3.1 Metode Penelitian
Denzin dan lincoln dalam buku metodologi penelitian kualitatif, mengemukakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan. Selain itu penelitian kualitatif juga merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pendangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang.(Moleong 2006 : 5)
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin (1997), Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan – penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistic atau cara kuantifikasi lainnya.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam – dalamnya melalui pengumpulan data sedalam – dalamnya. Dalam penelitian kualitatif, yang lebih di tekankan adalah persoalan kedalaman data bukan banyaknya data.(Kriyantono 2006 : 192)
Disamping menggukan pendekatan kualitatif, penelitian ini juga menggunakan studi Reception analysisyang menandaskan bahwa studi tentang pengalaman dan dampak media.selain itu studi reception analysis ini juga memfokuskan pada pengalaman dan pemirsaan khalayak terhadap media yang di
maknainya.Secara konseptual khalayak mengkonsumsi media dalam berbagai cara dan kebutuhan.
Dan dalam konteks ini, melihat individu sebagai pengkonsumsi teks media dan bagaimana memandang dan memahami teks media ketika berhubungan dengan media.(Hadi : 2009)
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan screening question untuk menjaring khalayak media aktif yang nantinya akan peneliti jadikan informan yang sesuai dengan penelitian.Setelah melakukan screening question, peneliti juga melakukan teknik FGD atau Focus Group Disscusion.Yang mana teknik ini digunakan untuk mengeksplorasi dan mendapatkan kedalaman data dari informan. Dengan berpedoman pada penelitian kualitatif dan studi reception analysis, serta teknik pengumpulan data Screening Question dan FGD yang dibuat berdasarkan adanya kenyataan.Maka penelitian ini membahas tentang reception analysis remaja pada identitas remaja di FTV Sinema Siang SCTV.
3.2 Definisi Konseptual 3.2.1 Reception Analysis
Reception analysis merupakan metode terbaru dalam meneliti khalayak
yang berupaya mencari makna isi pesan media dari masyrakat yang tidak pasif dan hanya diam saat menerima terpaan media. Selain itu reception analysis juga merupakan sebuah metode untuk melihat sebuah fenomena masyarakat yang memberikan makna terhadap isi media. (Hadi : 2009)
Selain itu, reception analysis merupakan analysis penerimaan, namun setiap individu memaknai pesan media berdasarkan field of experience dan frame of reference masing masing individu. Reception analysis bisa dikatakan sebagai perspektif baru dalam aspek wacana dan sosial dari teori komunikasi (Jensen,1999:135)
Reception mempunyai argument, bahwa faktor kontekstual
mempengaruhi cara khalayak memirsa atau membaca media, misalnya film atau program televisi. Secara kaonseptual khalayak mengkonsumsi media dalam berbagai cara dan kebutuhan.(Hadi : 2009 )
Langkah – langkah dalam penelitian reception analysis yakni :
1. Pertama, mengumpulkan data dari khalayak. Data bisa diperoleh melalui wawancara mendalam (baik individual maupun kelompok). Dalam uraian ini lebih ditekankan perolehan data melalui wawancara kelompok yang akrab disebut focus group interview, sebagaimana pernah dilakukan oleh Jensen (1999). Perlu ditekankan bahwa dalam analisis resepsi, perhatian utama dalam wawancara mendalam secara kelompok tetap harus berpegang pada “wacana yang berkembang setelah diantarai media di kalangan pemirsa artinya, wawancara berlangsug untuk menggali bagaimana sebuah isi pesan media tertentu menstimulasi wacana yang berkembang dalam diri khalayaknya.
