• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam dokumen LAPORAN HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA (Halaman 30-38)

A. Desain Penelitian

Berdasarkan penjelasan pada bab II, maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan menggunakan desain penelitian secara non eksperimental atau observasional yaitu meneliti hal yang sudah ada, tanpa melakukan perlakuan yang sengaja untuk membangkitkan suatu gejala atau keadaan (Arikunto, 2002).

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif non eksperimen. Penelitian ini ingin melihat persepsi perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah diterapkan (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung, dengan jumlah populasi sebanyak 13 perawat.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana (perawat

asosiet) di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum PKU

Muhammadiyah Temanggung, dengan jumlah populasi sebanyak 13 perawat. Teknik pengambilan sample adalah total sampling yaitu pengambilan seluruh sample dalam populasi yang memenuhi kriteria; bertugas sebagai perawat pelaksana, memiliki pendidikan minimal Diploma III keperawatan dan aktif memberikan asuhan keperawatan. Data yang diperoleh pada tanggal 24 Januari 2009 di ruang Intensive

Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah

perawat, yang berhasil diambil sebagai sampel sejumlah 12 perawat. Satu orang perawat tidak memenuhi criteria penelitian dikarenakan perawat tersebut bertugas sebagai asisten manajer atau kepala ruangan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2009 – Februari 2009. Penelitian ini dilaksanakan di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung.

D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu persepsi perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang Intensive Care Unit (ICU). 2. Definisi operasional

a. Persepsi perawat tentang pelaksanaan pengkajian pemenuhan kebutuhan spiritual klien adalah pemahaman perawat terhadap aktivitas perawat dalam mengumpulkan data riwayat kesehatan klien dan pemantauan serta pemenuhan kebutuhan klien secara menyeluruh dalam hal spiritualitas. Pengkajian dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien dapat dikategorikan menggunakan skala ordinal, yaitu; kategori baik jika presentasinya 76-100%, cukup 56-75%, kurang baik 40-55%, dan tidak baik jika kurang dari 40%. b. Persepsi perawat tentang pelaksanaan diagnosa keperawatan

pemenuhan kebutuhan spiritual klien adalah pemahaman perawat terhadap aktivitas perawat untuk memahami permasalahan klien alam hal ketidakmampuan klien mengintegrasikan arti dan tujuan hidup dihubungkan dengan keyakinannya. Diagnosa keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien dapat dikategorikan menggunakan skala ordinal, yaitu; kategori baik jika presentasinya 76- 100%, cukup 56-75%, kurang baik 40-55%, dan tidak baik jika kurang dari 40%.

c. Persepsi perawat tentang pelaksanaan perencanaan pemenuhan kebutuhan spiritual klien adalah pemahaman perawat terhadap aktivitas perawat dalam menyusun kriteria hasil dan rencana intervensi demi terciptanya lingkungan yang mendukung praktik keagamaan dan kepercayaan yang biasa dilakukan oleh klien. Perencanaan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien dapat dikategorikan menggunakan skala ordinal, yaitu; kategori baik jika presentasinya 76-100%, cukup 56-75%, kurang baik 40-55%, dan tidak baik jika kurang dari 40%.

d. Persepsi perawat tentang pelaksanaan implementasi pemenuhan kebutuhan spiritual klien adalah pemahaman perawat terhadap aktivitas perawat dalam membantu klien untuk merasa seimbang dan berhubungan dengan Tuhan. Implementasi dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien dapat dikategorikan menggunakan skala ordinal, yaitu; kategori baik jika presentasinya 76-100%, cukup 56-75%, kurang baik 40-55%, dan tidak baik jika kurang dari 40%. e. Persepsi perawat tentang pelaksanaan evaluasi pemenuhan

kebutuhan spiritual klien adalah pemahaman perawat terhadap aktivitas perawat dalam memahami klien tentang; apakah klien telah mencapai criteria hasil yang ditetapkan pada fase perencanaan aspek spiritual. Evaluasi dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien dapat dikategorikan menggunakan skala ordinal, yaitu; kategori baik jika presentasinya 76-100%, cukup 56-75%, kurang baik 40-55%, dan tidak baik jika kurang dari 40%.

E. Instrumen Penelitian

Data penelitian diperoleh dan dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa kuesioner persepsi perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemenuhuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang

Intensive Care Unit (ICU). Kuesioner penelitian ini menggunakan

kuesioner yang sudah baku dan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta dinyatakan valid sebagai instrumen penelitian. Kuesioner tersebut

disusun oleh Munjirin (2008).

Kuesioner diberikan kepada perawat berupa daftar pertanyaan dalam bentuk checklist dengan menggunakan skala Likert berupa jawaban; selalu (SL) dengan skor 5, sering (SR) dengan skor 4, kadang-kadang (KD) dengan skor 3, jarang (JR) dengan skor 2 dan tidak pernah (TP) dengan skor 1. Dari skor diatas akan dibuat prosentase (%) yang kemudian dimasukkan dalam kategori;

1. Baik dengan prosentase; (76%-100%) 2. Cukup dengan prosentase; (56%-75%) 3. Kurang baik dengan prosentase; (40%-55%) 4. Tidak baik dengan prosentase kurang dari 40%

Kuesioner terdiri dari 30 butir pertanyaan yang dijawab oleh responden terkait dengan persepsi perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang

Intensive Care Unit (ICU). Kuesioner yang dibuat untuk menggambarkan

persepsi perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang Intensive Care Unit (ICU) berupa pertanyaan yang terdiri dari;

