• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

CV. Emwe Rona Jaya terletak didesa Prasung kecamatan Buduran Sidoarjo perusahaan ini begerak dalam bidang produksi furniture . Waktu penelitian yaitu pengambilan data kuisioner dimulai pada bulan Februari 2013 hingga penelitian ini selesai.

3.2. Sumber Dan Pengumpulan Data

Sumber data untuk penelitian ini, yaitu Data Primer yang diperoleh penyusun melalui pengamatan secara langsung pada obyek pengamatan, yaitu hasil penyebaran kuisioner kepada responden yang merupakan karyawan dan manajemen di CV. Emwe Rona Jaya. Data yang didapat yaitu data tentang variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kualitas performansi organisasi. Sedangkan didalam pengumpulan data, metode yang digunakan adalah :

1. Field Research (Penelitian Lapangan)

Merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan terhadap obyek yang diteliti secara langsung. Metode ini menggunakan tiga pendekatan, yaitu :

a. Observasi(Pengamatan)

Metode pengumpulan data yang didapat dari hasil pengamatan secara langsung pada obyek penelitian, seperti proses produksi.

b. Kuisioner

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menyebarkan beberapa angket kepada responden dengan sejumlah pertanyaan untuk memperoleh informasi dari responden.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data yang diperoleh dari laporan yang ada di perusahaan. 2. Library Research (Penelitian Pustaka)

Metode pengumpulan data sebagai dasar teoritis yang akan dipakai sebagai acuan untuk menganalisa obyek penelitian yang diperoleh dari berbagai literatur di perpustakaan maupun buku-buku lain.

3.3 Identifikasi Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Jadi variabel terikat adalah konsekunsi dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kualitas manajemen. Kualitas manajemen adalah kualitas yang dapat menghasilkan produk dan jasa dalam memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen berkaitan dengan umur produk atau jasa.

3.3.2 Var iabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengarui perubahan dalam variabel terikat dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel terikat lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Deming Prize yang terdiri dari lima variabel yang ambil dari kategori Deming

a) Kebijakan dan Saran

Kebijakan dan Saran merupakan implementasi integritas perusahaan dimana setiap orang dalam setiap departemen pada perusahaan bersama-sama melakukan tindakan yang dapat mewujudkan tujuan perusahaan. Tiap-tiap anggota tim harus menyamakan visi dan misinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan secara bersama-sama.

b) Organisasi

Keadaan organisasi atau perusahaan secara umumdisini antara lain karateristik tugas karyawan, interaksisosial antar karyawan/departemen, pembagian tugas karyawan, dll. Dari sini dapat diketahui gambaran awal perusahaan seperti apa dan perbaikan apa yang dapat dilakukan perusahaan.

c) Pendidikan dan penyebaran

Pendidikan dan penyebaran merupakan proses pembelajaran yang diadakan perusahaan untuk memperbaiki kualitas manajemen perusahaan. Perusahaan biasanya mengadakan pendidikan dan pelatihan dengan menggelar acara seminar yang berkaitan dengan bidang perusahaan atau menyekolahkan karyawannya untuk memperbaiki kualitas karyawan dan meningkatkan kemampuan inovasi karyawan.

d) Pengumpulan dan penyebaran informasi

Pengumpulan dan penyebaran informasi merupakan upaya perusahaan untuk memproduksi produk sesuai dengan keinginan pelanggan untuk memuaskan pelanggan. Observasi terhadap kebutuhan pelanggan diperlukan untuk merumuskan formula produk yang dapat memuaskan pelanggan.

e) Standarisasi

Pengamatan ini mencakup masalah bagaimana perusahaan menerapkan teknologi didalam proses kerjanya ataupun organisasinya, yang termasuk masalah alat kerja, serta masalah penerapan teknologi estándar oleh karyawan. f) Pengendalian

Pengendalian perlu dilakukan untuk menjaga agar prosedur yang diterapkan untuk pengendalian terhadap kualitas ataupun masalah-masalah yang akan mungkin terjadi dari waktu ke waktu.

g) Análisis

Bagaimana cara meningkatan metode kerja, kesadaran karyawan akan produktifitas, perlu dilakukan dalam usaha peningkatan kualitas akan perusahaan.

