• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan model korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Suryabrata Sumadi, 1983: 26). Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah hubungan antara keadaan pribadi, keluarga, sekolah, mata pelajaran fisika, dan lingkungan masyarakat siswa dengan prestasi belajar fisika.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2012.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas XII IPA 2 yang berjumlah 32 siswa dan kelas XII IPA 6 yang berjumlah 29 siswa di SMA Negeri 11 Yogyakarta.

D. Design Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat enam variabel, yaitu lima variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel dari keadaan pribadi siswa, keluarga, sekolah, mata pelajaran

fisika, dan lingkungan masyarakat siswa sedangkan variabel terikatnya adalah variabel prestasi belajar fisika. Sesuai dengan kerangka berfikir dan pengajuan hipotesa tentang hubungan antara kelima variabel dalam penelitian, dapat digambarkan sebagai berikut:

Gb.1. Skema paradigma hubungan antara keadaan pribadi, keluarga, sekolah, mata pelajaran fisika, dan keadaan lingkungan masyarakat siswa dengan prestasi belajar fisika.

Keterangan:

= keadaan pribadi = keluarga

= sekolah

= mata pelajaran fisika = lingkungan masyarakat Y = prestasi belajar fisika

= hubungan antara keadaan pribadi siswa dengan prestasi belajar fisika

Y

= hubungan antara keluarga dengan prestasi belajar fisika = hubungan antara sekolah dengan prestasi belajar fisika

= hubungan antara mata pelajaran fisika dengan prestasi belajar fisika = hubungan antara keadaan lingkungan masyarakat dengan prestasi

belajar fisika

E. Variabel Penelitian dan Variabel Pengukuran

1. Variabel Penelitian a. Variabel bebas

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2007: 4).

Variabel bebas dalam penelitian ini menyangkut faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yang terdiri dari: faktor keadaan pribadi siswa, faktor keluarga, faktor sekolah, faktor mata pelajaran fisika dan faktor keadaan lingkungan masyarakat siswa. b. Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007: 4) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar, yang merupakan suatu transformasi terhadap suatu masukan yang berupa materi pelajaran. Jadi prestasi belajar adalah sampai sejauh mana

anak menguasai dan memahami materi pelajaran. Prestasi belajar ditunjukkan dengan nilai yang berhasil dicapai sisswa.

F. Instrumen

1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membagikan suatu bendel yang didalamnya berisi sejumlah daftar pertanyaan kepada seluruh sampel. Jawaban dari kuesioner tersebut digunakan sebagai data mentah. Dalam penelitian ini kuesioner digunakan sebagai alat untuk mencari data mengenai masalah belajar, baik dalam keadaan pribadi, keluarga, sekolah, mata pelajaran fisika dan faktor lingkungan masyarakat. Berikut kisi-kisi mengenai keadaan pribadi, keluarga, sekolah, mata pelajaranfisika dan keadaan lingkungan masyarakat siswa:

Tabel 1.1 kisi-kisi keadaan pribadi, keluarga, sekolah, masyarakat, mata pelajaran fisika dan keadaan lingkungan masyarakat siswa.

Variabel Dimensi Indikator No item Jumlah item

Keadaan pribadi

Faktor jasmani Makan makanan empat sehat lima sempurna

1 1

Sarapan setiap pagi 2 1 Makan teratur tiga

kali sehari

3 1

di kelas

Mudah merasa capek atau lelah

5 1

Keadaan kesehatan siswa

6, 7 2

Ada tidaknya cacat tubuh pada siswa

8, 9, 10 3 Faktor psikologis - Minat Kesenangan mempelajari mata pelajaran fisika 11 1

Sikap dan perhatian siswa

12, 13 2

Ketertarikan cara mengajar guru fisika

14 1

Antusias siswa selama pelajaran fisika

15 1

- Motivasi Kerajinan siswa mengerjakan tugas

16 1

asa

Kerajinan siswa mengerjakan soal fisika di kelas

18, 19 2

- Kesiapan Persiapan materi sebelum pelajaran fisika 20 1 Persiapan perlengkapan belajar fisika 21 1 Keadaan keluarga Cara mendidik orang tua

Orang tua yang tidak membebani anak dengan pekerjaan rumah 22 1 Pemantauan belajar anak 23 1 Memeriksa hasil belajar anak 24 1 Pemberian dorongan belajar 25 1 Relasi antar anggota keluarga dan

Orang tua yang cekcok

suasana rumah

Orang tua yang membanding- bandingkan kemampuan antar anaknya 27 1 Hubungan dengan saudara kandung 28 1

Sikap orang tua terhadap anak 29, 30 2 Suasana rumah 31 2 Keadaan ekonomi Tersedianya alat-alat belajar 32 1 Tersedianya biaya sekolah 33, 34 2 Tersedianya tempat belajar yang baik

35 1

Sekolah Sarana dan prasarana

Kelengkapan sarana belajar disekolah

36 1

Keadaan papan tulis 37 1 Pelayanan yang baik

dari pihak sekolah

38 1

Pencahayaan 42 1 Jumlah gedung apakah mencukupi 43 1 Tata tertib sekolah dan kedisiplinan Siswa mentaati peraturan di kelas 44, 45, 46 3 Siswa mentaati peraturan di perpustakaan 47, 48, 59 3 Siswa mentaati peraturan di laboratorium 50, 51, 52 3

