• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis Internet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis Internet"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE)

BERBASIS INTERNET

OLEH ANJAR RINALDI

(2)

Anjar Rinaldi. F14102131. Rancang Bangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis Internet. Di bawah bimbingan Kudang Boro Seminar dan Mohamad Solahudin. 2006.

RINGKASAN

Greenhouse awalnya berkembang dari negara-negara subtropis dan dingin. Asal mulanya karena mencari alternatif untuk bercocok tanam dengan tidak terganggu oleh iklim, dikarenakan pada musim dingin sulit sekali dilakukan kegiatan pertanian. Dengan adanya greenhouse yang dilengkapi dengan sistem pengendalian lingkungan maka keadaan tersebut dapat diatasi. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada daerah tropis antara lain kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin, greenhouse maupun kondisi sekitarnya yang meliputi suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, arah angin, curah hujan, tekanan udara, dan video streaming. Lalu mengimplementasikan prototipe pemantau greenhouse berbasis web ini.

Penelitian ini dilakukan dari Pebruari sampai Juni 2006 di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian dan Greenhouse di Laboratorium Lapangan, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Portable Weather Station, Webcam, dan greenhouse. Metode yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem.

Sistem Monitoring Greenhouse ini menyajikan informasi tentang data-data parameter lingkungan yang mencakup suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, arah angin, curah hujan, dan tekanan udara dalam bentuk tabel dan grafik. Selain itu, Sistem Monitoring Greenhouse ini menyajikan informasi berupa gambar bergerak dalam bentuk video streaming yang akan memberikan informasi kepada pengguna keadaan di dalam greenhouse secara nyata.

Sistem Monitoring Greenhouse ini belum dapat diterapkan di media internet karena keterbatasan peralatan pada server, sehingga pada penelitian ini pengujian dilakukan pada server local intranet dan pada jaringan LAN se-IPB. Hasil pengujian performansi pada internet menggunakan beberapa browser engine, yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.0, dan Netscape Browser 8.1. menunjukan bahwa sistem informasi dapat bekerja cukup baik dan desain web cukup sesuai dengan rancangan, seperti yang telah dilakukan pada server local intranet. Hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 resolusi 1024 × 768 pixels.

(3)
(4)

2006

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE)

BERBASIS INTERNET

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Departemen Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

(5)

2006

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE)

BERBASIS INTERNET

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh : ANJAR RINALDI

F14102131

Dilahirkan pada tanggal 29 Agustus 1984

di Depok

Tanggal Lulus : Agustus 2006

(6)

Bogor, Agustus 2006

Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si. Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

Dr. Ir. Wawan Hermawan, M.S. Ketua Departemen Teknik Pertanian

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis merupakan Anak tunggal dari bapak yang bernama Sudarma

(Almarhum) dan ibu bernama Komariah yang dilahirkan di Depok pada tanggal

29 Agustus 1984. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD

Muhammadiyah 01 Kukusan, Depok, pada tahun 1996. Penulis lalu melanjutkan

pendidikan menengah di SLTP Negeri 211 Jakarta dan tamat pada tahun 1999.

Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMU Negeri 28

Jakarta dan tamat pada tahun 2002. Pada tahun 2002 itu juga, penulis melalui

jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) diterima di Jurusan Teknik

Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan memilih

Sub Program Studi Teknik Sistem Informatika Pertanian. Selain pendidikan

formal, penulis juga mengikuti pendidikan non-formal, yaitu kursus bahasa

inggris di LIA (Lembaga Indonesia Amerika) di LIA Pengadegan, Jakarta pada

tahun 2000 sampai tahun 2002.

Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif di

Himpunan Profesi Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA), di Departemen

Kesekretariatan pada tahun 2005 sampai tahun 2006. Selain itu, penulis pada

(7)

Penulis melakukan praktek lapangan di PT Perkebunan Nusantara VIII

(Persero) Kebun Wangunreja, Subang, Jawa Barat pada tahun 2005 dengan judul

“Mempelajari Sistem Informasi Produksi Di PT Perkebunan Nusantara VIII

(Persero) Kebun Wangunreja, Subang, Jawa Barat”.

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian,

penulis menyelesaikan Skripsi yang berjudul ”Rancang Bangun Sistem

Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca (Greenhouse)

(8)

KATA PENGANTAR

Selala puji dan syukur hanyalah kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam,

atas segala rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Rancang Bangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro

pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis Internet” ini. Skripsi ini merupakan

hasil penelitian yang dilakukan penulis mulai bulan Pebruari 2006 hingga bulan

Juni 2006.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc., selaku dosen pembimbing akademik,

yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan transfer ilmunya

kepada penulis.

2. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan transfer ilmunya kepada

penulis.

3. Ir. Mad Yamin, M.T., selaku dosen penguji, yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukan-masukan

yang sangat berharga kepada penulis.

4. Ibunda, atas segala dukungan moril, materil serta doa yang luar biasa

kepada penulis.

5. Yudi Chadirin, S.TP., M.Agr., yang telah meminjamkan webcam kepada

penulis selama penelitian.

6. Guru-guru PHP penulis: Bapak Adi Sujiwo atas script baca datanya dan

M. Yusuf Ramdhan atas script untuk membuat grafiknya.

7. Riksa Hastuti, yang telah menjadi semangat penulis untuk selalu menjadi

(9)

8. Teman-teman seperjuangan penulis: Veni Nurcahyani, Riki Agusrinaldy,

Gumilang Agus Gozali, Tri Wahyuni Apriani atas segala bantuan,

dukungan, dan kebersamaan selama penelitian.

9. Windi, Basuki, Delly, Endah, Wahyu, Diah atas segala bantuan kepada

penulis selama melakukan penelitian.

10. Teman-teman TEP ’39, atas segala canda, tawa, tangis, kebersamaan, dan

hari-hari indah selama menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor.

11. Seluruh pihak yang membantu penulis dan tidak dapat disebutkan

satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua dengan pahala

yang setimpal, Amin!

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga karya ini dapat bermanfaat.

Bogor, Agustus 2006

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA C. Greenhouse... 3

D. Parameter Lingkungan di Dalam Greenhouse ... 4

1. Parameter Suhu Udara ... 4

2. Parameter Kelembaban Udara ... 5

3. Parameter Radiasi Matahari... 6

4. Parameter Kecepatan Angin ... 6

E. Sistem Monitoring ... 7

F. Internet... 9

G. Multimedia... 9 H. Personal Home Page (PHP) dan MySql ... 10

I. Server Side Progamming ... 11

J. World Wide Web (WWW) ... 12

K. Database Management System (DBMS) ... 13

(11)

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE)

BERBASIS INTERNET

OLEH ANJAR RINALDI

(12)

Anjar Rinaldi. F14102131. Rancang Bangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis Internet. Di bawah bimbingan Kudang Boro Seminar dan Mohamad Solahudin. 2006.

RINGKASAN

Greenhouse awalnya berkembang dari negara-negara subtropis dan dingin. Asal mulanya karena mencari alternatif untuk bercocok tanam dengan tidak terganggu oleh iklim, dikarenakan pada musim dingin sulit sekali dilakukan kegiatan pertanian. Dengan adanya greenhouse yang dilengkapi dengan sistem pengendalian lingkungan maka keadaan tersebut dapat diatasi. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada daerah tropis antara lain kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin, greenhouse maupun kondisi sekitarnya yang meliputi suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, arah angin, curah hujan, tekanan udara, dan video streaming. Lalu mengimplementasikan prototipe pemantau greenhouse berbasis web ini.

Penelitian ini dilakukan dari Pebruari sampai Juni 2006 di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian dan Greenhouse di Laboratorium Lapangan, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Portable Weather Station, Webcam, dan greenhouse. Metode yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem.

