• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1

KERANGKA PEMIKIRAN

Manggis merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi yang begitu besar. Hal ini dapat dilihat dari sentra produksi manggis yang tersebar hampir di seluruh indonesia mulai dari pulau sumatra hingga nusa tenggara dengan jumlah produksi total mencapai 112.722 ton pada tahun 2007.

Namun demikian masih banyak permasalahan-permasalahan manggis yang perlu ditangani. Manggis di Indonesia masih memiliki produktivitas yang rendah. Rata-rata produktivitas manggis di Indonesia berkisar antara 30 – 50 kg/ pohon, padahal produktivitas manggis di Malaysia dan India mencapai 200 – 300 kg/pohon. Selain itu kualitas manggis Indonesia secara keseluruhan juga masih rendah. Sesuai data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan, rata-rata kualitas buah manggis yang memenuhi standar ekspor hanya kurang dari 20 persen dari total produksi setiap tahunnya sedangkan sisanya merupakan buah dengan kualitas rendah.

Melihat permasalahan yang ada maka perlu adanya sebuah pengembangan komoditas manggis untuk meningkatkan daya saing komoditas manggis di dunia internasional. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan agroindustri manggis dengan mengolah manggis menjadi berbagai macam produk olahan.

Pengembangan produk olahan manggis diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang tinggi. Proses pengolahan manggis menjadi produk olahan ini memiliki prospek yang cukup menjanjikan untuk didirikannya industri skala menengah sampai skala besar karena produk olahan manggis memiliki nilai tambah yang besar bila diolah dengan baik dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan pendapatan petani, maupun elemen-elemen yang terkait di dalamnya. Peluang ini masih terbuka lebar bagi investor yang berminat menanamkan modalnya pada sektor industri pengolahan manggis ini.

Namun dalam perencanaannya, perlu dilakukan kajian terhadap beberapa aspek yang mempengaruhinya. Salah satu cara yang dapat ditempuh yaitu dengan mengembangkan suatu model sistem penunjang keputusan perencanaan pengembangan agroindustri manggis. Hal ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi kepada para pengambil keputusan yang akan terjun dalam agribisnis dan agroindustri manggis.

Rancang bangun model sistem penunjang keputusan perencanaan pengembangan agroindustri manggis ini akan dilakukan pada skala regional di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kabupaten Bogor sebagai salah satu sentra produksi manggis di Indonesia dapat dijadikan salah satu

pilot plant pendirian agroindustri manggis dilihat dari segi lokasi serta potensi yang besar dan jumlah produksi yang tidaklah sedikit.

Dalam mendirikan agroindustri manggis ada beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan, antara lain karakter manggis yang bersifat musiman, serta kualitas dan produktivitas yang rendah dibandingkan negara lain. Namun agroindustri manggis di Indonesia didukung oleh pasokan manggis yang banyak dan berbuah pada waktu yang berbeda beda. Dalam hal ini sistem penunjang keputusan berperan besar untuk menentukan layak atau tidaknya agroindustri manggis dari segi pasokan bahan baku manggis. Di lain hal, sistem ini juga dapat membantu para pengambil keputusan untuk menyusun strategi pengembangan agroindustri manggis untuk mendukung terciptanya agroindustri yang berkelanjutan.

21

Permasalahan yang menjadi kajian penelitian ini merupakan permasalahan yang dan melibatkan berbagai kendala dalam perencanaan pengembangan agroindustri manggis. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan sistem yang sistematis untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Diagram alir kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 7.

Mulai

Studi Pustaka

Identifikasi potensi manggis di Kabupaten Bogor

Data Profil Manggis Kabupaten Bogor

Pengisian Kuisioner

Pemilihan Produk Unggulan

Produk Unggulan

Penentuan Stategi Pengembangan Agroindustri Manggis

Penentuan Pakar

Penyebaran Kuisioner

Data Hasil Kuisioner

Cukup Tidak Pengolahan Data Kuisioner Ya Strategi Pengembangan Agroindustri Manggis Identifikasi Kelayakan Usaha

Hitung: Net B/C, IRR, NPV, PBP

Kelayakan Pengembangan Agroindustri Cukup Tidak Analisa Pengembangan Agroindustri Manggis Ya Pemodelan Sistem Implementasi Program Komputer Sesuai Verifikasi Model Evaluasi Model ya Sesuai

Model Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Pengembangan

Agroindustri Manggis Tidak

Analisis Sentra Produksi

Gambar 7. Kerangka pemikiran model sistem penunjang keputusan perencanaan pengembangan agroindustri manggis.

