• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.8 Prosedur Penelitian

Tahap-tahap pengambilan dan pengumpulan data pada penelitian ini adalah seperti berikut:

i. Persiapan sampel

• Sampel gigi diambil dari praktek dokter gigi di sekitar kotamadya

Medan dan disimpan dalam wadah yang berisi larutan NaCl dan tidak lebih 30 hari dari waktu ekstraksi.

Bersihkan permukaan gigi dengan bur brush dan pumice untuk

mengeliminasi debris dan lapisan pelikel.

Warna sampel diukur dengan VITA Bleachedguide 3D-Master untuk

memilih sampel sesuai kriteria inklusi. ii. Preparasi sampel

• Bagian distal dan mesial sampel ditandai dengan warna hitam dan

merah masing-masing.

Bagian mesial gigi dipotong pada mesiobuccal developmental groove

dengan bur disk. (Gambar 18)

Gambar 18. Pemotongan bagian mesial gigi pada mesiobuccal developmental groove (dok.)

Sampel diukur 5mm ke arah distal dari mesiobuccal developmental groove dengan kaliper digital dan diberi tanda dengan pensil, kemudian bagian distal sampel yang berlebihan dipotong dengan bur disk. (Gambar 19).

Gambar 19. Pemotongan bagian distal sampel yang berlebihan (dok.)

• Sepertiga oklusal sampel dipotong dengan bur disk. Kemudian ukur

sampel ke arah servikal sebanyak 5mm dengan kaliper digital lalu ditandai. Bagian servikal yang berlebihan dipotong dengan bur disk. (Gambar 20).

Gambar 20. Pemotongan bagian servikal sampel yang berlebihan (dok.)

• Ukur dari pemukaan bukal ke arah palatal sebanyak 4mm dengan

kaliper digital lalu dipotong bagian palatal sampel yang berlebihan dengan bur disk. (Gambar 21)

Gambar 21. Pemotongan bagian palatal gigi yang berlebihan (dok.)

Gambar 22. Spesimen gigi dengan ukuran 5x5x4mm (dok.)

iii.Penanaman sampel pada resin akrilik

• Liquid dan pengeras resin epoksi yang secukupnya diaduk homogen.

• Resin epoksi dimasukkan ke dalam tabung spuit 5ml yang telah

dipotong dengan ketinggian 1cm.

• Speseimen gigi dikeluarkan dari larutan normal saline dan dikeringkan

dengan tisu.

• Seluruh spesimen ditanam dalam resin, kecuali permukaan bukal sampel

(Gambar 23).

• Ratakan permukaan bukal spesimen dengan menggunakan kertas

karbide silicon 600 grit dan 1200 grit yang basah.

5mm 5mm 4mm Spesimen gigi Resin epoksi

Gambar 23. Spesimen yang telah ditanam dalam resin akrilik (dok.)

• Spesimen diberi kode K01 sampai K20.

iv.Pencatatan warna gigi

Warna gigi dievaluasi di bawah cahaya matahari berdasarkan VITA

Bleachedguide 3D-Master dengan berlatarbelakangkan kertas hitam. (Gambar 24)

• Observasi warna gigi dilakukan oleh tiga pengamat. Apabila dua atau

lebih pengamat mendapat hasil yang sama, maka warna tersebut dicatat sebagai warna gigi baseline.

Gambar 24. Evaluasi warna gigi dengan VITA Bleachedguide 3D- Master (dok.)

Warna gigi kemudian diberi skor berdasarkan urutan shade guide. v. Pengukuran kecerahan sampel baseline

Spesimen gigi

Bleached- guide

• Spesimen diukur kecerahannya (L*) dengan menggunakan spektrofotometer.

• Nilai L* didapat dari display screen pada spektrofotometer (Gambar

25).

• Ukuran warna diambil sebanyak 3 kali, kemudian dihitung rata-rata nilai untuk skala L*.

vi.Pengukuran kekerasan enamel baseline (HV)

Spesimen diletakkan di meja sampel alat penguji kekerasan Vicker’s.

(Gambar 26)

• Spesimen diberi beban 200g selama 15 detik.44

• 3 indentasi dibuat pada permukaan bukal spesimen. (Gambar 27)

• Rerata nilai kekerasan (HV) untuk setiap spesimen dihitung. Gambar 25. Nilai L* yang terpapar pada

display screen spektrofotometer warna (dok.)