Sistem Monitoring Greenhouse ini menyajikan informasi tentang data-data parameter lingkungan yang mencakup suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, arah angin, curah hujan, dan tekanan udara dalam bentuk tabel dan grafik. Selain itu, Sistem Monitoring Greenhouse ini menyajikan informasi berupa gambar bergerak dalam bentuk video streaming yang akan memberikan informasi kepada pengguna keadaan di dalam greenhouse secara nyata.

Sistem Monitoring Greenhouse ini belum dapat diterapkan di media internet karena keterbatasan peralatan pada server, sehingga pada penelitian ini pengujian dilakukan pada server local intranet dan pada jaringan LAN se-IPB. Hasil pengujian performansi pada internet menggunakan beberapa browser engine, yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.0, dan Netscape Browser 8.1. menunjukan bahwa sistem informasi dapat bekerja cukup baik dan desain web cukup sesuai dengan rancangan, seperti yang telah dilakukan pada server local intranet. Hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 resolusi 1024 × 768 pixels.

(13)
(14)

2006

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE)

BERBASIS INTERNET

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Departemen Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

(15)

2006

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE)

BERBASIS INTERNET

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh : ANJAR RINALDI

F14102131

Dilahirkan pada tanggal 29 Agustus 1984

di Depok

Tanggal Lulus : Agustus 2006

(16)

Bogor, Agustus 2006

Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si. Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

Dr. Ir. Wawan Hermawan, M.S. Ketua Departemen Teknik Pertanian

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis merupakan Anak tunggal dari bapak yang bernama Sudarma

(Almarhum) dan ibu bernama Komariah yang dilahirkan di Depok pada tanggal

29 Agustus 1984. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD

Muhammadiyah 01 Kukusan, Depok, pada tahun 1996. Penulis lalu melanjutkan

pendidikan menengah di SLTP Negeri 211 Jakarta dan tamat pada tahun 1999.

Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMU Negeri 28

Jakarta dan tamat pada tahun 2002. Pada tahun 2002 itu juga, penulis melalui

jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) diterima di Jurusan Teknik

Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan memilih

Sub Program Studi Teknik Sistem Informatika Pertanian. Selain pendidikan

formal, penulis juga mengikuti pendidikan non-formal, yaitu kursus bahasa

inggris di LIA (Lembaga Indonesia Amerika) di LIA Pengadegan, Jakarta pada

tahun 2000 sampai tahun 2002.

Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif di

Himpunan Profesi Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA), di Departemen

Kesekretariatan pada tahun 2005 sampai tahun 2006. Selain itu, penulis pada

(17)

Penulis melakukan praktek lapangan di PT Perkebunan Nusantara VIII

(Persero) Kebun Wangunreja, Subang, Jawa Barat pada tahun 2005 dengan judul

“Mempelajari Sistem Informasi Produksi Di PT Perkebunan Nusantara VIII

(Persero) Kebun Wangunreja, Subang, Jawa Barat”.

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian,

penulis menyelesaikan Skripsi yang berjudul ”Rancang Bangun Sistem

Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca (Greenhouse)

(18)

KATA PENGANTAR

Selala puji dan syukur hanyalah kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam,

atas segala rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Rancang Bangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro

pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis Internet” ini. Skripsi ini merupakan

hasil penelitian yang dilakukan penulis mulai bulan Pebruari 2006 hingga bulan

Juni 2006.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc., selaku dosen pembimbing akademik,

yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan transfer ilmunya

kepada penulis.

2. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan transfer ilmunya kepada

penulis.

3. Ir. Mad Yamin, M.T., selaku dosen penguji, yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukan-masukan

yang sangat berharga kepada penulis.

4. Ibunda, atas segala dukungan moril, materil serta doa yang luar biasa

kepada penulis.

5. Yudi Chadirin, S.TP., M.Agr., yang telah meminjamkan webcam kepada

penulis selama penelitian.

6. Guru-guru PHP penulis: Bapak Adi Sujiwo atas script baca datanya dan

M. Yusuf Ramdhan atas script untuk membuat grafiknya.

7. Riksa Hastuti, yang telah menjadi semangat penulis untuk selalu menjadi

(19)

8. Teman-teman seperjuangan penulis: Veni Nurcahyani, Riki Agusrinaldy,

Gumilang Agus Gozali, Tri Wahyuni Apriani atas segala bantuan,

dukungan, dan kebersamaan selama penelitian.

9. Windi, Basuki, Delly, Endah, Wahyu, Diah atas segala bantuan kepada

penulis selama melakukan penelitian.

10. Teman-teman TEP ’39, atas segala canda, tawa, tangis, kebersamaan, dan

hari-hari indah selama menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor.

11. Seluruh pihak yang membantu penulis dan tidak dapat disebutkan

satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua dengan pahala

yang setimpal, Amin!

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga karya ini dapat bermanfaat.

Bogor, Agustus 2006

(20)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA C. Greenhouse... 3

D. Parameter Lingkungan di Dalam Greenhouse ... 4

1. Parameter Suhu Udara ... 4

2. Parameter Kelembaban Udara ... 5

3. Parameter Radiasi Matahari... 6

4. Parameter Kecepatan Angin ... 6

E. Sistem Monitoring ... 7

F. Internet... 9

G. Multimedia... 9 H. Personal Home Page (PHP) dan MySql ... 10

I. Server Side Progamming ... 11

J. World Wide Web (WWW) ... 12

K. Database Management System (DBMS) ... 13

(21)

III.METODOLOGI PENELITIAN

M. Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

N. Alat dan Bahan Penelitian ... 15

O. Metode Penelitian... 17 1. Tahapan Investigasi Sistem ... 18

2. Tahapan Analisis Sistem... 20

a. Desain User Interface... 31

b. Desain Database... 34

c. Desain Input Data... 38

d. Desain Proses... 39

D. Implementasi Sistem ... 41

1. Instalasi pada Local Intranet... 41

(22)

3. Pengujian Performansi Pada Internet... 62

4. Pengujian Performansi Oleh Pengguna...

...

...62

5. Pengujian Lag Time...

...66

E. Perawatan Sistem... 69

F. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem... 69

1. Kelebihan Sistem ... 69

2. Kekurangan Sistem... 69

V. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan ... 72

b. Saran ... 72

(23)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Portable Weather Station...15 Gambar 2. Webcam...15 Gambar 3. Translator...16 Gambar 4. Greenhouse Lab. Lapang Leuwikopo...16 Gambar 5. Tahapan-Tahapan Dalam System Development Live Cycle...18

Gambar 6. Pembagian Frame Halaman Utama ...32

Gambar 7. Tabel-Tabel pada Database ”Greenhouse2”...34

Gambar 8. Isi Tabel ”Grhouselog”...36

Gambar 9. Isi Tabel Alat...37

Gambar 10. Isi Tabel User...37

Gambar 11. Isi File Batch SENSOR...38

Gambar 12. Alur Pembacaan Data...39

Gambar 13. Alur Proses Jalannya Informasi Pada Sistem Monitoring

(24)