1. Identitas responden yang terdiri dari; nama, bangsal tempat kerja, umur, jenis kelamin dan pendidikan terakhir.

2. Asuhan keperawatan pada aspek spiritual.

Penilaian pada item ini untuk mengetahui persepsi perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang Intensive Care Unit (ICU) melalui pendekatan proses keperawatan pada aspek pemenuhan kebutuhan spiritual yang meliputi; pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pertanyaan-pertanyaan kuesoner yang diajukan kepada perawat pelaksana di ruang Intensive Care Unit (ICU) sebanyak 30 butir yang meliputi beberapa aspek seperti tabel berikut;

Tabel 1. Kisi-kisi instrumen (kuesioner)

Variable Nomor Item Pertanyaan

Favourable Unfavourable

a Pengkajian 2,3 1

b Penetapan Diagnosa 4

c Perencanaan 5,7 6

d Berdasarkan Nursing Interventions Classification (NIC) menurut

Mc.Closkey & Bulechek (cit. Munjirin, 2008)

8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18

10

E Pelaksanaan, berdasarkan 10 butir kebutuhan dasar spiritual manusia menurut Clinebell (cit. Munjirin, 2008)

19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28

f Evaluasi 30 29

F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006).

Untuk menentukan butir kuesioner digunakan rumus Korelasi Product

Moment dari Pearson (Arikunto, 2006), yaitu;

rxy =

Keterangan;

rxy = Koefisien Korelasi Product Moment N = Jumlah responden

Y = Skor Total

X = Pernyataan pada nomor tertentu N XY – (X)( Y)

NX2 – (X2) NY2 – (Y2) 

Uji validitas telah dilakukan oleh Munjirin (2008) pada 15 perawat yang bertugas di ruang bangsal bedah RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto. Hasil perhitungan kemudian disesuaikan dengan r product

moment, dari tabel diketahui jika N = 15, rt (5%) = 0,514 maka

instrument dikatakan valid jika nilai rt (5%) ≥ 0,514.

Kuesioner penelitian ini berjumlah 30 butir pertanyaan, menggunakan kuesioner yang dibuat oleh Munjirin (2008) yang telah teruji validitasnya.

2. Reliabilitas

Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 1998). Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2003). Pada penelitian Munjirin (2008) pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Alpha Chronbach digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen kuesioner peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien preoperasi yang diisi oleh perawat (Munjirin, 2008).

Reliabilitas dinyatakan mempunyai rentang 0 sampai 1. Semakin mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Pedoman dalam menggunakan koefisien reliabilitas adalah sebagi berikut;

a. Koefisien alpha antara 0,6 sampai dengan 0,7 reliabilitas cukup. b. Koefisien alpha antara 0,7 sampai dengan 0,8 reliabilitas baik. c. Koefisien alpha lebih dari 0,8 berarti mempunyai reliabilitas yang

sangat baik.

Munjirin (2008) telah melakukan uji reliabilitas terhadap kuesioner, yaitu dengan nilai 0,977. Kuesioner tergolong memiliki reliabilitas yang sangat baik, sehingga peneliti tertarik untuk menggunakan kuesioner Munjirin (2008) sebagai instrumen penelitian ini yaitu untuk meneliti persepsi perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang Intensive Care Unit (ICU).

G. Pengolahan dan Metode Analisis Data

Setelah semua data terkumpul untuk selanjutnya dilakukan pengolahan data, yang meliputi;

1. Editing data, dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah lengkap.

2. Data dari kuesioner persepsi perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang Intensive Care Unit (ICU) dilakukan skoring, yaitu sebagai berikut; Untuk pertanyaan favourable atau pertanyaan positif jawaban; selalu (SL) diberi skor 4, jawaban sering (SR) diberi skor 3, jawaban kadang-kadang (KD) diberi skor 2, dan jawaban tidak pernah (TP) diberi skor 1. Pertanyaan unfavourable atau pertanyaan negatif, jawaban; selalu (SL) diberi skor 1, jawaban sering (SR) diberi skor 2, jawaban kadang-kadang (KD) diberi skor 3, dan jawaban tidak pernah (TP) diberi skor 4 (Arikunto, 2006).

3. Setelah data dari kuesioner persepsi perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang Intensive Care Unit (ICU) diberi skor, selanjutnya dihitung presentasinya dengan menggunakan rumus;

X SM

Keterangan;

P = Pencapaian presentasi

Σ X = Jumlah skor kuesioner yang diperoleh responden. SM = Skor maksimal

4. Hasil pencapaian presentase dari masing-masing responden secara individu dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif menurut Arikunto (2005), yaitu dinyatakan dengan sebuah predikat baik jika presentasinya 76-100%, cukup 56-75%, kurang baik 40-55%, dan tidak baik jika kurang dari 40%.

5. Untuk mendapatkan kesimpulan secara umum; skor mentah dari masing-masing responden dijumlahkan untuk mendapatkan skor total,

kemudian dicari nilai rata-ratanya, yaitu dengan cara membagi jumlah skor total dengan responden yang ada. Dari hasil yang didapat kemudian dihitung pencapaian presentasinya untuk selanjutnya dianalisis menggunakan analisa deskriptif kuantitatif menurut Arikunto (2005) seperti tersebut diatas.

6. Peneliti kemudian menganalisa dan mengambil kesimpulan dari keseluruhan data yang diperoleh.

H. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melindungi kerahasiaan data responden dengan tidak akan membeberkan dimuka umum identitas asli responden. Publikasi penelitian ini hanya akan mencantumkan data hasil observasi dan pengisian kuesioner tanpa mencantumkan data identitas responden. Hak-hak responden untuk menolak atau menerima kerja sama dengan peneliti adalah dijamin karena keikut sertaan responden atas dasar suka rela tanpa paksaan dari peneliti atau pihak lain. Sebelum melakukan penelitian peneliti meminta ijin penelitian pada instansi yang berwenang yaitu Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung.

BAB IV

Dalam dokumen LAPORAN HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA (Halaman 30-38)

Dokumen terkait