• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. Tahapan Persiapan

Dalam dokumen 2010.08.25. USULAN TEKNIS RDTR Pak Ning (Halaman 23-44)

PENDEKATAN DAN METODOLOGI DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.2. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. Tahapan Persiapan

Dalam pelaksanaan pekerjaan, tahap persiapan bertujuan menyiapkan tim baik secara substansial maupun administratif, untuk melaksanakan pekerjaan ini. Serta memenuhi tujuan dan keluaran yang diharapkan. Kegiatan pada tahap persiapan antara laini:

a. Penyusunan Rencana Kerja.

Tahapan ini meliputi penyempurnaan metodologi agar lebih rinci dan operasional, dan penyempurnaan jadwal kerja untuk melengkapi dan mensinkronkan antara tugas jadwal rencana kerja dengan tenaga ahli.

b. Desk study 

Desk study merupakan kegiatan untuk mendapatkan gambaran awal wilayah studi. Pada tahap ini dikaji data sekunder, seperti: dokumen RTRW Kabupaten Bengkalis, dan peta-peta yang relevan, seperti peta topografi, peta land system skala 1 : 100.000, peta geologi, dan peta-peta lain yang relevan dan tersedia. Peta-peta tersebut digunakan untuk menyiapkan Peta-peta dasar untuk kegiatan lapang.

Pada tahap ini, dilakukan pula penyusunan checklist data, pengumpulan data sekunder, penyusunan daftar pertanyaan dan surat pengantar/administrasi untuk di lapangan.

c. Mobilisasi dan Penjelasan

Merupakan kegiatan mobilisasi tenaga ahli dan penjelasan kembali alokasi tugas tenaga ahli serta briefing tahap awal.

4.2.2. Tahapan Pengumpulan Data

1. Persiapan Untuk Pelaksanaan Survei Lapangan

Persiapan untuk pelaksanaan survei lapangan meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Penelaahan terhadap kebijaksanaan yang ada seperti RTRW, Rencana Tata Ruang yang telah ada (RUTR Kecamatan Bukit Batu), studi air bersih, studi transportasi, dan berbagai studi yg telah ada.

b. Pembuatan Checklist dan Questioner sebagai alat survei atau daftar data yang harus dicari di lapangan.

c. Penyiapan peta dasar skala 1 : 25.000 dan skala 1 : 5.000

d. Penyiapan peralatan survei seperti alat ukur, kamera, GPS, alat test dan lain-lain.

e. Pembuatan jadwal kerja survei di lapangan.

2. Pengenalan Lokasi dan Pengenalan Tokoh Masyarakat

Dalam pekerjaan ini masyarakat akan dilibatkan dalam survei dengan tujuan agar masyarakat merasa ikut peduli terhadap perencanaan wilayahnya. Selain itu juga diharapkan masyarakat lebih mengetahui kondisi wilayahnya karena menetap dan tinggal d i wilayah perencanaan. Mekanisme pelibatan masyarakat dalam tahap pengumpulan data antara lain:

a. Tahap Pengenalan Lokasi/ Penjajagan awal

Tim survei dari pihak konsultan beserta beberapa anggota masyarakat bersama-sama mengenali dan mengidentifikasi lokasi. Pada tahap ini, tim dari konsultan

sangat membutuhkan bantuan masyarakat yang sangat mengenal wilayahnya sendiri sehingga diharapkan akan memperoleh hasil yang maksimal dalam survei. Kegiatan yang dilakukan adalah:

- Wawancara informal kepada anggota masyarakat lain yang berada pada lokasi-lokasi khusus atau yang memerlukan penanganan khusus.

- Pencatatan hasil survei primer, baik secara global maupun rinci.

- Observasi di lapangan untuk mendapatkan gambaran umum (base line data) dari kelompok sasaran program.

b. Tahap Pengenalan Tokoh Masyarakat (Stakeholder )

Tim dari konsultan akan secara cermat mengenali orang yang dianggap sebagai tokoh masyarakat (stakeholder ) di lokasi. Oleh sebab itu pelibatan masyarakat dan pejabat setempat (camat dan lurah) dapat membantu penentuan tokoh tersebut.

