• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana Cara Membentuk Konsep Diri Anak

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian perlu di bedakan dari teknik yang lebih spesifik untuk memperoleh data (Soehartono, 2008; 9). Metodelogi di pengaruhi atau berdasarkan perspektif teoritis yang kita gunakan untuk melakukan penelitian, sementara perspektif teoritis itu sendiri adalah suatu kerangka penjelasan atau interpretasi yang memungkinkan peneliti memahami data dan menghubungkan data yang rumit dengan peristiwa dan situasi lain. Sebagaimana perspektif yang merupakan suatu rentang dari yang sangat objektif hingga sangat subjektif, maka metodelogi pun sebenarnya merupakan suatu rentang juga, dari yang sangat kuantitatif hingga yang sangat kualitatif ( Mulyana,2001 : 145-146).

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1995;63).

III.2 Objek Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah proses komunikasi antarpribadi yang berlangsung pada pasangan suami istri banyak anak yang berdomisili Di Kecamatan Medan Johor /Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

III.3 Subjek Komunikasi

Dalam kegiatan penelitian kualitatif yang menjadi sumber informasi adalah para informan (sumber) yang kompeten, mempunyai relevansi dengan setting sosial yang diteliti. Sedangkan tempat yang menjadi elemen dari situasi sosial adalah situasi dan kondisi lingkungan tempat yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Untuk memperoleh informan, peneliti menggunakan :

1. Purposive Sampling

Penentuan subjek penelitian dalam penelitian kualitatif sangat tepat jika didasarkan pada tujuan dan masalah penelitian yang dikaji. Adapun pemilihan subjek yang tepat dalam penelitian kualitatif adalah berdasarkan tujuan (purposive sampling). Penentuan subjek berdasarkan tujuan dilakukan untuk meningkatkan kegunaan informasi yang didapatkan dari subjek yang kecil. Peneliti memilih subjek yang mempunyai pengetahuan dari informan tentang fenomena yang sedang diteliti. Walau bagaimanapun, peneliti kualitatif tetap dihadapkan pada orang-orang yang dapat mengungkapkan informasi dan orang itu bisa sedikit dan bisa banyak, bisa homogen sifatnya dan karakteristiknya bisa juga berbeda.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri banyak anak sebagai informan yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Pasangan suami istri banyak anak yang masih terkait dalam status pernikahan. 2. Pasangan suami istri banyak anak yang kurang mampu.

2. Snowball Sampling

Teknik pemilihan informan dalam penelitian kualitatif menggunakan teknik snowball sampling bola salju. Pemilihan informan dengan teknik snowball sampling merupakan teknik terbaik, dalam penelitian kualitatif terutama dalam hal-hal penelitian topik-topik yang sensitif atau populasi yang sulit dijangkau. Menurut Lee dan Berg (2001) dalam Syah (2003:5) menyatakan strategi dasar teknik bola salju (snowball) ini dimulai dengan menetapkan satu atau beberapa orang informan kunci (key informants) dan melakukan interview terhadap mereka secara bertahap atau berproses, dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti akan menetapkan satu atau dua dari beberapa informan kunci (key informants) dan mengadakan interview atau wawancara terhadap mereka, kepada mereka kemudian diminta arahan, saran, petunjuk siapa sebaiknya yang menjadi informan berikutnya yang menurut mereka memiliki pengetahuan, pengalaman, informasi yang dicari, selanjutnya penentuan informan berikutnya dilakukan dengan teknik yang sama sehingga akan diperoleh jumlah informan yang semakin lama semakin besar. Selanjutnya pengambilan data informan di akhiri bila data yang diperoleh sudah jenuh.

