• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif murni dengan tujuan untuk mengetahui koping yang dilakukan oleh pasien gagal ginjal kronis dalam menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan.

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa kurang dan sama dengan satu tahun di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan. Adapun jumlah pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa selama satu tahun terakhir di Rumah Sakit H.Adam Malik Medan adalah 163 orang. Pasien tersebut ada yang rawat jalan dan ada yang rawat inap. Menurut Arikunto (2005) jika populasi lebih dari 100 maka dalam penentuan sampel dapat diambil antara 20-25% dari jumlah populasi. Dalam penelitian ini diambil sampel sebesar 25% dari populasi yaitu 41 orang pasien gagal ginjal kronis yang telah menjalani hemodialisa kurang dan sama dengan satu tahun.

Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakanpurposive sampling,

dimana pasien yang dimaksud termasuk dalam kriteria peneliti selama pengumpulan data berlangsung menjadi subjek penelitian. Adapun kriteria inklusi subjek penelitian yang representatif yaitu pasien merupakan pasien hemodialisa

karena gagal ginjal kronis, menjalani hemodialisa kurang dan sama dengan satu tahun, berusia di atas atau sama dengan 17 tahun, dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bersedia menjadi responden dalam penelitian. Sedangkan kriteria ekslusi ialah pasien yang koma, pasien yang menjalani hemodialisa tapi bukan karena gagal ginjal kronis, dan pasien yang berusia dibawah 17 tahun.

3. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di unit hemodialisa Rumah Sakit H.Adam Malik Medan pada bulan Februari 2010 sampai Maret 2010. Peneliti memilih RSUP H.Adam Malik Medan sebagai tempat penelitian karena Rumah Sakit ini memiliki unit hemodialisa dan jumlah pasien yang cukup banyak sehingga mudah didapatkan subjek penelitian, lokasinya strategis dan mudah dijangkau oleh peneliti serta rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian dilakukan setelah mendapat ijin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan direktur RSUP H.Adam Malik Medan. Dalam penelitian ini ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan, yaitu hak kebebasan dimana responden bebas untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk menjadi responden penelitian, hak kerahasiaan menjadi responden sehingga selama kegiatan penelitian nama responden tidak digunakan (ananomity) dan

sebagai gantinya peneliti menggunakan inisial nama, kebebasan responden dari rasa sakit baik fisik maupun tekanan psikologis.

Peneliti terlebih dahulu menyampaikan tujuan dan maksud penelitian. Setelah responden bersedia menjadi subjek penelitian responden menandatangani lembar persetujuan (informmed consent). Peneliti tidak memaksa responden ketika responden menolak atau mengundurkan diri saat penelitian, peneliti tetap menghargai hak responden. Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini (Nursalam, 2003).

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari dua bagian yaitu: 1) kuesioner berisi data demografi, 2) kuesioner koping pasien gagal ginjal kronis dalam menjalani hemodialisa.

1). Kuesioner Data Demografi

Kuesioner data demografi meliputi nama (inisial), usia, jenis kelamin, status perkawinan, agama, pekerjaan, suku bangsa, dan tingkat pendidikan.

2). Kuesioner Koping Pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani Hemodialisa Kuesioner koping pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa terdiri dari 25 pernyataan. Peneliti mengambil 14 pernyataan yaitu pernyataan nomor 1,2,5,6,7,8,10,11,13,15,17,18,19,24 dariJalowiec Coping Scaleyang dikembangkan tahun 1979 berdasarkan teori Folkman & Lazarus tentang Stres Appraisal and Coping sedangkan pernyataan lainnya yaitu pernyataan nomor 3,4,9,12,14,16,20,21,22,23,25 dibuat sendiri oleh peneliti

sesuai konsep pada tinjauan kepustakaan. Kuesioner ini terdiri dari empat pernyataan menyatakan optimis terhadap masa depan yaitu pernyataan nomor 1,3,13,25; lima pernyataan yang menyatakan menggunakan dukungan sosial yaitu pernyataan nomor 6,7,9,11,22; lima pernyataan menyatakan menggunakan sumber spiritual yaitu pernyataan nomor 5,18,19,20,24; enam pernyataan menyatakan mencoba tetap mengotrol situasi atau perasaan yaitu pernyataan nomor 4,8,12,14,15,21; dan lima pernyataan menyatakan mencoba menerima kenyataan yang ada yaitu pernyataan nomor 2,10,16,17,23.