h) Jaminan mutu

Perbaikan sistem secara berkesinambungan merupakan proses perbaikan produksi dan manajemen menuju sistem produksi dan manajemen yang lebih baik secara berkesinambungan.

i) Pengaruh

Dari kesemua proses kinerja karyawan, serta penerapan pengendalian kualitas diperusahaan, maka akan dilihat sejauh mana kegiatan tersebut telah berhasil dilaksanakan. Baik itu mulai mutu sampai kepuasan pelanggan.

j) Rencana masa depan

Rencana masa depan merupakan suatu rencana yang diterapkan oleh perusahaan untuk memperbaiki kualitas perusahaan beserta sistemnya di masa yang akan datang.

3.4 Metode Análisis Data

Tahap analisa data marupakan tahap yang paling penting dalam penelitian ini, yang menggunakan metode Total Quality Manajement (TQM) berbasis Deming Prize. Pada tahap ini, score pada Deming`s management. Dari sini akan di ketahui apakah sudah sesuai atau belum dengan kreteria Deming Prize dan akan mengetahui kekurangan apa saja yang dimiliki perusahaan.

Secara garis besar kuisioner terdiri dari lima bagian sebagai berikut : a) Organisasi, sebanyak 9 pertanyaan:

No Kategori Target Score

1 Keterlibatan 3,5 2 Kerjasama 3,5 3 Pelatihan 3,5 4 Struktur organisasi 3,5 5 Staffing 3,5 6 Wewenang tertinggi 1,5 7 Job Analysis 1,5

b) Standarisasi, 9 pertanyaan :

No Kategori Target Score

1 Tujuan unit kerja 3,5

2 Tujuan organisasi 3,5

3 Karateristik tugas karyawan 3,5

4 Sadar akan produktivitas 3,5

5 Konsekuensi pembatas 3,5

6 Definisi tool/alat kerja 1,5

7 Definisi tool/alat kerja 1,5

8 Rencana penerapan kualitas 1,5

Total (J umlah Scor e dibagi 8) 2,75

c) Pengendalian, sebanyak 14 pertanyaan :

No Kategori Target Score

1 Metode/ proses peningkatan 3,5

2 Kuantitatif/jumlah 3,5

3 Sistem/struktur peningkatan kualitas 3,5

4 Rencana Strategi 1,5

5 Proses/ukuran analisa 1,5

6 Pengukuran 1,5

Total (J umlah Scor e dibagi 6) 2,5

d) Analisis, sebanyak 3 pertanyaan :

No Kategori Target score

1 Sadar akan produktifitas 3,5

2 Metode/proses peningkatan 3,5

3 Proses/ukuran analisa 1,5

4 Evaluasi 1,5

5 Definisi improvement 1,6

e) Pengaruh, sebanyak 8 pertanyaan :

No Kategori Target Score

1 Suply bahan-bahan 3,5

2 Survey kualitas pada pelangan 3,5

3 Reliabilitas 3,5 4 Peralatan 3,5 5 Fasilitas 3,5 6 Metode 3,5 7 Masukan Karyawan 1,4 8 Penghargaan 1,5

Total (J umlah Scor e dibagi 8) 2,99

f) Kebijakan dan Saran, sebanyak 7 pertanyaan :

No Kategori Target Score

1 Rapat karyawan 3,5

2 Meminta saran 3,5

3 Rencana dari karyawan 3,5

4 Tuntutan dari perusahaan 3,5

5 Hubungan dengan perusahaan lain 3,5

6 Requipment 3,5

7 Quality improvement 3,5

Total (J umlah Scor e dibagi 7) 3,5

g) Pendidikan dan Pelatihan, sebanyak 7 pertanyaan :

No Kategori Target Score

1 Manfaat pendidikan 1 3,5

2 Manfaat pendidikan 2 3,5

3 Pembelajaran organisasi 3,5

4 Resiko ketidakadaan pelatihan 3,5

5 Pelatihan secara continue 3,5

6 Pengembangan dari pelatihan 1 3,5

7 Pengembangan dari pelatihan 2 3,5

h) Pengunpulan dan penyebaran informasi, sebanyak 5 pertanyaan :

