• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data atau jawaban dari pertanyaan yang timbul dari seorang peneliti dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metodologi penelitian digunakan sebagai acuan peneliti dalam melakukan penelitian sehingga diperoleh jawaban yang sesuai dengan permasalahan dan kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan. Konsistensi penelitian akan lebih terjaga dengan adanya perlakuan yang sesuai dengan metodologi yang sudah ditentukan.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalahpenelitian deskriptif (descriptive research), yaitu penelitian yang bersifat menjelaskan variabel yang ada.Pola analisis yang digunakan adalah pola pengamatan dengan rentang waktu tertentu.Penelitian ini hanya melukiskan keadaanobjek atau persoalannya dan tidak dimaksudkan untuk menarik kesimpulan yang berlaku umum.Menurut Marzuki (2001:8) penelitian deskriptif ialah penelitian yang dilakukan dengan melukiskan keadaan obyek atau persoalan yang tidak dimaksudkan untuk mengambil atau menarik kesimpulan yang berlaku umum.Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk membuat pemaparan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada objek penelitian sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Penelitian deskriptif yang dilakukan adalahpenelitian deskriptif eksploratif.Menurut Sekaran (2003:156), studi eksploratif digunakan untuk memahami dengan lebih baik

mengenai suatu permasalahan secara lebih mendalam. Tujuan dari penelitian deskriptif eksploratif adalah untuk membuat gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta,sifat, dan hubungan antar aspek yang diteliti. Oleh karena itu, jenis penelitian ini juga digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan perusahaan, baikitu lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perusahaan.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Agar lebih terfokus pada penelitian yang dituju, maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada analisa penerapan strategi perusahaan dengan menggunakan analisa lingkungan perusahaan, dan bagaimana implementasi Blue Ocean Strategy pada Telkom Witel Pasuruan dengan mengambil studi terhadap produk Speedy.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah pada kantorPT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Pasuruan yang berlokasi di jl. Alun-alun timur no. 1 Pasuruan

3.4 Jenis dan Sumber Data 3.4.1 Jenis Data

Adapun data yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah: 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari obyek yang penelitian secara langsung, baik melalui wawancara perseorangan atau individu.data primer

didapatkan dari hasil wawancara dan diskusi dengan jajaran eksekutif Telkom Witel Pasuruan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung dari obyek penelitian. Data ini biasanya merupakan kumpulan data yang sudah ada dan diolah oleh peneliti terdahulu/pihak lain yang bersangkutan, misalnya dalam bentuk tabel atau gambar. Pada penelitian ini data sekunder berupa referensi buku, internet, atau jurnal tentang implementasi Blue Ocean Strategy serta referensi-referensi yang memuat informasi tentang perusahaan.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam: 1. Data Internal

Data internal berasal dari lingkup perusahan. 2. Data Eksternal

Data eksternal, yaitu data mengenai perusahaan yang diperoleh dari referensireferensi di luar perusahaan.Dalam penelitian ini data eksternal yang digunakan adalah data sekunder, yaitu berupa referensi buku, internet, atau jurnal tentang implementasi Blue Ocean Strategy serta referensi-referensi yang memuat informasi tentang perusahaan.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Marzuki (2001: 12) menjabarkan bahwa terdapat tiga macam metode pengumpulan data, yaitu sensus, sampling, dan studi kasus.Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah studi kasus (case study), yaitu pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen kemudian masing-masing elemen dianalisa secara mendalam dimana kesimpulan yang ditarik hanya berlaku untuk elemen-elemen yang diselidiki.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab lisan secara langsung kepada nara sumber untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Menurut Sugiyono (2009:137) wawancara dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231).

3. Studi Pustaka

Yaitu melakukan studi literatur terhadap buku-buku yang relevan, surat kabar, majalah, jurnal, artikel, maupun penelitian atau tulisan ilmiah.

3.7 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Data yang ada dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Zuriah (2007:94)Dalam penelitian yang bersifat deskriptif analitis, data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, perilaku, tidak ditungkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekadar angka atau frekuensi.

Analisis ini kemudian juga digunakan untuk menjelaskan lebih dalam mengenai bagaimana implementasi Blue Ocean Strategy pada Telkom Witel Pasuruan terhadap produk Speedy, dengan menerapkan kerangka kerja dan alat analisis dari Blue Ocean Strategy serta menjalankan enam prinsip Blue Ocean Strategy.

