• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif. Melalui metode ini peneliti ingin melihat gambaran peran keluarga dalam merawat penderita TB paru dan konsep diri penderita TB paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan.

2. Populasi dan Sampel 2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB paru yang berobat ke BP4 Medan. Jumlah populasi pasien TB Paru yaitu sekitar 60 orang. Jumlah ini diambil dari jumlah rata-rata seluruh pasien TB paru yang berobat ke BP4 Medan dari bulan Januari-Mei 2009 yaitu 298 orang.

2.2 Sampel

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi yaitu sebanyak 60 orang (Arikunto, 1997). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan teknik convenience sampling yaitu subjek yang dijadikan sampel karena kebetulan dijumpai ditempat dan waktu secara bersamaan pada saat pengumpulan data (Nursalam, 2003). Namun peneliti mempunyai kriteria tertentu dalam menetapkan subjek penelitian, adapun kriteria pasien yang menjadi responden adalah penderita TB paru yang sedang menjalani pengobatan lebih dari 1 bulan, berusia minimal 21 tahun, dan bersedia menjadi responden.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BP4 Medan, dan dilakukan pada tanggal 22 Juni-3 Juli 2009. Adapun alasan memilih BP4 Medan sebagai tempat penelitian karena jumlah pasien TB paru yang berobat ke BP4 Medan cukup banyak sehingga peneliti lebih mudah untuk menemukan sampel penelitian.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah meminta izin dari pihak pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk melakukan penelitian, kemudian meminta izin kepada Kepala BP4 Medan. Selanjutnya peneliti mendekati para responden dan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian. Setelah responden bersedia kuisioner dibagikan kepada responden. Untuk menjaga kerahasiaannya kuesioner dibuat dengan tanpa nama (anonymity) tetapi dengan menggunakan kode dan hanya peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi yang didapat dari responden (confidentiality). Peneliti juga menjelaskan bahwa partisipasi responden yang diteliti tersebut sifatnya sukarela dan mempunyai hak untuk mengundurkan diri.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner. Kuesioner terdiri dari tiga bagian, Kuesioner bagian pertama terdiri dari data demografi pasien TB paru yang terdiri dari usia, status, jenis kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan lama menderita TB paru. Bagian kedua berupa kuesioner yang berisi 18 pertanyaan tentang peran keluarga dalam merawat penderita TB paru, dan bagian ketiga yaitu

kuesioner yang berisi 20 pertanyaan untuk menggambarkan konsep diri penderita TB paru.

Skala pengukuran data yang digunakan dalam instrumen adalah skala ordinal. Pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan tertutup (dichotomy) dengan pilihan “ya” atau “tidak”. Untuk kuesioner peran keluarga dalam merawat pasien TB paru pertanyaan dengan jawaban “ya” diberi skore (1), dan untuk jawaban “tidak” diberi skore (0). Pada kuesioner konsep diri pasien TB paru untuk pertanyaan 1-5 dan 11-15 jika dijawab “ya” diberi skore (1) dan untuk jawaban “tidak” diberi skore (0), sedangkan pertanyaan 6-10 dan 16-20 jika dijawab “ya” diberi skore (0) dan untuk jawaban “tidak” diberi skore (1).

6. Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen

Untuk mengetahui kepercayaan (reliabilitas) instrumen dilakukan uji reliabilitas instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam ruang lingkup yang sama. Instrumen yang reliable akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya atau benar sesuai kenyataannya sehingga walaupun data diambil berulang-ulang, hasilnya akan tetap sama. Dalam penelitian ini digunakan reliability konsistensi internal karena pemberian kuisioner hanya satu kali dengan satu bentuk instrument pada subjek studi (Dempsey & Dempsey, 2002). Uji reliabilitas untuk instrumen peran keluarga dan konsep diri menggunakan KR-21 karena memiliki instrumen dengan jumlah pertanyaan genap dan dikatakan reliable bila hasilnya bernilai > 0.632 (Arikunto, 1997). Uji reliabilitas dilakukan pada 10 orang responden. Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner peran keluarga dalam merawat pasien TB paru terhadap 10 orang adalah 0.73, dan untuk hasil uji reabilitas kuisioner konsep diri terhadap 10 orang adalah 0.7. Hasil ini lebih besar

dari r table 0.632, sehingga kuisioner ini telah reliable sesuai dengan pendapat Arikunto (1997). Uji Validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoadmodjo, 2002). Uji validitas dilakukan oleh salah satu dosen keperawatan keluarga Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yaitu Ibu Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS.

7. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan kemudian permohonan izin penelitian yang diperoleh diajukan pada pimpinan BP4 Medan. Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data. Pada saat melakukan penelitian, peneliti mengobservasi dengan menggunakan kuesioner atau angket pada pasien TB paru yang datang berobat ke BP4 Medan, dan dilengkapi dengan data sekunder yang diperoleh dari BP4 Medan.

Setelah itu peneliti membagikan kuesioner kepada responden, sebelum dilakukan pembagian kuesioner peneliti menjelaskan pada responden tentang tujuan, manfaat dan cara pengisian kuesioner, kemudian responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan (informed consent) ataupun memberikan persetujuan secara lisan. Selanjutnya peneliti mengambil data dari responden yang bersedia mengisi kuesioner dan responden diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang tidak dimengerti. Setelah selesai, peneliti kemudian memeriksa kelengkapan data. Jika ada data yang kurang, dapat langsung dilengkapi. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisa.

8. Analisa data

Setelah semua data terkumpul, kemudian dilakukan analisa data melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk, tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa, tahap ketiga processing yaitu memasukkan data dari kuesioner kedalam program komputer.

Data demografi ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Untuk data umur dan lama menderita TB Paru disajikan dalam nilai mean dan standar deviasi. Untuk melihat gambaran peran keluarga dan konsep diri pasien TB paru, hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dan persentase.

Penilaian peran keluarga dalam merawat penderita TB paru dan konsep diri penderita TB paru dengan menggunakan kuesioner. Untuk kuesioner peran keluarga setiap jawaban ”ya” diberi (Skor 1) dan ”tidak” diberi (Skor 0). Pada kuesioner konsep diri penderita TB paru untuk pertanyaan 1-5 dan 11-15 jika dijawab “ya” diberi skore (1) dan untuk jawaban “tidak” diberi skore (0), sedangkan pertanyaan 6-10 dan 16-20 jika dijawab “ya” diberi skore (0) dan untuk jawaban “tidak” diberi skore (1), Peran keluarga dan konsep diri dikategorikan berdasarkan rumus statistik Sudjana (2005), yaitu:

Panjang Kelas (P) = Rentang kelas

Banyak kelas

Peran keluarga dalam merawat penderita TB paru dimasukkan dalam 3 kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Nilai tertinggi adalah 18 dan terendah 0 sehingga diperoleh panjang kelas = 6. Berdasarkan rumus statistik diatas maka kategori peran keluarga dalam merawat penderita TB paru adalah baik (13-18), cukup (7-12), dan kurang (0-6). Untuk konsep diri penderita TB paru terdiri dari dua kategori yaitu positif dan negatif. Nilai tertinggi untuk penilaian konsep diri pasien TB paru adalah 20 dan terendah 0 sehingga diperoleh panjang kelas = 10. Berdasarkan rumus statistik diatas maka kategori konsep diri positif adalah (10-20) dan negatif (0-10).

Dokumen terkait