No Kategori Target Score

1 Saran dari pelanggan 3,5

2 Informasi 3,5

3 Pembentukan tim 3,5

4 Penyebaran informasi 3,5

5 Mencari informasi 3,5

Total (J umlah Scor e dibagi 5) 3,5

i) Jaminan mutu, 10 pertanyaan :

No Kategori Target Score

1 Analisa 1 3,5 2 Analisa 2 3,5 3 Pesaing 3,5 4 Perbaikan 1 3,5 5 Perbaikan 2 3,5 6 Inovasi 3,5 7 Produktif 1 3,5 8 Produktif 2 3,5 9 Pelanggan 3,5 10 Peralatan 3,5

j) Rencana masa depan, 9 pertanyaan :

No Kategori Target Score

1 Teknologi 3,5

2 Rencana jangka panjang 1 3,5

3 Perbaikan 1 3,5

4 Rencana jangka panjang 2 3,5

5 Evaluasi 3,5

6 Kepemimpinan 3,5

7 Perbaikan 2 3,5

8 Perbaikan 3 3,5

9 Usulan untuk masa depan 3,5

Total (J umlah Scor e dibagi 9) 3,5

3.3.1 Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Mulai Study Literatur Survey Perusahaan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Identifikasi Variabel

Pengumpulan data variable :

- Organisasi - Analisis - Pendidikan dan Pelatihan -Rencana Masa Depan

- Standarisasi - Pengaruh - Pengumpulan dan Penyebaran

Gambar 3.1 langkah-langkah pemecahan masalah Penyusunan Kuisioner Penyebaran Kuisioner Buang Data Tidak Valid Uji Validitas Valid ? Uji Reliabilitas Reliabel? Pembahasan

Kesimpulan Dan Saran

Selesai

Sisa Data

Usulan Perbaikan

Perhitungan sesuai atribut-atribut variable :

- Organisasi - Analisis - Pendidikan dan Pelatihan -Rencana Masa Depan

- Standarisasi - Pengaruh - Pengumpulan dan Penyebaran

Keterangan Flowchart : 1. Survey Perusahaan

Studi pendahuluan dilakukan pada awal penelitian untuk lebih memahami kondisi lapangan yang akan diteliti, sehingga akan memudahkan jalannya penelitian yang akan dilakukan dan sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Studi Literatur

Studi literature dilakukan sebagai sarana pembantu pengumpulan informasi yang berkaitan dengan permasalahan. Studi literatur ini diperoleh dari literatur-literatur seperti text books, jurnal yang membahas tentang metode-metode yang digunakan dan dari penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya.

3. Perumusan Masalah

Menentukan permasalahan yang akan diteliti dengan menggunakan suatu pendekatan untuk memecahkan masalah. Perumusan masalah dalam penelitian ini diuraikan dalam Bab 1.

4. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel penelitian dilakukan untuk menentukan variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang telah ditentukan disini akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kuisioner yang akan diisi oleh responden.

5. Penentuan tujuan

Setelah dilakukan studi literatur sehingga diperoleh solusi atau metode yang tepat kemudian penentuan tujuan dari penelitian ini.

6. Pengumpulan Data

Mengumpulkan data-data atau informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.

7. Pengolahan Data

Mengolah data dari hasil data-data atau informasi yang diperoleh untuk menyelesaikan permasalahan.

8. Hasil Dan Pembahasan

Pada tahap ini didapatkan hasil dari pengolahan data kuisioner kemudian dilakukan pembahasan sehingga dapat disimpulkan perbaikan yang tepat untuk digunakan sebagai solusi dari permasalahan yang ada.

9. Kesimpulan dan saran

Membuat suatu kesimpulan dari hasil pengolah data yang telah dilakukan kemudian diberikan saran-saran untuk perbaikan di masa mendatang.

