• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Margasatwa Medan (TMM) yang terletak di Jalan Bunga Rampe IV Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2009.

Aspek Kajian

Ada 3 hal yang menjadi aspek kajian utama dalam penelitian, yaitu : 1. Karakteristik pengunjung Taman Margasatwa Medan.

2. Hutan kota yang ada di Taman Margasatwa Medan. 3. Fasilitas rekreasi di Taman Margasatwa Medan.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu alat tulis, kamera, teropong (binokuler), dan kompas, dan kuisioner. Bahan yang digunakan yaitu pengunjung TMM, pepohonan dalam TMM, koleksi satwa di TMM, pegawai TMM, burung liar di TMM, peta kawasan..

Pengumpulan Data

Data-data yang akan dikumpulkan dalam penelitian adalah sebagai berikut 1. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung di lokasi

penelitian, antara lain :

a. Karakteristik pengunjung TMM, data-data ini meliputi 3 bagian yaitu karakteristik individu (meliputi;umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan pokok, pendapatan), kunjungan (meliputi: lama waktu kunjungan, hari berkunjung, frekuensi kunjungan, motif informasi, daya tarik TMM selain satwa, objek, dan pelayanan (meliputi: pelayanan, kebersihan dan fatasilitas).

b. Persepsi pengunjung terhadap TMM baik dari segi sarana maupun tumbuhan.

c. Jenis burung bebas yang ada di TMM.

d. Penutupan lahan TMM oleh pohon dan tanaman, yang dilihat adalah penutupan tajuk oleh tanaman maupun tumbuhan.

2. Data Sekunder, merupakan data umum yang sudah ada tersedia di pengelola TMM, seperti kondisi umum, program yang telah dilakukan oleh pengelola, rencana pengembangan serta sarana dan prasarana yang ada di TMM.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan sampel ini adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan tujuan tertentu yaitu sampel yang diambil dari pengunjung adalah pengunjung yang memiliki kriteria yang cukup dewasa (yang berumur 17 tahun ke atas), sehat jasmani dan rohani serta mampu berkomunikasi dengan baik, sedangkan untuk

pengunjung yang berkelompok dipilih beberapa orang sebagai wakil dari kelompoknya (Hasan, 2002).

Dalam penentuan jumlah sampel digunakan rumus Slovin , yaitu :

n =

( )

2 1 N e N + Keterangan :

n = Ukuran sampel yang dibutuhkan N = Ukuran populasinya

e = Margin error yang diperkenankan 0,1 (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000).

Jumlah populasi yang diambil dalam menentukan jumlah responden yang akan diwawancarai adalah berdasarkan data jumlah kunjungan di TMM 2 tahun terakhir ini (2007 dan 2008) adalah : 87.078 orang dan 86.034 orang (berdasarkan data dari pihak pengelola TMM). Oleh karena itu, dalam 2 tahun ini akan diperoleh rata-rata jumlah pengunjung/tahun yang datang adalah 86.556 orang dan jika dimasukkan ke dalam rumus Slovin diatas akan diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 orang. Secara matematis adalah sebagai berikut :

n =

( )

2 1 N e N + n =

( )

2 1 . 0 556 . 86 1 556 . 86 + n = 56 , 865 1 556 . 86 + n = 56 , 866 556 . 86 n = 99,88 n = 100

Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan antara lain : 1. Melakukan inventarisasi terhadap pohon-pohon yang ada di TMM, untuk

melihat jenis pohon yang ada dan melihat kesesuaiannya sebagai pohon hutan kota.

2. Mengkaji aspek tata letak dari pepohonan serta sarana dan prasarana TMM, untuk melihat kesesuaian letak yang sangat menentukan untuk kenyamanan pengunjung.

3. Melakukan studi persepsi pengunjung terhadap Taman Margasatwa Medan (TMM), dilaksanakan pada hari-hari dimana diperkirakan akan banyak pengunjung yang datang, untuk lebih mendapatkan kriteria sampel dan mengefektifkan waktu.

4. Melakukan survei burung liar yang ada di Kebun Binatang Medan, dilakukan bersama seseorang yang sudah tahu tentang burung-burung yang ada di sekitar lokasi, untuk melihat keragaman burung sebagai hasil dari fungsi hutan kota di TMM.