Tim dari konsultan akan membuat daftar nama para tokoh tersebut dan melakukan pembobotan sesuai dengan pendapat masyarakat di lokasi ini. Tokoh masyarakat yang diharapkan terlibat di antaranya tokoh pejabat pemerintah (camat dan lurah), tokoh informal (ustadz, ilmuwan, sesepuh desa), pemilik tanah dalam skala besar (juragan tanah), wakil dari swasta (kalangan industri), wakil petani dan tokoh penting lainnya.

Dari hasil penjajagan awal tersebut kemudian akan dipaparkan dalam sesi pengenalan program terhadap para tokoh masyarakat (stakeholder ) di Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya. Dalam sesi ini dilihat tanggapan dari para tokoh terhadap gambaran yang diperoleh oleh pihak luar

melalui jajag pendapat para tokoh masyarakat Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya.

3. Survei Lapangan

Dalam tahap pengumpulan data survei lapangan, akan dikumpulkan data-data yaitu :

a. Kebijaksanaan pembangunan Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten (RTRWN, RTRW Propinsi Riau, RTRW Kabupaten Bengkalis), Rencana Strategis Kabupaen Bengkalis.

b. Karakteristik Fisik dasar, yang meliputi keadaan topografi, geologi, hidrologi, pola arus laut. Informasi tersebut perlu dilengkapi peta dengan kedalaman skala 1 : 25.000 dan skala 1 : 5.000

c. Karakteristik pola penggunaan lahan yang menggambarkan karakteristik penyebaran bentuk-bentuk fisik buatan manusia, yang meliputi:

- Uraian penggunaan lahan eksisting.

- Struktur masing-masing jenis penggunaan lahan. - Sebaran perumahan baik perumahan baru atau lama.

- Semua informasi dan data tersebut disajikan dalam bentuk peta dengan kedalaman, skala 1 :5.000 serta dilengkapi tabel- tabel data.

d. Data keadaan jalan Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya yang menggambarkan pola dan kualitas jaringan  jalan yang ada di Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan

sekitarnya, yang meliputi :

- Jenis dan kondisi perkerasan jalan.

- Panjang dan lebar jalan menurut fungsinya.

- Kondisi jalan dan fasilitas lainnya seperti saluran air limbah saluran pengeringan dan lain-lain.

- Garis sempadan bangunan dan dilengkapi untuk setiap ruas  jalan.

- Arus lalu lintas, parkir dan lain-lain.

- Data tersebut disajikan dalam bentuk peta dengan kedalaman skala 1 : 5.000 menggunakan perbedaan warna/ kode serta dilengkapi tabel-tabel data.

e. Data mengenai tanah Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya meliputi data pola pemilikan lahan secara umum dan perkiraan umum harga tanah yang disajikan dalam peta dengan skala 1 : 5.000.

f. Data mengenai sarana dan prasarana utama Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya yang meliputi:

- Pola distribusi fasilitas pendidikan, perbelanjaan, kesehatan, rekreasi beserta intensitas fungsi pelayanannya.

- Sistem distribusi dan kapasitas sumber air bersih atau air minum Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya

- Sistem pembuangan air limbah dan pengeringan (Drainase) Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya.

- Sistem pembuangan sampah.

g. Data mengenai aspek kependudukan sebagai bahan evaluasi kebijaksanaan kependudukan yang telah ditetapkan dalam rencana induk, data ini meliputi:

- Data jumlah penduduk Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya 5 tahun terakhir.

- Data distribusi jumlah penduduk diuraikan dalam unit data Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya dalam wilayah administratif terkecil untuk lima tahun.

- Data penduduk berdasarkan usia kerja untuk seluruh Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya lima tahun terakhir.

