• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lantai produksi PT. Intan Nasional Iron Industri yang bergerak dalam bidang produksi seng. Perusahaan ini berlokasi di jalan K.L Yos Sudarso Km 10.2, Kawansan Industri Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2015 - Maret 2016.

4.2. Jenis Penelitian20

Jenis Penelitian adalah penelitian survei yang merupakan bagian dari penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan fakta- fakta dari hasil yang ada dan mencari keterangan secara faktual untuk mendapatkan kebenaran (Sukaria Sinulingga, 2012).

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah proses produksi dan waktu siklus yang terjadi pada setiap stasiun kerja pada lantai produksi di PT. Intan Nasional Iron Industri.

20

Sinulingga, Sukaria. 2012. Metodologi Penelitian. USU Press. Medan. Hal. 27

4.4. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama dalam penelitian. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif atau negatif (Sekaran, 2006). Variabel independen dan dependen dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen

a. Waktu siklus stasiun kerja, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh setiap stasiun kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya.

b. Jumlah permintaan produk, yaitu banyaknya produk yang diminta oleh konsumen dan dijadwalkan untuk diproduksi untuk setiap periode.

c. Hari kerja, yaitu jumlah hari kerja dari para tenaga kerja pada lantai produksi setiap periode.

d. Jam kerja, yaitu jam kerja yang tersedia bagi setiap mesin pada lantai produksi.

e. Shift kerja, yaitu shift kerja yang dilakukan perusahaan untuk melakukan proses pada lantai produksi.

f. Jumlah mesin, yaitu banyaknya mesin yang terdapat pada stasiun kerja tertentu.

g. Faktor efisiensi, yaitu keadaan stasiun kerja tertentu mampu menggunakan kapasitas yang tersedia secara efisien.

2. Variabel Dependen

a. Kapasitas dibutuhkan, yaitu tingkat kemampuan suatu fasilitas untuk menghasilkan sejumlah produk yang ditentukan dalam periode tertentu. b. Kapasitas tersedia, yaitu tingkat kemampuan yang tersedia dari suatu

fasilitas untuk menghasilkan sejumlah produk pada periode tertentu.

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual menunjukkan hubungan logis antara variabel- variabel yang telah diidentifikasi yang penting dan menjadi fondasi dalam melaksanakan penelitian. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Jumlah Permintaan Produk

Jumlah Jam Kerja

Jumlah Shift kerja

Waktu Proses Pengerjaan Produk Kapasitas Dibutuhkan Kapasitas Tersedia Penumpukan (Bottleneck) Penyelesaian menggunakan TOC Waktu Siklus per

Stasiun Kerja

Jumlah Hari Kerja

Jumlah Mesin

Optimasi Stasiun Kerja Penyelesain Menggunakan Goal

Programming

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

4.6. Blok Diagram Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ditampilkan dalam blok diagram pada Gambar 4.2. Rumusan Masalah :

Ketidak lancaran proses produksi, terjadinya

bottleneck pada stasiun kerja

Studi Pendahuluan : - Kondisi Nyata Pabrik - Proses Produksi

Studi Literatur : - Metode Pemecahan Masalah - Teori Pendukung

Pengumpulan Data

Data Primer : - Data Waktu Siklus Setiap Stasiun Kerja

- Proses Pengerjaan Produk - Faktor Efisiensi

Data Sekunder : - Hari Kerja

- Jam dan Shift Kerja - Data Permintaan Produk

- Data Jumlah Mesin Setiap Stasiun Kerja - Data Biaya Material

- Data Biaya Produksi - Data Harga Jual Produk

Pengolahan Data : - Perhitungan Waktu Baku Produksi

- Peramalan Jumlah Permintaan Produk - Penyusunan Jadwal Induk Produksi - Perhitungan Rough-Cut Capacity Planning

- Pengidentifikasian Stasiun Kerja Bottleneck, Non-bottleneck - Pengolahan TOC

- Optimisasi Goal Programming

Analisis dan Pembahasan : Analisis terhadap kapasitas produksi sebelum

dan setelah dilakukan pengoptimalan Terhadap stasiun kerja bottleneck

Kesimpulan dan Saran

4.7. Pengumpulan Data 4.7.1. Sumber Data

Berdasarkan cara pengumpulannya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan atau pengukuran langsung. Data yang termasuk kategori ini adalah:

a. Data urutan proses produksi.

b. Data waktu siklus tiap stasiun kerja. c. Data faktor efisiensi setiap stasiun kerja.

2. Data sekunder diperoleh berdasarkan data dokumentasi perusahaan. Data yang termasuk kategori ini adalah:

a. Data hari kerja.

b. Data jam dan shift kerja. c. Data permintaan produk.

d. Data jumlah mesin dari setiap stasiun kerja. e. Data biaya Material

f. Data biaya produksi. g. Data harga jual produk.

4.7.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Melihat proses produksi dan mengukur waktu siklus setiap stasiun kerja.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran waktu

stopwatch time study.

2. Melakukan wawancara atau tanya jawab dengan penanggung jawab bagian produksi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

3. Mengumpulkan data sekunder yang diambil dari dokumen-dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian.

4.8. Metode Pengolahan Data

Langkah-langkah dalam proses pengolahan data adalah:

1. Menghitung waktu baku produksi. Perhitungan waktu baku melalui tahapan sebagai berikut:

a. Mengukur waktu siklus dengan metode jam henti (stop watch).

b. Menguji keseragaman dan kecukupan data dari hasil pengamatan waktu siklus.

c. Menentukan rating factor dan allowance untuk masing-masing operator di setiap stasiun kerja.

d. Menghitung waktu baku.

2. Menentukan jumlah permintaan untuk dua belas bulan ke depan dengan melakukan peramalan.

4. Menghitung Rough-Cut Capacity Planning (RCCP).

5. Mengidentifikasi stasiun kerja yang bottleneck dan non-bottleneck dengan pendekatan Theory of Constraints (TOC).

6. Mengatur kembali JIP dengan mengoptimalkan stasiun kerja bottleneck

dengan pendekatan Goal Programming.

4.9. Analisis Pemecahan Masalah

Analisis penyelesaian masalah dilakukan dengan mengidentifikasi hambatan-hambatan (constraints) untuk mengetahui hal-hal yang mengakibatkan adanya bottleneck. Pengidentifikasian bottleneck dapat dilakukan dengan melihat perencanaan kebutuhan kapasitas dan pengamatan secara langsung pada perusahaan. Kemudian dilakukan pengaturan kembali jadwal induk produksi untuk mengatasi stasiun kerja bottleneck.

4.10. Kesimpulan dan Saran

Penarikan kesimpulan dilakukan untuk merangkum hal-hal penting dalam penelitian tersebut. Saran diberikan untuk penelitian selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian ini.

BAB V

Dokumen terkait