• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2. Microsoft Powerpoint

f) Cetak, meliputi: buku teks; modul, teks terprogram; workbook; majalah ilmiah, berkala; lembaran lepas.

g) Permainan, meliputi: teka-teki, simlasi, permainan papan. h) Realia, meliputi: model, contoh, dan manipulatif.

2) Pilihan media teknologi mutakhir, meliputi:

a) Media berbasis telekomunikasi yang meliputi: telekonferen, kuliah jarak jauh.

b) Media berbasis mikroprosesor yang meliputi: komputer assisted instuction, permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hypermedia, compact (video) disc.

2. Microsoft Powerpoint

a. Pengertian Microsoft Powerpoint

Miscrosoft Powerpoint adalah program aplikasi untuk membuat presentasi Jasmadi (2010: 25). Pada Miscrosoft Powerpoint ini peneliti membuatnya dengan menggunakan beberapa modifikasi dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan video dan juga dengan menggunakan animasi-animasi.

Riyana & Susilana (2009: 100) Microsoft Powerpoint 2003 merupakan program aplikasi presentasi yang popular dan paling banyak digunakan saat ini untuk beberapa kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lokakarya dan sebagainya.

22

Microsoft Powerpoint digunakan untuk memberi lebih banyak cara membuat dan berbagi presentasi secara dinamis dengan audiens. Powerpoint dapat merupakan bagian dari keseluruhan presentasi, maupun menjadi satu-satunya sarana penyampaian informasi. Program Microsoft Powerpoint cukup populer digunakan baik dalam proses pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan formal, maupun pada lembaga-lembaga tidak formal seperti pelatihan dan penyuluhan Sanjaya (2012: 183). Pengoperasian dan bentuk tampilan Microsoft Powerpoint lebih menarik serta dapat diintergrasikan dengan program Microsoft lainnya seperti Word, Excel, Acces dan sebagainya, termasuk diintegrasikan dengan video, gambar, dan foto.

Pawirosumatro (2009: 181) Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi untuk membuat presentasi secara elektronik yang handal. Presentasi Powerpoint terdiri dari teks, grafik, objek gambar, clipart, movie, suara dan objek yang dibuat program lain. Program ini pun tidak dicetak secara langsung menggunakan kertas, atau dengan menggunakan trasparantasi untuk kebutuhan presentasi melalui Overhead, serta dapat dicetak untuk slide film.

Sanaky (2013: 147) mengatakan bahwa Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan yang salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office program komputer dan tampilan kelayar dengan menggunakan bantuan LCD.

23

Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa Microsoft Powerpoint adalah suatu program aplikasi yang digunakan untuk presntasi baik dalam pembelajaran dikelas, presentasi produk, presentasi seminar dan lain-lain. Pada Miscrosoft Powerpoint ini peneliti membuatnya dengan menggunakan beberapa modifikasi dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan, motivasi, video dan juga dengan menggunakan animasi-animasi.

b. Kriteria untuk menilai keaktifan sebuah media.

Hubbard (dalam Sanaky 2013: 207) mengatatakan bahwa ada sembilan kriteria untuk menilai media:

1) Masalah biaya, arti biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan media tersebut.

2) Ketersediaan fasilitas yang mendukung seperti listrik. Untuk menilai keaktifan sebuah media perlu adanya fasilitas-fasilitas yang memadai sehingga lebih memudahkan kita dalam pembuatannya.

3) Kecocokan dengan ukuran kelas. Sebelum melakukan proses belajar mengajar di kelas sebagai guru melihat kembali media yang mau digunakan apakah cocok digunakan untuk kelas atas atau kelas bawah. 4) Keringkasan. Media Powerpoint yang dibuat perlu diringkas agar lebih

menarik dan mudah dipahami siswa.

5) Kemampuan untuk dirubah. Dalam kelas perlu diperhatikan apakah siswa berminat untuk belajar dengan menggunakan media tersebut. Jika, tidak cocok maka media yang sidah dibuat harus dirubah.

24

6) Waktu dan tenaga penyiapan. Waktu untuk menjelaskan media pembelajan harus sesuai dengan waktunya.

7) Pengaruh yang ditimbulkan. Jika waktu yang digunakan tidak sesuai maka perlu adanya timbal balik dari orang lain sehingga media yang digunakan kedepannya semakin baik.

