• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain quasi eksperimen jenis non equivalent control group design yaitu dilakukan observasi terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan, kemudian setelah diberikan perlakuan diobservasi kembali (Alimul, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kemampuan perawatan diri pre dan post strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri di ruangan Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan.

Skema Desain Penelitian

Kelompok 1

Keterangan :

O : Observasi sebelum strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri.

1 : Intervensi (Strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri).

O1 : Observasi sesudah strategi pelaksanaan defisit perawatan diri.

O1 O

2. Populasi dan sampel

2.1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja (Alimul, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien defisit perawatan diri. Dari data yang diperoleh terdapat 16 klien defisit perawatan diri di ruangan Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan.

2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2003). Cara pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan Total sampling, yaitu semua klien dengan masalah utama defisit perawatan diri yang berada di ruangan Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di ruangan Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Pemilihan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan merupakan pusat pelayanan gangguan jiwa di Provinsi Sumatera Utara, selain itu Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan juga merupakan rumah sakit jiwa pendidikan yang merupakan lahan praktek tenaga kesehatan dan memiliki fasilitas dan pelayanan jiwa yang memadai. Waktu penelitian ini

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah proposal penelitian selesai di uji dan peneliti mendapatkan rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya mengirimkan surat permohonan untuk mendapatkan surat izin dari institusi dan rekomendasi dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Setelah mendapat izin dari Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, peneliti memulai pengumpulan data. Sebelum mengumpulkan data, peneliti menjelaskan kepada kepala perawat di Ruang Kamboja sebagai wakil dari responden mengenai maksud, tujuan, dan proses penelitian strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri yang dilaksanakan.

Setelah itu peneliti menanyakan kesediaan kepala perawat ruangan tersebut untuk mengikutsertakan klien dan berpatisipasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Apabila perawat menolak untuk mengikutsertakan klien berpatisipasi dalam penelitian, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak perawat sebagai wakil responden. Untuk menjaga kerahasian responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden (anonimity), tetapi hanya mencantumkan inisial nama (nomor responden). Kerahasiaan informasi responden (confidentiality) dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian (Hamid, 2007).

5. Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu: data demografi, satuan acara pengajaran strategi pelaksanaan komunikasi dan lembar observasi kemampuan perawatan diri.

5.1. Data Deomgrafi

Data demografi terdiri dari inisial nama (nomor responden), usia, agama, status perkawinan, pendidikan terakhir dan lama rawat.

5.2. Satuan Acara Pengajaran Strategi Pelaksanaan Komunikasi

Satuan acara pengajaran ini merupakan pedoman yang dijadikan peneliti saat melaksanakan strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri. Satuan acara pengajaran ini terdiri dari 4 bagian yaitu bagian pertama tentang cara perawatan kebersihan diri, bagian kedua tentang melatih berdandan/berhias, bagian ketiga tentang cara makan secara mandiri dan bagian keempat tentang BAB/BAK secara mandiri. Di satuan acara pengajaran ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap orientasi (salam terapeutik, perkenalan, kontrak pertemuan dan tujuan tindakan). Tahap kedua kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan) dan yang terakhir tahap terminasi (evaluasi, tindak lanjut klien dan kontrak yang akan datang)

5.3. Lembar Observasi Kemampuan Perawatan Diri

Terdiri dari 5 pertanyaan kemampuan perawatan diri. Pertanyaan 1 tentang kemampuan perawatan diri mandi, pertanyaan 2 tentang kemampuan perawatan hygiene mulut, pertanyaan 3 tentang kemampuan berpakaian/berhias, pertanyaan 4 tentang kemampuan makan dan pertanyaan 5 tentang kemampuan toileting.

Association (buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan kriteria hasil NOC edisi 7 oleh Wilkinson, 2006).

Penilaian hasil observasi kemampuan perawatan diri mengunakan skala berikut: 4 (Mandiri Penuh), 3 (Membutuhkan peralatan atau alat bantu), 2 (Membutuhkan pertolongan orang lain untuk bantuan, pengawasan, pendidikan), 1 (Membutuhkan pertolongan orang lain dan peralatan atau alat bantu), 0 (Ketergantungan, tidak dapat berpatisipasi dalam aktivitas). Jadi masing-masing pertanyaan pada masing-masing item mempunyai skor. Skor maksimal adalah 20.