3.8 Alat Analisis Data

Untuk penelitian ini, peneliti akan menggunakan analisis data non-statistik yang dilakukan dengan menggunakan tabel, grafik atau angka yang tersedia. Dalam penelitian ini, alat analisis yang digunakan memiliki ciri dan keistimewaan tersendiri. Alat analisis tersebut adalah:

1. Analisis Matriks EFE (External Factor Evalution)

Analisis EFE merupakan analisis terhadap faktor lingkungan eksternal perusahaan yang dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu: lingkungan jauh (faktor politik, ekonomi, sosial budaya, kependudukan, dan teknologi) dan lingkungan industri (ancaman pendatang baru, daya tawar menawar pembeli, daya tawar menawar pemasok, intensitas tingkat persaingan industri,

ancaman produk pengganti). Dengan dilakukannya analisis EFE, maka akan dilakukan analisis menyeluruh terhadap setiap faktor lingkungan eksternal yang berpengaruh bagi perusahaan.

Menurut Fred R. David (2004: 161) terdapat beberapa langkah, untuk menentukan faktor strategi eksternal sebelum membuat Matriks Evaluasi Faktor External (EFE), yaitu:

1. Buatlah daftar critical success factors (faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha) untuk aspek eksternal yang mencakup perihal opportunities (peluang) dan threats (ancaman ) bagi organisasi. 2. Tentukan bobot (weight) dari critical success factors tadi dengan skala yang lebih

tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

3. Tentukan peringkatsetiap critical success faktors antara 1 sampai 4 ; dengan keterangan :

1 = respon organisasi jelek 2 = respon organisasi rata-rata 3 = respon organisasi diatas rata-rata 4 = respon organisasi bagus

Peluang dan ancaman dapat diberi nilai 1, 2, 3, atau 4.Peringkatditentukan

berdasarkan efektivitas strategi organisasi.Dengan demikian, nilai didasarkan pada kondisi organisasi.

4. Kalikan nilai bobot dengan nilai peringkatnya untuk mendapatkan skor semua critical success factors.

5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi organisasi yang dinilai. Adapun contoh untuk tabel analisis EFE dapat dilihat pada contoh tabel adalah sebagai berikut

Tabel 3.1

Contoh Tabel Analisis EFE

Key Eksternal Factors Bobot Peringkat Skor

Peluang (opportunities)

- Isikan faktor-faktor peluang ekstern Ancaman (threats)

- Isikan faktor-faktor ancaman ekstern

Total 1

Sumber : Hussein Umar. Strategik Management in Action. (2005:250)

2. Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evalution)

Analisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dilakukan dengan menggunakan matriks IFE sehingga akan dilakukan analisa terhadap setiap faktor lingkungan internal yang berpengaruh bagi perusahaan. Data dan informasi aspek internal perusahaan didapatkan dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek operasional, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan teknologi perusahaan.

Langkah-langkah untuk menentukan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) menurut Fred R. David (2006:206), antara lain:

1. Buatlah daftar critical success factors (faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).

2. Tentukan bobot (weight) dari critical success factors tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

3. Beri peringkat (nilai) antara 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor yang memiliki nilai:

1 = sangat lemah 2 = tidak begitu lemah 3 = cukup kuat

4 = sangat kuat

Kekuatan harus mendapat nilai 3 dan 4, sedangkan kelemahan mendapat nilai 1 dan 2.Peringkat mengacu pada kondisi organisasi.

4. Kalikan antara bobot dan peringkat dari masing-masing faktor untuk menentukan nilai skornya.

5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi organisasi yang dinilai. Adapun contoh untuk tabel analisis IFE dapat dilihat pada Tabel 3.1 di halaman berikut:

Tabel 3.2

Contoh Tabel Analisis IFE

Key Internal Factors Bobot Peringkat Skor

Kekuatan (strengths)

- isikan faktor-faktor kekuatan intern Kelemahan (weakness)

- isikan faktor-faktor kelemahan intern

Total 1

Sumber : Hussein Umar. Strategic Management in Action. (2005:251)

3. Analisis Matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportuniy-Threat)

Matriks SWOT dapat menggambarkan secara lebih jelas bagaimana interaksi antara kekuatan dan kelemahan terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Faktor kekuatan dan kelemahan didapat dari key success factorsanalisis IFE, sedangkan faktor peluang dan ancaman didapat dari analisis EFE.

Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Strategi SO dibuat berdasarkan jalan pikiran, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST menggunakankekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Adapun contoh untuk tabel analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Contoh Tabel Matriks SWOT IFE

EFE

Strength (S) 1. (catat kekuatan 2. internal yang ada) 3.

Weakness (W) 1. (catat kelemahan 2. internal yang ada) 3.

Opportunities (O) 1. (catat peluang 2. eksternal yang ada) 3. Strategi SO 1. 2. 3. Strategi WO 1. 2. 3. Threat (T) 1. (catat ancaman 2. eksternal yang ada) 3. Strategi ST 1. 2. 3. Strategi WT 1. 2. 3. Sumber : Fred R. David. Manajemen Strategi Konsep. (2006:287)

Ada delapan langkah yang terlibat dalam membuat Matriks SWOT. 1. Tuliskan peluang eksternal kunci organisasi.

