• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT Bukit Raya Mudisa, Kabupaten Sawah Lunto/Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan dua tahap selama 3 bulan yaitu bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2007. Tahap pertama selama 1 bulan untuk pengambilan data lapangan, sedangkan tahap kedua selama 2 bulan untuk pengolahan data dan analisis hara di Laboratorium Tanah dan Kesuburan Tanah,Depertemen Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB.

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan penelitian adalah tegakan hutan tanaman Acacia mangium berumur dua tahun sampai dengan umur enam tahun di PT Bukit Raya Mudisa Kabupaten Sawah Lunto/Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah haga hipsometer, bor tanah dan meteran.

Metode Penelitian Cara pengambilan contoh

Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan contoh dilakukan pada tegakan Acacia mangium umur 2 tahun sampai dengan umur 6 tahun. Pada tiap kelas umur tanaman diwakili 3 petak ukur, jadi jumlah seluruh petak ukur adalah 15 buah.

Pengambilan lokasi petak ukur menyebar di seluruh wilayah penelitian. Petak ukur yang digunakan berbentuk lingkaran seluas 0,10 ha (jari-jari 17,80 m). Pada petak ukur dilakukan pengukuran peninggi untuk menentukan kualitas tempat tumbuh, tinggi total dan diameter batang. Data tinggi pohon dan diameter pohon yang sudah diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung volume pohon. Untuk pengambilan contoh tanah diukur tebal horizon A, kadar hara N, P, K, Ca dan Mg.

Pengambilan contoh tanah

Pengambilan contoh tanah dilakukan pada setiap petak ukur dengan menggunakan bor tanah. Contoh tanah diambil dari ketebalan 0-20 cm. Selanjutnya contoh tanah tersebut dimasukan ke dalam kantong plastik sebanyak 1 kg dan diberi label sesuai dengan lokasinya. Disamping itu dilakukan pengambilan contoh tanah utuh dengan ring sample untuk analisa sifat fisik tanah pada setiap petak ukur.

Semua contoh tanah dari lokasi penelitian dianalisa di Laboratorium Tanah dan Kesuburan Tanah, Depertemen Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Peninggi

Peninggi dan tinggi total diukur dengan menggunakan haga hipsometer. Perhitungan rata-rata peninggi dari masing-masing umur dan kualitas tempat tumbuh dilakukan sebagai berikut :

a. Peninggi dalam petak ukur ke i

n H H i n i j ij i

= = dimana :

Hi = Peninggi dalam petak ukur ke i

Hij = Tinggi pohon tertinggi ke j dalam petak ukur ke i

ni = Banyaknya peninggi dalam petak ukur ke i

b. Peninggi dalam petak ukur ke k

n H H k n i j ki k

= = dimana :

Hk = Peninggi dalam petak ukur ke k

Hki = Peninggi petak ukur ke i dalam petak ke k

Diameter batang pohon

Pengambilan data diameter batang pohon diukur pada ketinggian setinggi dada atau 1,3 meter dari permukaan tanah (diameter setinggi dada) dengan menggunakan pita ukur (meteran). Perhitungan rata-rata diameter batang pohon dari masing-masing umur tanaman dilakukan sebagai berikut :

a. Diameter batang pohon dalam petak ukur ke i

n D D i n i j ij i

= = dimana :

Di = Diameter batang pohon dalam petak ukur ke i

Dij = Diameter batang pohon ke j dalam petak ukur ke i

ni = Banyaknya pohon dalam petak ukur ke i

b. Diameter batang pohon dalam petak ke k

n D D k n i j ki k

= = dimana :

Dk = Diameter batang pohon dalam petak ukur ke k

Dki = Diameter batang pohon petak ukur ke i dalam petak ukur ke k

nk = Banyaknya petak ukur dalam petak ke k Tinggi total

Tinggi total pohon diukur dengan menggunakan haga hipsometer. Perhitungan rata-rata tinggi total tanaman dari masing-masing umur tanaman dilakukan sebagai berikut :

a. Tinggi total dalam petak ukur ke i

n T T i n i j ij i

= = dimana :

Ti = Tinggi total dalam petak ukur ke i

Tij = Tinggi total ke j dalam petak ukur ke i

b. Tinggi total dalam petak ke k n T T k n i j ki k

= = dimana :

Tk = Tinggi total dalam petak ke k

Tki = Tinggi total petak ukur ke i dalam petak ukur ke k

nk = Banyaknya petak ukur dalam petak ke k Tebal horison A

Horison A adalah horison pencampuran bahan mineral dengan bahan organik. Tebal horison A merupakan ukuran bagi kuantita ruang tumbuh perakaran termasuk kedalaman efektif bagi akar-akar kecil pohon. Horison A diukur dengan menggunakan bor tanah dan meteran.

