• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara purposive. Alasan pemilihan

Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai daerah penelitian karena daerah

tersebut adalah daerah agraris dan tenaga PPL sangat diharapkan peranannya

dalam penyuluhan pertanian di wilayah tersebut.

Metode pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, pemilihan sampel dilakukan dengan metode sensus.

Sampel dalam penelitian ini adalah semua PPL yang ada di Kabupaten Humbang

Hasundutan sebanyak 43 orang dengan rincian PNS 20 orang dan THL-TB PP 23

orang.

Metode Mengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden

(PPL) di daerah penelitian dengan menggunakan kuesioner yang telah

dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari lembaga/instansi yang

Spesifikasi pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Spesifikasi Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber Metode Pencatatan Dokumen Wawancara Observasi

1 Identitas Penyuluh Dinas Pertanian √ - √ 2 Penempatan PPL Dinas Pertanian - - √ 3 Kegiatan PPL PPL √ - - 4 Identitas PPL PPL √ - √ 5 Tugas Pokok PPL PPL √ - - 6 Pelaksanaan Tugas Pokok PPL Buku Panduan PPL √ - √ 7 Materi Penyuluhan PPL √ - √ 8 Masalah-masalah dalam Penempatan Tugas Tenaga PPL Dinas Pertanian √ - - 9 Masalah-masalah dalam Pelaksanaan Tugas Pokok PPL PPL √ - - 10 Upaya-upaya dalam Penempatan Tugas Tenaga PPL Dinas Pertanian √ - - 11. Upaya-upaya dalam Pelaksanaan Tugas Pokok PPL PPL √ - -

Metode Analisis Data

Data yang diperoleh, terlebih dahulu ditabulasi kemudian diolah secara

manual, lalu dijabarkan secara deskriptif. Adapun yang dimaksud dengan

penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencatatan

mengenai situasi-situasi atau kejadian yang terjadi. Dalam arti ini, penelitian

deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata dan tidak

perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, uji hipotesis atau mendapatkan

makna dan implikasi dari penelitian tersebut (Surya, 1987: 19).

Untuk hipotesis 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9 dianalisis dengan menggunakan

metode analisis deskriptif. Untuk hipotesis 5, keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok PPL dapat dilihat dari pelaksanaan tugas pokok PPL dengan parameter

sebagai berikut:

Tabel 2 Pelaksanaan tugas pokok PPL

No Tugas Parameter Skor Ket

1.

Mengidentifikasikan masalah-masalah yang dihadapi oleh

petani dan keluarganya dalam

berusahatani

1. Ada identifikasi masalah dan ada upaya dalam membantu pemecahan masalah sekali dalam 2 minggu

2. Ada identifikasi masalah tanpa ada upaya dalam membantu pemecahan masalah

3. Tidak ada identifikasi masalah dan tidak ada upaya untuk membantu pemecahan masalah 3 2 1 Dibuktikan dengan keberadaan dokumen 2. Menginventarisasi data di wilayah kerjanya yang dapat di gunakan sebagai bahan dasar dalam penetapan materi.

a. Ada inventarisasi data wilayah kerja dan ada penetapan materi penyuluhan sekali dalam 2 minggu

b. Ada inventarisasi data wilayah kerja dan tidak

3 2 1 Dibuktikan dengan keberadaan dokumen

ada penetapan materi penyuluhan.

c. Tidak ada inventarisasi data wilayah kerja dan tidak ada penetapan materi penyuluhan. 3. Membantu menyusun program penyuluhan pertanian a. Tersusunnya program penyuluhan pertanian sesuai kebutuhan petani sekali dalam 2 minggu b. Tersusunnya program

penyuluhan pertanian sekali dalam 2 minggu tetapi tidak sesuai kebutuhan petani

c. Tidak ada penyusunan program penyuluhan pertanian 3 2 1 Dibuktikan dengan keberadaan dokumen 4. Menggali dan mengembangkan sumberdaya a. PPL memberikan pelatihan kepada petani berupa teori dan praktek sekali dalam 2 minggu

b. PPL memberikan pelatihan kepada petani berupa teori sekali dalam 2 minggu tanpa praktek

c. PPL tidak memberikan pelatihan kepada petani.

3 2 1 Dibuktikan dengan keberadaan dokumen 5. Mengembangkan swadaya dan swakarsa petani dan

keluarganya

a. PPL memprakarsai terbentuknya kelompok tani dan ada kegiatan pembinaan kelompok tani sekali dalam 2 minggu b. PPL memprakarsai

terbentuknya kelompok tani tanpa ada kegiatan pembinaan kelompok tani c. PPL tidak memprakarsai

pembentukan kelompok tani dan tidak ada kegiatan pembinaan kelompok tani

3 2 1 Dibuktikan dengan keberadaan dokumen 6. Mengikhtiarkan kemudahan- kemudahan bagi para petani dan keluarganya antara

lain dalam mendapatkan, sarana

a. PPL aktif dalam membantu kelompok tani dalam penyediaan sarana produksi dan PPL aktif dalam memberikan informasi dan arahan bagi petani untuk memperoleh