3. Tuliskan kekuatan internal kunci organisasi. 4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi SO dalam sel yang ditentukan.

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi ST dalam sel yang ditentukan.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan.

Buatlah kemungkinan strategis dari organisasi berdasarkan pertimbangan kombinasi empat set faktor strategis tersebut.

4. Analisis Matriks IE (Internal-External)

Alat analisis ini adalah alat analisis yang menyatukan analisis internal dan analisis eksternal yang telah diketahui hasil akhir perkalian bobot dan rating pada masing-masing alat analisis. Alat analisis ini terdiri dari sembilan kolom dimana menentukan positioning perusahaan pada saat ini dengan skor yang terbobot tersebut.

Menurut Fred R. David (2006:303), langkah-langkah dalam analisis IE adalah : 1. Rekomendasi untuk divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan

sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke

belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) dapat menjadi sesuai untuk divisi-divisi ini.

2. Divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi jaga dan pertahankan; penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan untuk divisi tipe ini.

3. Rekomendasi yang umum diberikan untuk divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, dan IX adalah tuai atau divestasi. Organisasi yang berhasil mampu mencapai portofolio bisnis yang diposisiskan dalam atau sekitar sel I dalam Matriks IE.

Gambar 3.1

Contoh Matriks Internal-Eksternal Total Skor

Kuat Rata-rata Lemah Tinggi

Total Sedang Skor

Lemah

Sumber : Hussein Umar. Strategic Management in Action. (2005:234) II IV IX III VI V VII VIII I

5. Analisis Kerangka Kerja Empat Langkah Blue Ocean Strategy

Agar dapat mendobrak pertukaran (trade off) antara diferensiasi dengan biaya rendah, serta agar dapat menciptakan nilai kurva baru, terdapat empat pertanyaan kunci untuk membuat kerang kerja empat langkah, diantaranya:

1. Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja oleh industri?

2. Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri? 3. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?

4. Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan?

Pertanyaan pertama menghilangkan faktor-faktor sudah lama menjadi ajang persaingan perusahaan dalam industri. Pertanyaan kedua menentukan apakah perusahaan terlalu berlebihan dalam melayani konsumen dan meningkatkan struktur biaya konsumen tanpa menghasilkan apa-apa. Pertanyaan ketiga mendorong untuk menguak dan menghilangkan kompromi-kompromi yang dipaksakan industri kepada konsumen. Pertanyaan keempat membantu menemukan sumber-sumber nilai yang sepenuhnya baru bagi pembeli, menciptakan permintaan baru serta mengubah pemberian harga strategis industri.

Gambar 3.2

Kerangka Kerja Empat Langkah

Sumber : Kim dan Mauborgne , Blue Ocean Strategy (2006 : 53)

6. Menerapkan enam prinsip Blue Ocean Strategy pada Speedy

Dengan melakukan kesetaraan antara nilai dan inovasi, maka perpaduan antara nilai dan inovasi menghendaki adanya cara-cara yang dilakukan untuk memberikan manfaat kepada konsumen. Pendekatan nilai dan inovasi didasarkan pada enam prinsip Blue Ocean Strategy. Dalam menjadikan kompetisi tidak relevan bagi ruang pasar baru, Blue Ocean Strategy berorientasi pada pertumbuhan pasar dan gerak menjauh dengan upaya memanfaatkan kekuatan dan kesempatan sekaligus meminimalkan risiko. Pendekatan yang sistematis yang dirancang oleh Kim dan Mauborgne dalam membuat Blue Ocean Strategy secara garis besar terdiri dari enam

Hapuskan Faktor-faktor apa yang

harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja oleh

industri?

Kurangi Faktor-faktor apa yang harus dikurangi hingga di

bawah standar industri

Tingkatkan

Faktor-faktor apa yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?

Ciptakan Faktor-faktor apa yang belum pernah ditawarkan

industri sehingga harus diciptakan? Kurva

Nilai Baru

prinsip beserta risikonya yang terbagi menjadi dua prinsip yaitu prinsip perumusan dan prinsip pelaksanaan, yang dapat dilihat pada tabel ini:

Tabel 3.4

Enam Prinsip Blue Ocean Strategy

Prinsip-prinsip perumusan Faktor risiko yang ditangani oleh setiap prinsip Merekonstruksi batasan-batasan pasar

Fokus pada gambaran besar, bukan pada angka Menjangkau melampaui permintaan yang ada Melakukan rangkaian strategis dengan tepat

Risiko pencarian

Risiko perencanaan

Risiko skala

Risiko model bisnis

Prinsip-prinsip eksekusi/pelaksanaan Faktor risiko yang ditangani oleh setiap prinsip Mengatasi hambatan-hambatan utama dalam

organisasi

Mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi

Risiko organisasi

Risiko manajemen Sumber: Kim dan Mauborgne, Blue Ocean Strategy (2006:42)

Dokumen terkait