Kuesioner koping menggunakan skala Likert yang dibagi menjadi empat tingkatan yaitu Tidak Pernah (TP), Jarang (JR), Kadang-kadang (KK) dan Sering (SR). Kuesioner koping terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Pernyataan yang negatif ada lima yaitu pernyataan nomor 4,8,13,19,22 sedangkan selebihnya merupakan pernyataan positif. Setiap tingkatan untuk pernyataan yang positif diberi nilai dimana nilai 1 untuk Tidak Pernah, nilai 2 untuk Jarang, nilai 3 untuk Kadang-kadang, dan nilai 4 untuk sering. Untuk pernyataan yang negatif diberi nilai 4 untuk Tidak pernah, nilai 3 untuk Jarang, nilai 2 untuk Kadang-Kadang dan nilai 1 untuk Sering. Dari penilaian tersebut diperoleh nilai minimum 25 dan nilai maksimum 100. Menurut Sudjana (1992) untuk menghitung panjang kelas menggunakan rumus statistik:

p =

MR

perhitungan diperoleh range 25 dan jumlah kelas ada 2 sehingga didapat panjang kelas adalah 37,5. Batasan nilai masing-masing kategori adalah sebagai berikut:

maladaptif : nilai 25-61,5 adaptif : nilai 62,5-100

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Kuesioner koping pasien ada yang menggunakan Jalowiec Coping Scale dan ada yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan kepustakaan, oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada semua kuesioner. Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji validitas isi. Validitas isi adalah suatu keputusan tentang bagaimana instrumen dengan baik mewakili karakteristik yang diteliti. Penelitian tentang validitas ini bersifat subyektif dan keputusan apakah instrumen sudah mewakili atau tidak. Uji validitas dilakukan oleh ahli dalam bidang keperawatan jiwa.

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dengan uji cronbach alpha dimana cronbach alpha dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam skala Likert. Hasil uji reliabilitas untuk 25 pernyataan kuesioner koping pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa terhadap 10 orang responden adalah 0.886. Instrumen dikatakan layak jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 0,70 (Polite & Hungler, 1999).

7. Pengumpulan Data

Setelah peneliti memperoleh ijin dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan direktur Rumah Sakit Umum H.Adam Malik Medan peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian pada bulan Februari sampai Maret 2010. Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan cara memberi kuesioner pada responden yang diawali dengan perkenalan, penjelasan tujuan pengisian kuesioner dan menanyakan persetujuan responden. Setelah responden menandatangi surat persetujuan, peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner.

Responden yang tidak mampu mengisi sendiri dibantu oleh peneliti dengan cara membacakan kuesioner dan responden memberikan jawaban. Peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti responden selama pengisian kuesioner. Peneliti juga melakukan observasi terhadap lingkungan dan kondisi pasien saat mengisi kuesioner. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti meminta kembali kuesioner, dikumpulkan dan selanjutnya dilakukan pengolahan atau analisa data.

8. Analisa Data

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan atau analisa data dengan mengecek terlebih dahulu kelengkapan data atau editingdan memastikan semua data telah diisi sesuai dengan petunjuk. Kemudian dilakukan coding yaitu mengubah data dalam bentuk huruf menjadi angka untuk mempermudah proses

analisa data. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS.

Data demografi dipresentasikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentasi. Demikian juga dengan data strategi koping pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Data yang sudah diolah disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi.

BAB 5

Dokumen terkait