2. Kedua, menganalisis hasil atau temuan dari wawancara atau rekaman proses jalannya focus group discussions (FGD). Setelah wawancara dan FGD sebagaimana langkah pertama di atas dilakukan maka, tahap
berikutnya peneliti akan mengkaji catatan wawancara tersebut yang berupa ratusan transkrip wawancara yang di dalamnya kemudian bisa disarikan berbagai kategori pernyaatan, pertanyaan, komentar dsb. dari peserta diskusi. Dalam tahap ini, peneliti kemudian tidak sekedar melakukan kodifikasi dari seberapa pendapat yang sejalan atau yang tidak sejalan melainkan lebih merekonstruksi proses terjadinya wacana dominan dan sebaliknya, dilihat dari berbagai latar belakang sosio kultural peserta diskusi.
3. Ketiga, tahap ini peneliti melakukan interpretasi terhadap pengalaman bermedia dari khalayaknya. Perlu dicatat bahwa dalam tahap ini sebenarnya seorang peneliti tidak sekedar mencocokkan model pembacaan sebagaimana yang telah dirumuskan dalam acuan teoritis melainkan justru mengelaborasikan dengan temuan yang sesungguhnya terjadi di lapangan sehingga memunculkan model atau pola penerimaan yang riil dan lahir dari konteks penelitian sesungguhnya.
Dalam penelitian ini, reception analysis yang dimaksud adalah penerimaan remaja tentang identitas remaja terhadap tayangan FTV yang saat ini yang memberikan pengaruh besar bagi khalayaknya. Selain itu yang di cari dari penerimaan remaja yaitu aktivitas remaja dalam menonton televisi, untuk mendaptakan khalayak aktif remaja.
3.2.2 Identitas Remaja
Identitas diri secara umum sebagai keberlanjutan menjadi seseorang yang tunggal dan pribadi yang sama, yang dikenali oleh orang lain. Secara jelas aspek social, identitas diri sebagai kesadaran seseorang akan bagaimana ia dikenali.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) remaja dalam hal ini memiliki batasan usia antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Adapun yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seseorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (elikson dalam papalia dan olds, 2001).(
http://kesehatan.kompasiana.com/seksologi/2013/06/04/perkembangan-masa-remaja-562294.html)
Identitas diri inilah yang menuntun remaja untuk mulai mengkonsumsi media salah satunya televisi. Hal ini bisa jelas terlihat pada tingkah laku seperti yang terlihat dalam FTV Indahnya Cinta Pertama SCTV, saat berpamitan dengan orang tua, ada yang teriak “ Ma, Pa, berangkat ya !! aku telat nih” atau ada yang mencium pipi orang tua sambil memeluk.
Model pakaian yakni saat ke sekolah remaja menggunakan hal yang tak wajar, yakni menggunakan syal pink, stocking pink, tas fashion dan rambut yang kertiting serta gaya hidup yaitu glamorous yang senang shoping dan berdandan. Remaja yang gelisah dan selalu menginginkan hasil instan akan jauh lebih mudah
menyerap nilai-nilai yang ditonton.
(http://log.viva.co.id/search?q=dampak+televisi+bagi+remaja&m=art )
Dalam penelitian ini, identitas diri yang dimaksud adalah proses bagaiamana remaja itu dikenali dan bagaimana Pembentukan identitas diri meliputi keterampilan, keyakinan dan identifikasi dalam hal ini gaya hidup, tingkah laku dan model pakaian yang ada di FTV serta identitas remaja yang di tampilkan oleh FTV Indahnya Cinta Pertama SCTV.
3.2.3 FTV Indahnya Cinta Pertama
FTV adalah jenis film yang diproduksi untuk televisi yang dibuat oleh stasiun televisi ataupun rumah produksi berdurasi 120 menit sampai 180 menit dengan tema yang beragam seperti remaja, tragedi kehidupan, cinta dan agama.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Film_televisi)
Daya tarik film televisi disebabkan oleh beberapa hal yakni pertama, oleh artis dan aktor yang berperan dalam FTV tersebut begitu cantik dan ganteng yang kala itu berkisah sebagai mahasiswa dan mahasiswi yang trendi. Kedua, alur cerita yang sempurna dan ideal. Cerita yang sempurna di sini bukan dari sisi kreativitas saja, Ketiga, yakni kelebihan dari FTV itu sendiri yang membuat penulis tetap duduk menjadi penikmat dan pengamat di depan layar televisi.