Gambar 15. Tampilan Halaman Awal...42

Gambar 16. Tampilan Halaman Sign Up...42

Gambar 17. Tampilan Halaman pada Saat Sign Up Berhasil...43

Gambar 18. Tampilan Halaman pada Saat Sign Up Tidak Berhasil...43

Gambar 19. Peringatan pada Saat Log In...44

Gambar 20. Tampilan Konfirmasi Log In...44

Gambar 21. Tampilan Menu Utama...45

Gambar 22. Tampilan Kondisi Aktual Greenhouse pada Menu Utama...46

Gambar 23. Tampilan Halaman Parameter Suhu...47

Gambar 24. Tampilan Halaman Utama Tabel Suhu...48

Gambar 25. Tampilan Halaman Tabel Suhu Berdasarkan Waktu Aktual...48

Gambar 26. Tampilan Halaman Tabel Suhu Berdasarkan...49

Gambar 27. Tampilan Peringatan Salah dalam Pemasukan Tanggal...49

Gambar 28. Tampilan Tabel Suhu...50

Gambar 29. Tampilan Tabel Suhu Tidak Dapat Ditampilkan...50

Gambar 30. Tampilan Grafik Kelembaban...51

Gambar 36. Tampilan Menu Tentang Kami...55

Gambar 37. Tampilan Menu Log Out...55

Gambar 38. Tampilan Halaman Utama Dengan Menggunakan Browser

Engine Internet Explorer 6.0...57 Gambar 39. Tampilan Halaman Utama Dengan Menggunakan Browser

Engine Mozilla firefox...58 Gambar 40. Tampilan Halaman Utama Dengan Menggunakan Browser

Engine Opera 8.1...59 Gambar 41. Java Plug-In Control Panel...59

(25)

Opera 8.1...60 Gambar 43. Tampilan Halaman Utama Dengan Menggunakan Browser

Engine Netscape 8.1...61 Gambar 44. Grafik Penilaian Responden Terhadap Desain Grafis dalam

Sistem Monitoring...62

Gambar 45. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kecepatan Akses...63

Gambar 46. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kemudahan Penggunaan...63

Gambar 47. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kelengkapan Isi...64

Gambar 48. Grafik Penilaian Responden Terhadap Penjelasan Sistem...64

Gambar 49. Grafik Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Webcam...65

Gambar 50. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kegunaan Data...65

Gambar 51. Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update

Data Terakhir dan Waktu Aktual Berdasarkan Ukuran File ...66

Gambar 52. Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update

Data Terakhir dan Waktu Aktual Berdasarkan Waktu ...68

Gambar 53. Tampilan Halaman Sistem Monitoring dengan Netscape 8.1...70

Gambar 54. Tampilan Halaman Sistem Monitoring dengan Opera 8.0...70

(26)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisaran Suhu yang Sesuai Bagi Tanaman...5

Tabel 2. Struktur Tabel ”Grhouselog”...35

Tabel 3. Struktur Tabel ”Alat”...36

Tabel 4. Struktur Tabel ”User”...37

Tabel 5. Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update

Data Terakhir dan Waktu Aktual Berdasarkan Ukuran File...66

Tabel 6. Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update

(27)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Aliran Sistem...76

Lampiran 2. Isi Program ”OTOMAT3”...81

Lampiran 3. Isi File ”DATA.TXT”...82

Lampiran 4. Isi File SENSORCONV.PHP...83

Lampiran 5. Form Kuisioner...85

Lampiran 6. Hasil Uji Kuestioner Terhadap 20 Orang Pengguna...87

(28)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Greenhouse merupakan suatu bangunan yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari pengaruh cuaca yang kurang bersahabat, seperti

angin dan radiasi matahari yang cukup panas, hujan, dan melindungi tanaman

dari serangga dan penyakit. Unsur-unsur cuaca tersebut akan mempengaruhi

pertumbuhan tanaman, seperti intensitas hujan yang cukup besar akan

merusak tanaman secara fisik, misalnya rontoknya bunga/buah, patahnya

cabang tanaman yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman

selanjutnya. Selain itu, tanaman di dalam greenhouse perlu pengaturan kondisi

lingkungannya secara optimal, sehingga mendapatkan hasil yang optimal pula.

Dalam industri greenhouse, komputer dapat digunakan untuk

mengontrol kondisi lingkungan dan konsentrasi dari larutan nutrisi di dalam

greenhouse tersebut, membantu pengambilan keputusan manajemen operasi dalam bidang hortikoltura, maupun pengoperasian dan mekanisasi robot

dalam bidang pertanian.

Perkembangan yang cepat dalam bidang teknologi mikro elektronik

telah digunakan dalam semua sistem komputer yang dimanfaatkan dalam

berbagai bidang, termasuk dalam bidang pertanian. Dalam bidang pertanian

sendiri telah banyak penelitian-penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan komputer sebagai media atau alat bantu dalam kelangsungan

kegiatan pertanian.

Masalah yang dihadapi dalam pembudidayaan tanaman di dalam

greenhouse adalah perlunya kondisi yang optimal untuk kehidupan tanaman di dalam greenhouse selama 24 jam. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh

petugas atau orang-orang yang berkepentingan dengan greenhouse untuk

terus-menerus memantau keadaan lingkungan di dalam greenhouse tersebut

yang mencakup suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, dan

(29)

Sehingga dibutuhkan suatu sistem monitoring yang dapat membantu

memantau keadaan lingkungan di dalam greenhouse yang dapat dilakukan

dari tempat yang berbeda. Jika terjadi kondisi lingkungan yang ekstrim pada

saat petugas atau orang-orang yang berkepentingan dengan greenhouse tidak

berada di greenhouse, keadaan tersebut masih dapat diketahui secepatnya,

sehingga dapat segera dilakukan upaya untuk mengoptimalkan kembali

kondisi lingkungan. Dengan upaya tersebut diharapkan akan mengurangi

kerugian akibat terjadinya kerusakan pada tanaman yang disebabkan karena

berubahnya keadaan lingkungan di dalam greenhouse.

Sistem monitoring yang akan dikembangkan berbasis web, sehingga

dapat diakses oleh multiuser yang berada di tempat yang berbeda-beda.

Sistem yang dibangun ini merupakan bagian dari penelitian sistem

monitoring dan peringatan dini parameter lingkungan mikro tanaman pada

greenhouse yang terdiri dari sistem monitoring dan peringatan dini parameter lingkungan mikro pada greenhouse berbasis SMS, sistem monitoring

parameter lingkungan mikro pada greenhouse berbasis internet, dan sistem

kendali jarak jauh lingkungan mikro berbasis telepon seluler. Pada penelitian

ini dikhususkan hanya pada kegiatan monitoring parameter lingkungan mikro

dengan menggunakan media internet.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Membuat rancangan program berbasis web untuk monitoring

parameter-parameter lingkungan mikro di dalam greenhouse maupun kondisi

sekitarnya yang meliputi suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan

angin, arah angin, curah hujan, tekanan udara, dan video streaming.

(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. GREENHOUSE

Greenhouse dipakai sebagai istilah untuk bangunan tempat budidaya tanaman, walaupun kondisi lingkungan di sekitar bangunan tidak

menguntungkan. Menurut Nelson (1981), istilah greenhouse digunakan untuk

menyatakan sebuah bangunan yang memiliki struktur atap dan dinding yang

bersifat tembus cahaya, sehingga tanaman tetap memperoleh cahaya matahari

dan terhindar dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

Kondisi lingkungan tersebut adalah hujan yang deras, tiupan angin yang

kencang, atau keadaan suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Dengan

menggunakan greenhouse, suhu, kelembaban, cahaya, dan keperluan lain dari

tanaman dapat diatur, sehingga tanaman dapat tetap menghasilkan di luar

musimnya.

Greenhouse awalnya berkembang dari negara-negara subtropis dan dingin. Asal mula greenhouse ini karena dibutuhkannya suatu alternatif untuk

bercocok tanam yang tidak terganggu oleh iklim, terutama pada musim dingin

yang sulit sekali melakukan kegiatan pertanian. Dengan adanya greenhouse

yang dilengkapi dengan sistem pengendalian lingkungan keadaan tersebut

tanaman lebih baik dan tanaman dapat ditanam di luar musimnya.

