• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat yang tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki12. Penelitian ini juga bersifat eksploratif (dilakukan untuk menggali suatu gejala yang relatif masih baru)13.

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data meliputi data kualitatif berupa kata, kalimat, gambar dan data kuantitatif. Sumber data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner (angket) dan wawancara (interview), jawaban responden

12

Anwar Abbas, Analisa Tanggapan Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran Di Restoran Sari Ratu (Thesis Magister Manajemen STEI IPWI Jakarta, 1996), h. 27.

13

Bambang Prasetyo, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006), h.41.

atas pertanyaan-pertanyaan akan menjadi data pokok untuk melihat tanggapan Bank Syariah terhadap pelaksanaan 6 fungsi dan 8 tugas Karim Business Consulting. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui literatur-literatur kepustakaan meliputi karya ilmiah, buku-buku, dokumen-dokumen, dan data-data lain yang mendukung dan informatif.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner (angket)

Kuesioner (angket) berupa pertanyaan tertutup yang diberikan kepada empat Bank Syariah yang menjadi klien Karim Business Consulting, dimana Karim Business Consulting memberikan jasa konsultasi berupa jasa pendampingan dalam proses pendirian Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah (UUS) yang berkompeten dalam menjawab dan memberikan informasi melalui kuesioner (angket) tentang tanggapan Bank Syariah terhadap pelaksanaan 6 fungsi dan 8 tugas Karim Business Consulting. Diantaranya Bank Victoria Syariah, CIMB Niaga Syariah, BCA Syariah dan DKI Syariah. Sampel diambil berdasarkan teknik penarikan sampel bertujuan (purposive sample) dan sampel aksidental (acciddental sampling)14.

Kuesioner terdiri dari 14 variabel yang terdiri dari 6 variabel menyangkut fungsi konsultan yaitu (1) memberikan bantuan berkala kepada manajemen, (2) memberikan pandangan yang objektif dan tidak memihak, (3) memberi bantuan

14

Ety Rochaety, Metodologi Pnelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h.65-66.

kepada eksekutif, (4) membantu bidang kepegawaian, (5) memberikan pelatihan, dan (6) memberikan gagasan atau perubahan.

Delapan variabel menyangkut tugas konsultan yaitu (1) memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Pengguna Jasa, (2) membantu memecahkan masalah yang dihadapi Pengguna Jasa, (3) membuat diagnosis, bila perlu merubah dan mendefinisi kembali permsalahan yang ada, (4) membuat rekomendasi berdasarkan diagnosis yang dilakukan, (5) membantu pelaksanaan rekomendasi yang diinginkan, (6) membina suatu konsensus dan komitmen pada suatu perbaikan perlakuan yang telah diputuskan, (7) memberikan fasilitas kepada Pengguna Jasa bagaimana mengatasi masalah yang serupa dimasa mendatang, (8) terus memperbaiki secara efektif sistem organisasinya secara permanen.

b. Wawancara (interview)

Wawancara dilakukan kepada Ibu Farida (team konsultan Karim Business Consulting) untuk memberikan konsep tentang lembaga konsultan bisnis Syariah dan gambaran umum Karim Business Consulting.

c. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara menelaah buku-buku, jurnal/majalah, karya ilmiah, makalah, website, company profile dan lainnya, terutama yang mengandung informasi dengan masalah yang dibahas.

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Untuk mengetahui tentang bagaimana pelaksanaan 6 fungsi dan 8 tugas konsultan yang telah dilaksanakan oleh Karim Business Consulting terhadap klien (bank Syariah) digunakan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk mengetahui tentang sejauh mana kesesuaian antara tingkat kepentingan klien dan kinerja Karim Business Consulting didalam setiap variabel fungsi dan tugas konsultan yang diteliti digunakan importance performance analysis (analisa tingkat penting-prestasi)15 yang mengukur dan menunjukkan posisi masing-masing unsur citra Karim Business Consulting berdasarkan tingkat penting dan prestasi.

Pengukuran mengenai tingkat kepentingan klien terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas konsultan tersebut diukur dengan lima skala pengukuran yaitu:

a. Sangat Penting d. Tidak Penting

b. Penting e. Sangat Tidak Penting c. Ragu-ragu

Begitu juga dalam mengukur tingkat prestasi (kinerja) pelaksanaan fungsi dan tugas konsultan dinilai dengan lima skala pengukuran yaitu:

a. Sangat Baik d. Tidak Baik

b. Baik e. Sangat Tidak Baik

c. Sedang

15

Anwar Abbas, Analisa Tanggapan Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran Di Restoran Sari Ratu (Thesis Magister Manajemen STEI IPWI Jakarta, 1996),h. 27.