http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2012/11/20/terpikat-film-televisi-504553.html )
FTV Indahnya Cinta Pertama merupakan salah satu judul FTV yang menarik dan banyak di gemari oleh kaum remaja. Indahnya cinta pertama
merupakan salah satu FTV yang bertemakan remaja, cinta dan persahabatan. FTV ini diperankan oleh Boy William dan girl band blinkz. Isi cerita dalam FTV ini yakni tentang anak seorang tukang bengkel yang di perankan oleh Feby blinkz yang bersekolah di sekolah mewah karena mendapatkan bea siswa serta kisah remaja yang berasal dari keluarga orang kaya yang selalu memakai perhiasan saat bersekolah yang di perankan oleh Blinkz.
Dalam penelitian ini, akan di bahas seputar pengaruh dari FTV indahnya cinta pertama, serta penerimaan remaja tentang identitas remaja yang di cerminkan oleh FTV ini sehingga remaja nantinya akan menerima atau tidak identitas tersebut. selain itu peneliti juga mencari awal ketertarikan remaja dalam menonton FTV.
3.3 Infor man Penelitian
Sebelum menentukan informan penelitian, peneliti melakukan screening
question untuk menjaring remaja sebagai informan yang sesuai dengan
permasalahan yang diteliti. Peneliti juga memilih informan kunci yang mana informan kunci merupakan orang – orang yang pengetahuannya luas dan mendalam tentang permasalahan yang diangkat, dan dapat memberikan data yang berharga atau informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian
Pemilihan ini telah ditentukan sejak awal melalui beberapa Kriteria dari seorang informan antara lain :
a. Remaja memiliki batas usia yakni antara 12 – 21 (wanita) dan 13 – 22 (laki – laki) yang merupakan khalayak aktif, mengikuti, memikirkan, dan menggunakan Televisi
b. Remaja yang hidup dalam keluarga strata ekonomi menengah keatas dan difasilitasi dengan alat elektronik seperti HP, Laptop, Tablet untuk Streaming TV
c. Remaja yang hobby dan yang menonton FTV SCTV Sinema Siang pukul 12.30 WIB Produksi sejak Agustus 2013
d. Remaja yang sedang menempuh pendidikan belajar mulai dari SMP, SMA, hingga Perguruan Tingggi.
3.4 J enis Sumber data
Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data ini adalah semua data yang bukan dalambentuk angka ( Kuncoro : 2003).
Ada dua jenis sumber data dalam penelitian ini yaitu :
a. Data primer yaitu data pertama yang diambil, dimana sebuah data akan dihasilkan. ( Bungin : 2001). Dalam penelitian ini, sumber data yang diperoleh langsung dari informan dengan melakukan Focus Group
Discussion
b. Data sekunder yaitu data kedua setelah data primer (Bungin : 2001). Dalam data sekunder, peneliti mengambil data dari, buku – buku, internet yang menunjang penelitian.
Berdasarkan bentuk penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang dimanfaatkan, jadi teknik pengumpulan datanya adalah sebagai berikut :
dengan permasalahan, selain itu peneliti juga melakukan teknik FGD untuk menggali data dari informan lebih dalam.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan bentuk penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data penelitian ini sebagai berikut:
a. Focus Group Discussion
FGD adalah metode pengumpulan data atau riset untuk memahami sikap dan perilaku khalayak.Dalam FGD ini, biasanya terdiri dari 6 – 12 orang yang secara bersamaan di kumpulkan dan diwawancarai dan di pandu oleh moderator. Pemilihan tempat untuk diskusi ini bisa dimana saja, tergantung kesepakatan periset dengan responden Dalam melakukan focus group discussion, periset harus menyiapkan sarana atau fasilitas diskusi, seperti guide intervie, video tape recorde maupun tape recorder.