Manfaat dan keuntungan dari teknologi greenhouse ini antara lain:

1. Kebersihan lebih mudah dijaga.

2. Tanaman dapat diusahakan terus menerus tanpa tergantung musim.

(31)

B. Parameter Lingkungan Mikro di Dalam Greenhouse

Kondisi lingkungan di dalam greenhouse yang diidentifikasi menjadi

kualitas cahaya, suhu, kelembaban udara, siklus udara, ventilasi ruangan, serta

kondisi media tempat tumbuh tanaman secara keseluruhannya merupakan

unsur iklim mikro di dalam greenhouse. Kondisi iklim mikro ini sebaiknya

optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

Tanaman akan tumbuh dengan baik meskipun ditempatkan di dalam

tempat yang mempunyai temperatur yang lebih tinggi dari kebutuhan suhu

optimumnya, asalkan kelembaban relatif tempat tersebut lebih tinggi dan air

tersedia lebih banyak. Sehingga untuk kelangsungan kehidupan tanaman di

dalam greenhouse maka perlu dilakukan pengaturan kondisi iklim mikro di

dalam greenhouse tersebut.

1. Parameter suhu udara

Suhu merupakan ukuran panas dan dingin dari suatu benda. Suhu

udara sangat berpengaruh pada proses-proses yang terjadi pada tanaman

seperti proses fotosintesis, transpirasi, dan respirasi. Suhu udara yang

optimum sangat diperlukan bagi tanaman agar dapat tumbuh dengan baik.

Tanaman memerlukan suhu udara optimum yang berbeda-beda

(Tiwari and Goyal, 1998).

Hanan et al. (1978) menyatakan bahwa garis lintang merupakan

faktor utama yang mempengaruhi suhu greenhouse. Faktor lain adalah

ketinggian matahari, kondisi topografi yang mempengaruhi pergerakan

angin dan panjang hari. Suhu lingkungan berpengaruh terhadap proses

fisik dan kimiawi tanaman dan selanjutnya mengendalikan proses biologi

dalam tanaman.

Tanaman yang tumbuh di dalam suatu ruangan menyukai kisaran

suhu tertentu untuk pertumbuhan yang optimum. Pada umumnya, tanaman

akan tumbuh baik pada ruangan yang bersuhu antara 20 – 25 °C; biji akan

berkecambah jika suhu mencapai 18 °C atau lebih; setek pucuk akan

(32)

Secara alami, tanaman akan tumbuh lebih cepat pada tempat yang

bertemperatur rendah. Beberapa tanaman mungkin dapat beradaptasi,

tumbuh dengan baik, bahkan pertumbuhannya lebuh cepat pada

temperatur yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan. Namun, tanaman yang

mengalami kondisi seperti ini biasanya memiliki periode pembungaan

yang lebih pendek. Tabel 1 memperlihatkan kisaran suhu yang sesuai bagi

tanaman.

Tabel 1. Kisaran Suhu yang Sesuai Bagi Tanaman

Jenis Kisaran Suhu (°C)

Kelembaban udara merupakan jumlah uap air yang terdapat di dalam

udara. Kelembaban ini dipengaruhi oleh temperatur. Udara hangat mampu

membawa uap air lebih banyak dari pada udara dingin sebab air

terevaporasi dari seluruh sumber yang tersedia, termasuk daun-daun

tanaman. Jumlah uap air di dalam udara diukur pada skala kelembaban

relatif (jumlah air di udara dibandingkan dengan titik jenuh pada

temperatur yang tersedia).

Udara yang benar-benar kering berarti memiliki kelembaban relatif

sama dengan 0%. Apabila kelembaban relatif telah mencapai 100% berarti

udara memiliki uap air jenuh. Sebagian besar tanaman memerlukan

kelembaban udara sebesar 40%. Untuk mempertahankan kelembaban

udara pada tingkat yang diinginkan, maka jumlah air yang dibutuhkan

tanaman lebih banyak pada udara hangat dari pada udara bersuhu lebih

(33)

Indikasi tanaman yang menderita akibat kelembaban udara yang

terlalu rendah adalah daun-daun mulai layu dan menunjukan tanda-tanda

hangus mengering pada ujung daun tanaman, tunas-tunas berguguran, dan

bunga-bunga cepat layu. Sedangkan pada tanaman yang mengalami

kelembaban udara yang terlalu tinggi akan mengalami pembusukan pada

bagian-bagian tertentu yang akan menyebabkan terganggunya

pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, kondisi kelembaban yang optimal

sangat dibutuhkan untuk perkembangan tanaman.

3. Parameter radiasi matahari

Cahaya matahari merupakan unsur lingkungan yang penting bagi

semua tanaman. Tanpa cahaya matahari yang cukup pertumbuhan tanaman

akan terhambat, hal ini disebabkan karena terhambatnya proses Peningkatan intensitas cahaya dapat meningkatkan kecepatan fotosintesis.

Salah satu komponen yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan

tanaman adalah titik kompensasi cahaya. Pada saat tanaman ditempatkan

pada lingkungan yang mempunyai intensitas cahaya sebanding atau lebih

rendah dari pada titik kompensasi cahaya, pertumbuhan akan terhenti dan

tanaman akan mati dalam periode waktu yang pendek (Briggs and Calvin,

1987).

4. Parameter kecepatan angin

Angin merupakan suatu vektor yang memiliki besaran dan arah.

(34)

mana datangnya angin. Secara mikro angin penting artinya dalam proses

akibat diredam oleh gaya gravitasi bumi (Handoko, 1995). Sedangkan arah

angin dibatasi sebagai arah asal angin itu bertiup (merupakan lawan arah

gerakan udara). Walaupun aliran udara ke atas penting dalam pembentukan

awan dan hujan, kecepatan pergerakan horizontal jauh lebih besar dan

mempengaruhi proses-proses cuaca.

Angin merupakan pengantar yang sangat efektif dalam proses

pemindahan energi dan massa secara konveksi dibanding proses difusi dan

konduksi yang keduanya sangat lambat di udara. Sebagai contoh angin

kecepatan angin sebesar 0.1 - 0.25 m/s yang mengenai permukaan daun

akan memudahkan daun menangkap CO2. Pada kecepatan angin 0.5 m/s,

CO2 yang ditangkap akan berkurang. Pada kecepatan angin sebesar 1.0 m/s akan menghambat pertumbuhan dan kecepatan angin di atas 4.5 m/s akan

terjadi kerusakan proses fisik tanaman.

C. Sistem Monitoring

Monitoring merupakan bagian dari pengamatan, pengumpulan informasi,

(35)

dan pengawasan dalam suatu kegiatan dalam hubungan dengan hasil dan

pengaruhnya.

Tujuan monitoring adalah:

1. Untuk meyakinkan bahwa masukan dan keluaran telah berjalan

sesuai dengan perencanaan.

2. Untuk membuat dokumen tentang kegunaaan masukan, aktivitas

dan hasil.

3. Untuk menjaga deviasi dari tujuan awal dan hasil yang

diharapkan.

Sedangkan menurut Dahlan (1998) dalam Widarto (1999) monitoring

dapat diartikan sebagai kegiatan mengamati dan mengawasi yang dilakukan

secara terus menerus atau berlaku di setiap tingkatan manajemen atau

pengelola suatu kegiatan, untuk memastikan bahawa pengadaan atau

penggunaan input, hasil yang ditargetkan dan tindakan-tindakan lainnya yang

diperlukan dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Monitoring juga merupakan kegiatan yang teratur dan berkesinambungan

dan dilakukan pada waktu suatu kegiatan sedang berlangsung sehingga

sebenarnya monitoring adalah evaluasi di saat kegiatan sedang berlangsung.

Menurut Wiranto (1996) dalam Widarto (1999) monitoring merupakan

kegiatan pencatatan dan pengumpulan data serta informasi yang secara terus

menerus, mengenai perkembangan pelaksanaan proyek atau kegiatan, hasil

dan manfaat dari pelaksanaan proyek atau kegiatan. Untuk itu kegiatan

monitoring pada greenhouse sangat diperlukan.