- Data distribusi jenis struktur tenaga kerja diuraikan dalam unit data Kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya terkecil (kelurahan/ desa) untuk lima tahun terakhir, data tersebut disajikan dalam bentuk tabel dengan dilampiri peta kepadatan penduduk.

h. Rencana pengembangan kegiatan industri sekitar, terdiri dari : - Luas lahan dan rencana pengembangan lahan

- Jenis kegiatan dan volume produksi - Jumlah dan karakteristik tenaga kerja - Bahan baku

- Pemasaran

- Limbah industri dan sistem pengolahannya

- Bangkitan dan tarikan transportasi kegiatan industri

- Efek multiplier/ kegiatan ekonomi ikutan kegiatan industri i. Data kegiatan ekonomi Penduduk Kawasan Kecamatan Bukit

Batu, terdiri dari:

- Struktur mata pencaharian penduduk

- Skala/ kapasitas kegiatan ekonomi penduduk (nelayan, industri kecil, perdagangan, pertanian)

- Faktor-faktor produksi kegiatan ekonomi lokal (bahan baku, tenaga kerja, modal, peralatan/mesin, teknologi, informasi, pasar, kewirausahaan)

 j. Data kegiatan Perekonomian wilayah, terdiri dari:

- Investasi skala besar (industri, pelabuhan, pariwisata, perkebunan, hotel danrestoran dll)

- Sumberdaya kelautan

- Sumberdaya pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, perhubungan dll

k. Data Pendapatan Daerah terdiri dari : PAD, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, swadaya masyarakat, investasi swasta

l. Data Kelembagaan Pembangunan, terdiri dari instansi pemerintah terkait, LSM, organisasi masyarakat, parpol, Asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi.

4.2.3. Tahap Pengenalan Permasalahan/ Issue Wilayah

Dalam tahap pengenalan masalah di lokasi ini sangat menentukan hasil perencanaan wilayah ini, sehingga pelibatan masyarakat sangat diperlukan. Tahap ini merupakan lanjutan dari tahap (1) yang akan menghasilkan kedetailan masalah (dilakukan di atas peta). Tahap ini dilakukan secara berkesinambungan, walaupun tim dari konsultan memiliki batas waktu yang ditentukan namun diharapkan masyarakat akan mengerti sebab akibat dari permasalahan yang ada atau yang akan terjadi di masa mendatang. Tahap ini berupa pertemuan atau rembug para tokoh dimana tim dari konsultan berfungsi sebagai fasilitator.

Beberapa hasil yang diharapkan dalam tahap ini adalah dapat teridentifikasi masalah-masalah dan penyebabnya, teridentifikasinya struktur masalah perkotaan oleh masyarakat penghuni kota diharapkan dapat menimbulkan koreksi diri dan muncul keinginan untuk mengatasi masalahnya sendiri. Diharapkan dapat teridentifikasinya struktur masalah dalam perwujudan ruang dalam kawasan.

4.2.4. Tahap Analisis Perencanaan

Di tahap ini, analisis dilakukan berdasarkan issue/ permasalahan pokok yang terjadi di kawasan perencanaan. Kegiatan analisis juga ditujukan untuk merumuskan arahan dan kebutuhan

pengembangan kawasan dimasa mendatang. Kebutuhan analisis wilayah Kecamatan Bukit Batumeliputi :

1. Analisis Makro Kawasan,

Pada tahap analisis makro kawasan diharapkan sekurang-kurangnya mencakup:

Analisis pengaruh pengembangan kawasan tehadap pertumbuhan ekonomi Propinsi Riau dan Kabupaten Bengkalis

Analisis prospek kawasan andalan Kecamatan Bukit Batu dan kebutuhan pengembangan sarana/ prasarana kawasan andalan Kecamatan Bukit Batu.

Analisis pengaruh kebijaksanaan pembangunan Kabupaten terhadap pengembangan kawasan.

Analisis kebijaksanaan tata ruang wilayah kabupaten dan pengaruhnya terhadap pengembangan kawasan Kecamatan Bukit Batu.

Analisis kebijaksanaan pengembangan sektor/ sub sektor yang terkait dengan fungsi kawasan.

Analisis kebutuhan pengembangan sektor/ sub sektor fungsional kawasan.

