• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paradigma Dan Metode Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme menganggap manusia merupakan makhluk yang berpikir dan rasional, sehingga mereka bisa menilai, menafsirkan, meramalkan dan mengendalikan suatu kejadian. Guba dan Lincoln (1985) mengungkapkan dalam Denzin dan Lincoln (2009), paradigma konstruktivis merupakan paradigma eklektik dalam banyak aspek, dimana kedua penulis berpandangan bahwa sesuatu yang real sesungguhnya merupakan sebuah konstruksi dalam pikiran para individu. Konstruksi merupakan suatu upaya untuk

Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kawasan Konservasi & BBTNTC Keramba Jaring Apung (KJA) Nelayan Bagan Sistem Zonasi Izin Masuk Kawasan Perusahaan Wisata Marginalisasi Masyarakat Kampung Kwatisore Wisatawan Izin Penangkapan Ikan

menjelaskan atau menafsirkan pengalaman, dan kebanyakan bersifat bisa mempertahankan dan memperbarui diri.

Tujuan dari paradigma konstruktivisme adalah untuk memahami dan merekonstruksi berbagai konstruksi yang dipegang oleh seseorang (termasuk peneliti), yang mengarah pada konsensus dan terbuka bagi interpretasi baru seiring dengan perkembangan informasi (Denzin & Lincoln 2009). Maksudnya adalah seiring dengan perjalanan waktu, setiap orang akan merumuskan konstruksi yang lebih matang serta semakin menyadari isi dan makna dari berbagai konstruksi yang bersaing. Dalam proses penelitian ini posisi peneliti berperan sebagai partisipan dan fasilitator. Konstruksi muncul dari aktivitas penelitian yang dapat dinilai dari (1) sejauh mana konstruksi tersebut sesuai dengan data dan informasi yang dimiliki; (2) sejauh mana “kegunaan” konstruksi tersebut, dalam arti memberikan tingkat penjelasan yang meyakinkan; dan (3)

sejauh mana memiliki “relevansi” dan “dapat dimodifikasi”. Paradigma

konstruktivis adalah suatu “realitas sosial” yang dibentuk berdasarkan interaksi antara peneliti dengan individu atau kelompok yang diteliti.

Penggunaan paradigma konstruktivisme dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki lebih mendalam kepentingan-kepentingan masing-masing aktor pengguna sumber daya dalam upaya mereka untuk mendapatkan dan mempertahankan akses. Penelitian ini juga berusaha untuk menganalisis dampak dari aktor pendatang dan zonasi bagi kaum minoritas dalam hal ini komunitas Kwatisore yang telah bermukim lama dan menggantungkan hidupnya dari sumber daya alam kawasan TNTC.

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan strategi penelitian menggunakan studi kasus. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan atau orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode ini diterapkan melalui wawancara kepada pihak-pihak yang memiliki informasi terkait dengan penelitian yang dilakukan. Studi kasus berarti proses mengkaji kasus (Stake 2009) dalam artian penelitian studi kasus ditentukan oleh minat peneliti pada kasus-kasus tertentu untuk diteliti lebih dalam. Penelitian studi kasus lebih berfokus pada pertanyaan tentang apa yang dipelajari dari kasus tunggal.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Taman Nasional Teluk Cendrawasih pada bulan April 2014, tepatnya di Kampung Kwatisore Distrik Yaur Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa TNTC merupakan taman nasional dengan perairan laut terluas di Indonesia kaya akan berbagai keanekaragaman sumber daya hayati baik yang berasal dari sumber daya kelautan maupun dari budaya masyarakat yang bermukim di dalam kawasan TNTC. Di dalam kawasan TNTC terdiri dari banyak desa, namun lokasi penelitian ini difokuskan pada Kampung Kwatisore karena di kampung inilah aktivitas sektor pariwisata dan operasi nelayan bagan berkembang dengan sangat pesat dibandingkan desa lainnya. Di lokasi ini dengan masih

homogennya1 kondisi masyarakat kampung, mereka harus siap untuk menerima kedatangan orang-orang luar yang berasal dari berbagai kalangan baik itu para wisatawan lokal maupun mancanegara, wartawan-wartawan baik dari TV maupun media cetak lokal maupun internasional yang meliput pariwisata Kwatisore, dan nelayan BBM yang menjalankan bagan perahu serta KJA.

Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam. Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk melihat gejala-gejala fenomena yang sedang diteliti. Sedangkan wawancara mendalam dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari responden. Data sekunder dikumpulkan melalui dokumen- dokumen yang terkait dengan penelitian.

Unit analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah aktor-aktor dan lembaga-lembaga yang memiliki kepentingan di dalam kawasan TNTC. Pemilihan informan dilakukan secara purposive, memilih informan yang dianggap paling mengetahui dan menguasai permasalahan yang dibahas di dalam penelitian ini. Jumlah total informan yang diwawancarai adalah sebanyak tiga puluh dua orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2. Jumlah Aktor yang Diwawancara

No Aktor Yang Diwawancara Jumlah (orang)

1 Kepala Distrik Yaur 1

2 Kepala Kampung Akudiomi 1

3 Tokoh Adat 1

4 Tokoh dari marga 5

5 Komunitas Kwartisore 5

6 Kepala BBTNTC dan staff 3

7 Nelayan Bagan 6

8 Penjaga Keramba Jaring Apung 1

9 WWF 4

10 Kali Lemon Dive Resort 1

11 Akademisi UNIPA 1

12 Operator Wisata Liveaboard 2

13 Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)

1

Total 32

1Homogen dalam artian warga Kwatisore belum dapat menerima orang-orang yang berasal dari luar kampung atau tepatnya yang berasal dari luar kawasan untuk tinggal dan bermukim di kampung mereka kecuali karena faktor pernikahan. Tempat pendatang bermukin bersama keluarga yang termasuk warga Kwatisore berada dalam status pinjaman dalam artian mereka boleh menetap selama masih berstatus menikah dengan warga kampung. Berbeda dengan kampung-kampung lain yang terdapat beberapa rumah tangga yang berasal dari luar kawasan seperti orang Bugis, Buton atau Makassar. Mereka tinggal di kampung dan bekerja sebagai pedagang yang menjual kebutuhan pokok masyarakat kampung. Selain itu juga terkadang mereka menjadi pedagang pengumpul hasil tangkapan nelayan.

Data-data yang diperoleh dari lapangan dikumpulkan dengan pencatatan pencatatan dari setiap hasil wawancara yang disebut catatan harian. Kemudian data tersebut dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan sesuai dengan topik pembahasan yang ditulis. Analisis data dituliskan dengan metode kualitatif dalam bentuk tulisan-tulisan yang terus-menerus dilakukan dari awal penelitian hingga penyusunan laporan akhir berupa tesis.

Tabel 3. Informasi Penelitian, Aktor dan Teknik Pengumpulan Data

Informasi yang Dicari

Aktor Yang Diwawancara Teknik Pengumpulan Data Gambaran lokasi

penelitian (Profil Kampung dan Kawasan TNTC)

Kepala Distrik Yaur Dilakukan observasi, pengamatan, pencatatan kondisi demografi, geografis desa dan wawancara mendalam.

Kepala Kampung Akudiomi Tokoh Adat

Tokoh dari marga Komunitas Kwartisore

Aktor dan Akses Kepala BBTNTC dan staff  Mengumpulkan data dari pengamatan, pencatatan, dan pengambilan gambar serta dari data sekunder berupa dokumen-dokumen, arsip dan buku- buku yang relevan dengan kebutuhan pembahasan penelitian

 Wawancara mendalam dengan para aktor yang terlibat dan mengetahui tentang aturan, sanksi, batas wilayah dan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di kawasan TNTC

Masyarakat Kampung dan Nelayan Kampung Kepala Kampung Kepala Distrik Yaur Nelayan Bagan

Penjaga Keramba Jaring Apung

WWF

Kali Lemon Resort Akademisi UNIPA Dampak Zonasi dan Pariwisata terhadap Komunitas Kwatisore

Kepala BBTNTC dan staff  Wawancara mendalam dengan para aktor yang terlibat terutama warga Kwatisore yang telah bermukim lama di dalam kawasan TNTC

 Mengumpulkan data sekunder berupa dokumen-dokumen, arsip dan buku- buku yang relevan dengan kebutuhan pembahasan penelitian dan

pengamatan aktivitas warga Kwatisore, nelayan dan pariwisata Operator Wisata Liveaboard

Masyarakat Kampung dan Nelayan Kampung Kepala Kampung Kepala Distrik Yaur Nelayan Bagan

Penjaga Keramba Jaring Apung

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)

WWF

Kali Lemon Dive Resort (KLDR)

Akademisi UNIPA

Dokumen terkait