Sistem monitoring adalah sebuah sistem yang melakukan kegiatan

monitoring atau pemantauan. Secara umum, sistem ini juga dapat digunakan

untuk mengendalikan objek yang lain. Sistem monitoring merupakan bagian

dari sistem pengendalian objek dari jarak jauh yang dinamakan sistem

teleoperasi. Teknologi teleoperasi, atau sering disebut teleotomasi, merupakan

(36)

secara otomatis jarak jauh. Sistem yang dikendalikan pada teknologi tersebut

dapat bermacam-macam, antara lain robot, kamera, kendaraan, sensor-sensor,

atau perangkat lain.

Pada sistem pengambilan keputusan terhadap suatu perintah dapat

diperoleh melalui kombinasi antara pengetahuan menurut prosedur

otomatisasi dan sumber data yang berasal dari sensor dan pengetahuan dari

operator. Sedangkan manusia sebagai operator digunakan untuk menyesuaikan

sistem terhadap kondisi lingkungan yang sulit diperkirakan.

D. Internet

Internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang menggunakan protokol TCP (Transmission Control Protocol) atau IP (Internet Protocol)

yang saling terhubung, sehingga pengguna pada suatu jaringan dapat

menggunakan layanan jaringan yang disediakan oleh TCP/IP untuk mencapai

jaringan lain (Malkin et. Al., 1991) dalam (Solahudin, 1999).

Internet pada awalnya merupakan suatu jaringan komunikasi yang

dipergunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang disebut

dengan ARPANET atau Advance Research Project Agency. Jaringan ini

dibentuk pada tahun 1968 dengan menghubungkan empat komputer di kota

yang berbeda.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, volume

informasi yang dapat dipindahkan.

ARPANET secara khusus dibentuk di empat Universitas besar di

Amerika, yaitu Stanford Research Institute, University of California di Santa

Barbara, University of California di Los Angeles, dan University of Utah.

ARPANET terakhir diperkenalkan secara umum pada akhir tahun 1972.

Dengan berakhirnya perang dingin antara Amerika dan sekutunya

dengan Uni Soviet, seluruh jaringan yang tercakup di ARPANET diubah

menjadi TCP/IP dan selanjutnya menjadi cikal bakal dari internet.

(37)

Multimedia adalah pendayagunaan komputer untuk menyajikan dan

mengkombinasikan objek informasi berupa teks, grafik, audio, dan video

dengan lintasan asosiasi (link) dan alat bantu (tool) yang memungkinkan user

melakukan navigasi, interaksi, kreasi, dan komunikasi (Hofstetter, 1995)

dalam (Wiradarya, 2002). Karakteristik utama aplikasi multimedia adalah tersedianya fasilitas interaksi yang intensif antara user dengan sistem

Komputer untuk eksplorasi objek informasi dalam berbagai media: teks, citra,

grafik, audio, dan video.

Sedangkan menurut Turban (1995), Multimedia adalah media

komunikasi antara mesin dengan manusia yang berbentuk suatu program

aplikasi. Dalam teknologi informasi saat ini, pendekatan multimedia yang

interaktif sebagai media komunikasi antara manusia dengan mesin ialah

dengan meningkatkan utilitas berupa bagian dari media.

Kegunaan multimedia antara lain (Spectramedia, 2001):

1. Pelatihan (Training)

2. Pengajaran (Education)

3. Pemasaran Produk (Product Marketing)

4. Basis Data Gambar Elektronik (electronic Image database)

5. Entertainment

Multimedia banyak digunakan apa aplikasi-aplikasi interaktif, seperti:

sistem supervisor dan konsultasi online, permainan interaktif (game), online

marketing, sistem pakar untuk diagnosa gangguan dan kerusakan, bahkan

untuk kegiatan pemantauan/monitoring suatu objek. Dalam aplikasi

multimedia setiap objek informasi dapat menjadi pemicu (trigger) untuk

melakukan navigasi ke objek informasi lain yang relevan. Objek-objek yang

pernah dilintasi dalam navigasi tersebut dapat tersedia dalam berbagai media,

baik teks, grafik, audio, dan video yang harus dapat ditampilkan secara

online.

Dalam kegatan monitoring greenhouse penggunaan fitur multimedia

sangat diperlukan. Penggunaan fitur multimedia tersebut sangat berguna untuk

(38)

dipahmi oleh pengguna. Penggunaan fitur-fitur multimedia tersebut seperti

penampilan data dalam bentuk grafik dan penampilkan kondisi aktual dengan

dengan video streaming.

F. Personal Home Page (PHP) dan MySql

PHP adalah sebuah bahasa pemograman berbasis web yang mempunyai

banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemograman berbasis web

lainnya. PHP merupakan bahasa pemograman yang bersumber dari Perl.

Sedangkan Perl merupakan pengembangan dari bahasa C. Oleh karena itu

struktur pemograman yang ada di PHP sama dengan yang ada di bahasa C.

Bahasa pemograman PHP banyak sekali memiliki fitur-fitur yang dapat

digunakan. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat, memiliki tingkat

keamanan yang tinggi, mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem

operasi utama bagi PHP, mendukung akses kebeberapa database antara lain

MySQL, PosgrSQL, mSQL, Informix, dan MicrosoftSQL server (Mulyana, 2004).

Fungsi yang dimiliki oleh PHP sangat lengkap sehingga tidak perlu

membuat fungsi sendiri karena daftar fungsi PHP yang lengkap menjadikan

baris perintah semakin effisien dalam pemrograman. Database yang paling

umum digunakan dalam pemrograman PHP ialah MySQL.

Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa basis data standar yang digunakan untuk mendefinisikan, mengintegrasikan, dan memanipulasi

basis data relasional (Mannino, 2001). SQL ialah bahasa data yang menjadi

standar dari sistem akses dan manipulasi data dalam hubungan dengan sistem

manajemen basis data. SQL digunakan sebagai akses online basis data, sistem

operasi sistem manjemen basis data (Turban, 1995).

G. Server Side Programming

Purwanto (2001) menyebutkan bahwa ciri-ciri situs yang bersifat dinamis

(39)

informasi-informasi yang berasal dari database dan halaman-halaman web

bisa berubah secara otomatis. Berdasarkan tempat dijalankannya

perintah-perintah program dalam halaman web, pemograman web dapat dikategorikan

menjadi dua, yaitu :

1. Server-Side Programming

2. Client-Side Programming

Script yang dipakai dalam pemograman jenis server-side diolah oleh server. Akibat-akibat yang muncul saat script diolah oleh server, yaitu sebagai berikut :

a. Script diterjemahkan oleh sebuah server sebelum dikirim ke browser. Setelah hasil diterjemahkan, script tersebut akan diubah menjadi HTML

murni dan selanjutnya dikirim ke browser untuk ditampilkan ke jendela

monitor.

b. Server yang digunakan harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan kode-kode script.

c. Kode-kode script berjenis server-side yang telah dibuat tidak bisa terbaca

oleh orang lain. Hal ini disebabkan oleh script yang telah diubah menjadi

HTML murni saat dikirim ke browser.