2. Analisis Mikro Kawasan,

Di tahap analisis mikro kawasan ini sekurang-kurangnya akan mencakup data:

Analisis fisik dan daya dukung kawasan

Analisis tata guna tanah, air dan udara dan sumber daya alam lainnya

Analisis fungsi lindung kawasan

Analisis struktur tata ruang

Analisis sosial ekonomi

Analisis karakteristik dan kebutuhan pengembangan fungsi kawasan

Analisis kebutuhan pengembangan kegiatan dominan dan kegiatan non dominan

Analisis kebutuhan pengembangan prasarana dan sarana

Analisis dampak pengembangan kawasan.

Pada tahap analisis ini akan dihasilkan perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan. Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan didasarkan atas hasil analisis kependudukan, sektor / kegiatan potensial, daya dukung lingkungan, kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan, sasaran pembangunan kawasan yang hendak dicapai, dan pertimbangan efisiensi pelayanan. Perkiraan kebutuhan tersebut mencakup:

Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan;

Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi kawasan Kecamatan Bukit Batudan sekitarnya;

Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya;

Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan;

-

kebutuhan ekstensifikasi;

-

kebutuhan intensifikasi;

-

perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembangan.

Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan.

4.2.5. Perumusan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kecamatan Bukit Batu

Perumusan ini berdasarkan pada perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan ruang serta

berdasarkan aspirasi masyarakat. Keluaran/ produk rencana yang akan dikeluarkan meliputi :

1. Penetapan Fungsi Kawasan Perkotaan

Penetapan fungsi kawasan baik dalam lingkup makro/ fungsi primer dan fungsi mikro (lingkup kota). Penetapan fungsi kota ini perlu dilengkapi dengan penentuan Visi dan Misi Pengembangan Kawasan Kecamatan Bukit Batudan sekitarnya.

2. Penetapan pola dan Pemanfaatan Ruang

Penetapan komponen fungsional serta hubungan fungsional antar fungsi kegiatan

Rencana alokasi fungsi-fungsi kegiatan perkotaan dan kegiatan penambangan (luas dan sebarannya di Kawasan Kecamatan Bukit Batu)

Pengaturan ketentuan-ketentuan bagi setiap kegiatan pada kawasan tertentu.

Pola pemanfaatan ruang dan prosedur kewenangan dalam pemanfaatan ruang.

3. Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan Perkotaan

Penentuan hirakhi/ tata jenjang pelayanan sarana dan prasarana (pelayanan regional, perkotaan atau satuan permukiman)

Penggunaan standart perencanaan kegiatan perkotaan yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan kebutuhan masyarakat Kawasan Kecamatan Bukit Batu.

4. Kebijaksanaan Pengembangan Penduduk

Meliputirencana jumlah dan distribusi penduduk tiap-tiap kelurahan.

Penyusunan rencana distribusi tenaga kerja penambangan dan daya dukung kegiatan ekonomi pendukungnya.

Penentuan sistem jaringan jalan berupa sistem pergerakan, penentuan fungsi jalan, penentuan tingkat pelayanan jalan bagi kegiatan penambangan, kegiatan perkotaan dan sistem pelayanan angkutan umum perkotaan.

Penentuan sarana dan Prasarana penunjang transportasi berupa sistem terminal.

6. Rencana Pengembangan pemanfaatan sumber air baku, meliputi :

Penentuan kapasitas (debit air yg tersedia baik dari air permukaan dan air tanah dangkal)

Penentuan fungsi dan klasifikasi pelayanan sungai-sungai dan rencana pemanfaatannya.

Rencana pemanfaatan air tanah dangkal untuk pelayanan penduduk perkotaan.

7. Rencana Sistem Jaringan Utilitas

Rencana sistem jaringan air bersih, air kotor, sistem persampahan, listrik, gas dan telekomunikasi

8. Tahapan Pelaksanaan Pembangunan

Penentuan prioritas program pembangunan selama 10 tahun dibagi dalam tahapan 5 tahunan

Penentuan kawasan prioritas pembangunan 9. Indikasi Unit Pelayanan

Pembagian unit-unit pelayanan

Penentuan kelembagaan

Indikasi biaya pembangunan

4.2.6. Pedoman Pelaksanaan Pembangunan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Kecamatan Bukit Batu

1. Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kecamatan Bukit Batu

Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan Kecamatan Bukit Batu dan sekitarnya meliputi :

a. Arahan Kepadatan Bangunan, berupa pengaturan kepadatan bangunan yang dirinci untuk setiap blok-blok peruntukan.