3 2 Dibuktikan dengan keberadaan dokumen

produksi, kredit dan alat-alat pertanian

Kredit Usahatani

b. PPL aktif dalam membantu kelompok tani dalam penyediaan sarana produksi dan tidak aktif dalam memberikan informasi dan arahan bagi petani untuk memperoleh Kredit Usahatani

c. PPL tidak aktif dalam membantu kelompok tani dalam penyediaan sarana produksi dan tidak aktif dalam memberikan informasi dan arahan bagi petani untuk memperoleh Kredit Usahatani. 1 7. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani dan keluarganya dalam penerapan berbagai teknologi pengelolaan hasil, pemasaran serta rekayasa sosial ekonomi a. PPL aktif dalam mengadakan pelatihan tentang cara bercocok tanam dan pelatihan analisis usaha tani sekali dalam 2 minggu

b. PPL aktif dalam mengadakan pelatihan tentang cara bercocok tanam sekali dalam 2 minggu dan tidak ada pelatihan analisis usaha tani

c. PPL tidak aktif dalam memberikan pelatihan tentang cara bercocok tanam dan analisis usaha tani 3 2 1 Dibuktikan dengan keberadaan dokumen 8. Menyusun laporan secara periodik pelaksanaan intensifikasi

a. Ada penyusunan laporan pelaksanaan intensifikasi secara periodik sekali dalam 2 minggu

b. Ada penyusunan laporan pelaksanaan intensifikasi tetapi tidak secara periodik

c. Sama sekali tidak ada penyusunan laporan

3 2 1 Dibuktikan dengan keberadaan dokumen

9. Menyusun rencana kerja penyuluhan pertanian di WKPP

a. PPL menyusun rencana kerja sesuai kebutuhan petani sekali dalam 2 minggu

b. PPL menyusun rencana kerja sekali dalam 2 minggu tetapi tidak sesuai kebutuhan petani c. PPL tidak menyusun rencana kerja 3 2 1 Dibuktikan dengan keberadaan dokumen

Dari Tabel 2 dapat diketahui, apakah PPL telah melaksanakan tugas

pokok tersebut dengan baik atau tidak dengan range parameter keberhasilan

pelaksanasan tugas pokok PPL sampel adalah:

Tidak berhasil adalah 9 – 15

Sedang adalah 16 – 22

Berhasil adalah ≥ 23

Jika nilainya antara 9-15 maka pelaksanaan tugas PPL dinilai tidak

berhasil, jika nilainya antara 16-22 maka pelaksanaan tugas PPL dinilai sedang

Definisi dan Batasan Operasional

Defenisi

Untuk menghindari kesalahan pengertian dan defenisi yang berbeda-beda

dalam mengartikan hasil penelitian ini, maka perlu didefinisikan beberapa hal

yang berkaitan dengan isi laporan ini guna memberikan batasan-batasan terhadap

setiap variabel yang diteliti:

1. Monitoring adalah suatu kegiatan untuk memastikan dan mengendalikan

keserasian pelaksanaan program dengan perencanaan yang telah

ditetapkan.

2. Evaluasi adalah suatu teknik penilaian kualitas program yang dilakukan

secara berkala melalui metode yang tepat.

3. Evaluasi Pelaksanaan tugas tenaga PPL adalah evaluasi yang dilakukan

untuk melihat PPL tersebut masih efektif dalam melaksanakan tugasnya

dan sesuai dengan kondisi yang ada.

4. Dalam penelitian ini yang dievaluasi adalah pelaksanaan tugas tenaga

Peyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

5. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) adalah orang yang menyampaikan

informasi pengetahuan untuk petani dan keluarga petani di pedesaan

dimana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu dan bisa

menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapinya secara baik.

6. PPL dalam penelitian ini adalah penyuluh pertanian lapangan PNS

(pegawai negeri sipil) dan THL-TBPP (Tenaga Harian Lepas-Tenaga

7. Penempatan PPL adalah disesuaikan dengan kebutuhan atau sektor

prioritas yang dikembangkan pada tiap desa, atau minimal tiap kecamatan

memiliki dua orang PPL yang menguasai bidang pertanian.

8. Keberhasilan pelaksanaan tugas PPL ditentukan melalui pencapaian target

yang telah ditetapkan.

9. Metode penyuluhan adalah cara-cara penyampaian materi penyuluhan

pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta

keluarganya.

10.Program kerja penyuluhan adalah suatu pernyataan tertulis tentang

keadaan, masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan yang disusun dalam

bentuk dan sistematika yang teratur.

Batasan Operasional

Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian

ini, maka di buat batasan operasional sebagai berikut:

1. Daerah penelitian adalah Kabupaten Humbang Hasundutan .

2. Waktu penelitian adalah tahun 2009

3. Sampel dalam Penelitian ini adalah seluruh PPL di Kabupaten Humbang

Dokumen terkait