22

4.2

TAHAPAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain sebagai berikut:

1) Tahap pendahuluan, meliputi studi pustaka mengenai tanaman manggis, teknologi budidaya dan pengolahan hasil panen, profil Kabupaten Bogor, data profil manggis Kabupaten Bogor, agroindustri pengolahan manggis, sentra produksi manggis serta pola pembiayaan.

2) Analisis situasional dilakukan melalui observasi lapang pada sentra budidaya manggis, industri pengolahan serta melakukan penulusuran data untuk melengkapi data penunjang.

3) Tahap pengembangan model yang dilakukan melalui pendekatan sistem, mencakup analisis kebutuhan, perumusan masalah dan identifikasi sistem.

4) Tahap desain model, terdiri dari (1) sub model penentuan produk prospektif, (2) sub model penentuan lokasi unggulan, (3) sub model analisis kelayakan finansial budidaya, (4) sub model analisis kelayakan finansial agroindustri, (5) sub model analisis sentra produksi, (6) sub model strategi pengembangan agroindustri.

5) Tahap rancang bangun model evaluasi perencanaan pengembangan agroindustri manggis. Tahap ini terdiri dari pembangunan sistem manajemen basis model, manajemen basis data, manajemen pengolahan terpusat dan manajemen dialog. Keluaran dari tahapan ini adalah berupa aplikasi program software komputer untuk model perencanaan pengembangan agroindustri manggis. 6) Verifikasi model dilakukan dengan pengujian menggunakan data aktual yang bertujuan untuk

mengetahui apakah keluaran (output) program telah layak untuk digunakan dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

7) Validasi model untuk mengetahui apakah hasil verifikasi benar atau tidak yakni dengan menggunakan perhitungan manual untuk meyakinkan kebenarannya dan sebagai pembanding.

4.3

METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan kebutuhan sistem dan dikelompokan sebagai berikut:

1) Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data dan informasi tentang budidaya tanaman manggis, agroindustri pengolahan manggis, data profil manggis, strategi pengembangan manggis, serta parameter-parameter lain yang berpengaruh dalam perencanaan pengembangan agroindustri manggis. Studi Pustaka dilakukan di Perpusatakaan LSI-IPB, PITP-FATETA, Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian Kabupaten Bogor, Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika (PKBT)-IPB, Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP) serta melalui internet dan sumber- sumber lain yang berkaitan dengan pengkajian masalah khusus ini.

2) Observasi lapangan

Observasi lapang mengenai budidaya manggis akan dilakukan di Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor sedangkan untuk agroindustri pengolahan manggis studi kasus dilakukan di PT. SARI BUNGA ALAM yang terletak di Sunter, Jakarta Utara. Pengamatan di lapangan dilakukan untuk melengkapi data dan informasi yang telah didapat pada studi pustaka sehingga dapat mengamati secara langsung serta dapat mempelajari permasalahan yang ada.

23

3) Wawancara

Pengumpulan data juga dilakukan dengan melakukan wawancara dan diskusi dengan pakar. Pakar ialah orang-orang yang telah ahli dalam bidang tertentu, dalam hal ini yaitu manggis dan olahannya. Pakar yang diwawancarai antara lain pakar usaha budidaya manggis, pelaku industri pengolahan manggis, akademisi serta serta sumber lain yang masih berkaitan dengan komoditas manggis dan turunannya. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data primer tentang permasalahan yang ada di lapangan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perumusan strategi pengembangan agroindustri manggis.

4.4

METODE PENGOLAHAN DATA

Metode pengolahan data yang dilakukan dalam Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Pengembangan Agroindustri Manggis meliputi:

1) Penentuan produk olahan prospektif dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE).

2) Penentuan lokasi unggulan dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). 3) Analisis Sentra Produksi menggunakan metode sorting

4) Penentuan kelayakan finansial usaha budidaya dan agroindustri dengan menggunakan kriteria investasi meliputi Net Present Value (NPV), Intenal Rate of Return (IRR), B/C Ratio, Break Even Point (BEP), Pay Back Periode (PBP).

5) Strategi Pengembangan Agroindustri Manggis menggunakan Analytical Hierarchy Process

(AHP).

4.5

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April 2011 di kawasan Agropolitan, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian juga akan dilakukan di industri pengolahan manggis PT. SARI BUNGA ALAM yang terletak di Sunter, Jakarta Utara serta di beberapa unit pengolahan manggis skala kecil di pedesaan. Sedangkan untuk pembuatan program dilakukan di Laboratorium Komputer TIN, IPB.

24

Dokumen terkait