• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SMP KANISIUS GAYAM, YOGYAKARTA

B. Pengaruh Pola Naratif Eksperiensial terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam Pendidikan Agama Katolik di SMP Kanisius Gayam, Yogyakarta dalam Pendidikan Agama Katolik di SMP Kanisius Gayam, Yogyakarta

1. Metodologi Penelitian a.Tujuan Penelitian a.Tujuan Penelitian

1) Untuk Guru PAK

a) Mengetahui latar belakang tenaga pendidik SMP Kanisius Gayam, Yogyakarta.

b) Mengetahui proses belajar mengajar di SMP Kanisius Gayam selama mengikuti pelajaran PAK.

c) Mengetahui seberapa besar usaha guru meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses belajar pengajar.

2) Untuk Siswa

a) Mengetahui proses belajar mengajar di SMP Kanisius Gayam dalam pencapaian tujuan PAK.

b) Mengetahui sarana/media dan pola pembelajaran yang digunakan Guru PAK dalam memotivasi belajar siswa.

c) Mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar PAK.

b. Metode Penelitian

Dalam kegiatan penelitian ini penulis menggunakan metode survei. Dalam survei, informasi atau data yang diperoleh melalui keterangan-keterangan kepada responden. Pengertian survei dibatasi pada pengertian survei sampel dimana informasi dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi yang ada (Singarimbun & Sofian Effendi, 1989: 3).

Dalam mencari data-data mengenai tenaga pendidik dan proses belajar mengajar di SMP Kanisisus Gayam, penulis mencari data tertulis yang sudah dipersiapkan oleh sekolah. Selain itu juga penulis menggunakan metode survei dengan wawancara.

Adapun maksud dari penulis menggunakan metode survei, yaitu untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa yang dipengaruhi oleh Pola Naratif Eksperiensial. Selain itu, metode ini berguna untuk mengetahui sejauh mana guru PAK menggunakan pola dan metode yang sesuai untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar PAK. Untuk mengetahui lebih jauh peranan guru dalam memberi motivasi belajar PAK sehingga meningkatkan hasil belajar siswa, maka penulis mewawancarai responden, yaitu siswa dan guru yang terkait dalam proses belajar mengajar. Informasi atau data berupa jawaban- jawaban atas pertanyaan yang diajukan dengan wawancara dapat langsung tergali dari responden dan nantinya dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam penelitian ini.

c. Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data harus dirancang dan dibuat sedemikian rupa, sehingga menghasilkan data empiris apa adanya (Sudjana & Ibrahim, 2004: 97). Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen wawancara yaitu mendapat informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden yaitu guru PAK dan siswa (Irawati dalam Singarimbun, 1989: 192). Instrumen penelitian berguna sebagai sarana memperlancar penelitian agar dapat terlaksana dengan baik dan efisien. Alat yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah alat perekam suara sebagai alat bantu dalam memperoleh data melalui wawancara.

d. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Kanisisus Gayam. Sedangkan waktu penelitian dilaksakan pada tanggal 3 Februari 2016 dan 7 Februari 2016 dengan mewawancarai guru dan siswa secara langsung. Penulis memilih SMP Kanisius Gayam , Yogyakarta sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan peneliti mengenal sekolah itu melalui proses Persiapan Pelaksanaan Lapangan (PPL) selama satu semester. Pertimbangan lain bahwa permasalahan yang sama belum pernah diteliti di SMP Kanisius Gayam.