Hal yang perlu diperhatikan oleh periset saat memulai diskusi yakni, tidak ada jawaban benar atau salah, setiap peserta FGD bebas berkomentar mengenai permasalahan yang diteliti, harus adanya tukar pendapat, serta adanya rekaman untuk diskusi tersebut.(Kriyantono 2006 : 116-117)
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan metode untuk mengumpulkan data sekunder yang berasal dari data buku – buku, dan juga artikel dan jurnal ilmiah dari internet. Yang tentunya studi kepustakaan ini akan membantu peneliti untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan reception analysis
remaja tentang identitas remaja di FTV. Serta kajian culture studies dalam kaitannya dengan pemahaman teks media oleh masyarakat.
3.6 Teknik Analisis Data
Data Kualitatif dapat berupa, kata – kata, kalimat, atau narasi, baik yang diperoleh dari wawancara maupun observasi. Analisis data kualitatif dimulai dengan analisis berbagai data, yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam, focus group discussion. Setelah itu data kualitatif tersebut di kategorikan.(Kriyantono 2006 : 192)
Analisis data merupakan proses yang mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu bentuk pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Berikut adalah langkah – langkah dalam menganalisis data (Moleong, 2001 : 105) :
1. Data yang terkumpul di kategorisasikan dan dipilah – pilah menurut jenis datanya.
2. Melakukan seleksi terhadap data yang dianggap data inti yang berkaitan langsung dengan permasalahan dan hanya merupakan data pendukung.
3. Menelaah, mengkaji dan mempelajari lebih dalam data tersebut kemudian melakukan interpretasi data untuk mencari solusi dalam permasalahan yang diangkat dalam penelitian.
Pada penelitian kualitatif ini, analisis data dilakukkan sejak awal penelitian.Pengamatan yang berdasarkan realita yang ada disekitar serta ditunjang dari beberapa sumber media yang wacananya terkait dengan penelitian ini.
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Dalam Penelitian Reception analysis remaja tentang identitas remaja di FTV Indahnya Cinta Pertama SCTV ini, yang menjadi objek penelitian adalah remaja yang berusia 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria yang aktif menggunakan dan menyaksikan televisi. Identitas diri remaja inilah yang menuntun remaja untuk mulai mengkonsumsi media salah satunya televisi Hal ini bisa jelas terlihat pada tingkah laku, model pakaian, dan gaya hidup.
Televisi merupakan salah satu media massa yang tidak diragukan lagi, sebagai aktivitas pengisi waktu luang yang paling popular. Sebagai komponen yang telah masuk dalam prioritas kegiatan utama dibanyak rumah tangga. Berbagai macam program acara terlahir dari beberapa stasiun televisi yang saling bersaing dalam merebut hati pemirsanya seperti SCTV dengan FTVnya yang melantunkan gelora asmara anak muda dalam biasan cerita film televisi.
FTV sebagai bentuk lain dari film mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam 5 tahun terakhir ini, dan mampu memberikan warna dalam dunia hiburan tanah air. Dari serial FTV atau sinetron remaja saja misalnya. Banyak ketimpangan yang mempengaruhi perilaku masyarakat dari apa yang disajikan oleh tayangan FTV salah satunya FTV Indahnya cinta pertama merupakan salah
saja,kita sering kali melihat bagaimana model seragam anak sekolah yang sangat tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan yang ada. Seperti baju dikeluarkan, rok yang pendek dan rambut yang gondrong.
Sebuah tayangan sederhana yang akan tetap memiliki penonton. Namun, variasi, inovasi, dan kreativitas yang akan menentukan FTV ini akan seperti sekarang terus atau naik." Dengan adanya penghargaan, seperti FFI atau FTV Awards, diharapkan ada inovasi pada tayangan FTV Indonesia. Jadi Tayangan TV saat ini cenderung memberikan dampak negatif daripada dampak positif, apa yang disajikan dari tayangan TV sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari di masyarakat salah satunya Film Televisi.