Model yang dipakai yaitu:

a. Penghitungan jumlah frekuensi dari setiap tingkat kepentingan klien dan tingkat kinerja KBC dalam setiap variabel yang terjadi terhadap empat responden ( n = jumlah sampel).

b. Pembobotan atau pemberian skor untuk setiap tingkat kepentingan klien dan kinerja KBC dalam setiap variabel serta nilai tengah dan nilai bobot kelas dan skor yaitu:

Tingkat Kepuasan Kelas Skor NT* NB*

Sangat Memuaskan* A 81-100 90,5 5

Memuaskan* B 61-80 70,5 4

Cukup Memuaskan* C 41-60 50,5 3

Tidak Memuaskan* D 21-40 30,5 2

Sangat Tidak Memuaskan* E 01-20 10,5 1 * Pada kata memuaskan dapat diganti dengan penting atau baik, pemakaiannya

tergantung pada aspek variabelnya. * NT = Nilai Tengah Skor

* NB = Nilai Bobot Skor/Kelas

c. Penghitungan rata-rata skor tingkat kepentingan klien dan tingkat kinerja KBC dalam setiap variabel dilakukan dengan dua cara:

1. Menggunakan Nilai Tengah (NT), rumusnya yaitu:

 fi x NT

X = 

fi

Dengan cara pertama dimaksudkan untuk menggambarkan tingkat kepentingan klien dan tingkat kinerja KBC dalam setiap variabel pelayanan, dari

tingkat kepuasan pelayanan yang sangat memuaskan sampai dengan yang sangat tidak memuaskan. Penggambaran dilakukan dengan menggunakan Snake Diagram yang bentuknya adalah sebagai berikut:

0 20 40 60 80 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Variabel Ti ng ka t K ep ua sa n

Selanjutnya untuk mengetahui nilai dari tingkat kinerja KBC dalam memenuhi kepentingan klien maksimal rata-rata, akan diukur prosentase tingkat kepentingan klien maksimal rata-rata terebih dahulu dengan menggunakan rumus:

% Tingkat Kepentingan rata-rata

 x 100%

% Tingkat Kepentingan rata-rata

Kemudian mengukur prosentase kinerja KBC dalam pemenuhan kepentingan klien maksimal rata-rata, dengan menggunakan rumus:

% Tingkat Kinerja rata-rata

 x 100%

% Tingkat Kepentingan rata-rata

Setelah didapatkan prosentase kinerja KBC dalam pemenuhan kepentingan klien maksimal rata-rata, maka akan terlihat seberapa baik kinerja KBC dalam memenuhi kepentingan klien jika diukur dengan skala:

% Skor Tingkat Kepuasan 81 s/d 100 Sangat Memuaskan

61 s/d 80 Memuaskan

41 s/d 60 Sedang

21 s/d 40 Tidak Memuaskan 0 s/d 20 Sangat Tidak Memuaskan

Dengan cara ini akan terlihat posisi kinerja KBC dalam memenuhi kepentingan maksimal rata-rata klien terhadap pelaksanaan 6 fungsi dan 8 tugas konsultan yang memiliki tingkat pemenuhan kepentingan yang berbeda-beda.

2. Menggunakan Nilai Bobot (NB), rumusnya yaitu:

 fi x NB

X = 

fi

Dengan cara kedua dimaksudkan untuk menggambarkan posisi masing-masing variabel bila dihubungkan dengan tingkat kepentingan klien dan kinerja KBC. Penggambaran dilakukan dengan menggunakan diagram cartesius yang bentuk dan penjelasannya sebagai berikut:

Sangat Penting

Prestasi Prestasi

Sedang Istimewa

Penting Keterangan:

1. Kuadran A : menunjukkan citra KBC sangat penting tetapi pelaksanaannya buruk. Oleh karena itu perlu diprioritaskan.

A. Pusatkan Perhatian B. Pertahankan Prestasi C. Prioritas Kedalam D. Berlebihan

2. Kuadran B : menunjukkan citra KBC sangat penting dan telah dilaksanakan sangat baik.

3. Kuadran C : menunjukkan citra KBC kurang penting dan pelaksanaannya biasa. 4. Kuadran D : menunjukkan citra KBC kurang penting dan pelaksanaannya sangat

baik.

5. Pedoman Penulisan

Berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007”.

Dokumen terkait