• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan alternatif akhir untuk menjawab dorongan ingin tahu terhadap suatu hal, dimana hal ini dianggap sebagai cara yang ilmiah, karena tidak saja memusatkan perhatian pada kebenaran yang ilmiah, akan tetapi juga mempertimbangkan cara-cara untuk memperoleh kebenaran ilmiah tersebut (Bungin, 2001: 9)

Guna memperoleh informasi sesuai dengan yang terumuskan dalam permasalahan atau tujuan penelitian perlu suatu desain atau rencana menyeluruh tentang urutan kerja penelitian dalam bentuk suatu rumusan operasional suatu metode ilmiah, rincian garis-garis besar keputusan sebagai suatu pilihan beserta dasar atau alasan-alasan ilmiahnya (Hamidi, 2004)

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

3.2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu yang berbeda atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai (Indriantoro & Supomo, 2007: 56). Objek penelitian merujuk pada masalah yang sedang diteliti. Objek penelitian ini adalah strategi komunikasi guru dalam menghadapi temper tantrum pada anak autis di sekolah YAKARI di Medan.

3.3. Subjek Penelitian

Moleong (2010: 132) mendeskripsikan subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang berjumlah 5 orang dan juga 2 orang tua murid sebagai

Universitas Sumatera Utara

informan tambahan dalam menghadapi temper tantrum pada anak autis di sekolah YAKARI Medan.

3.4. Unit Analisis

Unit analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti objek penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini meliputi 3 komponen menurut Spradly (dalam Sugiono, 2007: 68) yaitu:

1. Tempat (place), tempat penelitian ini berlangsung di Sekolah Yakari Medan.

2. Pelaku (actor), pelaku atau orang yang sesuai dengan objek penelitian ini adalah guru yang menghadapi temper tantrum pada anak autis. 3. Kegiatan (activity), kegiatan yang dilakukan pelaku berkaitan dengan

objek penelitian, yaitu strategi komunikasi dalam menghadapi temper tantrum pada anak autis.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset dalam mengumpulkan data (Kriyantono, 2006:91). Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama dan tangan pertama di lapangan (Kriyantono, 2006:43). Adapun data untuk mendapatkan data primer, yaitu:

a. Wawancara (Interview)

Tipe wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan atau informasi untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lain. Dengan demikian

Universitas Sumatera Utara

keabsahan wawancara adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan (Bungin, 2007: 108).

b. Observasi

Merupakan kegiatan pengamatan secara langsung dengan tujuan mengetahui kegiatan yang dilakukan objek yang diobservasi

2. Data Sekunder

Pada umumnya bahwa data sekunder berbentuk cacatan atau laporan dokumentasi oleh lembaga tertentu (Ruslan, 2003:138). Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu mencari, melihat, dan membuka dokumen, situs-situs, atau buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan penelitian dan peneliti diharapkan bisa mendapatkan banyak fakta dan data yang dapat mendukung proses penelitian ini. Penelitian ini dilakukan selama 10 hari, pada tanggal 5/8; 6/8; 10/8; 11/8; 31/8; 21/9; 22/9; 23/9; 28/9; 29/9.

3.6. Keabsahan Data

Keabsahan (trustworthiness) data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep positivisme: kesahihan (validitas) serta keandalan (reliabilitas). Keabsahan data disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan metode penelitian kualitataif yang digunakan. Namun, intinya untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan yang dilandasi empat kriteria: credibility (kredibilitas–derajat kepercayaan), transferability (transferabilitas–keteralihan), dependability (dependabilitas – ketergantungan),

confirmability (konfirmabilitas – kepastian) (Vardiansyah, 2008: 72)

Keabsahan data adalah setiap keadaan harus memenuhi: 1. Mendemonstrasikan nilai yang benar,

2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan,

3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan- keputusannya (Moleong, 2005: 320).

Universitas Sumatera Utara

Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Perpanjangan Keikutsertaan

Kehadiran peneliti dalam setiap tahap penelitian kualitatif membantu peneliti untuk memahami semua data yang dihimpun dalam penelitian. Peneliti kualitatif adalah orang yang langsung melakukan wawancara dan observasi dengan informan-informannya. Karena itu peneliti kualitatif adalah peneliti yang memiliki waktu yang lama bersama dengan informan di lapangan, bahkan sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai (Bungin, 2008: 254)

2. Ketekunan Pengamatan

Untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi, maka hal yang dilakukan adalah meningkatkan ketekunan dalam pengamatan di lapangan. Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan kemampuan panca indera termasuk pendengaran, perasaan, dan insting peneliti. Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan dilapangan maka derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula (Bungin, 2008: 256).

3.7. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mendeteksinya, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2005: 248).

Berdasarkan teknik analisis data dilapangan model Miles dan Huberman, peneliti menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sugyono, 2005: 92):

1. Melakukan reduksi data. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Dalam hal ini, mereduksi artinya adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

Universitas Sumatera Utara

dicari pola dan temanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan

2. Penyajian data. Dalam melakukan penyajian data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat grafik, matriks, network (jaringan) dan chart (grafik).

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti- bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi, apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibilitas.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen terkait