• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan tentang seluruh yang terjadi dilapangan (Moleong, 1991). Pada penelitian ini untuk memberikan gambaran identifikasi bahaya dan gambaran perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April– Mei 2013 di Rumah sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jalan Letjen Jendral S. Parman Kav. 87 Slipi, Jakarta.

4.3. Informan Penelitian

Fungsi informan dalam penelitian adalah sebagai sumber untuk mencari informasi mengenai identifikasi bahaya dan penyebab perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta. Pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling, yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat informan yang sudah diketahui sebelumnya (Sugiyono, 2009). Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu :

4.3.1. Informan Utama

Pekerja laundry yang terdiri dari pekerja yang bertugas mengambil linen kotor pada setiap bangsal/unit perawatan, pekerja bagian penimbangan, pekerja bagian penghitungan, pekerja bagian pencucian, pekerja bagian pengeringan, pekerja bagian melipat, pekerja bagian roll press, pekerja bagian plat press. Pekerja yang bertugas mengambil linen kotor pada setiap bangsal/unit perawatan terdiri hanya satu orang pekerja setiap harinya selama seminggu akan di rolling kebagian lainnya. Kemudian pekerja bagian penghitungan hanya terdiri dari dua orang setelah penghitungan selesai membantu pekerja yang di bagian lain kecuali pengambilan dan pencucian. Lalu pekerja bagian pencucian hanya satu orang pekerja setiap harinya selama seminggu akan di rolling kebagian lainnya. Selanjutnya pekerja bagian pengeringan hanya satu orang pekerja setiap harinya tetapi dibantu dengan pekerja lainnya. Pekerja bagian melipat, pekerja bagian roll press, pekerja bagian plat press terdiri dari pekerja yang kurang lebih sepuluh orang.

4.3.2. Informan Kunci

Informan kunci adalah informan yang tidak terkait langsung pekerjaan di bagian laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta, akan tetapi informan adalah orang yang berpengalaman dan mengetahui secara ahli dalam hal pekerjaan di laundry. Informan kunci dalam penelitian ini adalah seorang kepala instansi sarana sandang dan CSSD Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

4.3.3. Informan Pendukung

Informan pendukung dalam penelitian ini adalah para pekerja yang sekaligus bekerja sebagai pengawas di laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Jakarta. Pada pekerja yang sekaligus sebagai pengawas terdiri dari satu orang.

Tabel 4.1. Informan Penelitian

Jenis Informan Jumlah Bagian

Informan Utama -Satu Orang -Satu Orang -Satu Orang -Satu Orang -Tiga Orang -Satu Orang -Satu Orang -Mengambilan linen (bahan atau kain) kotor. -Penimbangan dan Penghitungan -Pencucian -Pengeringan -Melipat -Roll press -Plat press Informan Kunci Satu Orang Kepala laundry

Informan Pendukung Satu Orang Pekerja bagian laundry sekaligus bekerja sebagai pengawas di Laundry.

4.4. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2009) instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri yaitu mahasiswi peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, karena peneliti sebagai pengumpul data yang mempengaruhi terhadap faktor instrumen. Untuk data yang diinginkan, peneliti menggunakan instrumen berupa :

4.4.1. Pedoman observasi, wawancara dan telaah dokumen langkah-langkah pekerjaan di laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

4.4.2. Pedoman observasi dan wawancara identifikasi bahaya pekerjaan di laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

4.4.3. Pedoman observasi dan wawancara ketersediaan alat pelindung diri di laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

4.4.4. Pedoman observasi terhadap perilaku penggunaan alat pelindung diri di laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

4.4.5. Pedoman wawancara untuk mencari penyebab perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

Serta alat bantu pengambilan data terdiri dari dokumen standar operasional prosedur di bagian laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta, alat perekam, kertas catatan, alat tulis, kamera dan laptop.

4.5. Sumber Data

4.5.1. Data Primer :

4.5.1.1. Mengenai identifikasi bahaya yang terdapat di pekerja laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta diperoleh dari wawancara mendalam.

4.5.1.2. Mengenai alat pelindung diri pada pekerja laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara mendalam.

4.5.1.3. Untuk mengetahui penyebab penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan

Kita Jakarta diperoleh dari wawancara dengan informan dan observasi lapangan.

4.5.1.4. Pedoman wawancara dan observasi lapangan diadopsi dari penelitian sebelumnya yaitu Omeh 2007 dengan judul tinjauan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan alat pelindung diri di unit kerja laundry Rumah Sakit Umum Pasar Rebo.

