Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang bertujuan
untuk mengetahui Pengetahuan dan Perilaku lansia terhadap perawatan diri di
desa narumonda V kecamatan siantar narumonda.
4.2 Populasi, Sample dan Teknik sampling 4.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2010). Populasi
Dalam penelitian ini adalah para lanjut usia yang berusia lebih dari 60 tahun yang
berjumlah 60 orang.
4.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2010).
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah semua populasi yaitu lansia yang
berusia 60 tahun keatas berjumlah 60 orang.
4.2.3 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang representif dari populasi (Riduwan, 2005).Teknik
pengambilan sampling yang digunakan adalah total sampling. Total sampling
dilakukan jika jumlah sampel yang diambil kurang dari 100 orang, dan dalam
pengumpulan data menggunakan angket (Arikunto, 2009). Dalam penelitian ini
dilakukan teknik total sampling dengan mengambil semua populasi menjadi
belum mengalami disorientasi orang, tempat, dan waktu, bersedia menjadi
responden penelitian.
4.3 Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Narumonda V Kecamatan Siantar
Narumonda. Alasan pemilihan lokasi karna belum pernah dilakukan penelitian
pengetahuan dan perilaku lansia terhadap perawatan diri, dan belum pernah
dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan mayoritas pekerjaan lansia di
desa ini adalah bertani. Penelitian ini dilakukan mulai bulan 2 pebruari sampai 17
maret 2014.
4.4Pertimbangan Etik
Sebelum melakukan pembagian kuesioner, peneliti terlebih dahulu
menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur kepada responden. Bila responden
bersedia, responden dapat memberikan persetujuan secara verbal (lisan),
kemudian responden menandatangani lembar persetujuan (informed consent) yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Responden berhak menolak ataupun
mengundurkan diri selama proses penelitian tanpa ada tekanan, dan peneliti tidak
akan memaksa dan tetap menghormati haknya sebagai responden. Kerahasiaan
informasi yang diberikan oleh responden akan dijamin oleh peneliti dan hanya
kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian
4.5Instumen penelitian dan pengkuran validitas-reabilitas 4.5.1 Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk kuesioner
yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep teori yang ada
pada tinjauan pustaka. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian, yaitu mengenai data
demografi, mengenai kuesioner pengetahuan dan kuesioner perilaku. Cara
pengisian lembar kuesioner adalah dengan menggunakan checklist (√) pada
tempat yang tersedia dan isian singkat .
Kuesioner data demografi mencakup data mengenai nama, usia, jenis
kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, masalah kesehatan saat ini,
riwayat pengobatan, dan lama sakit.
Kuesioner tentang tingkat pengetahuan lansia yang terdiri dari 15
pertanyaan dengan menggunakan skala guttman, skala guttman ialah skala yang
digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) konsisten (Riduwan, 2005).
Sehingga nilai terendah yang mungkin dicapai oleh responden adalah 0 dan nilai
tertinggi adalah 15. Dalam menentukan kategori tingkat pengetahuan responden
digunakan rumus menurut sudjana (2005) yaitu:
Rentang kelas Panjang kelas =
Banyak kelas
Berdasarkan persentase diatas, pengetahuan lansia terhadap perawatan diri yang
dikatakan baik jika mampu menjawab soal dengan skor 10-15, cukup dengan skor
Kuesioner perilaku lansia terdiri dari 15 pertanyaan dengan menggunakan
skala guttman. Sehingga nilai terendah yang mungkin dicapai oleh responden
adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 15. Dalam menentukan kategori tingkat
pengetahuan responden digunakan rumus menurut sudjana (2005) yaitu:
Rentang kelas Panjang kelas =
Banyak kelas
Berdasarkan persentase diatas, perilaku lansia terhadap perawatan diri yang
dikatakan baik jika jumlah skor 10-15, cukup dengan skor 5-9, dan perilaku
kurang baik dengan jumlah skor 0-4.
4.5.2. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahilan sesuai instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan, dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secar tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas
yang dimaksud (Arikunto 2010). Instrumen dalam penelitian ini berbentuk
kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka, oleh
karena itu perlu dilakukan uji validitas isi. Uji validitas instrumen dilakukan oleh
Sumatera Utara yaitu Evi karota Bukit,SKp,MNS dan sudah dinyatakan valid.
4.5.3. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui kepercayaan (reliabilitas) instrumen di lakukan uji
reliabilitas instrumen yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau di andalkan untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data, suatu alat ukur disebut pempunyai reliabilitas tinggi atau dapat
dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut
stabil, dan dapat di handalkan.
Untuk melihat reliabilitas suatu instrument, maka pertama-tama harus
mempunyai alat ukur yang standar, dalam penelitian ini menggunakan uji
reliabilitas internal yang dapat diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu
kali hasil pengetesan. Pada penelitian ini Uji reliabilitas yang digunakan adalah
menggunakan rumus K-R20. Untuk instrumen yang baru dikatakan reliabel
apabila memiliki nilai 0,707 (Arikunto,2010). Hasil Uji reabilitas variabel
pengetahuan yang telah dilakukan adalah 0,73 dan hasil uji reabilitas variabel
perilaku yang telah dilakukan adalah 0,83. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahawa kusioner pengetahuan dan perilaku lansia terhadap perawatan diri yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah reliabel
4.6 Pengumpulan Data
Setelah proposal penelitian disetujui oleh pembimbing, peneliti
Universitas Sumatera Utara, kemudian permohonanan izin yang diterima di kirim
ke kepala Desa Narumonda V Kecamatan Siantar Narumonda. Setelah
mendapatkan izin, barulah peneliti melakukan penelitian. Peneliti memberi
penjelasan terlebih dahulu kepada responden tentang tujuan, manfaat dan prosedur
penelitian serta menanyakan kesediaan menjadi calon responden dengan
menyetujui secara lisan kemudian menandatangani surat persetujuan setelah
penjelasan (PSP). Responden yang bersedia untuk menandatangani lembar
persetujuan setelah penjelasan (PSP) diminta untuk mengisi koesioner dengan
cara dicontreng (cehklist). Peneliti memberikan waktu lebih kurang 20 menit dan diberikan kesempatan untuk bertanya kepada peneliti bila ada pertanyaan yang
tidak dimengerti, kemudian peneliti memastikan bahwa semua pertanyaan pada
kusioner sudah terjawab selanjutnya semua data dikumpulkan dan dilakukan
analisa data.
4.7 Analisa Data
Analisa data dilakukan melalui beberapa tahap yang dimulai dengan
editing untuk memeriksa kelengkapan identitas dan memastikan semua jawaban telah diisi, kemudian dilanjutkan dengan memberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi data dengan merubah data
berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka, selanjutnya processing yaitu memasukkan data ke program komputer dan cleaning memeriksa kembali keseluruhan proses yang telah dilakukan.
bangsa, pendidikan, pekerjaan, tinggal bersama, lama sakit, riwayat pengobatan,
dan masalah kesehatan saat ini. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan
gambaran distribusi data tetapi tidak dianalisis. Pengolahan data tentang tingkat
pengetahuan dan perilaku lansia terhadap perawatan diri akan dilakukan dengan
menggunakan teknik komputerisasi yang akan ditampilkan dalam bentuk tabel
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN