• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan

Metode penelitian pada dasarnya adalah suatu studi mengenai tata cara dalam melakukan penelitian. Maksudnya adalah metode-metode yang akan kita gunakan dalam melaksanakan suatu kegiatan penelitian. Setiap bidang ilmu memiliki metode penelitian masing-masing dalam mencari jawaban atas masalah- masalah yang terdapat pada bidang ilmu tersebut.45

Metode penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah atau langkah-langkah ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data untuk tujuan tertentu. Cara ilmiah diartikan bahwa suatu penelitian harus rasional, empiris, dan sistematis dalam pelaksanaanya.Rasional diartikan sebagai cara-cara yang dapat diterima oleh nalar manusia.Empiris merupakan cara-cara yang digunakan dapat teramati oleh indera manusia.Serta sistematis yang berarti menggunakan langkah- langkah yang teratur dan logis.46

Dalam melakukan penelitian dibutuhkan adanya data.Data dapat berupa data primer ataupun data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat akibat adanya proses pengumpulan data yang dimaksudkan untuk suatu penelitian. Sedangkan data sekunder merupakan kumpulan data yang dikumpulkan tidak dimaksudkan untuk suatu penelitian tertentu.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data sekunder didapatkan dalam bentuk tabel, laporan, artikel, buku-buku atau karya tulis ilmiah yang relevan, BPS, Departemen pertanian, Departemen Perdagangan, dan Lembaga Swadata Masyarakat terkait.

Data primer melalui wawancara dengan beberapa informan. Informan ini merupakan pelaku langsung proses distribusi hortikultura serta pihak-pihak yang mengetahui pola kegiatan distribusi komoditi hortikultura ini. Proses ditribusi yang dianalisis meliputi pola serta saluran-saluran distribusi yang terjadi.

Komoditas yang diteliti di dalam penelitian kali ini dibatasi kepada saluran distribusi pada enam komoditas yang dijual oleh pasar modern. Pemilihan enam komoditas ini dilandasi oleh pengamatan awal mengenai produk hortikultura apa saja yang dijual oleh pasar modern. Penentuan komoditas apa saja yang diteliti pada penelitian ini diawali dari penentuan produk komoditas hortikultura apa saja yang disediakan oleh pasar modern. Kemudian disaring lagi berdasarkan ketersediaan dan kesesuaian data yang ada di Badan Pusat Statistik. Varietas dari produk hortikultura juga menjadi pertimbangan. Produk yang memiliki banyak varietas tidak disertakan dikarenakan akan terciptanya kerancuan dalam pengolahan data dan karena data yang digunakan untuk harga yang diterima petani merupakan harga secara umum.

45Bambang Juanda. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Bogor: IPB-Press,2009), h 1 46Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta,2011), h-2

23

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodekualitatif dan kuantitatif.Sugiyono dalam bukunya memaparkan pengertian metode kuantitatif sebagai

Suatu metode yang berlandaskan pada kaidah-kaidah ilmiah, yaitu empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.”47

Dalam pelaksanaannya, metode kuantitatif merupakan suatu penelitian yang berupa angka-angka dan pada akhirnya hasil penelitian merupakan intepretasi dari angka-angka yang didapat. Sedangkan metode kualitatif didefinisikan di dalam buku Hamid Patilima sebagai

Suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia berdasarkan pada penciptaan gambar holistic yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar ilmiah.”48

Secara garis besar, penelitian kualitatif merupakan sebuah intepretasi kondisi masyarakat secara keseluruhan dan mendalam guna mendapatkan gambaran umum atau pola-pola atas suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat.

Analisis kualitatif yang digunakan adalah analisis ekonomi politik dimana merupakan suatu proses analisa gejala-gejala atau fenomena dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan melihat dari struktur kekuasaan di masyarakat.49 Dijelaskan lebih lanjut oleh Yustika bahwa

“analisis dengan pendekatan ekonomi politik merupakan suatu analisis yang mempertemukan ekonomi dan politik dalam hal alokasi sumber daya ekonomi dan politik (yang terbatas) untuk dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat.”50

Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis ,margin pemasaran, dan transmisi harga. Untuk menganalisis proses distribusi komoditas hortikultura digunakan indikator hasil perhitungan margin pemasaran serta transmisi harga yang terjadi pada komoditas hortikultura.Analisis kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ekonomi politik di dalam analisis ekonomi terhadap institusi.

Analisis Struktur Pasar

Metode yang digunakan dalam menganalisis bentuk struktur pasar dari komoditas hortikultura ini digunakan metode analisis kualitatatif berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, studi literatur, serta wawancara dengan pihak- pihak yang terlibat di dalam proses distribusi komoditas hortikultura.

Pengamatan mengenai struktur pasar dikonsentrasikan berdasarkan struktur pembeli dan penjual yang terlibat dalam setiap tingkatan pemasaran. Pembentukan harga dalam tiap tingkatan juga dapat menjadi salah satu acuan dalam pembentukan struktur pasar.

47Ibid, h-2

48Hamid Patilima. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2010), h 2-3

Pendefinisian metode kualitatif di buku Hamdi Patilima merupakan pemikiran Cresswel tahun 1994

49Ahmad Erani Yustika.op.cit, h 131 50Ibid., h. 135

24

Analisis Efisiensi Pasar

Metode yang digunakan dalam mengetahui efisiensi pemasaran dalam komoditas hortikultura adalah analisis Margin Pemasaran serta Analisis Transmisi Harga.

