2.2 Informasi
2.4.1 Metodologi Pengumpulan Data
Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. Pendekatan observasi diklasifikasikan ke dalam observasi sederhana dan observasi terstruktur (Jogiyanto, 2008):
1. Observasi Sederhana
Merupakan observasi yang tidak mempunyai pertanyaan-pertanyaan riset. Observasi sederhana ini digunakan di penelitian eksploratori yang belum diketahui dengan jelas variabel-variabel yang akan digunakan.
2. Observasi Terstruktur
Merupakan observasi yang mempunyai prosedur standar yang terstruktur. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Menentukan data yang akan diobservasi. b. Membuat rencana pengumpulan datanya. c. Memilih dan melatih pengamat.
d. Mencatat atau merekam hasil yang diobservasi.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, observasi yang baik adalah observasi terstruktur dikarenakan observasi terstruktur ampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan, selain itu pencatatan hasil observasi dapat diolah pada penelitian lebih lanjut.
2.4.1.2 Wawancara
Merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Wawancara dapat berupa wawancara personal (personal interview), wawancara intersep (intersept interview) dan wawancara telepon (telephone interview) (Jogiyanto, 2008), penjelasan dari jenis wawancara sebagai berikut:
1. Wawancara Personal
Wawancara dengan melakukan tatap muka langsung dengan responden. 2. Wawancara Intersep
Sama dengan wawancara personal tetapi responden-responden dipilih di lokasi-lokasi umum, misalnya dilakukan di mall.
3. Wawancara Telepon
Wawancara yang dilakukan lewat telepon.
Dalam penelitian ini digunakan wawancara personal yaitu wawancara dengan manajer dan kordinator pada divisi Resource Management. Dengan wawancara personal, diharapkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan penulis menjadi lebih fokus dan terarah.
2.4.1.3 Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian (Nazir, 2005).
2.4.1.4 Studi Literatur Penelitian Sejenis
Studi Literatur dengan mempelajari penelitian sejenis seperti Jurnal, Skripsi, dan tulisan-tulisan ilmiah mengenai sistem informasi inventori (Nazir, 2005). Terdapat 4 (empat) skripsi yang dijadikan bahan pembelajaran bagi peneliti dalam menunjukkan kelebihan dan kelemahan. Penenelitian tersebut sebagai berikut:
1. “Pengembangan Sistem Informasi Inventory pada PT. Dwiwarna Inti
Sejahtera”
Skripsi ini disusun oleh Arisma Susanto (Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah, 2010). Tujuan penelitian ini adalah merancang desain aplikasi yang menarik dan user friendly untuk memudahkan karyawan. Operasi yang berjalan pada sistem ini yaitu: input data barang keluar, input
data barang masuk, input data pembeli, input data supplier, input data sortir,
work order, laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan pembeli,
laporan supplier, laporan sortir, laporan readystock, laporan work order dan cek barang.
Kelebihan dari penelitian tersebut, aplikasi yang dibuat sudah berbasis web
yang membuat tampilan lebih menarik dan userfriendly. Aplikasi yang dibuat tersebut mampu menyediakan struktur modular yang jelas untuk program
sehingga aplikasi yang dibuat bagus dalam mendefinisikan tipe data abstrak di mana detil implementasinya tersembunyi.
Kelemahan dari penelitian tersebut, laporan yang dibuat tidak bisa menjadi landasan bagi stakeholder dalam pengambilan keputusan. Selain itu, aplikasi yang dibuat tidak komunikatif dan dalam pembatasan masalahnya tidak dideskripsikan lebih jelas.
2. “Pengembangan Sistem Informasi Inventori Berbasis Jaringan Local Area
Network (LAN) Pada PT. Mitra Mega Semesta (DoctoRabbit)”
Skripsi ini disusun oleh Ryan Fahreza Pohan (Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah, 2008). Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Inventori yang masih berbasis
stand alone ini menjadi aplikasi multiuser yang berbasiskan jaringan LAN, sehingga memudahkan user dalam mengakses aplikasi ini.
Kelebihan dari penelitian tersebut, bahasa pemrograman VB sangat cocok
digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang bersifat “Rapid Application
Development” karena setiap fungsi aplikasi dapat dimodulkan dalam waktu
tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien. Selain itu aplikasi sistem informasi inventori yang sudah berbasis jaringan LAN ini, tentunya akan memudahkan user dalam mengakses aplikasi ini di banyak komputer
(multi-user).
