• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Penelitian A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan objek yang diteliti adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan waktu yang ditempuh untuk penelitian ini dilakukan dari tanggal 17 oktober 2008 sampai 2 desember 2008.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tercatat pada tahun akademik 2007-2008 yang tersebar pada 10 fakultas dengan jumlah 20.000. Peneliti mengacu pada rumus solvin dalam menetapkan jumlah sampel dengan tingkat kepercayaan 10 % maka jumlah sampel yang diperlukan adalah 100 mahasiswa. Namun, dalam penelitian ini peneliti menyesuaikan dengan teknik sampel. Dengan melihat besarnya populasi, maka penulis membatasinya dengan mengambil beberapa sampel dari jumlah populasi yang ada sebanyak 250 responden untuk meneliti 10 fakultas, masing-masing fakultas diambil sampel secara random sebanyak 25 responden dengan tidak menggunakan proporsional.

Rumus Solvin N=...

n = Besar Sampel N= Besar Populasi e = Batas Error (10 %)

Dengan menggunakan rumus solvin diketahui jumlah sampel: n =...

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen (X) adalah keberagamaan yang terdiri dari dimensi-dimensi keberagamaan, sedangkan variabel dependen adalah pandangan mahasiswa terhadap pluralisme (Y). Hal ini dapat terlihat pada gambar dibawah ini (gambar 1).

(gambar 1)

D. Metode Pengumpulan Data KEBERAGAMAAN (X) Pandangan mahasiswa terhadap pluralisme agama(Y) X1 (Dimensi Intelektual) X2 (Dimensi ideologi) X3 (Dimensi ritualistik)

Terdapat beberapa langkah dalam metode pengumpulan data, antara lain: 1. Metode Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui. Angket mempunyai peranan penting sebagai instrumen dalam mengumpulkan data.50 Setelah penulis mendapatkan jawaban-jawaban dari angket tersebut, kemudian dilakukan penghitungan dengan metode-metode statistik korelasi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengumpulan data disusun dengan bentuk angket tertutup, menggunakan skala likart 1-5 yang artinya setiap jawaban memiliki skor tersendiri sesuai dengan item positif dan negatif. Dibawah ini merupakan indikator-indikator kuesioner yang disusun berdasarkan masing-masing variabel. Dari variabel keberagamaan yang meliputi praktek agama yaitu sholat wajib dan sunnah, puasa wajib dan sunnah, infaq dan sedekah, dan membaca alQur’an. pengetahuan agama, yaitu membaca buku-buku tentang keagamaan, mengikuti pengajian, mengikuti diskusi dan seminar tentang keagamaan. dan ideologi agama yaitu meyakini adanya Allah, Rasul, dan kitab alQur’an.

Sedangkan dari variabel pluralisme agama meliputi pengetahuan pluralisme agama yaitu mengetaui bahwa semua agama benar, mengetahui bahwa Islam menghormati agama lain, mengetahui bahwa Islam menghormati agama lain, mengetahui bahwa Allah memberikan kebebasan terhadap agama yang dianut. Sikap pluralisme agama yaitu menyetujui bahwa semua agama benar, menyetujui

50

Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta: PT Rineka Cipta,1997), h. 229.

tidak membedakan orang lain berdasarkan agama yang dianutnya, menyetujui bahwa kebebasan beragama adalah hak asasi manusia. Dan tindakan atau tingkah laku pluralisme agama yaitu pernah terlibat dalam mengadakan bakti sosial dengan orang yang berbeda agama, mengucapkan selamat pada hari perayaan mereka, menolong orang lain walaupun berbeda agama, membaca dan mengikuti diskusi serta seminar terhadap pluralisme agama.

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber, seperti jurnal, buku-buku, dan internet.

F. Uji Instrumen Data

Dalam hal ini metode pengumpulan data dilakukan secara kuesioner, agar data-data yang diterima penulis tidak terjadi penyimpangan atau kesalahan diperlukan tahap pengujian kuesioner. Alat pengujian kuesioner adalah uji kesahihan (validitas) dan uji kehandalan (realibilitas).

a. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan suatu tingkat kemampuan dari suatu alat ukur agar dapat mengungkapkan sesuatu yang menjadi tujuan pengukuran, makin tinggi validitas suatu alat ukur maka makin tepat alat ukur tersebut mencapai sasaran yang diinginkan. Hasil uji validitas instrumen ditunjukan oleh tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

ari hasil uji validitas pada tabel 1 menggambarkan semua instrumen dinyatakan valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation bertanda positif.