3.6 Penyusunan Kuisioner

Kuisioner disusun untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini akan disebar dua bagian kuisioner, kuisioner pertama adalah kuisioner pembobotan yang disebar kepada bagian manajemen yang terkait untuk mengetahui bobot dari setiap dimensi kualitas performansi organisasi menurut kebijaksanaan manajemen terkait dan kuisioner kedua adalah kuisioner segmentasi yang berisi data-data responden yang akan mengisi kuisioner ( data-data responden ini berupa jabatan, bagian / divisi, masa bekerja, usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin ) serta kuisioner persepsi yang akan

perusahaan tersebut. Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui persepsi para karyawan mengenai tempat mereka bekerja yang akan berkaitan langsung dengan performansi perusahaan.

3.7 Penarikan Sampel dan Pengumpulan Data

Penarikan sampel dan pengumpulan data merupakan kegiatan untuk menghimpun data-data yang diperlukan guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Sampel dari obyek penelitian ini adalah para karyawan dan staff manajemen CV Emwe Rona Jaya. Penarikan sampel dilakukan dengan menerapkan metode sampel acak sederhana yang memungkinkan semua karyawan mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan penyebaran kuisioner.

3.8 Pengolahan Data

Data-data yang dikumpulkan melalui wawancara dan penyebaran kuisioner nantinya akan diolah berdasarkan kuisioner segmentasi, kuisioner persepsi dan kuisioner pembobotan.

Data yang diperoleh melalui kuisioner persepsi harus melalui beberapa pengujian sebelum diolah untuk mencari nilai kualitas performansinya. Uji-uji yang harus dilalui adalah uji validitas, dan uji reliabilitas.

3.8.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian data hasil kuisioner formal perlu dilakukan karena seringkali data tersebut tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Dan dari pengujian ini, diharapkan dapat meningkatkan mutu data yang hendak diolah dan dianalisis. Tahap awal adalah mengecek apakah data yang kita inginkan sudah terisi semua data atau ada beberapa yang kosong (tidak terisi). Pada penelitian ini tidak diharapkan adanya data kosong, sehingga jika terdapat data kosong maka data responden tidak dapat digunakan. Uji data yang dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas didefinisikan sebagai ketetapan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya, artinya sejauh mana manpu mengukur alat ukur itu mampu mengukur atribut yang akan diukur. Tujuan yang ingin dicapai dari pengujian validitas pada hasil kuisioner yang disebarkan adalah untuk mengecek apakah isi kuisioner tersebut sudah cukup dipahami oleh semua responden. Semakin tinggi validitas suatu variabel, maka test tersebut semakin mengenai sasarannya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara validitas internal, yaitu kriteria yang dipakai berasal dari dalam test itu sendiri yang mengkorelasikan masing-masing variabel pelayanan dengan nilai totalnya sehingga diperoleh koefisien korelasi produk moment. Data dikatakan sudah valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel.

r =

( ) ( )

( )

[

]

∑ ∑

[

( )

]

2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Dimana : r = korelasi N = banyaknya sampel X = skor pertanyaan Y = total skor 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran terhadap aspek yang sama pada alat ukur yang sama. Pada uji reabilitas untuk penelitian ini, alat ukur yang digunakan adalah Cronbach Alpha. Jika nilai Cronbach alpha hitung > cronbach alpha tabel, maka pengukuran yang kita gunakan reliabel. Reabilitas dapat dilihat nilai Alpha if item deleted pada tampilan SPSS.

Makin kecil tingkat kesalahan, makin reliabel alat pengukur. Sebaliknya makin besar kesalahan, maka makin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Besar kecilnya kesalahan pengukuran dapat diketahui antara lain dari indeks korelasi antar hasil pengukuran pertama dan kedua. Pengujian tingkat reliabilitas dari instrumen kuisioner menggunakan keandalan koefisien alat ukur dengan rumus sebagai berikut :

r =  

2 1 2 1 1 σ σ b k k

Dimana :

r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

2

σb = jumlah varian butir

2

2 t

σ = jumlah varian total

3.9 Analisis Hasil Dan Pembahasan

Pada tahap ini dilakukan analisis dan pembahasan terhadap hasil-hasil yang telah didapat, yaitu memberikan ulasan atau pandangan terhadap hasil pengolahan data untuk kemudian dapat memberikan suatu masukan baru agar didapat hasil yang lebih baik.