e. Responden Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik Purposive Sampling (penentuan sampel secara sengaja) untuk mendapatkan data, yaitu responden sampel ditentukan berdasarkan ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri-ciri populasi yaitu guru dan siswa (Hermawan Wasito 1995: 59). Guru yang dijadikan responden adalah seorang guru yang mengajar pelajaran agama dan siswa kelas 7, 8 dan 9. Berdasarkan data kesiswaan tahun terakhir tahun ajaran 2015/2016 siswa SMP Kanisisus Gayam berjumlah 130 orang dan mereka beragama Katolik. Namun dari data di atas penulis hanya mengambil sampel sebanyak 18 orang sebagai responden untuk penelitian. Setiap kelas pararel mewakili 3 orang yaitu 7A berjumlah 3 orang, 7B berjumlah 3 orang, 8A berjumlah 3 orang, 8B berjumlah 3 orang 9A berjumlah 3 orang dan 9B berjumlah 3 orang. Siswa diambil sebagai sampel dengan pertimbangan bahwa mereka telah dipilih langsung oleh guru agama karena dianggap mampu memberikan keterangan mewakili siswa- siswi lainnya.

f. Teknik Pengolahan Data

Data yang berhasil dikumpulkan dilakukan reduksi data yaitu dengan menulis data dalam bentuk uraian yang terinci, kemudian disusun secara sistematis sehingga lebih mudah memberikan kode kepada aspek- aspek tertentu. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 128), pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus, sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Guna mendukung dalam memberikan kesimpulan tersebut peneliti mempelajari tulisan-tulisan yang terkait dengan permasalahan data yang ada. Dalam hal ini peneliti menggunakan tulisan-tulisan mengenai pengaruh Pola Naratif Eksperiensial terhadap motivasi belajar anak dalam PAK.

g. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu yang dapat dijadikan sebagai faktor yang berperan dalam gejala yang diteliti. Variabel yang akan diungkapkan dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pola Naratif Eksperiensial dalam Pendidikan Agama Katolik” adalah latar belakang pendidikan guru, peranan Guru PAK dalam mengajar, situasi dalam proses belajar mengajar PAK dan usaha guru dalam mengaktifkan proses belajar mengajar. Alasan dijabarkan karena guru yang mengajar PAK sesuai bidangnya dan memahami akan pengertian Pola Naratif Eksperiensial serta dapat menerapkan Pola Naratif Eksperiensial. Selain itu juga untuk mencapai tujuan PAK, yaitu memampukan siswa untuk membangun hidup yang semakin beriman.

Dari beberapa variabel tersebut dijabarkan lagi dengan beberapa item-item pertanyaan sebagai panduan wawancara terhadap responden baik melalui guru maupun siswa. Berikut ini tabel variabel untuk Guru PAK dan siswa:

1) Variabel wawancara untuk Guru PAK

Tabel 1: Variabel yang diungkap untuk Guru PAK (N= 1)

No. Variabel Aspek yang diungkap No. Soal

(1) (2) (3) (4)

1 Latar Belakang Pendidikan Guru PAK

Mengajar sesuai dengan bidang 1

2 Peranan Guru a. Metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar

b. Sarana/media dan pola pembelajaran yang digunakan dalam mengajar PAK c. Kendala-kendala dalam proses belajar

mengajar

PAK dalam 2

Mengajar

3

4 3 Usaha a. Cara mengaktifkan siswa dalam proses

belajar mengajar

b. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar

c. Keterlibatan siswa dengan teman sekelas dalam proses belajar mengajar

Mengaktifkan 5

PBM

6

2) Variabel wawancara untuk Siswa

Tabel 2: Variabel yang diungkap untuk Siswa (N= 18)

No. Variabel Aspek yang diungkap No. Soal

(1) (2) (3) (4)

1 Tujuan PAK a. Kesan mengikuti PAK 1 b. Manfaat mengikuti PAK 2 c. Saran agar pelajaran PAK lebih menarik 3 2 Peranan Guru a. Cara mengajar Guru PAK

b. Sarana/media yang digunakan oleh Guru PAK

4 PAK dalam

Mengajar 5

c. Tanggapan atas cara mengajar Guru PAK d. Paham akan materi yang disampaikan

oleh Guru PAK

6

7 3 Situasi dalam a. Pendukung proses belajar mengajar PAK

b. Penghambat proses belajar mengajar PAK c. Minat mengikuti proses belajar mengajar

PAK 8 Proses Belajar 9 Mengajar PAK 10