Script yang digunakan dalam pemograman jenis client-side diolah langsung oleh client atau dalam hal ini web browser. Akibat-akibat yang

muncul dari script yang diolah langsung oleh browser antara lain :

a. Browser yang akan langsung mengolah script harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan kode-kode yang ada pada script. Jika browser tidak

mampu menterjemahkannya, maka hasilnya tidak bisa ditampilkan di layar

browser.

b. Script yang berjenis client-side bisa diletakkan di server manapun. Hal ini disebabkan karena server tidak bertanggung jawab dalam mengolah

kode-kode script.

c. Mengingat script diolah oleh browser, kode-kode script client-side dapat

dilihat dengan mudah oleh orang lain. Hal ini menyebabkan script yang

(40)

H. World Wide Web (WWW)

Web adalah jaringan informasi yang menggunakan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) dan dapat diakses melalui suatu interface

sederhana dan mudah digunakan. Selain HTTP, protokol yang sangat penting

dalam penggunaan Internet adalah FTP (File Transfer Protocol). Penggunaan

FTP sebagai protokol memungkinkan beberapa operasi sebagai berikut :

a. Pemindahan files antar komputer.

b. Melihat direktori pada komputer yang terhubung.

c. Menghapus, memindahkan, dan mengganti nama files pada komputer

lain.

d. Navigasi struktur direktori pada komputer yang terhubung.

e. Membuat dan menghapus direktori pada komputer yang terhubung.

Informasi dalam jaringan biasanya disajikan dalam format Hypertext

yang tersimpan pada berbagai server di seluruh dunia. HTML (Hyper Text

Markup Language) sebagai bahasa halaman-halaman web dapat menampilkan citra, teks, multimedia dan menyediakan intruksi bagi pengguna untuk

mengatur penampilan suatu dokumen dan hubungan satu dokumen dengan

dokumen yang lain.

I. Database Management System (DBMS)

Database (basis data) adalah kumpulan atau koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu enterprise, yang didesain untuk

mempermudah sharing data. Sedangkan Database Management System

(DBMS) adalah koleksi terpadu dari sekumpulan program (utilitas) yang

digunakan untuk mengakses dan merawat database (Post, 1999).

Pada awalnya DBMS hanya digunakan untuk menyimpan dan

mengambil data. Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi maka DBMS

(41)

seperti penyediaan kesempatan yang luas untuk akuisisi, diseminasi,

pengambilan dan pemformatan data (Mannino, 2001).

J. Penelitian Sebelumnya yang Relevan

Saat ini telah ada sistem monitoring greenhouse yang dibuat oleh Wiyudha

(2001) yang menampilkan kondisi lingkungan mikro greenhouse pada

laboratorium Lapang Leuwikopo, Departemen Teknik Pertanian, IPB. Sistem

ini dibangun dengan bahasa pemrograman ASP dengan database Microsoft

Access.

Dari produk sistem informasi yang sudah ada ini memilik kelebihan

produk sistem yaitu dapat menampilkan keadaan aktual lingkungan mikro

pada greenhouse. Sedangkan kekurangannya adalah sistem yang dibangun

masih dalam lingkup LAN (Local Area Network), sehingga pengguna hanya

dapat menggunakan sistem pada tempat tertentu dan tidak dapat memantau

dari kejauhan. Selain itu, sistem ini hanya melakukan pengamatan parameter

lingkungan mikro saja, belum memperlihatkan keadaan visual di dalam

greenhouse secara secara nyata.

Pada penelitian ini, pengembangan sistem monitoring greenhouse ini

dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda dari

penelitian sebelumnya, yaitu PHP dengan database MySQL. Pada penelitian

ini juga ditambahkan juga fitur kamera, sehingga pengguna dapat melihat

keadaan aktual greenhouse secara langsung. Selain itu, penelitian ini lebih

dikembangkan berbasis internet, sehingga dapat digunakan oleh multiuser

tanpa batas lokasi.

(42)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A.

Waktu dan Tempat

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Pebruari 2006 sampai dengan

bulan Juni 2006 di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi

Pertanian dan Greenhouse di Laboratorium Lapangan, Departemen Teknik

Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

B.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian antara lain:

1. Perangkat Keras (Hardware)

• PC AMD Athlon, 1.20 GHz, DDR 256 MB, Harddisk 40 GB.

Portable Weather Station tipe RM YOUNG

Gambar 1. Portable Weather Station.

• Dua Buah Webcam, yaitu webcam merk Logitech dan Prolink.

Gambar 2. Webcam.

1 2

32 42

52

Keterangan:

(43)

Translator

Gambar 3. Translator.

Greenhouse Lab Lapang Leuwikopo

Gambar 4. Greenhouse Lab. Lapang Leuwikopo.

2. Perangkat Lunak (Software)

• Sistem Operasi Windows® XP® Home Edition, sebagai sistem operasi yang digunakan untuk membangun sistem.

Xampp-win32-1.5.12-installer, sebagai perangkat lunak sebagai web server lokal untuk mengekseskusi sistem informasi dalam lokal intranet. Web server ini terdiri dari Web Scripting PHP 5.1.2, sebagai

bahasa program yang digunakan yang berjalan dalam sebuah web

server serta Web Database MYSQL 5.0.18-nt untuk pembangunan basis data.

(44)

• Macromedia® Flash® MX 2004, sebagai software untuk membuat animasi dan grafik di dalam web.

• Adobe® PhotoShop® CS sebagai software untuk mengedit gambar/foto yang digunakan pada tampilan web.

• Coreldraw Graphics Suite 12® sebagai software untuk membuat gambar pada tampilan web.

• Biromsoft WebCam® sebagai software untuk menampilkan gambar yang ditangkap oleh webcam pada tampilan web.

• Empat macam Browser Engine: Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.0, dan Netscape Browser 8.0. Software-software ini digunakan untuk menjalankan sistem dan untuk uji

performansi sistem.

• Java(TM) 2 Plug-in 1.4.2, sebagai software untuk menampilkan tampilan applet java pada browser engine pada tampilan webcam di

web.

C. Metodologi Penelitian

Dalam membangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro

pada Rumah Kaca Berbasis Web ini didasarkan pada pendekatan tahap

perancangan sistem informasi dengan metode pengembangan SDLC (System

(45)

Gambar 5. Tahapan-Tahapan Dalam System Development Live Cycle (O’Brien, 1999).

Tahapan-tahapan pengembangan sistem berdasarkan SDLC ini seperti pada

gambar di atas yaitu investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem,

implementasi sistem, dan perawatan sistem. Tahapan-tahapan tersebut

merupakan suatu siklus yang tidak terputus sehingga sistem dapat terus

berubah dan berkembang sesuai dengan waktu dan kebutuhan yang ada.

1. Investigasi Sistem

Tahap investigasi sistem dimaksudkan untuk merumuskan

permasalahan dan peluang dari suatu kondisi. Kegiatan investigasi

meliputi pemantauan, seleksi, dan studi awal mengenai tujuan pemecahan

masalah dalam sistem. Tahapan investigasi sistem meliputi: tahap

perencanaan dan tahap studi kelayakan.

a. Tahap Perencanaan

Perancangan Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro

pada Rumah Kaca Berbasis Web didasarkan oleh diperlukannya sistem

monitoring untuk membantu pengguna agar dapat bekerja secara lebih

(46)

tanpa harus datang langsung ke lapang. Tujuan perancangan sistem

monitoring ini adalah untuk menyajikan informasi mengenai parameter

lingkungan mikro pada greenhouse. Penyajian informasi tersebut

diharapkan dapat dilaksanakan secara tepat dan cepat sehingga dapat

lebih mengefisienkan pekerjaan yang ada pada proses pengawasan dan

pengendalian pada greenhouse.

Informasi-informasi yang disajikan dalam sistem informasi ini

diharapkan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dan

pelaksanaan teknik pada kegiatan di greenhouse.

b. Tahap Studi Kelayakan

Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor

utama yang akan mempengaruhi sistem untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Studi kelayakan sistem meliputi kelayakan teknis,

ekonomis, dan operasional.

Kelayakan teknis menyatakan ketersediaan perangkat keras,

perangkat lunak, dan dengan media apa sistem monitoring greenhouse

ini dibangun sehingga layak untuk dikembangkan.