4.5.2. Data Sekunder

Data sekunder mengenai standar operasional prosedur yang terdapat di laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

4.6. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan, wawancara mendalam, dan analisis dokumen standar operasional prosedur.

4.6.1. Observasi

Menurut Marsshall dan Rossman (2006) dalam Neldi (2011), observasi ialah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya selain indera lainnya, seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Usman dan Akbar (1996) dalam Neldi (2011) menyatakan bahwa observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data jika disesuaikan dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol reliabilitas dan kebenarannya. Teknik observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi terbuka, yaitu observasi

yang mana keberadaan pengamat diketahui oleh subjek yang diteliti dan subjek memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi dan subjek menyadari adanya orang yang mengamati apa yang subjek kerjakan.

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk melihat penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta secara langsung di lokasi kerja. Teknik ini juga akan digunakan untuk identifikasi bahaya, gambaran penggunaan alat pelindung diri, dan penyebab penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta di lokasi kerja. Hasil observasi lapangan menjadi informasi yang penting bagi peneliti serta dapat mendukung keabsahan data.

4.6.2. Wawancara

Menurut Prastowo (2010) dalam Neldi (2011) wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan tanya jawab secara lisan sehingga dapat dibangun makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini, teknik wawancara digunakan untuk identifikasi bahaya, gambaran penggunaan alat pelindung diri, dan penyebab penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta. Wawancara akan dilakukan pada pekerja lapangan laundry, pengawasan dan kepala instalasi sarana sandang & CSSD.

4.6.3. Analisis dokumen

Dokumen yang akan diamati dalam penelitian adalah dokumen resmi jenis dokumen internal. Dokumen internal berupa standar prosedur pelayanan dan standar prosedur kerja sarana sandang. Dokumen seperti ini dapat menyajikan informasi tentang keadaan, aturan, disiplin, dan dapat memberikan petunjuk tentang cara kerja di lokasi. Bahan dokumen besar manfaatnya dalam penelitian. Dokumen resmi yang akan ditelaah dalam penelitian ini merupakan data-data sekunder yang didapatkan di instasi sarana sandang & CSSD Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

4.7. Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2009) uji keabsahan data dilakukan salah satunya dengan triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai pengecek data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Triangulasi sumber yakni untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui informan utama, informan kunci dan informan pendukung. Triangulasi teknik yakni teknik pengumpulan data dimana peneliti menggunakan teknik pengumpulan data seperti indepth interview, observasi, dan telaah dokumen standar operasional prosedur untuk mendapatkan data yang sama.

4.8. Pengolahan Data

4.8.1. Pengolahan dan analisis data yang dilakukan untuk mengetahui identifikasi bahaya, gambaran penggunaan alat pelindung diri, dan penyebab penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

4.8.2. Pengolahan dan analisis data yang dilakukan untuk identifikasi bahaya, gambaran penggunaan alat pelindung diri, dan penyebab penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta adalah sebagai berikut:

4.8.2.1. Mengumpulkan semua data yang diperoleh wawancara, observasi lapangan, serta dokumen yang didapatkan.

4.8.2.2. Data yang telah terkumpul kemudian dibuat dan disusun dalam bentuk transkip data yaitu membuat catatan hasil wawancara seperti apa adanya, termasuk mencatat kembali hasil wawancara dan rekaman.

4.8.2.3. Data yang telah disusun dalam bentuk transkip data selanjutnya dibandingkan dengan litelatur-litelatur mengenai faktor penyebab perilaku penggunaan alat pelindung diri (studi kepustakaan).

4.9. Analisis Data

Analisis data mengenai identifikasi bahaya, gambaran penggunaan alat pelindung diri, dan penyebab penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta yaitu content analysis. Content analysis bersifat prediktif yaitu peramalan apa yang menyebabkan pekerja laundry dalam perilaku penggunaan alat pelindung diri. Content analysis bertujuan untuk menjelaskan penyebab perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan (Raharjo, 2010). Hasil analisis bermanfaat untuk mengetahui

identifikasi bahaya, gambaran penggunaan alat pelindung diri, dan penyebab penggunaan alat pelindung diri pada pekerja laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.

4.10. Penyajian Data

Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk narasi dan dilengkapi dengan matriks hasil wawancara. Penyajian data akan didukung dengan hasil observasi lapangan dan analisis dokumen.

BAB V