• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Metodologi Penelitian

Apabila dilihat dari jenis penelitiannya, maka penelitian dalam tesis ini memakai studi tokoh dan penelitian lapangan (field research). Studi tokoh merupakan jenis penelitian kualitatif,32 dalam studi tokoh, metode yang digunakan untuk meneliti subyek penelitian akan mempengaruhi cara peneliti memandang subyek tersebut.

Melalui metode kualitatif, peneliti dapat mengenal lebih jauh dan mendalam mengenai sang tokoh tersebut secara peribadi dan melihat dia mengembangkan definisinya sendiri tentang dunia dengan berbagai pemikiran, karya dan perilaku yang dijalaninya.33 Peneliti dapat merasakan apa yang dirasakan, dipikirkan dan diucapkan sang tokoh dalam pergulatan dengan komunitasnya. Disinilah pentingnya peneliti membangun keakraban dengan sang tokoh agar sang tokoh secara terbuka bersedia menyampaikan cerita tentang dirinya dan pengalamannya. Dengan adanya penelitian lapangan maka peneliti akan melihat kesesuaian apa yang disampaikan tokoh dengan realitanya. Dalam penelitian ini yang menjadi tokohnya adalah Salmadanis, peneliti akan melakukan pendekatan dan menggali bagaimana strategi dakwah yang dilakukan Salmadanis di Rutan Padang, seterusnya peneliti juga akan melihat kesesuaian apa yang disampaikan Salmadanis dengan realita di Rutan Padang.

Jenis penelitian kualitatif ini dengan melakukan metode deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, tindakan, gambar dan

32

Arief Furchan, Studi tokoh Metode Penelitian Mengenai Tokoh, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005),h.1.

33

dokumentasi terkait dengan strategi dakwah Salmadanis bagi warga binaan pemasyarakatan di Rutan Padang.34 Semua data yang dikumpulkan akan menjadi kunci terhadap apa yang akan diteliti. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti.35 peneliti ingin menggambarkan bagaiman strategi dakwah Salmadanis bagi warga binaan pemasyarakatan di Rutan Padang. Peneliti mengumpulkan data dan menyajikannya sedemikian rupa, sehingga informan dibiarkan berbicara, tujuannya adalah agar mendapatkan laporan apa adanya, kemudian kondisi yang diuraikan harus relepan dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Tahanan Negara Klas II B Padang. Yang bertempat di Jalan. By Pass Anak Air Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Dengan luas tanah 30,456 (meter persegi) dan luas bangunan 16,750 (meter persegi). yang dipimpin oleh Kepala Rutan Enjat Lukmanul Hakim, B.Sc, IP, SH, dengan jumlah pegawai keseluruhan 32 orang dan 111 Orang warga binaan.

3. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah darimana data itu diperoleh. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:

a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data pokok yang dibutuhkan dalam penyusunan tesis ini, sumber data ini diperoleh secara langsung dari obyek penelitian. Dalam penelitian ini data perimernya adalah Salmadanis, Pihak Rumah Tahanan, dan warga binaan pemasyarakatan. b. Sumber data skunder

34

Lexi. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2007), h.6.

35

Sumber data skunder adalah data pelengkap yang dibutuhkan untuk mendukung penulisan tesis ini, yaitu: buku-buku, artikel, internet dan media lainnya yang memuat informasi mengenai pembinaan warga binaan pemasyarakatan di Rumah Tahanan.

Dalam menentukan kriteria informan peneliti menggunakan teknik

purvosive sampling, yaitu; “teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.”36 Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, dan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan, sehingga diperoleh data yang dibutuhkan mengenai strategi dakwah Salmadanis bagi warga binaan pemasyarakatan di Rutan Padang.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi, ketiga metode ini dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan pertanyaan yang muncul pada saat tertentu. Instrumen pokok dari studi ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan alat kamera, tape recorder, pedoman wawancara dan alat-alat lain yang diperlukan secara insidental. Beberapa prosedur pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara, yaitu peneliti melakukan tanya jawab dengan Salmadanis, pihak Rutan Padang, dan warga binaan pemasyarakatan. Wawancara yang peneliti lakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara sistematik, yaitu; “wawancara yang dilakukan

36

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 85.

dengan terlebih dahulu pewawancara mempersiapkan pedoman tertulis tentang apa yang hendak ditanyakan kepada informan.”37 Metode ini digunakan untuk memperoleh data sebagai berikut:

1) Strategi dakwah Profesor Salmadanis dalam penyadaran pikiran warga binaan.

2) Strategi dakwah Profesor Salmadanis dalam penumbuhan keyakinan warga binaan.

3) Strategi dakwah Profesor Salmadanis dalam pembangunan peraturan warga binaan.

4) Faktor pendukung dan penghambat strategi dakwah Profesor Salmadanis bagi warga binaan.

Pada studi tokoh wawancara yang dipakai dengan sikap santai tapi serius, artinya dalam mengajukan beberapa pertanyaan peneliti melakukan dengan santai, tidak kaku dan tidak cendrung memaksa, namun peneliti tetap serius dalam merekam hasil wawancaranya, hal ini dilakukan agar informannya tidak merasa tertekan atau tegang dalam memberi jawabannya.

b. Observasi

Observasi adalah usaha pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatan melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu oleh panca indra lainnya.38 Metode ini peneliti gunakan untuk mengamati secara langsung terhadap strategi dakwah Salmadanis bagi warga binaan di Rutan Padang.39 Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, dengan metode ini peneliti

37

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007), h.127.

38

Burhan Bungin, op. cit., h. 133.

39

dapat mengetahui secara jelas apa yang dipikirkan, dilakukan dan dihasilkan oleh Salmadanis.

Untuk memperoleh data melalui observasi partisipan peneliti berusaha mengikuti secara intensif aktivitas sang tokoh dan difokuskan pada masalah yang menjadi perhatian studi, namun dalam hal ini peneliti juga tetap memperhatikan prosedur yang sudah ditetapkan oleh Kementerain Hukum dan HAM RI Kantor Wilayah Sumatera Barat dalam melakukan riset di Rumah Tahanan sebagai mana dicantumkan dalam surat riset:

1) Dilakukan pada hari / jam kerja 2) Tidak mengganggu kegiatan rutin

3) Tidak diperkenankan mengambil gambar yang berhubungan dengan objek pangamanan

4) Wawancara dengan narapidana apabila yang bersangkutan berkenan diwawancarai.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data mengenai arsip, dokumen dan profil baik dari tokoh begitu juga dari lembaga. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan dokumen mengenai warga binaan, Rutan Padang, dan program pimbinaan yang dilakukan di Rutan Padang, dan dokumen mengenai strategi dakwah yang dilakukan Salmadanis seperti foto kegiatan dan data yang bersangkutan dengan penelitian ini.

5. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan, sehingga mudah

dipahami oleh peneliti dan orang lain.40 Analisis data kualitatif secara umum dapat dilakukan sebagai berikut.41 :

a. Klasifikasi data, yaitu menyeleksi data dan mengelompokkannya sesuai dengan topik pembahasan. Dalam penelitian ini data yang di peroleh akan diklasifikasikan sesuai dengan batasan masalah.

b. Reduksi data, yaitu memeriksa kelengkapan data untuk mencari data yang masih kurang dan mengesampingkan yang tidak relevan.

c. Deskripsi data, yaitu menguraikan data secara sistematis, induktif, dan deduktif sesuai dengan sistematika pembahasan.

d. Penarikan kesimpulan, yaitu menerangkan uraian-uraian penjelasan kedalam susunan yang singkat dan padat.42

Metode analisis data yang peneliti lakukan dengan menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif, maksudnya proses analisis dengan didasari pada kaidah deskriptif dan kualitatif. Kaidah deskriptif adalah proses analisis dilakukan terhadap seluruh data yang telah didapatkan, diolah dan kemudian hasil analisa tersebut disajikan secara keseluruhan.43 Adapun kaidah kualitatif merupakan proses analisis yang ditujukan untuk mengembangkan teori bandingan, dengan tujuan untuk menemukan teori baru, yaitu berupa penguatan terhadap teori lama maupun melemahkan teori yang telah ada tanpa menggunakan rumus statistik.44 Dari hasil penelitian ini nanti akan diketahui apakah teori pembinaan serta pengembang dakwah yang di kemukakan Muhammad al- Ghazali yang peneliti pilih sebagai teori bandingan dalam mengkaji data

40

Sugiyono, op.cit., h. 89.

41

Immy Holloway dan Daymon C, Metode-metode Riset Kualitatif dalam Public Relation dan Management Communication, terj. Cahya W,(Yogyakarta: Bentang, 2008), h. 369.

42

Lexy J., op.cit,h. 27.SS

43

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), h. 41

44

tentang strategi dakwah Salmadanis bagi warga binaan di Rutan Padang bisa sebagai penguat atau melemah melemahkan teori yang sudah ada. 6. Pengecekan Keabsahan Data

Teknik pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini dengan teknik triangulasi, yaitu pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu di luar data yang diperoleh untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding. Proses triangulasi dilakukan secara terus menerus sepanjang proses pengumpulan data dan analisis data sampai diyakini sudah tidak ada lagi perbedaan dan tidak perlu konfirmasi kepada informan lagi.45

Pengecekan keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan membandingkan data yang diperoleh melalui wawancara dengan Salmadanis dengan realita di lapangan. Penelitia juga tidak akan puas hanya mengandalkan hasil wawancara dengan Salmadanis, tetapi penelitia juga akan membandingkan hasis wawancara dengan Salmadanis terhadap hasil wawancara dengan warga binaan begitu juga dengan pihak Rutan Padang, sehingga data yang diperoleh betul-betul absah.

45

Dokumen terkait