Perhitungan tebal horison A dilakukan sebagai berikut :

n THA THA m n 1 i mi m

= = dimana :

THAm = Tebal horison A anak petak ke m

THAmi = Tebal horison A petak ukur ke i pada anak petak ke m

n = Banyaknya petak ukur dalam anak petak ke m

Persentase kemiringan (lereng)

Pada setiap petak ukur dilakukan pengukuran lereng dengan menggunakan haga hipsometer. Perhitungan kemiringan lereng dilakukan sebagai berikut :

n S S m n 1 i mi m

= = dimana :

Sm = Persentase kemiringan anak petak ke m

Smi = Persentase kemiringan petak ukur ke i pada anak petak ke m

Tabel 1 Jenis parameter yang dianalisis dan metode penetapan yang digunakan dalam penelitian

No Parameter Metode yang digunakan I Sifat fisika tanah

1. Kadar air tersedia Grafimetrik 2. Tekstur Pipet

3. Bobot Isi (Bulk Desity) Nisbah Bobot Tanah/Volume II Sifat kimia tanah

1. pH Potentiometrik 2. C-organik Walkley dan Black 3. N-total tanah kjehldahl

4. P Bray II

5. Ca, Mg, K, KTK NH4Oac pH 7,0

Analisis Data

Hubungan sifat-sifat tanah dengan peninggi tegakan Acacia mangium

Analisis statistik ditujukan untuk mengindentifikasi peubah sifat-sifat tanah yang paling erat hubunganya dengan pertumbuhan tanaman Acacia mangium serta mencari pola hubungan matematik antara peubah sifat-sifat tanah tersebut dengan peubah pertumbuhan tanaman.

Model matematik yang digunakan berbentuk persamaan logaritma. Sesuai dengan pola pertumbuhan hutan tanaman Acacia mangium maka kurva indeks tempat tumbuh merupakan penyederhanaan kurva pertumbuhan bagi kesatuan genetik tertentu di bawah seperangkat kondisi lingkungan tertentu. Persamaan umum yang digunakan untuk penelitian hubungan sifat-sifat tanah dengan peninggi tegakan tanaman Acacia mangium adalah regresi linear berganda menurut persamaan sebagai berikut (Husch 1963) diacu dalam Wasis (2006):

Log Y = b0 + b1X1 + b2X2 + ... + b14X14 + ε

Dimana :

Log Y = Rata-rata peninggi yang ditransformasi ke dalam logaritma

X1 = 1/umur

X2, X3, ...., X14 = Sifat-sifat tanah

b0, b1, ...., b14 = Konstanta

ε = Sisaan

Variabel-variabel bebas yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

X1 = 1/umur

X2 = Tebal horison A

X3 = Persentase kemiringan

X4 = Kadar liat pada horison A

X5 = Kadar air tersedia horison A

X6 = Bobot isi horison A

X7 = pH tanah X8 = C-organik tanah X9 = N total tanah X10 = P tanah X11 = Ca dd tanah X12 = Mg dd tanah X13 = K dd tanah X14 = KTK tanah

Untuk menyaring peubah-peubah bebas yang memberikan sumbangan nyata dalam menerangkan keragaman pertumbuhan hutan tanaman Acacia mangium

digunakan metode Stepwise dengan program minitab.

Hubungan diameter batang pohon dan tinggi total dengan umur pada hutan tanaman Acacia mangium

Data diameter pohon, tinggi total dan umur tanaman di analisis dengan menggunakan program Curve Expert 1.3 untuk mencari hubungan diameter batang pohon dan tinggi total pohon dengan umur tanaman Acacia mangium.

Hubungan volume dan peninggi dengan umur tanaman Acacia mangium

Data volume dengan peninngi dan umur dianalisa menggunakan program

Curve Expert 1.3 untuk mencari bentuk kurva hubungan volume dan peninggi dengan umur tanaman Acacia mangium

Penilaian produktifitas lahan

Produktifitas lahan hutan tanaman pada HTI PT Bukit Raya Mudisa diukur dengan kriteria apabila < 20 m3/ha/tahun (kategori rendah), 20-40 m3/ha/tahun (kategori sedang) dan > 40 m3/ha/tahun (kategori tinggi) (National Academic of Science 1983) diacu dalam Wasis (2006).

Dokumen terkait