Kelayakan ekonomis menyatakan dapatkah sistem yang diajukan

dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan

biayanya. Pada Penelitian ini yang dibandingkan kondisi kegunaan

dengan biayanya antara mengakses informasi melalui internet dengan

melakukan pengukuran secara langsung di lapangan.

Kelayakan operasional menyatakan dapatkah sistem memberikan

kemudahan dan memberikan manfaat bagi user pada saat digunakan.

Pada penelitian ini, kelayakan operasional dilaksanakan dengan

memilih media apa yang digunakan pada sistem ini yang paling

memudahkan user, kemudahan dalam instalasi dan set up, serta

(47)

2. Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem meliputi identifikasi kebutuhan dan

fungsional. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap informasi yang

dibutuhkan dengan mengungkapkan komponen atau hal-hal yang terkait

dengan informasi yang akan dibangun. Melalui tahap ini dapat diketahui

kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, juga akan diketahui

sumber dari informasi yang dibutuhkan.

Pada identifikasi kebutuhan dilakukan analilis mengenai siapa saja

pihak yang memerlukan sistem monitoring ini dan apa saja yang

dibutuhkan oleh pengguna tersebut sehingga keberadaan sistem ini akan

memberikan manfaat bagi pengguna.

Pada identifikasi fungsional dilakukan analisis mengenai fungsi-fungsi

apa yang harus ada di dalam sistem monitoring ini, sehingga apa yang

dibutuhkan oleh pengguna akan didapatkan di dalam sistem ini.

3. Desain Sistem

Pada tahap ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi

kebutuhan informasi bagi pengguna.

a. Desain User Interface

Aktivitas desain user interface berfokus pada dukungan terhadap

interaksi antara pengguna dan aplikasi berbasis komputernya. Desainer

berkonsentrasi pada bentuk desain dari sistem monitoring dengan

tujuan untuk memberikan bentuk desain yang atraktif dan efisien bagi

pengguna seperti mudahnya menggunakan halaman internet/intranet,

atau mendesain metode untuk mengubah dokumen yang dapat dibaca

manusia ke input yang dapat dibaca mesin.

b. Desain Database

Desain ini berguna untuk membuat sistem basis data yang efektif

dan memudahkan administrator basis data dalam

mengimplementasikan program aplikasi. Sistem ini didesain untuk

memenuhi seluruh atau sebagian informasi yang dibutuhkan user.

Data-data yang akan disimpan dalam database meliputi: data-data

(48)

data parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca yang ditangkap

oleh sensor-sensor pada Weather Station diolah dan disimpan dalam

bentuk file DATA.DAT. Data tersebut kemudian dimasukan ke

database MySql yang kemudian akan di manipulasi untuk ditampilkan melalui jaringan internet kepada client.

c. Desain Proses

Aktivitas desain proses adalah mendesain kebutuhan program dan

prosedur bagi sistem monitoring ini. Desainer berkonsentrasi dalam

mengembangkan spesifikasi detail dari program yang akan

dikembangkan agar sejalan dengan desain user interface dan desain

data.

4. Implementasi Sistem

Tahapan ini sistem meliputi pengadaan perangkat keras (hardware)

maupun perangkat lunak (software) yang mendukung jalannya proses

instalasi sistem, menjalankan sistem, pemasukan data dan basis data,

pengembangan dan pengujian program dan prosedur. Tahap ini bertujuan

untuk membuat dan menerapkan sistem yang telah dibangun.

Instalasi sistem dilakukan dengan memasukan sistem yang tersedia

kedalam server jaringan internet dan intranet yang telah didukung oleh

perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) sehingga

dapat diakses oleh pengguna.

Pengujian sistem meliputi pengujian kecepatan pengaksesan,

kemudahan penggunaan, tampilan, kelengkapan dan pengaruh komponen

multimedia terhadap informasi yang disajikan. Pengujian sistem yang

dilakukan meliputi :

a. Pengujian pada local intranet

b. Pengujian pada internet

c. Uji performansi pada browser engine

Sistem yang di uji cobakan disertai dengan lembar pertanyaan yang

akan diisi oleh pengguna/responden dan hasilnya akan dijadikan bahan

(49)

Pada penelitian ini sistem yang akan dibangun masih berupa prototipe

dan hanya dilakukan sampai tahap implementasi dan dengan pengujian

dengan skala terbatas, sehingga untuk bagian terakhir dari siklus daur

hidup sistem (SDLC), yaitu kegiatan perawatan sistem tidak dapat

(50)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. INVESTIVIGASI SISTEM

Tahap investigasi sistem dimaksudkan untuk merumuskan permasalahan

dan peluang dari suatu kondisi. Kegiatan investigasi meliputi pemantauan,

seleksi, dan studi awal mengenai tujuan pemecahan masalah dalam sistem.

Tahapan investigasi sistem meliputi: tahap perencanaan dan tahap studi

kelayakan.

a. Tahap Perencanaan

Perancangan Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada

Rumah Kaca Berbasis Web didasarkan oleh diperlukannya sistem

monitoring untuk membantu pengguna untuk bekerja secara lebih efektif

dan efisien dalam mengontrol tanamannya di dalam greenhouse tanpa

harus datang langsung ke lapang. Tujuan perancangan sistem monitoring

ini adalah untuk menyajikan informasi mengenai parameter lingkungan

mikro pada greenhouse, yang meliputi suhu, kelembaban udara, radiasi

matahari, curah hujan, arah angin, dan kecepatan angin pada greenhouse

tersebut. Penyajian informasi tersebut diharapkan dapat dilaksanakan

secara tepat dan cepat sehingga dapat lebih mengefisienkan pekerjaan

yang ada pada proses pengawasan pada greenhouse.

Informasi-informasi yang disajikan dalam sistem informasi ini

diharapkan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dan

pelaksanaan teknik pada kegiatan di greenhouse.

b. Studi Kelayakan

Studi kelayakan sebagai bagian dari investigasi sistem dilakukan

dengan cara analisis kelayakan baik secara teknis, ekonomis, dan

operasional sehingga dapat diketahui apakah sistem ini layak untuk

dikembangkan atau tidak. Pembangunan sistem informasi tersebut

memerlukan pengujian kelayakan sebagai berikut :

(51)

Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro Greenhouse

Leuwikopo secara teknis layak untuk dikembangkan. Hal ini dengan

alasan bahwa sistem ini di bangun berbasis web yang memberikan

perkembangan kondisi di greenhouse dapat terkontrol dan terkendali.

Untuk itu, pengguna informasi tersebut dapat memilih penggunaan

dengan media internet untuk memperoleh informasi, untuk melakukan

komunikasi dan interaksi kapanpun dan dimanapun informasi tersebut

diperlukan.

karena semua peralatan yang digunakan sudah dimiliki. Portable

Weather Station tipe RM Young yang merupakan alat utama yang

digunakan untuk mengambil data di greenhouse telah dimiliki oleh

Bagian Lingkungan Bangunan Pertanian, Departemen Teknik

Pertanian, sehingga dapat langsung dimanfaatkan saja dan

diintegrasikan di dalam sistem. Harga Portable Weather Station

tipe RM Young saat ini adalah sekitar Rp. 200.000.000. Jadi pada

lingkungan Departemen Teknik Pertanian IPB ini tidak perlu

melakukan investasi sebesar nilai tersebut untuk melakukan

pembelian dan hanya memanfaatkan alat ini saja dalam

membangun sistem monitoring greenhouse ini. Selain itu, sistem

ini dapat menggunakan IP Public dari jaringan internet IPB,

(52)

Sedangkan untuk kasus badan lain atau perusahaan yang ingin

mengembangkan sistem ini, investasi untuk membangun sistem ini

akan memakan biaya yang cukup mahal, hal ini disebabkan sistem

ini membutuhkan server, IP Public, dan koneksi internet sendiri.