Dari pernyataan tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa FTV yang merupakan salah satu program dari televisi saat ini menjangkau dan memberi dampak bagi khalayaknya, khususnya remaja dan dalam hal ini penelitian ini menggunakan studi Reception analysis, Yakni merupakan metode terbaru dalam meneliti khalayak media ini merupakan metode yang berupaya mencari makna isi pesan media dari masyrakat yang tidak pasif dan hanya diam saat menerima terpaan media. selain itu reception analysis juga merupakan sebuah metode untuk melihat sebuah fenomena masyarakat yang memberikan makna terhadap isi media.
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih dua bulan, dan selama waktu peneliitian tersebut peneliti melakukan riset kepustakaan tentang topik permasalahan yang dibahas oleh peneliti. Seperti mencari tayangan FTV yang memiliki cerita anak muda dan banyak menampilkan kisah – kisah remaja saat ini. Dan sebagaimana yang sudah di tetapkan, subyek penelitian yang dijadikan informan tidak dapat dibatasi atau ditentukan berapa jumlahnya, tetapi dipilih beberapa informan yang dianggap mengetahui, memahami permasalahan yang terjadi sesuai substansi penelitian ini.
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengeksplorasi Reception Analysis remaja tentang identitas remaja pada ftv sinema siang SCTV. Data diperoleh dengan melakukan Screening Question dan Focus Group Discussion yang dilakukan terhadap remaja yang menonton FTV. Screening Question dilakukan sejak awal penelitian sehingga peneliti menemukan informan yang sesuai. Setelah itu FGD dilakukan secara langsung bertatap muka dan berdiskusi dengan para informan dengan tujuan untuk mengetahui pemaknaan, argument, verbal dan non verbal informan serta situasi saat diskusi berlangsung.
Peneliti telah menentukan tujuh narasumber yang akan digunakan dalam penelitian ini. Ketujuh narasumber tersebut merupakan remaja yang masuk dalam kategori usia 12 – 21 untuk wanita dan 13 – 22 untuk laki – laki yang senang menyaksikan FTV dan diterpa oleh FTV yang hadir di layar televisi setiap harinya.
swasta, serta siswa sma yang baru saja lulus. 4.2.1 Identitas Infor man
Dalam penelitian ini, informan yang berperan sebagai subjek penelitian, tidak dibatasi dan ditentukan jumlahnya. Namun peneliti sebelumnya juga melakukan screening question dan memilih tujuh informan yang sesuai dengan topik permasalahan yang di teliti. Adapun kriteria menjadi informan adalah remaja yang merupakan khalayak aktif, mengikuti, memikirkan, dan menggunakan media dan memahami FTV.
Setelah melakukan proses penelitian, peneliti menemukan tujuh informan yang terdiri dari, Mahasiswa, Karyawan stasiun televisi swasta, serta Siswa SMA yang baru saja lulus. Berikut adalah data Ketujuh informan yang menjadi peserta FGD :
INFORMAN I Rizky Putranti (18 Tahun)
Informan pertama bernama Risky Putranti. Lulusan SMA Kartika Wijaya ini, sedang menempuh perkuliahan semester satu. Bertempat tinggal di Bratang Binangun, Surabaya. Remaja yang berusia 18 tahun ini memiliki hobby menonton, entah film atau acara televisi seperti FTV. Perempuan yang disapa Risky ini sudah memiliki hobby menonton sejak kecil, selain menonton, terkadang risky juga menganalisis tayangan televisi seperti FTV yang ditonton. Risky tergolong remaja
menonton program acara televisi termasuk FTV melalui koneksi streaming TV. Risky memiliki aktor favorite yang bermain di FTV, yakni Rizky Alatas. Selama FGD ia termasuk dalam karakter informan yang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh moderator. Selain itu ia juga termasuk dalam kategori remaja yang aktif dan kritis dalam menjawab fenomena FTV yang terus berkembang di Indonesia. Namun ia tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, hanya kurang mendidik saja.