b. Uji Reliabilitas

Setelah semua instrumen dinyatakan valid, dilakukan pengujian reliabilitas. Konsep reliabilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi, yang berarti instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula.51 Uji reliabiltas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang digunakan yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil, dan konsisten. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.60. Hasil uji realibilitas dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2

Hasil Uji Realibilitas

Dimensi-Dimensi Cronbach's Alpha N of Item Keterangan Praktek Agama 0.7451 9 Reliabel Pengetahuan Agama 0.8307 10 Reliabel Ideologi Agama 0.8513 12 Reliabel Pengetahuan Pluralisme

Agama 0.6509 6

Reliabel Sikap Pluralisme Agama 0.7255 8 Reliabel Tindakan Pluralisme

Agama .07886 7

Reliabel

Sumber : data primer yang diolah

Interpretasi data nilai alpa cronbach adalah sebagai berkut: 1. 0.00-0.20 = tidak reliabel

2. 0.21-0.40 = kurang reliabel 3. 0.41-0.60 = cukup reliabel

51

Indriantoro dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. (Yogyakarta: BPFE, 2002), h. 180

4. 0.61-0.80 = reliabel

5. 0.81-1.00 = sangat reliabel

Tabel diatas menggambarkan hasil uji reliabel karena nilai alpha masing-masing dimensi diatas 0.60.

F. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan beberapa pengolahan data. Antara lain: analisis deskriptif, komparatif, korelasi dan regresi linear sederhana. Analisis data secara statistik, artinya data yang didapat selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus statistik untuk ditarik sebuah kesimpulan. Untuk menggambarkan tingkat keberagamaan dan pandangan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap pluralisme agama, penulis menggunakan analisis statistik deskriptif. Sedangkan untuk membandingkan keberagamaan dan pandangan mahasiswa terhadap pluralisme agama antara fakultas agama dan fakultas umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta digunakan analisa komparatif dengan pengujian anova one way. Dan untuk menguji pengaruh keberagamaan terhadap pandangan pluralisme agama digunakan korelasi dan regresi, yaitu metode analisis korelasi atau product moment karena datanya interval dan berdistribusi normal.

G.Prosedur Penelitian

Dalam tahap ini penulis merumuskan permasalahan, menentukan variabel, melakukan studi kepustakaan guna mendapatkan teori-teori pendukung, lalu menyusun dan menyiapkan alat-alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini. b. Tahap pengambilan data

Pada tahap ini penulis menentukan jumlah sampel (responden) dari populasi yang ada. Selanjutnya dari sampel-sampel ini penulis meminta para responden untuk mengisi angket yang telah dibuat yaitu dengan mengisi skala penelitian. Selanjutnya, setelah data-data yang diperlukan sudah terkumpul lalu penulis melakukan pengolahan data dengan bantuan alat ukur statistik.

c. Tahap pembahasan

Setelah melakukan pengolahan data, lalu penulis merumuskan hasil pengolahan tersebut dan membahasnya dengan teori-teori yang sudah penulis dapatkan dari beberapa referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian ini.

H. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan beberapa pertanyaan yang penulis ajukan dalam pembatasan dan perumusan masalah, penulis mendapatkan hipotesis, antara lain:

1. Bagaimana tingkat keberagamaan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ho: Tingkat keberagamaan mahasiswa UIN cenderung tinggi. Ha: Tingkat keberagamaan mahasiswa UIN cenderung rendah. 2. Apakah mahasiswa UIN mengerti tentang pluralisme Agama.

Ha: Mahasiswa UIN tidak mengerti tentang pluralisme Agama.

3. Adakah perbedaan keberagamaan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta antara Fakultas Agama dan Fakultas Umum.

Ho: Keberagamaan mahasiswa UIN antara Fakultas Agama dan Fakultas Umum sama.

Ha: Keberagamaan mahasiswa UIN antara Fakultas Agama dan Fakultas Umum berbeda.

4. Adakah perbedaan pandangan mahasiswa terhadap pluralisme Agama antara fakultas Agama dan fakultas Umum berbeda.

Ho: Pandangan Mahasiswa UIN terhadap pluralisme Agama antara fakultas Agama dengan fakultas Umum sama.

Ha: Pandangan Mahasiswa UIN terhadap Pluralisme Agama antara fakultas Agama dengan fakultas Umum berbeda.

5. Adakah pengaruh keberagamaan mahasiswa terhadap pandangan pluralisme agama.

Ho:Tidak ada pengaruh antara variabel keberagamaan mahasiswa terhadap pandangan pluralisme Agama

Ha: Ada pengaruh antara variabel keberagamaan mahasiswa terhadap pandangan pluralisme Agama.

BAB IV

Dokumen terkait