• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langakh-langkah sistematis,sedangkan metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan- peraturan yang terdapat pada penelitian (Wiratha,2006:69).

Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model penelitian deskriptif etnografi. Penelitian dengan menggunakan metode penelitian deskriptif etnografi bertujuan untuk mengkaji bagaimana pola-pola komunikasi sebuah komunitas budaya atau masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini membutuhkan alat atu metode penelitian yang bersifat kualitatif untuk dapat memahami objek kajiannya.

Berbeda dengan penelitian kuantitaif, penelitian kualiatatif mengasumsikan bahwa perilaku dan makna yang dianut sekelompok manusia hanya dapat dipahami melalui analisis atas lingkungan alamiah (natural setting) mereka. Penelitian kualitatif menganggap apa yang yang nyata terlihat oleh mata (virtual reality) adaalh realitas yang semu, yang telah terbentuk oleh proses sejarah, kekuatan-kekuatan sosial, politik, budaya, ekonomi dan sebagainya. (Kuswarno, 2008: 30)

3.2. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah pola komunikasi masyarakat Suku Bali dalam bertinteraksi dengan masyarakat yang multietnis di Desa Cipta Dharma.

3.3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah masyarakat Suku Bali yang tinggal di Desa Cipta Dharma, Paya Tusam Kecamatan Sei Wampu Kabupaten Langkat.

23

3.4. Kerangka Analisis

Adapun yang menjadi kerangka analisis dalam penelitian ini, berdasarkan tiga komponen menurut Spreadly dalam (Sugiyono, 2007:68) yaitu:

1) Place atau tempat dimana penelitian ini berlangsung. Tempat penelitian ini berlangsung di Desa Cipta Dharma (Kampung Bali), Paya Tusam, Kecamatan Sei Wampu, Kabupaten Langkat.

2) Actor atau pelaku yang menjadi subjek penelitian sebagi informan dalam penelitian ini. Dalam hal ini yang dimaksud adalah masyarakat Suku Bali Desa Cipta Dharma.

3) Activity atau kegiatan yang dilakukan oleh pelaku dalam situasi yang sedang berlangsung dalam hal mengetahui bagaimana pola komunikasi masyarakat Suku Bsli dalam berinteraksi dengan masyarakat yang multietnis di Desa Cipta Dharma.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan alam penelitain ini adalah :

1) Wawancara Mendalam ( in-depth interview)

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara mendalam. Tipe wawancara yang dilakukan tidak terstruktur, yaitu tidak memiliki setting wawancara yang baku. Penyampaian data dan peruntutan pertanyaan akan berbeda dari wawancara ke wawancara, tetapi peneliti akan membuat panduan wawancara yang membantu peneliti agar tidak ada yang terlupakan dari setiap wawancara. Wawancara dapat dilakukan melalui wawancara langsung, telepon, e-mail, media sosial tergantung kesempatan dan kebutuhan.

Wawancara mendalam sebaiknya dilakukan dalam suasana yang akrab dan informal. Biarkan subjek penelitian menjadi dirinya sendiri, sehingga akan akrab dan lebih mudah juga kepada peneliti untuk mengungkapkan objek penelitian secara alamiah.

24

Pada wawancara mendalam, pewawancara realtif tidak memiliki kontrol terhadap respon informan, informan bebas memberikan jawaban. Karena hal tersebut, pewawancara memiliki tugas berat agar informan dapat memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam dan tidak ada yang disembunyikan. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan mendalam dari informan, pewawancara harus melakukan wawancara secara tidak formal sehingga terkesan sedang berbicara.

Penelitian ini merupakan penelitian etnografi komunikasi, sehingga Ibrahim dalam (Kuswarno, 2008 : 56) mengatakan bahwa dalam melakukan wawancara penting untuk memeprhatikan aspek kultural, baik itu dalam daftar pertanyaan, maupun ketika wawancara langsung. Sehingga peneliti mengetahui dengan pasti, apa yang tidak boleh ditanyakan, dengan cara bagaimana mengajukan pertanyaan, dan sebagainya.

2) Observasi

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara sistematik terhadap gejala-gejala yang terjadi di lapangan. Observasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengamati secara langsung, tanpa mediator suatu objek untuk melihat dengan dekat kegitan yang dilakukan oleh objek tersebut.

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan pada riset kualitatif. Observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena riset. Fenomena ini mencakup interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi antara subjek tang diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi nonpartisipan. Observasi nonpartisipan adalah metode observasi dimana peneliti hnaya bertindak mengobservasi tanpa ikut terjun melaksanakan aktivitas seperti yang dilakukan oleh kelompok yang diteliti, baik kehadiran peneliti diketahui maupun tidak diketahui.

Manfaat dari observasi antara lain peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat

25

diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh, dengan observasi akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan indukti, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif ini membuka kemungkinan penemuan atau discovery.

3) Study Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah metode yang akan digunakan peneliti dengan mengumpulkan informasi yang relevan dengan fokus permasalahan atau yang sedang diteliti. Informasi berupa buku-buku ilmiah, laporan penelitian baik berbentuk cetak maupun elektronik. Informasi ataupun teori yang mendukung pengembangan analisis data yang di dapat oleh peneliti selama melakukan wawancara dan observasi di lapangan.

3.5.1. Penentuan Informan

Pada penelitian kualitatif penentuan informan dapat dilakukan dengan dua sistem, yaitu sistem purposif dan sistem bola salju (snowball). Sistem purposive dilakukan dengan menetapkan kriteria yang tepat terhadap informan yang akan diwawancarai, sedangkan pada sistem bola salju (snowball) informan didapatkan dari rekomendasi informan sebelumnya

.

Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik bola salju (snowball), dimana proses penentuan informan dimulai dengan mencari informan pertama yang sesuai dengan subjek penelitian, kemudian informan pertama memberikan rekomendasi untuk informan kedua, dan kemudian informan kedua memberikan rekomendasi untuk informan ketiga dan begitu seterusnya sampai dengan peneliti menemui data jenuh.

3.5.2. Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif demi kesasihan dan keandalan serta tingkat kepercayaan data yang telah terkumpul. Teknik keabsahan data adalah dengan menggunakan teknik

26

triangulasi. Hal ini merupakan salah satu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, (Moleong, 2006: 330)

Adapun teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian yaitu triangulasi. Triangulasi merupakan suatu pendekatan terhadap pengumpulan data, dengan mengumpulkan bukti secara seksama dari berbagai sumber yang berbeda- beda dan berdiri sendiri-sendiri, dan sering kali juga dengan alat yang berbeda- beda atau mengacu pada perspektif teoritis yang berbeda.

Triangulasi adalah penggunaan lebih dari satu metode, yaitu menggunakan berbagai metode pengumpulan data untuk memperoleh kedalam lingkup permasalahan dan sebagai check-and-recheck informasi yang diperoleh.

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini akan menggunakan model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai data jenuh. Aktifitas dalam analisis data adalah :

1. Reduksi data yang merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan dilapangan. Proses reduksi data ini berlangsung selama penelitian, dari awal hingga akhir.

2. Penyajian data, merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengamatan tindakan. Penyajian data ini dapat berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan. Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan, dilakukan dengan melihat kembali data yang sudah direduksi tersebut guna mempertimbangkan makna dari data yang sudah dianalisis dengan implikasinya berdasarkan pertanyaan- pertanyaan dalam perumusan masalah penelitian.

Dokumen terkait