• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

F. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan ini mengikuti sedikitnya empat langkah pokok dalam metodologi penelitian sejarah, yakni dengan:

1. Heuristic,yaitu mencari dan mengumpulkan obyek atau gambaran dari suatu zaman secara menyeluruh tentang data, fakta dan peristiwa yang sebenarnya mengenai obyek penelitian.

2. Kritik atau verifikasi, yakni menyingkirkan bahan-bahan (atau bagian-bagian daripadanya) yang tidak otentik.

3. Interpretasi atau menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya berdasarkan bahan-bahan yang otentik.

4. Historiografi, yaitu penyusunan atau penulisan kesaksian sejarah itu menjadi suatu kisah atau penyajian yang berarti

Data, fakta dan peristiwa tersebut diperoleh dari sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metodologi sejarah. (Nata, 2011: 365). Karena itu, sumber-sumber yang ditulis oleh penulis sezaman, orang yang terlibat atau menyaksikan peristiwa yang menjadi obyek penelitian ini merupakan faktor yang menentukan. (Kuntowijiyo, 1994: 33)

Adapun pendekatan politik lebih bermakna secara umum, yakni kajian tentang jalannya sejarah yang ditentukan oleh kejadian politik, perang diplomasi dan tindakan tokoh-tokoh politiknya. Sedangkan pendekatan sejarah pendidikan digunakan untuk membahas segala aspek yang berhubungan dengan pendidikan berdasarkan peninggalan atau dokumen sejarah yangada. Dengan pendekatan historis-kritis diharapkan dapat lebih mengungkap dan mengkritisi kenyataan sejarah yang didapat dari dokumen sejarah itu untuk menemukan esensi dasarnya.

Adapun hasil akhir yang diharapkan dari tulisan ini lebih bersifat

deskriptif, yakni memberikan gambaran umum dan menyeluruh tentang kejadian sejarah masa lalu dengan menarik ke masa kini.

1) Paradigma pengembangan sains 2) Biografi Kholifah al-Ma‟mun

3) Langkah-langkah al-Ma‟mun dalam mengembangkan sains pengetahuan dalam memajukan peradaban Islam di zaman klasik 4) Hasil yang dapat dicapai al-Ma‟mun dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan

5) Sumbangan al-Ma‟mun terhadap kemajuan Islam di zaman klasik dan

juga tokoh-tokoh lain yang ikut berperan dalam mengembangkan ilmu. 6) Fenomena-fenomena alam yang berlandaskan pada penelitian ijbari

atau eksperimen di zaman al-Ma‟mun

b. Sumber data

1) Data tertulis (library research) atau Data dokumentasi. Melalui sumber ini, penulis mencari dan menelusuri bahan-bahan yang ada hubungannya dengan teori paradigma pengembangan ilmu dalam sejarah pendidikan Islam. dan Melalui sumber ini, penulis mencari dan menelusuri bahan-bahan atau tulisan-tulisan penting tentang al-

Ma‟mun pada dinasti Abbasiyah tahun 813-833 M.

Sumber data primer dalam penelitian ini secara eksplisit agak sulit penulis dapatkan. Akan tetapi setelah beberapa konsultasi dengan para pakar sejarah pendidikan di kampus UIN Jakarta, secara umum didapati buku-buku sejarah dan pendidikan Islam yang mendukung atau menjelaskan tentang pemikiran dan kronologis terjadinya paradigma pengambangan terhadap ilmu dalam sejarah pendidikan Islam. Buku-buku tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. “Târîkh Al-Umam wa al-Mulk‟ oleh At-Thabari.

2. “Dhuhâ al-Islâm”dan “Fajar Isla”oleh Ahmad Amin.

3. “Al-Maushu‟ah al-Târîkh al-Islâmi wa al-Hadharah al-Islâmiyyah”

oleh Ahmad Syalabi.

4. “Ihya‟ „Ulûm al-Dîn”, oleh Al-Ghazali.

5. “Tarikh al-Firaq al Islamiyah”, oleh Ali Mustafa al Gurabi

6. “The Histoy of Arab” oleh Philip K. Hitty 7. “Muqodimah Ibnu Khladun” oleh Ibnu Khaldun 8. “Tarikh al-Baghdadi” oleh Ahmad al-Baghdadi

9. “Religion and the Order of Nature” oleh Sayyed Hosein Nasr 10. “The Making of Europe” oleh Christhoper Dawson

11. Al-Biruni oleh Al-Biruni

12. Al-Kamil fii Tarikh, oleh Ibn Atsir

dalam penelitian ini. Karya tulis tersebut diantaranya:

1. “Al-Tarbiyyah fial-Islâm” karya Al-Ahwani.

2. “Al-Tarbiyyah al-Islâmiyyah” karya Muhammad Athiyah al-Abrasy.

3. “Al-Tarbiyyah al-Islâmiyyah fi al-Qarnal-Râbi” karya Hasan Abd al-„Ali.

