• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi experiment, yang dilakukan secara berseri dengan memberikan perlakuan pada kelompok sampel. Penelitian dilakukan untuk mengetahui Gambaran Gaya Belajar dan Hasil Belajar pada kegiatan praktikum Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi S1 Program Reguler stambuk 2009 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang masih aktif kuliah yang duduk di semester II dengan jumlah 30 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu populasi yang memenuhi kriteria sebagai sampel yang dapat digunakan sebagai sampel (Arikunto, 2007).

Desain ini hanya menggunakan kelompok intervensi (KI) tanpa kelompok kontrol. Sebelum dilakukan intervensi (01) disebut test awal untuk menentukan gaya belajar mahasiswa, kemudian dilakukan intervensi (proses belajar mengajar selama 3 pertemuan) dan kembali dikalukan test akhir (02

Kelompok

) untuk mengetahui kemampuan mahasiswa.

Desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Test awal Intervensi Test Akhir

2. Populasi dan Sampel 2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi S1 Program Reguler stambuk 2009 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang masih aktif kuliah yang duduk di semester II dengan jumlah 72 orang dalam satu kelas.

2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu responden yang bersedia mengikuti seluruh tahapan penelitian (Arikunto, 2007). Pada saat pengambilan data yang dilakukan peneliti dalam 4 kali pertemuan dengan melakukan metode pembelajaran di laboratorium, pada pertemuan pertama responden yang hadir berjumlah 70 orang, pada pertemuan kedua responden yang hadir berkurang menjadi 32, pertemuan ketiga responden yang hadir berkurang lagi menjadi 30, dan pertemuan keempat atau evaluasi akhir jumlah responden yang hadir tetap 30. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini yang digunakan sebagai responden sebanyak 30 orang.

3. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, hal tersebut dikarenakan jumlah sampel memadai, serta

mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya penelitian selain itu Fakultas Keperawatan memiliki sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran kinestetik yaitu adanya laboratorium keperawatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2010.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Pada pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri, kemudian menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian kepada responden. Apabila responden setuju maka responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent) yang telah disediakan oleh peneliti. Bila responden tidak bersedia atau menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak responden.

Untuk menjaga kerahasiaan maka nama responden tidak akan dicantumkan pada lembar kuisioner yang diisi oleh responden dan hanya diberi NIM dan kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian (Nursalam, 2003).

5. Instrumen Penelitian

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian dan dibuat dalam bentuk kuisioner dan prosedur kegiatan belajar mengajar yaitu : 1. Kuisioner data demografi yang terdiri atas Usia dan Jenis kelamin.

2. Kuisioner untuk mengkaji gaya belajar mahasiswa yang diadopsi dari DePorter (2004). Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup, sehingga responden hanya perlu memberikan jawaban berupa tanda check list ( √ ) pada

jawaban yang tersedia.

3. Kuisioner untuk mengkaji hasil belajar mahasiswa diadopsi dari buku panduan panduan departemen ilmu keperawatan 2006-2007.

4. Prosedur kegiatan penelitian yaitu berupa kegitan belajar mengajar dengan metode pembelajaran di laboratorium yang diberikan kepada mahasiswa Program Reguler Fakultas Keperawatan USU.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan sesuatu instrumen dan bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana instrumen mampu mengukur apa yang akan diukur (Danim, 2003). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang dibuat dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur. Uji validitas untuk instumen tipe belajar tidak dilakukan karena telah dilakukan uji validitas pada penelitian sebelumnya oleh Pangabean (2009) dengan judul “Gambaran Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran USU Program Reguler Berdasarkan Tipe Belajar” oleh dosen Keperawatan USU.

Uji realibilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoatmodjo, 2005). Uji reliabilitas ini juga telah dilakukan pada penelitian Pangabean (2009) terhadap 30 orang responden dengan hasil 0,73. Menurut Polit & Hungler (1995) instrument dikatakan reliable jika memiliki reliabilitas lebih dari 0.70 oleh karna itu instrument tipe belajar dikatakan reliable.

7. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data terdiri dari :

1. Mangajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian.

2. Peneliti menjelaskan pada responden tentang tujuan, manfaat, dan cara pengisian kuesioner.

3. Bagi calon responden yang bersedia kemudian responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan.

4. Mahasiswa yang bersedia menjadi responden dibagikan kuesioner gaya belajar dan kuesioner dikumpulkan pada hari yang sama.

5. Selama kegiatan belajar mengajar responden dibagi menjadi 5 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 6 orang dan dibimbing seorang asisten dalam hal ini asisten merupakan teman peneliti satu stambuk yang bertugas mengajarkan, mengobservasi dan memberi penilaian pada test ujian yang dilakukan setelah responden.

6. Sebelum melakukan penelitian semua asisten dibimbing oleh orang yang lebih ahli untuk mendapatkan pemahaman yang sama dalam penilaian

sehingga hasil belajar yang diperoleh setiap responden dapat dinilai secara objektif.

7. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada kegiatan praktikum dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan

8. Materi pertemuan pertama yaitu mengukur suhu tubuh alat yang diberikan berupa Thermometer bersih (axilla, oral, anal), larutan desinfektan dan air bersih, neirbeken, tissue, vaselin, dan jam tangan.

9. Materi pertemuan kedua yaitu menghitung denyut nadi dan pernafasan alat yang diberikan jam tangan dengan petunjuk detik, pulpen dan buku catatan nadi.

10. Materi pertemuan ketiga yaitu mengukur tekanan darah alat yang diberikan sphygmomanometer dan stetoskop dan pada pertemuan terakhir setiap kelompok diberikan semua alat tanda-tanda vital (TTV)

11. Setiap kelompok diberikan satu set alat yang sesuai dengan topik yang diberikan.

12. Melakukan test akhir setelah selesai dilakukan kegiatan belajar mengajar untuk mengidentifikasi hasil yang dicapai oleh mahasiswa.

8. Analisa Data

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap antara lain : (1) Editing, yaitu memeriksa kelengkapan kuisioner yang telah diisi oleh responden dengan maksud untuk memeriksa apakah kuisioner telah diisi sesuai dengan petunjuk, (2) Coding, yaitu memberikan kode tertentu pada

kuisioner yang telah dibuat untuk mempermudah pada saat mengadakan tabulasi dan analisa data, (3) Tabulating, yaitu untuk mempermudah analisa data, pengolahan, dan pengambilan kesimpulan. Pada tahapan ini, kuisioner yang terdiri dari 36 pertanyaan yang terdiri dari tipe belajar visual nomor 1 – 12, auditori nomor 13 – 24, dan kinestetik nomor+ 25 – 36, akan dihitung skornya menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban yang tersedia pada kuisioner yaitu : Sering (skor 2), Kadang-kadang (skor 1), dan Jarang (skor 0), kemudian hasil pengumpulan data dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi dan persentase. Jumlah skor yang paling tinggi akan menentukan tipe belajar yang paling menonjol pada mahasiswa tersebut, (4) Dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program komputer. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Analisa terhadap hasil belajar ini dilakukan setiap pertemuan dan dinilai dengan analisis deskriptif terhadap lembar evaluasi kegiatan proses belajar mengajar yang menggunakan sistem penilaian berdasarkan dari Buku Panduan Departemen Ilmu Keperawatan 2006-2007. Di kategorikan kedalam 7 tingkatan yaitu : A (skor 80-100), B+ (skor 75-79 ), B (70-74), C+ (skor 65-69), C (60-64), D (skor 50-59) dan E (<49) dengan menggunakan program statistik sederhana.

BAB 5

Dokumen terkait