b. Arahan Ketinggian Bangunan, berupa pengaturan ketinggian bangunan yang dirinci untuk setiap blok peruntukan.

c. Arahan Perpetakan Bangunan, berupa pengaturan luas petak peruntukan pada setiap blok peruntukan dan pada setiap penggal jalan.

d. Arahan Garis Sempadan, berupa pengaturan berbagai garis sempadan yang dirinci sampai dengan blok peruntukan untuk tiap penggal jalan.

e. Rencana Penanganan Blok Peruntukan, berupa penanganan blok peruntukan dan jaringan pergerakan yang dirinci untuk setiap blok peruntukan dan penggal jalan.

f. Rencana Penanganan Prasarana dan Sarana, berupa penanganan prasarana dan sarana yang dirinci untuk setiap blok peruntukan dan penggal jalan.

2. Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Urban Development  Guidelines)

Pengendalian pemanfaatan ruang adalah suatu kegiatan dalam sistem penataan ruang. Dalam UU 26 Tahun 2007tentang penataan ruang, penataan ruang meliputi tigatahapan yaitu perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan upaya memperbaiki sistem rencana agarrencana selalu dapat digunakan sebagai dasar untuk memanfatkan sebagai dasar untuk pemanfaatan ruang dalam mewujudkan tujuan pembangunan.

Dalam UU 26 Tahun 2007tentang penataan ruang, disebutkan bahwapengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan dalam bentuk pelaporan, pemantauan, dan evaluasi. Penertiban terhadap pemanfaatan ruang yangtidak sesuai dilakukan dalam bentuk pengenaan sangsi sesuai dengan peraturan danperundangan yang berlaku.

a. Bentuk pelaporan dalam pengawasan adalah berupa pemberian informasiobjektif mengenai pemanfaatan ruang, baik yang sesuai maupunyangtidaksesuai dengan rencana tata ruang.

b. Pemantauan adalah usaha atau tindakan mengamati, mengawasi danmemeriksa dengan cermat perubahan kualitas tata ruang dan lingkungan yangtidak sesuai degan rencana tata ruang.

c. Evaluasi dimaksudkan sebagai usaha menilai kemajuan kegiatan pemanfaatanruang dalam mencapai tujuan rencana tata ruang. d. Penertiban adalah tindakan pengenaan sangsi yang dilakukan

melaluipemeriksaan dan penyelidikan atas semua pelanggaran terhadap pemanfaatanruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. Bentuk sangsi dapat berupasangsi administrasi, perdata, dan pidana. Ketentuan sangsi disesuaikan denganperaturan dan perundangan yang berlaku.

Upaya pengendalian pemanfaatan ruang perlu disusun prosedur dan mekanisme yangjelas agar upaya pengendalian pemanfaatan ruang dapat berjalan efektif. Penyusunan pedoman pengendalian pemanfaatan rung dilakukan dengan memperhatikan penggunaruang baik masyarakat atau swasta dan seluruh instansi yang terkait dengan penataanruang.

Pedoman Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang yang akan digunakan meliputi:

a. Mekanisme advis planning perijinan sampai dengan pemberian ijin lokasibagi kegiatan pengembangan kawasan Kecamatan Bukit Batu;

b. Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif bagi kawasan yang didorongpengembangannya, kawasan yang dibatasi pengembangannya, sertaterhadap upaya-upaya perwujudan ruang yang menjaga konsistensipembangunan dan keserasian perkembangan Kecamatan Bukit Batu, dan Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten;

c. Mekanisme pemberian kompensasi berupa mekanisme penggantian yangdiberikan kepada masyarakat pemegang hak atas tanah, hak pengelolaansumber daya alam seperti hutan, tambang, bahan galian, kawasan lindungyang mengalami kerugian akibat perubahan nilai ruang dan pelaksanaanpembangunan sesuai dengan rencana tata ruang; d. Mekanisme pelaporan mencakup mekanisme pemberian

informasi secaraobyektif mengenai pemanfaatan ruang yang dapat dilakukan olehmasyarakat dan instansi yang berwenang; e. Mekanisme pemantauan yang mencakup pengamatan,

pemeriksaan dengancermat perubahan kualitas tata ruang dan lingkungan yang tidak sesuai dandilakukan oleh instansi yang berwenang;

f. Mekanisme evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan kegiatanpemanfaatan ruang dalam mencapai tujuan rencana tata ruang yangdilakukan oleh masyarakat dan instansi yang berwenang;

g. Mekanisme pengenaan sanksi mencakup sanksi administratif, pidana danperdata.