8) Kerumitan dan kegunaan. Media yang digunakan jangan rumit sehingga orang yang menggunakan tidak merasa kesulitan.

c. Tipe penggunaan media Powerpoint.

Susilana dan Riyana (2009: 100) mengatakan ada beberapa tipe penggunaan Powerpoint antara lain:

1) Personal presentation: Pada umumnya Powerpoint dalam tipe ini digunakn untuk presentasi dalam kelas, seperti: kuliah, training, seminar, work shop. Penyajian Powerpoint ini sebagai alat bantu bagi guru untuk penyampaian materi pembelajaran agar siswa merasa tertarik pada pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

2) Stand alone: Dalam tipe ini Powerpoint dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individu yang bersifat interaktif, meskipun kadarnya tidak terlalu tinggi.

3) Web based: Pada pola ini, Powerpoint dapat diformat menjadi file web sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat menampilkan internet.

25

Dari tipe di atas diharapkan dapat membantu untuk mengetahui cara menggunakan Powerpoint yang sebenarnya.

d. Prosedur pembuatan Powerpoint.

Susilana dan Riyana (2009: 101) mengatakan bahwa ada beberapa prosedur pembuatan Powerpoint antara lain:

1) Identifikasi program, hal ini dimaksud untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat dengan materi, sasaran (siswa) terutama latar belakang kemampuan, usia, dan jenjang pendidikan. Perlu juga mengidentifikasi ketersediaan sumber pendukung seperti gambar, animasi dan video.

2) Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi dan sasaran, seperti video, gambar, animasi, suara. Materi untuk Powerpoint sebaiknya dikemas menjadi uraian pendek, pokok-pokok bahasan atau pointer-pointer.

3) Setelah bahan terkumpul dan materi sudah dirangkum, selanjutnya proses pengerjaan di Powerpoint hingga selesai. Selanjutnya mengubah hasil akhir presentasi apakah dalam bentuk slide show, web pages, executable file (xe).

4) Setelah program dibuat, tidak langsung digunakan sebaiknya dilakukan review program dari sisi bahasa, tata letak, dan kebenaran konsep, selanjutnya direvisi dan siap digunakan.

Jadi menbuat sebuah media pembelajaran Powerpoint adapun prosedurnya yakni mulai dari identifikasi program, mengumpulkan bahan

26

dan setelah semua bahan terkumpul maka sebagai peneliti harus membuat sebuah rangkuman sebuah Powerpoint yang menarik untuk digunakan. e. Syarat dalam menggunakan Microsoft Powerpoint.

Darmawan (2011: 170) mengatakan ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam menggunakan Microsoft Powerpoint, antara lain:

1) Pastikan anda telah memiliki flow chart dengan model tutorial atau model CAI lainnya, seperti drill, simulasi, atau permainan. Anda harus memiliki story board sesuai dengan bidang studi masing-masing. 2) Pastikan anda telah memiliki sebuah folder dengan nama “latihan”

(multimedia interaktif).

3) Folder tersebut harus berisi sejumlah file yang anda perlukan (baik dalam bentuk word, excel, Powerpoint, audio, video, image) yang diperkirakan akan mendukung proyek pembelajaran anda.

4) Pastikan ada software pembangunan, seperti micromedia flash, dreamwaver, authoring, macromedia dan sejenisnya.

5) Komputer anda diinstal minimal dengan windows versi 2000, me, XP, vista, ataupun windows-7.

6) Pastikan juga anda telah menginstal microsoft office versi 98, 2000, 2003, ataupun 2007.

27

f. Kelebihan dan kelemahan Microsoft Powerpoint. 1) Kelebihan Microsoft Powerpint.

Daryanto (2010: 164) kelebihan dari Microsoft Powerpoint yaitu: a) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan

animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto. b) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi

tentang bahan ajar yang tersaji.

c) Pesan informasi secara visual lebih mudah dipahami peserta didik. d) Guru tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang

disajikan.

e) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai berulang-ulang.

f) Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik, sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana.

2) Kelemahan Microsoft Powerpoint.

Microsoft Powerpoint selain memiliki kelebihan, juga memiliki kelemahan. Daryanto (2010: 83) mengatakan bahwa media Powerpoint tidak serba cocok untuk semua jenis dan tujuan pembelajaran. Oleh sebaba itu, guru sebaiknya memahami benar bagaimana karakteristik media presentasi atau media Powerpoint. Mengingat bahwa Microsoft Powerpoint merupakan salah satu media berbasis komputer, maka kita juga dapat melihat beberapa kelemahan media berbasis komputer.

