• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam dokumen LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DJARUM Disus (Halaman 63-71)

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

b. Penulis menggunakan ruangan di bagian material preparation dan pre-pocess yang digunakan sebagai tempat untuk menyelesaikan tugas.

c. Penulis juga diperbolehkan untuk membantu staff dalam menyiapkan material untuk departemen

secondary.

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam pelaksanaan kerja praktek kali ini, khususnya untuk mengamati motion and time study, penulis menggunakan metode work sampling. Metode work sampling

dipilih karena dari ciri-ciri metode work sampling

yaitu:

a.Digunakan untuk pengukuran waktu kerja bagi pekerja langsung, tak langsung, dan mesin

b.Pengamatan dilakukan secara random (acak)

c.Sangat cocok untuk pekerjaan yang sifatnya tidak berulang

d.Urutan pekerjaannya tidak menentu e.Waktu penyelesaiannya relatif panjang

Terdapat 30 kali pengamatan dalam sehari. Jam kerja operator 1 shift adalah 8 jam. Penulis membagi satuan pengamatan menjadi 5 menit yang ditentukan dari pengamatan pada minggu pertama, maka akan didapat 96 kali pengamatan jika dilakukan secara utuh, tetapi penulis hanya mengambil sampel yaitu 30 kali pengamatan tersebut.

Waktu pengamatan tersebut ditentukan secara acak dengan bantuan bilangan random dan waktu satuan pengamatan adalah 5 menit. Misalkan terdapat bilangan random 1 maka

50

06:00 + (1 x 00:05)= 6:05

Pengamatan tersebut dilakukan selama 4 hari. Penulis mendapatkan data yang cukup maka dilakukan rekapitulasi lembar pengamatan.

Penulis memisahkan aktivitas produktif dan non produktif. Ada pun aktivitas produktif yang dilakukan dibagi menjadi 2 kategori yaitu:

1. Untuk pengawas material (Golongan 2 : Pekerja Material A)

a.Memastikan kesesuaian stock supply real dengan administrasi

b.Memastikan kesesuaian stock supply real dengan administrasi

c.Memastikan pekerja bagian material bekerja dengan baik bagian material

d.Menghitung pemakaian material

e.Membantu karyawan memindahkan material 2. Untuk karyawan material (Golongan 4 dan 5) a.Men-supply material ke mesin

b.Men-supply material ke terminal AGV atau pun hand pallet

c.Memindahkan hand pallet untuk mengambil material d.Mengumpulkan dan merapikan aval (ampalan, sampah

plastic, dan tali pengikat)

e.Mengecek ketersediaan material di mesin

f.Memastikan kesesuaian stock supply real dengan administrasi

g.Memindahkan filter dari kardus ke rak

h.Menulis label untuk ditempelkan pada karung sortiran i.Mengepak sortiran rokok ke karung di gudang sortiran j.Menimbang karung sortiran rokok di gudang sortiran

51 k.Membersihkan gudang sortiran l.Mengumpulkan aval

m.Membuka kemasan material

n.Membersihkan lantai (di area meja kerja material) o.Membersihkan lem di mesin

p.Mengambil sisa material

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh penulis adalah menentukan nilai faktor penyesuaian dan kelonggaran. Faktor penyesuaian adalah teknik untuk menyamakan waktu hasil observasi terhadap seorang operator dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan waktu yang diperlukan oleh operator normal dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut (Niebel, 1988).

Menurut Sutalaksana (1979), besarnya nilai faktor penyesuaian (p) memiliki tiga batasan, yaitu:

a.p > 1 bila pengukur berpendapat bahwa operator bekerja di atas normal (terlalu cepat)

b.p < 1 bila pengukur berpendapat bahwa operator bekerja di bawah normal (terlalu lambat)

c.p = 1 bila pengukur berpendapat bahwa operator bekerja dengan wajar.

Untuk mentukan faktor penyesuaian, penulis menggunakan Metode Westinghouse karena penggunaannya yang lebih mendetail dari masing-masing kemampuan yang dialami oleh operator.

Ada pun pemberian faktor kelonggaran dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada operator untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukannya, sehingga waktu baku yang diperoleh dapat dikatakan data waktu kerja yang lengkap dan mewakili sistem kerja yang diamati. Kelonggaran yang diberikan antara lain:

52

a.Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi

b.Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah (fatique) c.Kelonggaran untuk hal-hal yang tidak dapat

dihindarkan.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis sebelum

work sampling adalah: 1.Studi pendahuluan

a.Mendefinisikan masalah, menentukan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa sampling dilakukan, menentukan besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan.

b.Memilih operator

c.Membuat lembar pengamatan

d.Mendefinisikan aktivitas yang diamati (produktif/ non produktif serta Output Identification Unit

(OIU))

2.Perancangan sampling pekerjaan a.Menentukan satuan waktu pengamatan

b.Menentukan jumlah hari atau shift yang akan diamati c.Menentukan jumlah pengamatan dengan mempertimbangkan

jam kerja perusahaan.

