• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

C. Metodologi Penelitian

Dalam membangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis Web ini didasarkan pada pendekatan tahap perancangan sistem informasi dengan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) oleh O’Brien (1999).

Gambar 5. Tahapan-Tahapan Dalam System Development Live Cycle (O’Brien, 1999).

Tahapan-tahapan pengembangan sistem berdasarkan SDLC ini seperti pada gambar di atas yaitu investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Tahapan-tahapan tersebut merupakan suatu siklus yang tidak terputus sehingga sistem dapat terus berubah dan berkembang sesuai dengan waktu dan kebutuhan yang ada.

1. Investigasi Sistem

Tahap investigasi sistem dimaksudkan untuk merumuskan permasalahan dan peluang dari suatu kondisi. Kegiatan investigasi meliputi pemantauan, seleksi, dan studi awal mengenai tujuan pemecahan masalah dalam sistem. Tahapan investigasi sistem meliputi: tahap perencanaan dan tahap studi kelayakan.

a. Tahap Perencanaan

Perancangan Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis Web didasarkan oleh diperlukannya sistem monitoring untuk membantu pengguna agar dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien dalam mengontrol tanaman di dalam greenhouse

tanpa harus datang langsung ke lapang. Tujuan perancangan sistem monitoring ini adalah untuk menyajikan informasi mengenai parameter lingkungan mikro pada greenhouse. Penyajian informasi tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara tepat dan cepat sehingga dapat lebih mengefisienkan pekerjaan yang ada pada proses pengawasan dan pengendalian pada greenhouse.

Informasi-informasi yang disajikan dalam sistem informasi ini diharapkan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan teknik pada kegiatan di greenhouse.

b. Tahap Studi Kelayakan

Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Studi kelayakan sistem meliputi kelayakan teknis, ekonomis, dan operasional.

Kelayakan teknis menyatakan ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak, dan dengan media apa sistem monitoring greenhouse ini dibangun sehingga layak untuk dikembangkan.

Kelayakan ekonomis menyatakan dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya. Pada Penelitian ini yang dibandingkan kondisi kegunaan dengan biayanya antara mengakses informasi melalui internet dengan melakukan pengukuran secara langsung di lapangan.

Kelayakan operasional menyatakan dapatkah sistem memberikan kemudahan dan memberikan manfaat bagi user pada saat digunakan. Pada penelitian ini, kelayakan operasional dilaksanakan dengan memilih media apa yang digunakan pada sistem ini yang paling memudahkan user, kemudahan dalam instalasi dan set up, serta kemudahan sistem untuk dilakukan perawatan dan update.

2. Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem meliputi identifikasi kebutuhan dan fungsional. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dengan mengungkapkan komponen atau hal-hal yang terkait dengan informasi yang akan dibangun. Melalui tahap ini dapat diketahui kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, juga akan diketahui sumber dari informasi yang dibutuhkan.

Pada identifikasi kebutuhan dilakukan analilis mengenai siapa saja pihak yang memerlukan sistem monitoring ini dan apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna tersebut sehingga keberadaan sistem ini akan memberikan manfaat bagi pengguna.

Pada identifikasi fungsional dilakukan analisis mengenai fungsi-fungsi apa yang harus ada di dalam sistem monitoring ini, sehingga apa yang dibutuhkan oleh pengguna akan didapatkan di dalam sistem ini.

3. Desain Sistem

Pada tahap ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna.

a. Desain User Interface

Aktivitas desain user interface berfokus pada dukungan terhadap interaksi antara pengguna dan aplikasi berbasis komputernya. Desainer berkonsentrasi pada bentuk desain dari sistem monitoring dengan tujuan untuk memberikan bentuk desain yang atraktif dan efisien bagi pengguna seperti mudahnya menggunakan halaman internet/intranet, atau mendesain metode untuk mengubah dokumen yang dapat dibaca manusia ke input yang dapat dibaca mesin.

b. Desain Database

Desain ini berguna untuk membuat sistem basis data yang efektif dan memudahkan administrator basis data dalam mengimplementasikan program aplikasi. Sistem ini didesain untuk memenuhi seluruh atau sebagian informasi yang dibutuhkan user.

Data-data yang akan disimpan dalam database meliputi: data-data parameter lingkungan mikro greenhouse dari weather station. Data –

data parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca yang ditangkap oleh sensor-sensor pada Weather Station diolah dan disimpan dalam bentuk file DATA.DAT. Data tersebut kemudian dimasukan ke database MySql yang kemudian akan di manipulasi untuk ditampilkan melalui jaringan internet kepada client.

c. Desain Proses

Aktivitas desain proses adalah mendesain kebutuhan program dan prosedur bagi sistem monitoring ini. Desainer berkonsentrasi dalam mengembangkan spesifikasi detail dari program yang akan dikembangkan agar sejalan dengan desain user interface dan desain data.

4. Implementasi Sistem

Tahapan ini sistem meliputi pengadaan perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang mendukung jalannya proses instalasi sistem, menjalankan sistem, pemasukan data dan basis data, pengembangan dan pengujian program dan prosedur. Tahap ini bertujuan untuk membuat dan menerapkan sistem yang telah dibangun.

Instalasi sistem dilakukan dengan memasukan sistem yang tersedia kedalam server jaringan internet dan intranet yang telah didukung oleh perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) sehingga dapat diakses oleh pengguna.

Pengujian sistem meliputi pengujian kecepatan pengaksesan, kemudahan penggunaan, tampilan, kelengkapan dan pengaruh komponen multimedia terhadap informasi yang disajikan. Pengujian sistem yang dilakukan meliputi :

a. Pengujian pada local intranet b. Pengujian pada internet

c. Uji performansi pada browser engine

Sistem yang di uji cobakan disertai dengan lembar pertanyaan yang akan diisi oleh pengguna/responden dan hasilnya akan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan sistem.

Pada penelitian ini sistem yang akan dibangun masih berupa prototipe dan hanya dilakukan sampai tahap implementasi dan dengan pengujian dengan skala terbatas, sehingga untuk bagian terakhir dari siklus daur hidup sistem (SDLC), yaitu kegiatan perawatan sistem tidak dapat dilakukan.

Dokumen terkait