• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di KPH Blora, KPH Cepu, dan KPH Randublatung Perum Perhutani unit I Jawa Tengah pada bulan Oktober – Desember 2004

Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu : alat tulis, kalkulator, komputer, software microsoft Excel, Minitab 13, dan Stella 8. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder yang digunakan untuk proses simulasi.

Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yang dikumpulkan meliputi data pendapatan dan pengeluaran serta data konsumsi kayu pertukangan dan kayu bakar masyarakat desa sekitar hutan dari setiap KPH. Konsumsi kayu berasal dari kawasan hutan KPH Blora, Cepu dan Randublatung. Data diperoleh melalui wawancara dan kuisioner dari 40 rumah tangga yang dipilih secara acak dari setiap desa yang dijadikan desa contoh. Desa contoh yang dipilih sebanyak 10 desa. Pemilihan desa contoh dilakukan secara purposive, artinya desa contoh yang dipilih merupakan desa-desa yang lokasinya berbatasan langsung dengan hutan.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : a. Data luas areal produktif, KBD rata-rata, bonita rata-rata.

b. Data biaya pengelolaan hutan.

c. Harga kayu pertukangan dan kayu bakar.

d. Data jumlah penduduk sekitar hutan, persen kelahiran dan persen kematian.

Analisis Data A. Penentuan Etat

Dalam penetuan etat, metode pengaturan hasil yang digunakan adalah Metode Burn, Metode Cotta, dan Metode Von Mantel. Data yang digunakan dalam penentuan etat meliputi luas areal produktif, KBD rata-rata, dan bonita rata-rata. 1. Metode Burn UTR = U + 2 D U = Li Li . Xi

Untuk penentuan etatnya :

D L EtatLuas= D 2 V 1 V EtatVolume= + 2. Metode Cotta R 1/2I V AY + =

4. Metode Von Mantel

R 2AG

AY= kayu tegakan

miskin riap (

Keterangan :

UTR = Umur tebang rata-rata (th)

U = Umur rata-rata kelas umur ke-i (th) Xi = Umur tengah kelas umur ke-i (th) Li = Luas areal kelas umur ke-i (ha) D = Daur (tahun)

L = Luas areal produktif (ha)

V1 = Volume kayu tegakan kelas umur pada UTR (m3)

V2 = Volume kayu tegakan miskin riap (m3)

Keterangan :

AY = panen tahunan (m3/th)

V = volume total/tegakan persediaan (m3)

I = riap total dari volume/riap nyata (m3/th)

R = daur (tahun)

Keterangan :

AY = hasil tahunan (m³/th)

AG = tegakan persediaan nyata (m³) R = daur (tahun)

B. Pendekatan Sistem

Tahapan analisis sistem yang dilakukan dalam penelitian ini didasarkan atas tahapan yang dilakukan Grant et al. (1997), yaitu :

1. Formulasi Model konseptual

Tujuan tahapan ini adalah untuk menentukan suatu konsep dan tujuan model sistem yang akan dianalisis. Penyusunan model konseptual ini didasarkan pada keadaan nyata di alam dengan segala sistem yang terkait antara yang satu dengan yang lainnya serta saling mempengaruhi sehingga dapat mendekati keadaan yang sebenarnya. Kenyataan yang ada di alam dimasukkan dalam simulasi dengan memperhatikan komponen-komponen yang terkait sesuai dengan konsep dan tujuan melakukan permodelan simulasi. Tahapan ini terdiri dari enam langkah sebagai berikut :

a. Menentukan tujuan model. b. Batasan model.

c. Kategorisasi komponen-komponen dalam sistem.

Setiap komponen yang masuk dalam ruang lingkup sistem dikategorisasikan ke dalam berbagai kategori sesuai dengan karakter dan fungsinya sebagai berikut :

c. 1. state variable, yang menggambarkan akumulasi materi dalam sistem. c. 2. driving variable, variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain namun

tidak dapat dipengaruhi oleh sistem.

c. 3. konstanta adalah nilai numerik yang menggambarkan karakteristik sebuah sistem yang tidak berubah atau suatu nilai yang tidak mengalami perubahan pada setiap kondisi simulasi.

c. 4. auxilary variable, variabel yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhi sistem.

c. 5. material transfer, menggambarkan transfer materi selama periode tertentu. Mateial transfer terletak diantara dua state, source dan state, state dan sink.

c. 6. information transfer, menggambarkan penggunaan informasi tentang state dari sistem untuk mengendalikan perubahan state.

c. 7. source dan sink, berturut-turut menggambarkan awal dimulainya proses dan akhir dari masing-masing transfer materi.

d. Pengidentifikasian hubungan antar komponen.

e. Menyatakan komponen dan hubungannya dalam model yang lazim. f. Menggambarkan pola yang diharapkan dari perilaku model.

g. Menentukan pola perilaku dari model sesuai dengan pengetahuan dan teori yang ada.

2. Spesifikasi model kuantitatif

Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengembangkan model kuantitatif dari sistem yang diinginkan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Memilih struktur kuantitatif umum untuk model.

b. Memilih unit waktu dasar untuk simulasi.

c. Mengidentifikasi bentuk-bentuk fungsional dari persamaan model. d. Menduga parameter dan persamaan model.

e. Memasukan persamaan ke dalam program simulasi. f. Menjalankan simulasi acuan (baseline simulation). g. Menetapkan persamaan model.

3. Evaluasi model

Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengetahui keterandalan model yang dibuat sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Langkah evaluasi yang ditempuh adalah sebagai berikut :

a. Mengevaluasi kewajaran dan kelogisan model.

b. Mengevaluasi hubungan perilaku model dengan pola yang diharapkan. c. Membandingkan model dengan sistem nyata.

Membandingkan model dengan sistem nyata dapat dilakukan dengan menggunakan uji beda khi-kuadrat. Model dianggap dapat menjelaskan kondisi aktual apabila keragaman populasi hasil analisis model tidak berbeda nyata dengan keragaman populasi aktual. Uji khi-kuadrat sebagai berikut :

= 2 aktual model aktual hitung 2 (Y Y ) /Y X

Hipotesis uji : Ho : Y model = Y aktual H1 : Y model≠ Y aktual

Kriteria uji :

X2hitung< X2tabel : terima Ho

X2hitung> X2tabel : tolak Ho 4. Penggunaan Model

Tujuan tahapan ini adalah untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi pada awal pembuatan model. Tahapan ini melibatkan perencanaan dan simulasi dari beberapa skenario hasil simulasi yang telah dievaluasi, sehingga dapat digunakan untuk memahami perilaku model serta mengetahui kecenderungannya di masa mendatang. Skenario dilakukan pada variabel konsumsi kayu, baik kayu pertukangan maupun kayu bakar. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mengetahui pengaruh tingkat konsumsi kayu pertukangan dan kayu bakar terhadap besarnya fluktuasi produksi kayu (etat volume), jumlah pencurian pohon serta keuntungan yang diperoleh perusahaan. Untuk keperluan tersebut disusun suatu skenario untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi. Skenario-skenario yang akan dijalankan adalah :

ƒ Skenario 1 : Konsumsi kayu bakar dinaikkan sebesar 0% , 50% dan 100%

ƒ Skenario 2 : Konsumsi kayu pertukangan dinaikkan sebesar 0%, 50% dan 100%.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Dokumen terkait