3. Penetapan rencana tata ruang

Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kecamatan Bukit Batu, perlu adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruangdalam bentuk Surat Keputusan Bupati dalam hal Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kecamatan Bukit Batusebagai penjabaran RTRW Kabupaten Bengkalis.

4.2.7. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan

Laporan yang diberikan oleh konsultan dalam rangka pekerjaan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kecamatan Bukit Batu, meliputi berbagai buku laporan kegiatan. Adapun buku laporan tersebut antara lain adalah:

1. Buku Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan harus mencakup semua gambaran yang jelas tentang lingkup pekerjaan dan juga metodologi dan pendekatan teknis. Selain itu juga mencakup rencana pelaksanaan pekerjaan.

2. Buku Laporan Hasil Survey

Laporan hasil survey berisi tentang laporan pengukuran di lapangan, data-data eksisting kawasan, data-data primer sebagai bahan dasar dalam penyusunan RDTR Kecamatan Bukit Batu.

3. Buku Laporan Antara

Laporan berisikan ringkasan hasil survey lapangan, penelaahan kebijakan lain yang terkait, analisa potensi serta permasalahan kawasan, serta perumusan konsep dan strategi pengembangan RDTR Kecamatan Bukit Batu.

4. Laporan Final

Laporna Final secara umum merupakan hasil penyempurnaan dari laporan-laporan sebelumnya yang disusun berdasarkan hasil diskusi dan koreksi yang diberikan oleh pemberi

tugas. Dalam laporan akhir ini disertai pula gambar-gambar rencana.

5. Laporan Eksekutif 

Laporan Eksekutif merupakan bentuk format ringkasan dari Laporan Final.

6. Album Peta

Album peta yang dimaksud merupakan berbagai peta hasil perencanaan yang terdiri dari:

Peta Eksisting Tata Guna Lahan

Peta Lingkup Wilayah Administrasi Kota

Peta Rencana Struktur Pelayanan Kota

Peta Rencana Penggunaan Lahan Kota

Peta Rencana Pengembangan Kawasan Lindung Kota

Peta Kawasan Rawan Banjir

Peta Rencana Pengembangan Sistem Transportasi

Peta Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Air Bersih

Peta Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Drainase

Peta Rencana Pengembangan Jaringan Listrik

Peta Rencana Pengembangan Sistem Persampahan

4.2.8. Staf Ahli Dan Jadwal Pekerjaan 1. Staf Ahli dan Deskripsi Tugas

Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kecamatan Bukit Batu akan dilaksanakan oleh tim penyusun studi yang terdiri dari delapan orang staf ahli dan tiga tenaga penjunjang yaitu:

Tenaga Ahli

a. Team Leader/Ahli Planologi :

b. Ahli Planologi :

d. Ahli Arsitektur :

e. Ahli Pertanian :

f. Ahli Sos-Bud/Sosiologi : g. Ahli Ekonomi Pembangunan :

h. Ahli Lingkungan : Tenaga Penunjang a. Surveyor b. Drafter c. Operator Komputer d. Sekretaris Administrasi 2. Penjadwalan Pekerjaan

a. Jadwal Rincian Kegiatan Penanganan Pekerjaan

Berbagai jadwal rinci tahapan pekerjaan beserta jadwal terkait, dapat dilihat pada tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.