Kelemahan dari penelitian tersebut, penggunaan tools UML dalam analisis data kurang lengkap, karena hanya menggunakan tiga diagram. Selain itu,
penelitian tersebut tidak menginformasikan tampilan aplikasi kepada pembaca.
3. “Sistem Informasi Inventaris Pengadaan Barang Berbasis Intranet (Studi
Kasus di Fakultas Dirasat Islamiyah)
Skripsi ini disusun oleh Arip Saripudin (Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah, 2010). Tujuan penelitian ini adalah menganalisa, merancang dan mengembangkan sistem informasi inventaris pengadaan barang yang dapat membantu mempermudah dan mempercepat proses inventarisasi dan pengadaan barang pada Sub Bagian Umum FDI. Teknologi pengkodean komputer menggunakan web server Apache versi 2.5 dan control
panel XAMPP, pemrograman basis data: MySQL versi 5.1. Metode
pengembangan sistem informasi inventaris pengadaan barang ini menggunakan metode pengembangan sistem waterfall atau sering juga disebut dengan SDLC.
Kelebihan dari penelitian tersebut, aplikasi yang dibuat sudah berbasis web
yang membuat tampilan lebih menarik dan user friendly. Diagram yang dibuat sangat lengkap dan mudah dipahami pembaca.
Kelemahan dari penelitian tersebut, kurang nya perhitungan return of
investment (ROI) karena aplikasi yang dibuat bagus dan memiliki nilai jual.
4. “Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Berbasis web (Studi Kasus:
Pokja Information and Communication Technology pada Balai Besar
Skripsi ini disusun oleh Herman (Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah, 2011). Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem informasi data inventaris agar dapat membantu dalam mengolah data-data barang inventaris dengan baik sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu serta kinerja staf pada Pokja ICT dan merancang dan membangun sistem pengamanan web (web security) agar dapat mengamankan data-data barang inventaris yang sering terjadinya kehilangan data. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan model Rapid Application Development (RAD) dan
Unified Modelling Languange (UML) sebagai alat pemodelannya.
Kelebihan dari penelitian tersebut, aplikasi yang dibuat sudah berbasis web
yang membuat tampilan lebih menarik dan userfriendly.
Kelemahan dari penelitian tersebut, diagram yang digunakan dalam analisis pengembangan sistem tanpa statechart diagram. Selain itu aplikasi yang dibuat tidak terdapat menu request order sehingga membutuhkan waktu yang lama jika ingin melakukan pengadaan barang.
Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi berbasis web dengan pemrograman PHP. Pada penelitian lain terdapat aplikasi yang menggunakan BASIC. Kekurangan pemrograman BASIC, bahasa pemrograman kurang terstruktur dan tidak sesuai untuk membuat aplikasi besar, berbeda dengan pemrograman PHP yang terstruktur,
mudah dipelajari, dan dapat digunakan untuk aplikasi besar dengan tampilan
user friendly.
2. Database yang digunakan adalah MySQL. Kelebihan MySQL yaitu
merupakan sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal, terstruktur dan memiliki performansi yang tinggi.
3. Input data perangkat disertai dengan data gambar, spesikikasi dan/atau
tutorial instalasi perangkat. Pada penelitian sebelumnya, hanya terdapat
proses input data tanpa disertai dengan data gambar, spesikikasi dan/atau
tutorial instalasi perangkat.
4. Pemesanan atau booking perangkat disertai histori pemesanan. User dapat mengecek dan memonitor perangkat apa saja yang telah dibooking dan status
booking tersebut.
5. Pengambilan perangkat atau pick up disertai dengan dokumen digital yang dapat didownload dan dicetak. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang tidak disertai dengan download dokumen digital.
6. Pengiriman perangkat disertai dengan upload nomer air way bill (AWB). Hal ini memudahkan pegawai inventori dalam penyimpanan dokumen dan membuat pekerjaan pegawai menjadi efisien.
7. Pengembalian perangkat atau return disertai dengan informasi kondisi perangkat. Dengan adanya informasi kondisi perangkat dapat memudahkan identifikasi perangkat sehingga manajer dapat mengambil keputusan, apa
yang dapat dilakukan terhadap perangkat yang dikembalikan ke dalam gudang.
8. Tidak terdapat menu upload dan download dokumen (dokumen digital). Selain itu, pada penelitian ini, sistem yang dirancang dapat memberikan notifikasi kepada user mengenai stok perangkat yang kosong/habis, sedangkan pada penlitian lain tidak terdapat notifikasi kepada user.
9. Terdapat notifikasi perangkat yang habis/kosong atau jika stok perangkat ada pada batas minimum.