5. Mengkaji kelengkapan sarana TMM, dilakukan untuk membandingkan dengan persepsi dari pengunjung.

Analisis Data

Karakteristik pengunjung

Data karakteristik pengunjung TMM dianalisis secara deskriptif. Nazir (1988) mengatakan, metode deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menganalisis data yang terkumpul dari hasil kuisioner, wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Data karakteristik yang diperoleh ditabulasi dan dipersentasekan. Persamaan yang digunakan :

K = (X/Y) x 100%

dimana :

K = Karakteristik pengunjung (umur, jenis kelamin, pendidikan,dll). X = Jumlah responden yang memiliki karakteristik tertentu.

Y = Jumlah total responden yang berkunjung.

Persepsi

Persepsi pengunjung terhadap keberadaan hutan kota di TMM dan persepsi terhadap fasilitas rekreasi yang ada di TMM, dilakukan dengan menggunakan skala Likert, dimana para pengunjung akan diwawancara dan diberikan pertanyaan-pertanyaan dengan memilih satu dari lima alternatif jawaban yang ada. Skala Likert sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi responden (Usman dan Akbar, 2001).

Untuk melihat hubungan karakteristik pengunjung (umur, tingkat pendidikan, pendapatan) dengan persepsi masyarakat terhadap keberadaan hutan kota di TMM, digunakan korelasi Spearman Rank (Sugiono, 2001).

6 ∑ di2

i-1 rs = 1 - _________

n(n2-1)

dimana : di = beda antar dua pengamatan berpasangan

n = banyak pengamatan

Hutan Kota

Analisa data tentang hutan kota yang diperoleh, dibagi menjadi 3 bagian,

meliputi aspek tata letak, populasi dan pemilihan jenis pohon.

Tata letak

Dianalisa menggunakan skala Likert dengan memberikan pertanyaan kepada pengunjung tentang aspek tata letak pepohonan hutan kota di Taman Margasatwa Medan (TMM) dengan memilih satu dari lima alternatif jawaban yang diberikan dan selanjutnya dipersentasekan. Pengamatan lapangan dilakukan terhadap letak pepohonan yang ditinjau berdasarkan bentuk-bentuk hutan kota (bergerombol, menyebar, atau jalur) dengan struktur ruang yang ada di TMM. Hasil dari persepsi pengunjung disesuaikan dengan pengamatan di lapangan dan literatur yang mendukung untuk mendapat kesimpulan.

Populasi

Untuk populasi juga dianalisis menggunakan skala Likert dengan memberikan pertanyaan kepada pengunjung tentang populasi pepohonan hutan kota di TMM dengan memilih satu dari lima alternatif jawaban yang ada dan selanjutnya dipersentasekan. Pengamatan di lapangan berdasarkan populasi pohon disetiap tempat dengan silvikultur yang digunakan oleh pengelola TMM. Hasil dari persepsi pengunjung disesuaikan dengan pengamatan di lapangan dan literatur yang mendukung untuk mendapatkan kesimpulan.

Pemilihan jenis

Dalam pemilihan jenis pohon yang diperhatikan adalah tujuan peruntukan hutan kota tersebut dengan pemilihan jenis pohonnya. Persepsi pengunjung menggunakan analisis skala Likert, pengunjung akan diberi pertanyaan tentang pemilihan jenis pepohonan dengan memilih satu dari lima alternatif jawaban yang ada dan selanjutnya dipersentasekan. Hasil dari persepsi pengunjung disesuaikan dengan pengamatan di lapangan dan literatur yang mendukung.

Pada pengamatan burung liar dilakukan bersama dengan seorang pemandu yang sudah mengenal burung-burung liar yang ada disekitar TMM. Metode yang dilakukan yaitu :

1. Jalan mengendap-endap,

2. Mencari tempat yang cukup dekat dengan burung,

3. Tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu burung,

4. Tidak melepas binokuler sampai deskripsi burung dapat tergambarkan, dan 5. Membuat sketsa burung dan mendeskripsikan ciri-cirinya.

Dokumen terkait