3.10 Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini ditarik kesimpulan mengenai berapa besar nilai performansi perusahaan saat ini dengan pendekatan konsep TQM dan memberikan usulan serta saran untuk perbaikan dan penelitian lebih lanjut.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Teknik Pengambilan Sampel

Data diambil berdasarkan kuisioner-kuisioner yang diajukan penelitian untuk responden. Sample diambil dari populasi karyawan CV. EMWE RONA JAYA. Disini penelitian menggunakan pengambilan sample berdasarkan tingkat pendidikan. Karena penelitian menganggap bahwa tingginya tingkat pendidikan. Karena penelitian menganggap bahwa tingginya tingkat pendidikan responden akan memudahkan responden dalam memahami pertanyaan dari kuisioner.

Ada pun jumlah karyawan CV. Emwe Rona Jaya berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :

Departemen Tingkat Pendidikan Jumlah

SMA Universitas

Produksi 23 1 24

Pemasaran 3 3 6

Jumlah 26 4 30

Table 4.1 Karyawan Produksi dan Pemasaran

Sehingga untuk departemen produksi akan disebarkan sebanyak 24 dan untuk departemen pemasaran akan disebarkan kuisioner sebanyak 6 dengan tingkat pendidikan SMA dan Universitas. Dimana dalam penyebaran, karyawan dengan tingkat pendidikan Universitas lebih diutamakan.

4.1.2 Pembuatan Kuisioner

Pembuatan kuisioner didasarkan pada lima kategori Deming Prize yang mengacu pada 10 poin Deming, dan telah disesuaikan dengan kondisi rill perusahaan. Format kuisioner ada di lampiran 2.

4.1.3 Pengisian Kuisiner

Kuisioner diisi oleh responden yang terdiri dari produksi maupun pemasaran dengan sebagaian karyawan dibagian tersebut didampingi peneliti, agar apabila ada pertanyaan dapat segera ditanggapi. Penyebaran kuisioner ini, juga dibantu oleh staf perusahaan yang dapat memudahkan peneliti untuk menentukan karyawan mana saja yang memenuhi kreteria dalam penyebaran kuisioner.

Dikarenakan waktu yang singkat, serta tenaga kerja yang terbatas maka agar tidak terjadi kesalahan dalam pengisian yang dapat mengakibatkan hasil yang menyimpang, maka penyebaran kuisioner dilakukan selama satu minggu. Sehingga dengan demikian dapat menguranggi tingkat kesalahan pada saat pengisian. Hasil isian kuioner ada dilampiran 3.

4.2 Uji Validitas

4.2.1 Uji Validitas untuk Var iabel Organisasi

Berdasarkan data yang ada dilampiaran 3, dapat dilakukan uji validitas sebagai berikut. Terdapat 9 pertanyaan didalam kuisiner, maka akan muncul 9 korelasi product moment. Disini penliti menggunakan bantuan Statistical Program for Sosial Science (SPSS) 16 dalam perhitungannya.

Tabel 4.2 Uji Variabel Organisasi

Pert anyaan Korelasi Product M oment Kelavidan

1 0,412 valid 2 0,475 valid 3 0,798 valid 4 0,708 valid 5 0,556 valid 6 0,549 valid 7 0,366 Valid 8 0,438 Valid 9 0,482 Valid

Kemudian koefisien korelasi masing-masing item dibandingkan angka kritis nilai r( r tabel) pada tingkat signifikan 5% dan n = 30 adalah 0,3610. Suatu pertanyaan tersebut dianggap valid bila koefisien korelasinya lebih besar dari nilai kritis (r tabel), sebaliknya bila koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid atau dinyatakan gugur.

4.2.2 Uji Validitas untuk Var iabel Standar isasi

Berdasarkan data yang ada dilampiaran 3, dapat dilakukan uji validitas sebagai berikut. Terdapat 9 pertanyaan didalam kuisiner, maka akan muncul 9 korelasi product moment. Disini penliti menggunakan bantuan Statistical Program for Sosial Science (SPSS) 16 dalam perhitungannya.