III.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi melalui informan dilakukan dengan empat cara, yaitu;

1. Wawancara Mendalam ( in –depth interview )

Metode wawancara mendalam adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Wawancara dilakukan secara langsung (tatap muka) dengan jumlah pertemuan tidak ditetapkan, sesuai dengan kebutuhan informasi (Bungin, 2009: 108)

2. Observasi Partisipan

Metode Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Dimana pengamatan tersebut dikategorikan dan memiliki kriteria yang telah ditentukan oleh si peneliti khususnya yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan (Bungin, 2009:115).

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu penelitian dengan cara mempelajari dan menelaah buku-buku, artikel dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian sehingga terkumpul data yang relevan dan mendukung dalam penelitian ini.

III.4.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan April 2014 dimana peneliti terlibat langsung didalam keseharian pasangan suami istri yang banyak anak. Apabila data yang diperoleh telah cukup, maka penelitian akan dihentikan. Pada saat peneliti terjun langsung kelapangan, peneliti melihat kegiatan antara orang tua dengan anak selama beberapa jam selama berada di rumah dan kegiatan apa saja yang mereka lakukan selama dirumah.

III.5 Teknik Analisa Data

Teknik analisa adalah proses kategori urutan data mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, yang membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signfikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian (Iskandar, 2009:136).

Sugiyono dalam Iskandar (2009:138), “analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamantan, wawancara,

catatan lapangan, dan studi dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan amna yang akan dipelajari, dna membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oelh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen, 1982 ( dalam Moleong, 2006:32) adalah upaya yang dilakukam dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,mensintesikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Tahapan analisis data secara umum (Moleong, 2005 : 281-287) adalah sebagai berikut:

1. Menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja. Sejak menganalisis data di lapangan, peneliti sudah mulai menentukan tema dan hipotesis kerja. Pada analisis yang dilakukan secara lebih intensif, tema dan hipotesis kerja lebih diperkaya, diperdalam, dan lebih ditelaah lagi dengan menggabungkan data dari sumber-sumber lain. Ada beberapa petunjuk dalam menemukan tema dan hipotesis kerja yaitu : (a) Bacalah dengan teliti catatan lapangan anda; (b) Berilah kode pada beberapa judul pembicaraan tertentu agar tidak tumpang tindih ketika ada judul yang sama kembali muncul; (c) Susunlah menurut kerangka klasifikasi/tipologi; (d) Bacalah kepustakaan yang ada dengan masalah dan latar penelitian (membandingkan hasil penemuan dengan kepustakaan profesional).

2. Menganalisis berdasarkan hipotesis kerja. Sesudah memformulasikan hipotesis kerja, peneliti mengalihkan pekerjaan analisisnya dengan mencari dan menemukan apakah hipotesis kerja itu didukung oleh data dan apakah hal itu benar. Apabila peneliti telah menemukan seperangkat hipotesis kerja dasar, maka selanjutnya adalah menyusun

kode tersendiri atas dasar hipotesis kerja dasar tersebut. Data yang telah tersusun dikelompokkan berdasarkan hipotesis kerja dasar tersebut. Pekerjaan demikian memerlukan ketekunan, ketelitian, dan perhatian khusus serta kemampuan khusus peneliti.

III.6 Kerangka Analisa

Kerangka analisis berarti melakukan kajian untuk memahami struktur suatu fenomena-fenomena yng berlaku di lapangan. Analisis dilaksanakan dengan melakukan telah terhadap fenomena atau peristiwa secara keseluruhan, maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomena-fenomena tersebut serta hubungan keterkaitannya.

Analisis dimulai dengan cara menganalisis komunikasi antarpribadi pasangan suami istri banyak anak yang kurang mampu dalam membentuk konsep diri anak di simalingkar medan. Penulis melakukan wawancara lepas dan berbaur dengan subjek yang diteliti.

Gambar 3.1 Kerangka Analisis

Sumber: Peneliti, 12 Maret 2014 Pasangan Suami Istri Proses komunikasi Antarpribadi dalam membentuk konsep diri anak P E M B A H A S A N Hasil Penelitian Kesimpulan dan Saran