Data demografi dan lembar observasi diisi oleh perawat/peneliti, dikarenakan kondisi klien masih diliputi oleh simptom-simptom psikologis negatif, sehingga tidak memungkinkan untuk klien menjawab secara tepat.

6. Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahian suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2005).

Uji validitas yang digunakan pada pengujian ini adalah validitas isi, yakni sejauh mana instrumen penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi yang dikehendaki menurut tujuan tertentu (Setiadi, 2007). Uji validitas penelitian ini dilakukan oleh Ibu Wardiyah Daulay S.Kep, Ns, M.Kep seorang dosen keperawatan jiwa dan didapatkan hasil bahwa instrumen penelitian yang digunakan telah valid dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat (Nursalam, 2003).

Untuk mengetahui kepercayaan (reliabilitas) instrumen maka dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas adalah suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda (Setiadi, 2007). Uji realibilitas instrumen ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan alat ukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relative sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 2003). Uji reabilitas ini diujikan pada klien yang memiliki karakteristik dan kriteria yang sama dengan responden penelitian. Uji reliabilitas yang digunakan dengan formula cronbach’s alpha. Bila diperoleh nilai cronbach’s alpha besar atau sama dengan 0,70 maka insrumen dinyatakan reliable (Polit & Hungler, 1999).

Setelah data di uji reliabelnya maka didapat hasil reliabel secara keseluruhan 0,878 dengan rincian pertanyaan pertama tentang kemampuan perawatan diri mandi didapat hasil reliabel 0,781. Pertanyaan kedua tentang kemampuan hygiene mulut didapat hasil reliabel 0,909. Pertanyaan ketiga tentang kemampuan perawatan diri berpakaian/berhias didapat hasil reliabel 0,781. Pertanyaan keempat tentang kemampuan makan didapat hasil reliabel 0,781 dan pertanyaan kelima tentang kemampuan toileting didapat hasil reliabel 0,930. Ini menunjukkan bahwa istrumen penelitian reliabel dan bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

7. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara:

a. Peneliti mendapat izin penelitian dari institusi pendidikan (Fakultas Keperawatan USU).

b. Kemudian mengirimkan permohonan izin yang diperoleh dari institusi pendidikan ke tempat penelitian (Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan).

c. Setelah mendapat izin dari RSJD Provsu Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian.

d. Sebelum mengumpulkan data, peneliti menjelaskan kepada kepala perawat sebagai wakil dari responden mengenai maksud, tujuan, dan proses penelitian strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri yang akan dilaksanakan.

e. Setelah itu peneliti akan menanyakan kesediaan kepala perawat ruangan tersebut untuk mengikutsertakan klien dan berpatisipasi dalam penelitian. f. Mekanisme penelitian yaitu pertama sekali diukur kemampuan perawatan

diri awal (pre test), kemudian dilanjutkan dengan penerapan strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri dengan mengunakan SAP. Setelah diterapkan strategi pelaksanaan komunikasi dilakukan post test dengan mengunakan lembar observasi kemampuan perawatan diri yang sama pada pre test.

g. Kemudian dilihatlah apakah ada perbedaan kemampuan perawatan diri pre dan post strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri.

8. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua data satu persatu yakni berupa data demografi yang merupakan hasil wawancara dan hasil observasi kemampuan klien defisit perawatan diri pre dan post. Hasil penelitian tersebut dibandingkan dengan menguji hipotesa penelitian sehingga diketahui perbedaan kemampuan perawatan diri pre dan post strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri.

Analisa data melalui beberapa tahap, dimulai dari editing untuk memeriksa kelengkapan data, kemudian coding dengan memberi kode untuk memudahkan melakukan tabulasi, selanjutnya entry dengan memasukkan data ke komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan tehnik komputerisasi analisis statistik.

8.1. Analisa Univariat

Untuk mengetahui karakteristik klien defisit perawatan diri di ruang Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan digunakan tabel distribusi frekuensi karakteristik responden dan persentase data-data demografi yang meliputi inisial nama (nomor responden), usia, agama, status perkawinan, pendidikan terakhir dan lama rawat.

8.2. Analisa Bivariat

Untuk mengetahui perbedaan kemampuan perawatan diri pre dan post strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri di Ruangan Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan. Apabila data yang didapat berdistribusi normal, maka analisa data yang dipakai ialah uji paired

t-test, tapi apabila data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, data akan dianalisa menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test.

BAB 5

Dokumen terkait