Gambar 27. Tiga indentasi yang

dibuat pada permukaan

bukal spesimen (dok.) vii. Pengaplikasian bahan bleaching

Cara pengaplikasian bahan bleaching dilakukan berdasarkan instruksi pabrik.

Aplikasi bahan bleaching

-Aplikasikan bahan bleaching sebanyak 0.1ml pada permukaan bukal spesimen dengan menggunakan spuit dan ratakan dengan

microbrush. (Gambar 28 dan gambar 29)

Gambar 26. Alat uji kekerasan Vickers(dok.)

-Bahan bleaching dibiarkan pada permukaan sampel selama 60 menit.

• Setelah 60 menit, spesimen dicuci dengan menggunakan air mengalir

selama 10 detik dan disimpan dalam larutan NaCl sehingga aplikasi bleaching yang selanjutnya.

Prosedur bleaching diulangi setiap hari pada waktu yang sama selama 7 hari.

• Pada aplikasi terakhir, spesimen dicuci dan disimpan dalam larutan

NaCl sebelum pengujian kecerahan dan kekerasan.

Gambar 28. Pengaplikasian karbamid peroksida 35% sebanyak 0,1mluntuk 1 jam x 7 hari (dok.)

Gambar 29. Karbmid peroksida 35% diratakan dengan mikrobrush (dok.)

viii.Pencatatan warna gigi post-bleaching

Warna gigi dievaluasi di bawah lampu daylight berdasarkan VITA

Bleachedguide 3D-Master dengan berlatarbelakangkan kertas hitam. (Gambar 30)

• Observasi warna gigi dilakukan oleh tiga pengamat. Apabila dua atau

lebih pengamat mendapat hasil yang sama, maka warna tersebut dicatat sebagai warna gigi post-bleaching.

• Warna gigi kemudian diberi skor berdasarkan urutan kecerahan gigi.

Gambar 30. Evaluasi warna gigi dengan VITA Bleachedguide 3D- Master (dok.)

ix.Pengukuran kecerahan sampel post-bleaching

• Spesimen penelitian diukur kecerahannya (L*) dengan menggunakan

spektrofotometer. (Gambar 31)

• Nilai L* didapat dari display screen pada spektrofotometer.

• Ukuran warna diambil sebanyak 3 kali, kemudian dihitung rata-rata nilai untuk skala L*.

Bleached- guide Spesimen

Gambar 31. Pengukuran nilai kecerahan (L*) dengan spektrofotometer warna (dok.)

x. Pengukuran kekerasan enamel post-bleaching (HV)

Spesimen diletakkan di meja sampel alat penguji kekerasan Vicker’s.

• Spesimen diberi beban 200g selama 15 detik. (Gambar 32)

3 indentasi dibuat dengan jarak antara indentasi sebelum bleaching

dengan indentasi sesudah bleaching sebanyak 100μm45

(Gambar 33)

• Nilai kekerasan (HV) setiap indentasi dihitung, kemudian dihitung juga rata-rata HV untuk setiap sampel.

Gambar 32. Spesimen diberi beban 200g selama 15 detik (dok.)

Gambar 33. Tiga indentasi dibuat pada jarak 100μm dari indentasi

sebelum bleaching (dok.)

xi.Pengumpulan data

•Skor warna gigi, nilai kecerahan gigi (L*), dan nilai kekerasan enamel (HV) sebelum dan sesudah perlakuan dihitung rata-ratanya.

Jumlah perubahan warna gigi berdasarkan shade guide dihitung

warna gigi = skor warna gigi baseline – skor warna gigi post bleaching 5

•Jumlah perubahan nilai kecerahan gigi (∆L*) dihitung dengan rumus: ∆L* = L* post-bleaching - L* baseline 44

•Jumlah perubahan nilai kekerasan enamel (HV) dihitung dengan

rumus:

HV = HV baseline – HV post-bleaching

xii. Analisis hasil

• Menggunakan Uji T berpasangan untuk membandingkan rata-rata skor

warna gigi berdasarkan shade guide sebelum dan sesudah perlakuan.

• Menggunakan Uji T berpasangan untuk membandingkan rata-rata nilai

kecerahan (L*) sebelum dan sesudah perlakuan.

• Menggunakan Uji T berpasangan untuk membandingkan rata-rata nilai

kekerasan (HV) sebelum dan sesudah perlakuan.

BAB 4

Dokumen terkait