4. “Tarik at-Tarbiyyah al-Islâmiyyah” karya Ahmad Syalabi.

5. “Science Civilization in Islam” oleh Syyed Hossein Nasr

Setelah data dikumpulkan kemudian dikaji, dianalisis dan diinterpretasi, untuk selanjutnya dengan analisis deskriptif dituangkan secara apa adanya dengan sedikit interpretasi dan pengambilan substansi dengan analisis yang cermat ke dalam konstruksi pembahasan yang logis, sistematis dan komprehensif. Kemudian dilakukan analisis komparatif, tidak saja terhadap pernyataan yang sama, tetapi juga yang berbeda selagi masih dalam permasalahan yang sama. Selanjutnya, agar tidak terjebak kepada pembahasan yang bersifat naratif dan konvensional, penelitian ini juga akan berusaha mencari penyebab mengapa suatu keadaan atau peristiwa terjadi dengan analisis kritis sehingga data tersajikan secara seimbang, yakni secara objektif-deskriptif sekaligus menyajikan pandangan kritis subjektif penulis.

c. Teknik Pengumpulan Data 1) Dokumentasi

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode dokumentasi untuk mendapatkan bahan-bahan dokumenter. Hal ini di dasarkan bahwa pendidikan Islam menyimpan bahan-bahan dokumenter berupa: hasil-hasil penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

Selanjtnya penelusuran referensi yang dimaksudkan di sini adalah penulis melakukan pencarian dan penelaahan buku-buku dan karya tulis ilmiah lainnya yang ada keterkaitannya dengan masalah yang di teliti. Juga melalui metode ini, penulis berusaha mencari kajian-kajian teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk digunakan dalam penulisan tesis ini.

Metode penelusuran referensi ini tentu saja berkaitan erat dengan data tertulis berupa buku-buku dan sumber tertulis lainnya yang biasa terseimpan di perpustakaan. Oleh karena itu, penulis mempergunakan kartu kutipan yang lazim dipakai untuk kegiatan ini. Kartu tersebut digunakan untuk mencatat kutipan hasil bacaan. Pada

pengarangnya berdasarkan abjad. Hal ini dilakukan untuk memudahkan mengklasifikasi dan mentabulasi data.

d. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Dalam uraian terdahulu disebutkan bahwa data penelitian ini ada yang tertulis, yaitu data pustaka atau dokumentasi. Oleh karena itu, berdasarkan pemetaan tersebut, maka data tertulis yang diperoleh akan diperlakukan dengan cara ditelaah, dibandingkan, dikategorisasikan, kemudian dilakukan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan lebih dari satu jenis data, (Bryman, 1988: 131) dan menggunakan metode ganda (triangulasi) (Brannen, 1997: 20) Terkait triangulasi, Meleong menjelaskan bahwa metode ini digunakan sebagai tekhnik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam hal ini, teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya (Moleong, 1995: 85).

e. Pendektan Penelitian

Pendekatan yang akan digunakan dalam tulisan ini, karena menyangkut paradigma berpikir umat di suatu zaman dan beberapa intrik politik yang terjadi sebagai pemicunya, maka pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan sosisologis dan historis.

Dapat dikatakan bahwa jenis penelitian dalam tesis ini, penelitian kualitatif. Hal ini logis karena penelitian ini merupakan paradigma pengembangan terhadap ilmu dalam sejarah pendidikan Islam yang terjadi pada zaman Kholifah al-Ma‟mun (813-833 M) dan sesudahnya. Selanjutnya penelitian yang bersifat kualitatif ini tidak dapat dipisahkan dari pendekatan

grouded research atau grouded theory yang intinya adalah semua analisa harus berdasarkan data yang ada dan bukan beradasrkan ide yang ditetapkan sebelumnya.

Selanjutnya dari sisi pendekatan studi, penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi-historis. Kedua pendekatan ini digunakan karena obyek yang diteliti membutuhkan jasa ilmu-ilmu tersebut. Pendekatan sosiologis digunakan untuk memahami arti subyektif dari perilaku sosial, bukan semata-mata menyelidiki arti obyektifnya (Abdurrahman, 2003: 11).

Penelitian ini menggunakan pendekatan historis dengan asumsi bahwa kajian Paradigam pengembangan terhadap ilmu dalam sejarah pendidikan Islam pada zaman pemerintahan Kholifah al-Ma‟mun di tahun 813-833 M. dan perkembangan pada sesudahnya, sebagai wadah berlangsungnya proses

(Nata, 2005:.8) atau secara empirik dapat dilakukan konfirmasi silang terhadap keakuratan data yang diperoleh melalui wawancara. Hal ini memungkinkan karena melalui pendekatan historis diasumsikan bahwa segala pristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan pristiwa itu terjadi, dimana, dan siapa yang terlibat dalam pristiwa tersebut. Jadi, melalui pendekatan ini seseorang diajak menukik dari alam idelis ke alam yang bersifat empiris dan mendunia (Nata, 2008: l 39).

Dokumen terkait