Hukuman bagi siswa yang tidak mentaati peraturan sekolah 53 1 Siswa yang membolos 54 1 Perkelahian antar siswa 55 1 Siswa yang menyontek pada waktu ulangan 56 1 Pengumpulan tugas 57 1

Kedisiplinan guru 58 1 Sikap dan kedisiplinan pegawai atau karyawan sekolah 59, 60 2 Infrastruktur sekolah

Kondisi gedung dan halaman

61, 62 2

Pemanfaatan gedung sekolah

63, 64 2

Kurikulum Kunjungan atau study tour ke sekolah lain 65 1 Waktu yang dibutuhkan guru dalam mengajar fisika 66 1

Ekstrakurikuler Keaktifan siswa mengikuti program ekstrakurikuler 67, 68 2 Waktu untuk kegiatan ekstra kurikuler 69 1

pelajaran fisika

tentang fisika

Guru Sikap guru terhadap siswa 73, 74 2 Metode yang digunakan guru 75, 76, 77, 78 4

Media Kelengkapan alat- alat audio dan audio visual 79 1 Kelengkapan alat praktikum di laboratorium 80, 81 2 Penggunaan buku 82 1 Lingkungan masyarakat Pergaulan siswa dengan teman sepermainan 83 1 Kondisi lingkungan dan masyarakat tempat tinggal siswa

84, 85, 86, 87, 88 5 Pergaulan siswa dengan temanpengangguran 89 1 Keaktifan siswa 90 1

dalam kegiatan di masyarakat

Keterkaiatan siswa dengan mass media

91, 92 2

2. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 158) dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda tertulis, seperti daftar nilai siswa ketika siswa berada di kelas XI. Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa. Dari prestasi belajar diambil dari dokumentasi hasil ujian kenaikkan kelas.

G. Validitas

Validitas adalah ukuran menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2006: 68). Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity (validitas isi) yang isi dari instrumen yang digunakan sungguh mengukur isi domain yang akan diukur (Suparno, 2007: 62). Pada penelitian ini peneliti sebelum melakukan penelitian melakukan uji validitas isi dengan cara peneliti memberikan lembar uji validasi kuesioner kepada tiga pakar ahli yang disini peneliti meminta bantuan kepada tiga dosen, yang salah satunya adalah dosen pembimbing,

setelah penguji memberikan penilaian dan saran terhadap lembar validitas dan sudah dirasa cukup memenuhi konsep yang tercantum didasar teori kemudian peneliti baru melakukan penelitian terhadap siswa SMA. Menurut Sukardi (2003: 123) pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan faktor-faktor atau isi di dasar teori dan dibantu oleh pakar ahli. Tidak ada formula matematis untuk menghitung dan tidak ada cara untuk menunjukkan secara pasti.Tetapi untuk memberikan gambaran bagaimana suatu tes validasi dengan menggunakan validasi isi, pertimbangan ahli tersebut dilakukan dengan cara seperti berikut: para ahli, pertama diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian mereka diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur.

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa berupa kuesioner. Kuesioner dikembangkan dari indikator-indikator seperti tampak pada tabel 1.1 item pernyataan pada kuesioner disesuaikan dengan indikator setiap bagian yang akan diukur. Selain menggunakan kuesioner, penelitian ini juga menggunakan instrumen dokumentasi untuk mengetahui prestasi belajar fisika.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket atau kuesioner. Angket yang sudah diisi oleh siswa kemudian dianalisis menggunakan

skor-skor yang telah ditentukan dan secara kuantitatif akan dihubungkan dengan prestasi belajar fisika siswa, yaitu nilai dari akhir tahun.

Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan tahap-tahap, kuesioner yang telah diisi oleh siswa dikategorikan kedalam pernyataan positif dan negatif, kemudian masing-masing kategori diberi skor.

Tabel 1. 2 penyekoran untuk setiap pernyataan positif dan negatif

Skor nilai Item positif Item negatif

Sangat sesuai 3 0

Sesuai 2 1

Tidak sesuai 1 2

Sangat tidak sesuai 0 3

Untuk menganalisis data sekaligus uji hipotesis menggunakan teknik Korelasi Product Moment Pearson, dengan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan:

rxy = koefisien validitas item Σx = jumlah skor dalam sebaran x Σy = jumlah skor dalam sebaran y

Σxy = jumlah hasil skor x dan y yang berpasangan Σx2

= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x Σy2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N = banyaknya subyek

Dalam penelitian ini untuk mencari korelasi antara dua variabel digunakan program SPSS 16.

Nilai r dapat bernilai positif atau negatif. Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik. Korelasi sama dengan -1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun (dan sebaliknya).Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel maka menurut Sarwono (2006) kriterianya sebagai berikut ;

o 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel o >0 – 0,25: Korelasi sangat lemah

o >0,25 – 0,5: Korelasi cukup o >0,5 – 0,75: Korelasi kuat

o >0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat o 1: Korelasi sempurna

Untuk menguji signifikansi hasil korelasi dengan penyusunan hipotesis: H0 : tidak ada hubungan antara dua variabel

H1 : ada hubungan antara dua variabel

Bila probabilitasnya < 0,05 maka H0 di tolak dan berarti bahwa ada hubungan antara dua variabel.

Bila probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan berarti bahwa tidak ada hubungan antara dua variabel.

46

Dokumen terkait