• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu Penelitian

Kegiatan Penelitian dilaksanakan berdasarkan survei yang telah dilakukan di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai Juli 2009.

Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tiga kecamatan di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Dua desa pada Kecamatan Salapian yaitu Desa Minta Kasih dan Turangi. Satu desa di Kecamatan Bahorok yaitu Desa Musam Kendit. Dua desa di Kecamatan Kutambaru yaitu Desa Pernantian dan Sulkam.

Kabupaten Langkat terletak diantara 30 14'-140 13' LU dan 970 52'-980 45' BT, secara administratif terdiri dari 20 kecamatan dengan 215 desa dan 15 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Langkat adalah 6.263,29 Km2 atau 626.329 Ha dengan jumlah penduduk 926.069 jiwa. Iklim di wilayah Kabupaten Langkat termasuk tropis dengan indikator iklim yaitu musim kemarau yang berlangsung mulai Februari s/d Agustus. Musim hujan berlangsung mulai September s/d Januari. Curah hujan rata-rata 3,268 mm/tahun. Suhu rata-rata 280 C-300 C. Wilayah kabupaten Langkat meliputi kawasan hutan lindung dan kawasan lahan budidaya.

Bahan dan Alat

Bahan dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan adalah :

1. Peta wilayah kabupaten dan dokumen lain yang berkaitan dengan lokasi studi. 2. Kuesioner untuk mengumpulkan data sekunder maupun primer.

3. Laporan-laporan hasil penelitian (individu dan lembaga) terdahulu dan berbagai pustaka penunjang sebagai sumber data sekunder untuk melengkapi pengamatan langsung di lapangan.

4. Tape recorder untuk pengumpulan informasi melalui wawancara dan kamera untuk

dokumentasi dan visualisasi obyek kegiatan guna kelengkapan pelaporan.

5. Alat inventarisasi hutan (pita ukur, phiband, GPS, Clinometer, kamera digital dan

tally sheet).

Objek dan Data Kegiatan Objek Kegiatan

Kegiatan melibatkan pihak yang terkait dengan pengelolaan dan hutan rakyat di wilayah studi dengan objek penelitian :

1. Aparat desa yaitu tokoh masyarakat dan masyarakat setempat 2. Kawasan hutan rakyat baik pekarangan, kebun maupun ladang Data Penelitian

Data penelitian yang diambil adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder yang dikumpulkan adalah kondisi umum lokasi penelitian atau data umum yang ada pada instansi pemerintahan desa dan kecamatan. Sedangkan data primer yang dikumpulkan adalah data sosial ekonomi masyarakat, bentuk pengelolaan dan hasil penelitian yang terkait dengan tujuan penelitian.

Metode Pengumpulan Data Pengambilan Sampel

Pendekatan yang digunakan dalam menentukan lokasi penelitian adalah metode

purposive sampling (penarikan contoh secara bertujuan), desa berasal dari 3

kecamatan yang berada di Kabupaten Langkat yaitu Kecamatan Salapian (Desa Minta Kasih dan Turangi) Kecamatan Kutambaru (Desa Sulkam dan Pernantian) dan Kecamatan Bahorok (Desa Musam Kendit).

Sampel responden

Responden yang diambil dalam penelitian berjumlah 14 KK karena dari hasil penelitian hanya 14 KK yang memiliki lahan hutan rakyat yang berada di lokasi penelitian.

Sampel pohon

Sampel pohon diambil untuk memperoleh data potensi tegakan. Data potensi tegakan diperoleh dengan membuat 3 plot contoh berbentuk lingkaran dengan jari-jari 17,8 meter dan luas masing-masing plot 0,1 ha pada masing-masing lahan pemilik hutan rakyat (responden). Dihitung jumlah pohon dalam plot dan diukur diameter setinggi dada dan tinggi bebas cabang pohonnya.

Teknik dan Tahapan Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan secara langsung di lapangan sebagai berikut:

1. Identifikasi jenis dan inventarisasi tanaman hutan yang dibudidayakan masyarakat di wilayah studi.

2. Melakukan observasi dan analisis pengelolaan tanaman hutan rakyat yang ada di lapangan untuk memperoleh informasi mengenai proses pengelolaannya.

3. Wawancara dan diskusi dengan menggunakan kuesioner terhadap para pelaku (aktor utama) yang mewakili dan para pihak pemangku kepentingan dalam pengelolaan tanaman hutan rakyat.

4. Keseluruhan data, baik primer maupun sekunder selanjutnya diedit dan ditabulasikan sesuai dengan kebutuhan sebelum dilakukan pengolahan dan analisis data. Data primer yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian, serta dilakukan analisis para pihak untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan hutan rakyat. Sedangkan data yang bersifat kuantitatif diolah secara tabulasi.

Teknik untuk memperoleh informasi dan data dari responden dilakukan dengan wawancara dan pengukuran langsung di lapangan. Informasi yang diperoleh dari setiap responden meliputi:

a. Identifikasi diri responden.

b. Luas lahan yang digunakan untuk tanaman hutan rakyat.

c. Jenis kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan tanaman hutan rakyat atau teknis budidaya (penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan) serta waktu kegiatan tersebut dilakukan.

d. Kebutuhan input untuk kegiatan budidaya hutan rakyat dan harga input yang digunakan.

e. Metode penjualan hasil kayu yang dilakukan petani dan harga jualnya.

f. Potensi tanaman hutan rakyat yang dibudidayakan yang meliputi jenis, sebaran diameter, tinggi pohon, luas bidang dasar, dan volume tegakan.

Potensi Tanaman Hutan Rakyat

Data potensi tegakan diukur dengan membuat 3 petak ukur contoh berbentuk lingkaran dengan luas 0,1 Ha dan jari-jari sebesar 17,8 meter pada masing-masing lahan responden. Dihitung jumlah pohon yang ada dalam plot dan diukur diameter setinggi dada dan tinggi bebas cabang pohonnya. Alat yang digunakan antara lain adalah pita ukur, clinometer dan tali rafia. Penaksiran potensi kayu tanaman hutan rakyat dimulai dengan perhitungan potensi tanaman hutan rakyat yang dimiliki oleh setiap sampel responden pada desa / wilayah kajian. Hasil inventarisasi kayu pada tanaman hutan rakyat yaitu parameter-parameter tegakannya (jenis pohon, jumlah pohon, luas bidang dasar (Lbds) dan volume per satuan luas ) dapat dihitung (Simon, 1993).

Lbds dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Lbds = 0,25 x π x Di2 Keterangan:

Lbds : Luas bidang dasar tegakan (m2)

Di : Diameter batang (tinggi pengukuran 1,3 m) untuk pohon jenis i (m)

Menurut Widayanti dan Riyanto (2005) penghitungan volume tegakan berdiri tanaman hutan rakyat dapat dihitung dengan rumus berikut:

Vi = Lbds x ti x fi Dimana:

Vi : Volume pohon jenis i (m3) ti : Tinggi total pohon jenis i (m)

fi : Bilangan bentuk pohon i (jati : 0,6 dan jenis lainnya : 0,7)

Data yang diperoleh disusun dan diolah dalam bentuk tabulasi dan grafik. Analisa data dilakukan secara deskriptif berdasarkan tabulasi dan grafik yang didapat.

Dokumen terkait