Tabel 4.3 Uji Variabel Standarisasi

Pert anyaan Korelasi Product M oment Kelavidan

1 0,459 Valid 2 0,705 Valid 3 0,905 Valid 4 0,715 Valid 5 0,552 Valid 6 0,898 Valid 7 0,438 Valid 8 0,418 Valid 9 0,537 Valid

Kemudian koefisien korelasi masing-masing item dibandingkan angka kritis nilai r( r tabel) pada tingkat signifikan 5% dan n = 56 adalah 0,2630. Suatu pertanyaan tersebut dianggap valid bila koefisien korelasinya lebih besar dari nilai kritis (r tabel), sebaliknya bila koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid atau dinyatakan gugur.

4.2.3 Uji Validitas Untuk Variabel Pengendalian

Berdasarkan data yang ada dilampiaran 3, dapat dilakukan uji validitas sebagai berikut. Terdapat 14 pertanyaan didalam kuisiner, maka akan muncul 14 korelasi product moment. Disini penliti menggunakan bantuan Statistical Program for Sosial Science (SPSS) 16 dalam perhitungannya.

Tabel 4.4 Uji Variabel Pengendalian

Pert anyaan Korelasi Product M oment Kelavidan

1 0,801 Valid 2 0,386 Valid 3 0,675 Valid 4 0,603 Valid 5 0,421 Valid 6 0,775 Valid 7 0,365 Valid 8 0,828 Valid 9 0,569 Valid 10 0,828 Valid 11 0,654 Valid 12 0,683 Valid 13 0,730 Valid 14 -0,165 Tidak valid

Kemudian koefisien korelasi masing-masing item dibandingkan angka kritis nilai r( r tabel) pada tingkat signifikan 5% dan n = 30 adalah 0,3610. Suatu pertanyaan tersebut dianggap valid bila koefisien korelasinya lebih besar dari nilai kritis (r tabel), sebaliknya bila koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid atau dinyatakan gugur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran A-4.

Hasil uji validitas sebagaimana tercantum pada table diatas, terdapat satu pertayaan yang tidak valid, karena hanya ada 1 pertanyaan, maka pertanyaan yang tidak valid tersebut cukup buang dan dilakukan pengujian validasi ulang.

Tabel 4.5 Uji Ulang Variabel Pengendalian

Pert anyaan Korelasi Product M oment Kelavidan

1 0,395 Valid 2 0,676 Valid 3 0,619 Valid 4 0,436 Valid 5 0,748 Valid 6 0,399 Valid 7 0,833 Valid 8 0,503 Valid 9 0,795 Valid 10 0,833 Valid 11 0,640 Valid 12 0,679 Valid 13 0,733 Valid

Setelah dilakukan pengujian validasi ulang maka dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi lebih besar dari nilai r table, sehingga dapat dinyatakan bahwa untuk kategori diatas ada 13 pertanyaan yang dinyatakan valid.

4.2.4 Uji Validitas Untuk Variabel Analisis

Berdasarkan data yang ada dilampiaran 3, dapat dilakukan uji validitas sebagai berikut. Terdapat 3 pertanyaan didalam kuisiner, maka akan muncul 3 korelasi product moment. Disini penliti menggunakan bantuan Statistical Program for Sosial Science (SPSS) 16 dalam perhitungannya.

Tabel 4.6 Uji Variabel Analisis

Pert anyaan Korelasi Product M oment Kelavidan

1 0,432 Valid 2 0,436 Valid 3 0,468 Valid

Kemudian koefisien korelasi masing-masing item dibandingkan angka kritis nilai r( r tabel) pada tingkat signifikan 5% dan n = 30 adalah 0,3610. Suatu pertanyaan tersebut dianggap valid bila koefisien korelasinya lebih besar dari nilai kritis (r tabel), sebaliknya bila koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid atau dinyatakan gugur.

4.2.5 Uji Validitas Untuk Variabel Pengaruh

Berdasarkan data yang ada dilampiaran 3, dapat dilakukan uji validitas sebagai berikut. Terdapat 8 pertanyaan didalam kuisiner, maka akan muncul 8 korelasi product moment. Disini penliti menggunakan bantuan Statistical Program for Sosial Science (SPSS) 16 dalam perhitungannya.