Analisis Margin Pemasaran

Marjin pemasaran merupakan selisih nilai yang didapatkan setiap tingkatan- tingkatan yang terlibat di dalam proses distribusi suatu komoditas. Nilai marjin pemasaran itu sendiri merupakan perbedaan harga yang didapat oleh dua tingkatan pemasaran dibandingkan dengan jumlah dari komoditas tersebut yang dipasarkan. Komoditas hortikultura merupakan suatu komoditas yang memiliki rentang distribusi yang panjang, dimulai dari petani sebagai produsen hingga ke konsumen. Panjangnya rentang distribusi ini dapat menimbulkan kecenderungan tingginya margin pemasaran yang terjadi.

Dalam menghitung margin pemasaran yang ada pada komoditas ini, formulasi yang digunakan adalah:51

MT = ∑ �� MT = Psi – Pbi

dimana: MT = Marjin pemasaran total

Mi = Marjin pemasaran tingkat ke-i Psi = Harga jual pasar tingkat ke-i Pbi = Harga beli pasar tingakt ke-i

Semakin tinggi nilai margin pemasaran maka semakin tidak efisien distribusi dari komoditas tersebut, yang pada akhirnya tingginya margin pemasaran berarti harga yang diterima petani jauh lebih rendah dibandingkan harga yang diterima konsumen.

Analisis Transmisi Harga

Perbedaan harga yang diterima antara petani sebagai produsen dengan konsumen sebagai tingkatan akhir dari distribusi merupakan sebuah transmisi harga. Transmisi harga juga dapat diartikan sebagai bagian yang diterima petani dibandingkan dengan harga pada konsumen yang merupakan akibat adanya tingkatan-tingkatan yang ada pada proses distribusi.

Dalam menganalisis transmisi harga atau bagian yang diterima oleh petani dapat dihitung dengan cara:52

TM = ��

�� � %

dimana : Pr = harga di tingkat konsumen Pf = harga di tingkat petani

TM = transmisi harga atau bagian yang di dapat petani

Semakin tinggi transmisi harga menandakan bahwa harga yang didapatkan oleh petani semakin mendekati harga jual di tingkat konsumen. Hal tersebut

51 Nursahaldin Sam.[Skripsi].Analisis Rantai Tataniaga Biji Kakao di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan..IPB, Bogor 2012. h 32

Formulasi margin pemasaran merupakan tulisan dari Limbong dan Sitorus (1987) 52Ibid., h 34

25 mengartikan semakin tinggi transmisi harga pada komoditas hortikultura menandakan semakin efisien proses distribusi dari komoditas tersebut.

Transmisi harga merupakan sebuah analisis mengenai pengaruh antar harga yang ada di pasar. Perbedaan tersebut dapat diakibatkan oleh jarak geografis atau tinggi rendahnya rantai pemasarannya. Di dalam pasar, terjadinya transmisi harga yang simetris dapat terjadi dengan baik pada pasar yang menganut Law of One Price. Artinya adalah, apabila ada peningkatan dalam harga suatu produk, penjual lain yanng menjual produk yang homogen akan meresponnya dengan adanya kenaikan harga juga.53

Analisis Ekonomi Politik Struktur Pasar Komoditas Hortikultura

Dalam menganalisis struktur pasar komoditas hortikultura dalam perspektif ekonomi politik, dilakukan penelitian terhadap saluran pemasaran, dan integrasi pemasaran yang ada pada produk hortikultura. Untuk menganalisis struktur pasar yang memberikan gambaran atas fenomena oligopsoni yang terjadi pada tiap komoditas, peneliti memfokuskan pada analisis ekonomi terhadap institusi.

Analisis ekonomi terhadap institusi memandang bahwa institusi merupakan suatu hambatan yang dikenakan kepada pelaku ekonomi yang mengatur cara serta nilai-nilai yang berlaku di dalam kegiatan ekonomi.54Dalam menjadi penelitian ini

yang menjadi titik analisis ekonomi politik ekonomi terhadap institusi adalah pola hubungan institusi dan perilaku pasar. Analisis ini melihat hubungan di dalam pasar dimana memandang tiga cara pendekatan, yaitu:55

1. Pasar dipandang sebagai institusi. Pada cara ini penelitian difokuskan kepada menganalisis aturan-aturan yang berlaku di pasar hortikultura yang mengatur perilaku para pelaku pasar seperti kesepakatan yang terjadi di dalam pasar.

2. Institusi akan mendefinisikan cakupan pertukaran pasar. Pada cara ini penelitian difokuskan kepada larangan-larangan pertukaran yang ada di pasar hortikultura. Larangan-larangan ini dalam bentuk alasan-alasan personal atau budaya yang melatar belakanginya

3. Institusi tidak hanya berfungsi untuk melarang, tetapi juga bisa digunakan untuk mengubah pola intensif yang mendasari pertukaran. Cara ini difokuskan kepada ganjaran-ganjaran atau hukuman yang ditetapkan di dalam pasar hortikultura.

Analisis mengenai struktur ekonomi produk hortikultura ini menggunakan inteprestasi secara deskriptif yang didapatkan dari wawancara dengan narasumber. Narasumber yang dipilih untuk mendapatkan data hasil wawancara adalah LSM- LSM yang melakukan penelitian atas produk hortikultura yang dipilih, yaitu enam produk hortikultura yang dijual oleh pasar modern, serta departemen pertanian dan departemen perdagangan sebagai otoritas yang mengatur dan mengawasi institusi pasar dari produk hortikultura ini

53 P. Abbot, C. Wu, F. Tarp. 2011. Transmission of World Prices to the Domestic Market in Vietnam. USA: Purdue University, h-23

54James A. Caporasso dan David P. Levine, op.cit, h 361 55Ibid, h 363

26

Dokumen terkait