Sedangkan untuk Portable Weather Station dapat ditekan biayanya

dengan mengganti alat ini dengan mengimplementasikan beberapa

piranti ukur yang terhubung dengan komputer. Harga alat ini relatif

jauh lebih murah jika dibandingkan dengan Portable Weather

Station, yaitu sekitar Rp. 2.500.000. Analisis biaya pembuatan

sistem ini dapat dilihat pada lampiran 7.

b. Pengguna

Bagi pengguna, Sistem ini dapat memberikan keuntungan rill

secara ekonomis karena biaya untuk mengakses internet tidak

pembelian bahan bakar yang paling umum digunakan, yaitu bensin,

saat ini adalah Rp. 4500/liter, hal ini akan menjadi lebih murah

untuk melakukan pemantauan keadaan greenhouse dengan

menggunakan media internet pada saat pihak yang berkepentingan

dengan greenhouse tersebut berada jauh dari greenhouse.

Selain itu, informasi melalui web dapat diperoleh lebih lebih

cepat sehingga sangat berguna dalam upaya pencegahan terhadap

kerusakan pada tanaman di dalam greenhouse yang disebabkan

oleh kondisi ekstreem pada parameter lingkungan mikro yang tidak

terkontrol. Hal ini akan lebih murah jika dibandingkan dengan

biaya untuk mengganti kerusakan tanaman di greenhouse akibat

hal tersebut. Biaya akses internet dari warnet yang hanya Rp. 2500

– Rp. 5000/jam atau dengan mengakses sendiri dari rumah yang

(53)

mengganti kerusakan tanaman dengan membeli bibit, pupuk, dan

media tanam yang bisa mencapai biaya diatas Rp. 100.000.

Selain itu, hal yang juga penting yang tidak dapat dinilai

dengan uang adalah dengan menggunakan sistem ini pengguna

akan lebih hemat dalam penggunaan waktu dan tenaga jika

dibandingkan dengan melakukan pengamatan secara langsung di

lapangan. Dengan menggunakan sistem ini, pengguna hanya perlu

menggunakan komputer yang terhubung dengan internet.

b. Sistem yang dikembangkan mudah diakses dan ditampilkan dalam

bentuk halaman HTML di layar komputer yang terkoneksi ke

internet.

c. Sistem yang dikembangkan ini mudah untuk diperbaharui (update)

dan mudah untuk dilakukan pemeliharaan (maintenance), bila

komponen sistem informasi telah dipersiapkan dengan baik.

Komponen sistem informasi tersebut meliputi lunak (software),

perangkat keras (hardware), perangkat manusia (brainware),

jaringan (netware), dan data (dataware).

B. ANALISIS SISTEM

Analisis sistem meliputi identifikasi kebutuhan dan identifikasi fungsional.

Analisis sistem ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan sistem yang

(54)

kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yaitu

informasi-informasi yang berhubungan dengan kondisi.

1. Identifikasi Kebutuhan

Dalam identifikasi kebutuhan, hal yang menjadi acuan adalah siapakah

yang akan menggunakan sistem dan informasi yang dibutuhkan untuk

membuat sistem yang berguna untuk pengguna tersebut.

Pengguna sistem ini adalah orang-orang yang berkepentingan di

Greenhouse Labolatorium Lapang Leuwikopo, diantaranya dosen-dosen

dan mahasiswa Departemen Teknik Pertanian, dosen-dosen dan

mahasiswa Departemen lain di lingkup IPB, ataupun peneliti yang sedang

melakukan penelitian maupun budidaya tanaman di dalam greenhouse

tersebut.

Jenis informasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem informasi

ini merupakan informasi-informasi parameter lingkungan mikro di dalam

greenhouse yang terdiri dari :

1. Informasi suhu pada greenhouse

Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter suhu yang

ada di greenhouse dalam satuan (° C). Informasi yang disajikan berupa

tabel dan grafik.

2. Informasi kelembaban pada greenhouse

Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter kelembaban

yang ada di greenhouse dalam satuan persen (%). Informasi yang

disajikan berupa tabel dan grafik.

3. Informasi radiasi matahari pada greenhouse

Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter radiasi

matahari yang ada di greenhouse dalam satuan W/m2. Informasi yang

disajikan berupa tabel dan grafik.

4. Informasi kecepatan angin greenhouse

Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter kecepatan

angin yang ada di luar greenhouse dalam satuan m/s. Informasi yang

disajikan berupa tabel dan grafik.

(55)

Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter kecepatan

angin yang ada di greenhouse dalam satuan Derajat (°). Informasi yang

disajikan berupa tabel dan grafik.

6. Informasi curah hujan di luar greenhouse

Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter curah hujan

yang ada di greenhouse dalam satuan mm. Informasi yang disajikan

berupa tabel dan grafik.

7. Informasi keadaan aktual di dalam greenhouse

Informasi ini menyajikan tentang keadaan aktual di dalam

Labolatorium Lapang leuwikopo, Departemen Teknik Pertanian, IPB yang

sedang melakukan penelitian atau budidaya tanaman di greenhouse

tersebut. Orang-orang tersebut akan sangat memerlukan informasi tentang

data-data parameter lingkungan mikro pada greenhouse ini untuk

mengontrol tanaman yang sedang diteliti atau dibudidayakan. Sistem ini

akan mempermudah proses pencarian informasi mengenai data-data

parameter lingkungan mikro pada greenhouse kapanpun dan dimanapun

pengguna berada tanpa harus berada di greenhouse setiap saat.

Sumber-sumber informasi yang berfungsi sebagai acuan bagi

pembangunan sistem informasi ini didapat dari hasil keluaran dari

translator dari yang merupakan data-data parameter lingkungan mikro

yang ditangkap oleh Portable Weather Station type RM Young yang

berupa data-data suhu, kelembaban udara, radiasi matahari, curah hujan,

arah angin, dan kecepatan angin.

Fungsi-fungsi yang dikembangkan dalam sistem ini mencakup:

1. Fungsi untuk melakukan Log In untuk masuk ke dalam sistem.

2. Fungsi untuk melakukan Sign Up bagi user yang belum terdaftar

Gambar

Gambar 4. Greenhouse Lab. Lapang Leuwikopo.
Gambar 5. Tahapan-Tahapan  Dalam  System  Development  Live  Cycle
Gambar 6.   Pembagian Frame Halaman Utama.
Gambar 19. Peringatan pada Saat Log In.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemenuhan konsumsi sebagian dipenuhi melalui penarikan simpanan di perbankan, terlihat pada jumlah total simpanan milik perorangan di bank umum di Sumbar yang

Berdasarkan materi pebelajaran kerangka tubuh manusia dan fungsi sendinya, pengunaan media pembelajaran berbasis multimedia dapat membantu siswa dalam memahami

Penyelia menyusun kegiatan latihan SAR untuk skala sedang Perencana- an (Per) Membangun Hubungan Kerja (MHK) Berorientasi pada Kualitas (BpK) Komitmen terhadap

Untuk dapat menimbulkan suatu proses kognitif memahami dalam kategori menerangkan dengan contoh tersebut, seseorang diberikan sebuah konsep atau prinsip tertentu kemudian

Masalah gizi ini disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang bergizi untuk ibu hamil, menurut data dari Unicef Indonesia kurangnya asupan gizi ini disebabkan oleh

Segala puji syukur penulis panja&an kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada pemrlis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Belajar melakukan empati kepada orang lain dengan rasa kepedulian yang tinggi; (14) cinta damai, melalui pendidikan diharapkan dapat membentuk peserta didik yang cinta

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi untuk memperoleh data-data tersebut. 108) mengatakan teknik dokumentasi