28

g. Indikator kualitas media pembelajaran berbasis ICT.

Dalam membuat media Powerpoint ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar media yang dibuat menarik dan dapat meningkatkan siswa dalam belajar. Daryanto (2013: 72) Media yang dibuat agar lebih menarik maka ada beberapa tips yang perlu diperhatikan pada saat membuat media presentasi/Powerpoint yaitu sebagai berikut:

1) Pihih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misalnya Arial, Verdana, Tahoma. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-20 untuk isi teks, sedang untuk sub judul 28 dan untuk judul 30.

2) Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan variasi warna, gambar, foto, animasi atau video.

3) Area tampilan frema yang ditulis jangan melebihi ukuran 16x20 cm. 4) Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris teks. 5) Dalam satu frame usahakan hanya berisi satu topic atau sub topik

pembahasan.

6) Beri judul pada setiap frame.

7) Perhatikan komposisi warna, keseimbangan (tata letak), keharmonisan dan kekontrasan pada setiap tampilan.

8) Variasi memang perlu, tetapi harus juga perlu diperhatikan prinsip kesederhanaannya.

9) Artinya jangan membuat slide yang terlalu rumit, rame dan peunuh dengan warna-warni, karena hal ini justru akan menggangu pesan utama yang disajikan.

29

Sanjaya (2012: 234) menyebutkan kriteria untuk menilai sebuah media interaktif diantaranya yaitu:

1) Kesederhanaan. Kesederhanaan artinya bahwa program multimedia interaktif harus dirancang agar dapat digunakan siapa saja. Orang yang akan memanfaatkan multimedia yang kita kembangkan tidak perlu belajar lebih dahulu tentang komputer.

2) Kelengkapan bahan pembelajaran. Artinya, multimedia yang dikembangkan memiliki kandungan yang cukup tentang materi pelajaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa tentang pengetahuan yang ingin diperolehnya. Sebaiknya isi kandungan multimedia tidak hanya data atau fakta, akan tetapi juga isi konsep, prinsip, generalisasi bahkan mungking teori.

3) Komunikatif. Multimedia yang dikembangkan harus bersifat komunikatif. Artinya baik Bahasa maupun format penampilan harus dapat berbicara, harus mengajak pengguna untuk melakukan sesuatu, bukan hanya diajak mendengar saja. Dengan demikian format penyajian multimedia jangan bersifat deskriptif yang menempatkan pengguna sebagai objek belajar akan tetapi juga sebagai subjek belajar. 4) Belajar mandiri. Multimedia interaktif yang baik dirancang untuk dapat digunakan secara mandiri tanpa bantuan orang lain termasuk guru. Untuk itu format penyajian harus disusun lengkap mulai dari petunjuk penggunaan, isi pelajaran, sampai pada alat evaluasi beserta kunci

30

jawaban sehingga pengguna dapat menentukan sendiri keberhasilan penggunaannya.

5) Belajar setahap demi setahap. Pembelajaran melalui multimedia adalah proses belajar setahap demi setahap. Oleh sebab itu, materi harus disusun secara unit-unit terkecil dari yang sederhana menuju ke yang kompleks, dari yang konkret menuju ke abstrak.

6) Unity multimedia adalah penggabungan beberapa jenis media. Oleh sebab itu pemakaian berbagai jenis media seperti media audio, video, foto, film dan sebagainya harus ditata secara serasi dan seimbang dengan tidak mengabaikan unsur artistik dan estetikanya.

7) Kontinuitas. Melalui multimedia, harus dapat mendorong secara terus menerus untuk belajar, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar lebih lanjut. Bukan hanya itu melalui multimedia harus dapat meninggalkan bekas. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam membuat/mendesain sebuah media pembelajaran berbasis ICT, yang mendesain media pembelajaran beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni kesederhanaan, jenis huruf, konten atau isi dari media, cara penyajiannya, penggunaan bahasa, background dan lain sebagainya. Kriteria penilaian atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah media pembelajaran berbasis ICT menurut pendapat para ahli di atas, dapat digunakan oleh peneliti sebagai acuan

31

dalam menyusun instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran berbasis ICT.

3. Model pengembangan media ICT.

Dokumen terkait