d.Membangkitkan bilangan acak untuk menentukan waktu pengamatan dari table bilangan acak

e.Menentukan waktu pengamatan 3.Pengamatan dan pencatatan data

4.Menetapkan waktu baku dan waktu normal

Wn = � . . ... (persamaan 1) Wb = Wn (1+a) ... (persamaan 2) Keterangan : Wn : waktu normal Wb : waktu baku

53

T : selisih waktu kerja dengan waktu istirahat ni : jumlah kejadian aktivitas ke–i

n : jumlah kejadian seluruh aktivitas p : penyesuaian

54

4.3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktek

Untuk memahami lebih jelas mengenai pelaksanaan kerja praktek di PT Djarum dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Mulai

Mempelajari Aliran Material dan Proses

Produksi Filter

Mengumpulkan data-data untuk persiapan work

sampling

Merekapitulasi Lembar Data Pengamatan

Mengelompokkan aktivitas operator ke dalam beberapa elemen kegiatan

Membuat analisa faktor penyesuaian & kelonggaran

Membuat tabel perhitungan uji petik (waktu baku)

Analisa persentase produktivitas operator Membuat perhitungan beban kerja Selesai

55 4.4.Hasil Pekerjaan

Penulis mendapatkan tugas untuk mengamati motion and time study pada karyawan bagian material. Hasil pekerjaan ini meliputi lembar penilaian Lembar data yang diambil ketika Kerja Praktek kali ini meliputi lembar pengamatan terhadap 10 orang pekerja yang diambil selama 4 hari.

4.4.1.Lembar Data

Pada lembar data yang dapat dilihat pada Lampiran 1 hingga Lampiran 40 berisi pengambilan data secara acak dengan metode time study sesuai dengan bilangan random yang telah ditentukan sebelumnya, dengan masing-masing hari sejumlah 30 data.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, satuan waktu yang digunakan sejumlah 5 menit. Untuk keseluruhan pekerja, data diambil pada waktu yang sama yaitu pada hari Senin, Kamis, Jumat, dan Sabtu 8 Juli 2013, 11-14 Juli 2013.

4.4.2. Perhitungan

Perhitungan yang digunakan untuk mengolah data yang telah diperoleh, seperti yang tercantum pada lembar data meliputi perhitungan faktor penyesuaian dan kelonggaran.

Mengenai faktor penyesuaian, metode yang digunakan adalah metode Westinghouse dengan faktor yang menjadi pertimbangan meliputi skill, effort, condition, dan juga consistency dari masing-masing pekerja dalam melakukan setiap elemen kegiatan sesuai dengan job desknya. Untuk lebih jelasnya, lihat Lampiran 41 hingga Lampiran 50.

56

Hampir sama halnya dengan perhitungan faktor penyesuaian, perhitungan faktor kelonggaran pun diterapkan pada keseluruhan pekerja. Jika dilihat pada Lampiran 51 hingga Lampiran 60, ada beberapa hal yang termasuk ke dalam faktor kelonggaran, yang meliputi tenaga yang dikeluarkan (TD), sikap kerja (SK), gerakan kerja (GK), kelelahan mata (KM), keadaaan temperatur tempat kerja (KTK), keadaan atmosfer (KA), keadaaan lingkungan yang baik (KL), dan kebutuhan pribadi (KP). Pada setiap elemen kegiatan, terdapat persentase faktor kelonggaran yang nantinya dijumlahkan sehingga diperoleh total faktor kelonggaran tiap elemen pekerjaan.

Lembar data yang ada kemudian digabungkan dengan faktor penyesuaian dan kelonggaran untuk memudahkan dalam melakukan analisis dan pengolahan data. Penggabungan ketiga elemen ini disajikan dalam Rekapitulasi Lembar Pengamatan Pekerja Material yang tertera pada Lampiran 61 hingga Lampiran 70. Pada rekapitulasi ini juga terdapat jumlah aktivitas produktif dan non produktif dalam keseluruhan pengamatan yang dilakukan pada masing-masing pekerja.

Hal selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan pengolahan data untuk menghitung waktu baku tiap elemen kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing pekerja. Tabel perhitungan uji petik ini dapat dilihat pada Lampiran 71 hingga Lampiran 80. Meskipun elemen aktivitas yang dimiliki oleh beberapa pekerja adalah sama, akan tetapi dengan faktor kelonggaran dan penyesuaian yang berbeda, tentunya akan menghasilkan waktu baku yang berbeda pula.

57

Perhitungan persentase produktivitas untuk masing-masing pekerja dilakukan dengan menjumlahkan keseluruhan persentase produktif pada keseluruhan hari pengamatan yang kemudian dibagi dengan jumlah hari (4 hari). Untuk lebih jelasnya, lihat tabel 4.1 hingga tabel 4.10 di bawah ini.

Dalam dokumen LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DJARUM Disus (Halaman 63-71)

Dokumen terkait