Tabel 4.7 Uji Variabel Pengaruh

Pert anyaan Korelasi Product M oment Kelavidan

1 0,726 Valid 2 0,614 Valid 3 0,515 Valid 4 0,726 Valid 5 0,614 Valid 6 0,515 Valid 7 0,461 Valid 8 0,377 Valid

Kemudian koefisien korelasi masing-masing item dibandingkan angka kritis nilai r( r tabel) pada tingkat signifikan 5% dan n = 30 adalah 0,3610. Suatu pertanyaan tersebut dianggap valid bila koefisien korelasinya lebih besar dari nilai kritis (r tabel), sebaliknya bila koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid atau dinyatakan gugur.

4.2.6 Uji Validitas untuk Var iabel Kebijakan dan Saran

Berdasarkan data yang ada dilampiaran 3, dapat dilakukan uji validitas sebagai berikut. Terdapat 7 pertanyaan didalam kuisiner, maka akan muncul 7 korelasi product moment. Disini penliti menggunakan bantuan Statistical Program for Sosial Science (SPSS) 16 dalam perhitungannya.

Tabel 4.8 Uji Variabel Kebijakan dan Saran

Pert anyaan Korelasi Product M oment Kelavidan

1 0,524 valid 2 0,417 valid 3 0,666 valid 4 0,648 valid 5 0,406 valid 6 0,391 valid 7 0,607 Valid

Kemudian koefisien korelasi masing-masing item dibandingkan angka kritis nilai r( r tabel) pada tingkat signifikan 5% dan n = 30 adalah 0,3610. Suatu pertanyaan tersebut dianggap valid bila koefisien korelasinya lebih besar dari nilai kritis (r tabel), sebaliknya bila koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid atau dinyatakan gugur.

4.2.7 Uji Validitas untuk Var iabel Pendidikan dan Pelatihan

Berdasarkan data yang ada dilampiaran 3, dapat dilakukan uji validitas sebagai berikut. Terdapat 7 pertanyaan didalam kuisiner, maka akan muncul 7 korelasi product moment. Disini penliti menggunakan bantuan Statistical Program for Sosial Science (SPSS) 16 dalam perhitungannya

Tabel 4.9 Uji Variabel Pendidikan dan Pelatiahan

Pert anyaan Korelasi Product M oment Kelavidan

1 0,603 valid 2 0,411 valid 3 0,476 valid 4 0,651 valid 5 0,661 valid 6 0,420 valid 7 0,531 Valid

Kemudian koefisien korelasi masing-masing item dibandingkan angka kritis nilai r( r tabel) pada tingkat signifikan 5% dan n = 30 adalah 0,3610. Suatu pertanyaan tersebut dianggap valid bila koefisien korelasinya lebih besar dari nilai kritis (r tabel), sebaliknya bila koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid atau dinyatakan gugur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran A-4.

4.2.8 Uji Validitas untuk Var iabel Pengumpulan dan PenyebaranInfor masi Berdasarkan data yang ada dilampiaran 3, dapat dilakukan uji validitas sebagai berikut. Terdapat 5 pertanyaan didalam kuisiner, maka akan muncul 5 korelasi product moment. Disini penliti menggunakan bantuan Statistical Program for Sosial Science (SPSS) 16 dalam perhitungannya.

Tabel 4.10 Uji Variabel Organisasi

Pert anyaan Korelasi Product M oment Kelavidan

1 0,588 valid 2 0,760 valid 3 0,854 valid 4 0,669 valid 5 0,671 valid

Kemudian koefisien korelasi masing-masing item dibandingkan angka kritis nilai r( r tabel) pada tingkat signifikan 5% dan n = 30 adalah 0,3610. Suatu pertanyaan tersebut dianggap valid bila koefisien korelasinya lebih besar dari nilai kritis (r tabel), sebaliknya bila koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid atau dinyatakan gugur.

4.2.9 Uji Validitas untuk Var iabel J aminan Mutu

Berdasarkan data yang ada dilampiaran 3, dapat dilakukan uji validitas

Dokumen terkait