilakukan secara organoleptik, yaitu mata, insang, daging, perut, dan konsistensinya. Selain itu, juga diamati jenis maupun ukuran hasil tangkapan tersebut. Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan metode purposive. Sample diambil per jenis ikan untuk 16 minggu pengamatan yang diambil secara acak dalam kurun waktu empat bulan di lapangan

2) Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait. Pemilihan responden dilakukan secara purposive, yaitu kepada :

(1) Pihak pengelola pelabuhan atau kepala pelabuhan (2 orang)

Adapun wawancara yang dilakukan meliputi bagaimana dan seperti apa peran pihak pengelola dalam mengelola kelancaran aktivitas pendaratan dan pelelangan hasil tangkapan, mengelola penanganan hasil tangkapan

dalam rangka menjaga kualitas hasil tangkapan berdasarkan aktivitas terkait

(2) Pihak pengelola TPI (3 orang)

Adapun wawancara yang dilakukan meliputi bagaimana cara pengelola TPI untuk memberikan kemudahan bagi nelayan dalam melakukan aktivitas pelelangan hasil tangkapan, proses aktivitas pelelangan berlangsung, kendala yang dialami dalam aktivitas pelelangan dan bagaimana cara dalam menjaga kualitas hasil tangkapan pada saat aktivitas pelelangan berlangsung

(3) Nelayan kapal Muroami, Boukeami, bubu dan Gillnet (24 orang dengan rincian 2 nakhoda dan 4 ABK pada tiap-tiap jenis kapal)

Wawancara yang dilakukan meliputi bagaimana pendapat nelayan tentang aktivitasnya dalam melakukan aktivitas pendaratan dan pelelangan hasil tangkapan di PPS Nizam Zachman, bagaimana cara nelayan dalam menjaga kualitas hasil tangkapan saat melakukan aktivitas pendaratan dan pelelangan hasil tangkapan

(4) Buruh angkut (20 orang)

Wawancara yang dilakukan meliputi bagaimana cara buruh angkut memperlakukan hasil tangkapannya untuk didistribusikan dari dermaga bongkar hingga ke gedung TPI, berapa jarak dan waktu yang dibutuhkan oleh buruh angkut dalam mendistribusikan hasil tangkapannya ke gedung TPI, rute apa yang dilalui, alat apa yang digunakan dan kecukupan fasilitas yang mendukung

(5) Pedagang ikan (6 orang)

Wawancara yang dilakukan meliputi bagaimana kondisi kualitas hasil tangkapan yang diterima oleh pedagang ikan dari TPI dan berapa biaya retribusi yang dipungut pihak TPI

(6) Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta (1 orang)

Wawancara yang dilakukan meliputi bagaimana kebijakan yang diambil oleh pihak Dinas dalam mengembangkan aktivitas pendaratan dan pelelangan hasil tangkapan di PPS Nizam Zachman, kebijakan dalam

menjaga kualitas hasil tangkapan, kendala yang dihadapi berkaitan dengan hal tersebut

3) Pengumpulan data sekunder diantaranya data hasil tangkapan yang diperoleh dari data hasil tangkapan yang didaratkan di TPI melalui UPT atau Kepala TPI. Data tersebut meliputi jenis hasil tangkapan yang didaratkan armada tradisional di PPS Nizam Zachman dan data produksi bulanan.

Pada aspek kedua, peneliti melakukan pengamatan dan pengumpulan data sekunder fasilitas terkait aktivitas pendaratan dan pelelangan.

1) Pengamatan yang dilakukan meliputi :

(1) Pengamatan terhadap kondisi aktual dermaga bongkar, serta tingkat kebutuhan fasilitas pelabuhan untuk menunjang aktivitas pendaratan tersebut baik dari segi jenis maupun jumlah fasilitas (2) Pengamatan terhadap kondisi aktual kolam pelabuhan, serta tingkat

kebutuhan fasilitas pelabuhan untuk menunjang aktivitas pendaratan tersebut baik dari segi jenis maupun jumlah fasilitas (3) Pengamatan terhadap kondisi aktual Tempat Pelelangan Ikan

(TPI), serta tingkat kebutuhan fasilitas pelabuhan untuk menunjang aktivitas pelelangan tersebut baik dari segi jenis maupun jumlah fasilitas

2) Pengambilan data sekunder yang dilakukan diantaranya data panjang dermaga beserta kapasitasnya, ukuran kolam pelabuhan beserta kapasitasnya dan ukuran TPI beserta kapasitasnya

Data yang dikumpulkan meliputi data utama dan data tambahan. Data utama terdiri dari data primer dan data sekunder. Data utama primer yang dikumpulkan meliputi data hasil tangkapan beserta organoleptiknya, data aktivitas pendaratan dan pelelangan, data fasilitas terkait pendaratan dan pelelangan. Data utama sekunder yang dikumpulkan meliputi jenis hasil tangkapan dan berat per jenisnya, produksi hasil tangkapan selama 60 bulan terakhir dan jumlah keranjang yang tersedia.

Data tambahan juga meliputi data primer dan data sekunder. Data tambahan berfungsi untuk melengkapi data utama. Bila tidak memungkinkan untuk diperoleh, data ini tidak diperlukan. Adapun data tambahan primer yang dikumpulkan meliputi dokumentasi aktivitas pendaratan dan pelelangan, fasilitas dan hasil tangkapan yang didaratkan sedangkan data tambahan sekundernya meliputi peta lokasi penelitian, letak geografisnya, kependudukan, sarana dan prasarana umum dan perikanan Jakarta.

3.4 Analisis Data

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa analisis sesuai dengan tujuan dari penelitian. Adapun analisis yang dilakukan meliputi aktivitas pendaratan, pelelangan, kebutuhan fasilitas, dan kualitas hasil tangkapan armada tradisional yang didaratkan di PPS Nizam Zachman. Data yang dianalisis secara terperinci yaitu berupa :

1) Untuk mengetahui kondisi aktual aktivitas pendaratan dan pelelangan, dilakukan analisis secara deskriptif terhadap proses aktivitas-aktivitas tersebut; 2) Untuk mengetahui kualitas hasil tangkapan, dilakukan analisis secara

deskriptif, penghitungan rata-rata dan analisis grafik terhadap kualitas hasil tangkapan melalui hasil pengamatan dan wawancara yang diperoleh dari kuesioner dan dari data organoleptik;

3) Untuk mengetahui kebutuhan fasilitas pelabuhan sebagai penunjang aktivitas pendaratan dan pelelangan baik dari segi jenis maupun jumlah fasilitas terkait, dilakukan analisis secara deskriptif melalui hasil pengamatan dan wawancara yang diperoleh dari kuesioner dan melalui hasil penghitungan rumus kebutuhan fasilitas. Selain itu dilakukan peramalan kebutuhan fasilitas sampai dengan 10 tahun ke depan melalui proyeksi produksi (subsubbab

2.3.4);

4) Untuk mengetahui hubungan kebutuhan fasilitas terkait aktivitas pendaratan dan pelelangan, dilakukan analisis deskriptif.

Dokumen terkait