INFORMAN II Mentar i Sanda Cisilia ( 21 Tahun)
Informan kedua ini biasa dipanggil enta. Asli kelahiran tanggulangin Sidoarjo, namun sejak kuliah ia lebih sering tinggal di Surabaya. Saat ini enta adalah mahasiswi tingkat akhir di UPN Veteran Jatim. Anak pertama ini lulus SMA pada tahun 2010.
Remaja berjilbab ini sangat suka menonton televisi. Saat ini ia bisa menghabiskan waktu 12 jam untuk menonton televisi termasuk FTV. Awal tertarik menonton FTV, enta tidak sengaja memindah channel, dari situlah ia melihat tayangan FTV yang awalnya memberikan ia kesan yang bisa membuat ketagihan untuk menonton FTV. Dari ketagihan tersebut, membuat ia memiliki pemain FTV favorit yaitu Bunga Zainal. Ia sering menonton FTV yang
remaja yang lumayan aktif.
Dan ia juga menghabiskan waktu perhari menonton TV hampir 12 jam. Jadi selama FGD enta termasuk informan yang lebih banyak bercerita tentang pengalamannya dalam menonton FTV. Dan juga lebih aktif dalam menyampaikan opininya tentang FTV.
INFORMAN III Dara Virgita Gunar tika P ( 18 Tahun)
Informan ketiga ini, memiliki nama lengkap Dara Vrigita Gunartika Putri. Remaja yang baru saja lulus SMKN 2 Buduran ini, biasa di panggil Dara. Perempuan yang sangat hobby menyanyi ini, juga hobby menonton FTV, karena waktu luangnya sesudah menempuh UNAS 2013. ia lahir di sidoarjo, namun saat ini kost di medokan ayu Surabaya dan sedang menempuh perkuliahan semester satu.
Dara yang menonton FTV melalui Televisi ini, saat ini sedikit berkurang. Karena aktivitas mahasiswa baru yang cukup padat. Biasanya dara menyaksikan FTV hampir setiap hari, namun saat ini ia juga menyempatkan untuk nonton FTV 4 kali seminggu. Dara tertarik menonton FTV awalnya, karena ceritanya yang sederhana dan juga gaya fashion yang selalu up - date. Selain itu cerita percintaan anak muda yang ada di FTV yang membuat ia ketagihan. Selain itu ia juga sempat
dari FTV.
Remaja berbadan subur ini cenderung pendiam dan juga susah untuk mengungkapkan pendapat. Saat FGD pun demikian ia jarang menanggapi peserta FGD lain saat menyampaikan pendapat. Namun ia juga mempunyai opini dan perhatian besar tentang perkembangan FTV saat ini.
INFORMAN IV Fitr a Herdian A ( 22 Tahun)
Informan keempat ini dulunya pernah bekerja di salah satu stasiun televisi swasta di Surabaya. Pernah menempuh sekolah broadcasting P3TV pada tahun 2009, namun pindah ke UPN Veteran Jatim, pada tahun 2010. Remaja yang sering di sapa Fitra ini, adalah sebagian dari remaja laki – laki yang menyukai FTV. Ia juga sering menyaksikan FTV di kala waktu luangnya. Anak pertama dari dua bersaudara ini, bertempat tinggal di kalibutuh Surabaya. Saat libur weekend, ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton FTV, dari pagi sampai malam. Apalagi ada aktris favouritenya shareena. Ia dulunya tidak suka menonton FTV.
Ia mengangap dulunya cerita FTV lebay dan terkadang dibuat – buat. Namun sejak tantenya sering memutar FTV di rumah, ia jadi sering menonton FTV. Fitra yang tergolong remaja yang pemalu. Dan saat FGD berlangsung fitra cenderung diam, namun ia juga mengutarakan pendapatannya tetapi dengan suara