34

Rencana Penyusunan Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu 2010-2030 Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

NO URAIAN KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN (BULAN-MINGGU)

I II III IV

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I Tahap Persiapan

1 Pemahaman Materi Pekerjaan

2 Pemantapan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

3 Pemantapan sistem dan organisasi pelaksanaan pekerjaan

4 Melengkapi dan memobilisasi tenaga ahli sesuai dengan technical proposal 5 Kajian awal (Study Literatur)

6 Pembuatan rencanan / metodologi survey (menggali sumber data yang terkait, menyusun format pendataan, menyusun kuisioner, menyiapkan peralatan survei, dll)

7 Pembuatan Rancangan / Metodologi Pembahasan

II Pengumpulan Data dan Review 1 Survey Lapangan

a.Kondisi Fisik Dasar Kawasan

b.Kondisi Tata Guna Lahan

c.Kondisi Tata Massa Kawasan

d.Kondisi Sirkulasi Kawasan

e.Kondisi Vegetasi Kawasan

f.Kondisi Infrastruktur Kawasan

2 Review Kebijakan Pengembangan Kawasan Kecamatan Bukit Batu

III Tahap Analisis 1 Analisis Makro

a. Analisis pengaruh pengembangan kawasan tehadap pertumbuhan ekonomi Prov Riau &Kab. Siak

b. Analisis prospek kawasan andalan Kecamatan Bukit Batu dan kebutuhan pengembangan sarana/ prasarana kawasan andalan Kecamatan Bukit Batu.

c.Analisis pengaruh kebijaksanaan pembangunan Kabupaten terhadap pengembangan kawasan

d. Analisis kebijaksanaan tata ruang wilayah kabupaten dan pengaruhnya terhadap pengembangan kawasan Kecamatan Bukit Batu.

e. Analisis kebijaksanaan pengembangan sektor/ sub sektor yang terkait dengan fungsi kawasan.

f.Analisis kebutuhan pengembangan sektor 2 Analisis Mikro

a.Analisis fisik dan daya dukung kawasan

b.Analisis tata guna tanah, air dan udara dan sumber daya alam lainnya

c. Analisis fungsi lindung kawasan

35

Rencana Penyusunan Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu 2010-2030 f.Kondisi Infrastruktur Kawasan

2 Review Kebijakan Pengembangan Kawasan Kecamatan Bukit Batu

III Tahap Analisis 1 Analisis Makro

a. Analisis pengaruh pengembangan kawasan tehadap pertumbuhan ekonomi Prov Riau &Kab. Siak

b. Analisis prospek kawasan andalan Kecamatan Bukit Batu dan kebutuhan pengembangan sarana/ prasarana kawasan andalan Kecamatan Bukit Batu.

c.Analisis pengaruh kebijaksanaan pembangunan Kabupaten terhadap pengembangan kawasan

d. Analisis kebijaksanaan tata ruang wilayah kabupaten dan pengaruhnya terhadap pengembangan kawasan Kecamatan Bukit Batu.

e. Analisis kebijaksanaan pengembangan sektor/ sub sektor yang terkait dengan fungsi kawasan.

f.Analisis kebutuhan pengembangan sektor 2 Analisis Mikro

a.Analisis fisik dan daya dukung kawasan

b.Analisis tata guna tanah, air dan udara dan sumber daya alam lainnya

c. Analisis fungsi lindung kawasan

d.Analisis struktur tata ruang

e.Analisis sosial ekonomi

f. Analisis sosial budaya

g.Analisis karakteristik dan kebutuhan pengembangan fungsi kawasan

h.Analisis kebutuhan pengembangan kegiatan dominan dan kegiatan non dominan

i. Analisis kebutuhan pengembangan prasarana dan sarana

 j. Analisis dampak pengembangan kawasan IV Tahap Perumusan

a. Penetapan Fungsi Kawasan Perkotaan

b.Penetapan pola dan Pemanfaatan Ruang

c. Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan Perkotaan

d.Kebijaksanaan Pengembangan Penduduk

e. Rencana Sistem Transportasi

f. Rencana Pengembangan pemanfaatan sumber air baku

g. Rencana Sistem Jaringan Utilitas

h.Tahapan Pelaksanaan Pembangunan

V Penyerahan Laporan 1 Laporan Pendahuluan

Dalam dokumen 2010.08.25. USULAN TEKNIS RDTR Pak Ning (Halaman 23-44)

Dokumen terkait