• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

2) Migrasi Eksternal

Migrasi eksternal dapat dikelompokkan ke dalam empat macam. Di antaranya imigrasi, emigrasi, repatriasi, dan remigrasi.

a. Imigrasi

Perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara yang lain disebut imigrasi. Misalnya penduduk Australia datang ke Indonesia untuk bekerja. b. Emigrasi

Perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri disebut dengan emigrasi.

c. Repatriasi

Repatriasi merupakan pemulangan penduduk dari suatu negara ke negara asal. Hal ini dapat saja terjadi. Biasanya terjadi karena suatu negara mengalami konflik politik berkepanjangan atau karena bencana alam. d. Remigrasi

Remigrasi merupakan perpindahan penduduk kembali ke negara asalnya. C. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

49

Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) menurut Nurhadi dalam

Sugiyanto (2010:14) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa, dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri.

Menurut Johnson dalam Sugiyanto (2010:16) ada tiga pilar dalam sistem CTL yaitu :

a. CTL mencerminkan prinsip kesaling-bergantungan. Kesaling-tergantungan mewujudkan diri, misalnya ketika para siswa bergabung untuk memecahkan masalah dan ketika guru mengadakan pertemuan dengan rekannya. Hal ini tampak jelas ketika subyek yang berbeda dihubungkan, dan ketika kemitraan menggabungkan sekolah dengan dunia bisnis dan komunitas.

b. CTL mencerminkan prinsip diferensiasi. Diferensiasi menjadi nyata ketika CTL menantan para siswa untuk saling menghormati keunikan masing-masing untuk menghormati perbedaan-perbedaan, untuk menjadi kreatif, untuk bekerja sama, untuk menghasilkan gagasan dan hasil baru yang berbeda, dan untuk menyadari bahwa keragaman adalah tanda kemantapan dan kekuatan.

c. CTL mencerminkan prinsip pengeorganisasian diri. Pengorganisasian diri terlihat ketika para siswa mencari dan menemukan kemampuan dan minat mereka sendiri yang berbeda, mendapat manfaat dari umpan balik, mengulas usaha-usaha mereka dalam tuntunan tujuan yang jelas dan standar yang tinggi.

Menurut (Trianto 2007:170) tujuh komponen utama pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) yaitu:

a. Konstruktivisme (Constructivism)

Pendekatan ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar.

50

Proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered dari pada teacher centered. Sebagian besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa. Inquiry-Based Learning dan Problem-Based Learning yang disebut sebagai strategi CTL menurut University of Washington (dalam Trianto, 2008:26) diwarnai student centered dan aktivitas siswa.

Menurut Slavin dalam (Trianto 2008:170) ide-ide konstruktivis modern banyak berlandaskan pada teori Vygotsky yang telah digunakan untuk menunjang metode pengajaran yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis kegiatan, dan penemuan. Salah satu prinsip yang kunci yang diturunkan dalam teorinya adalah penekanan pada hakikat social dari pembelajaran. Ia mengemukakan bahwa siswa belajar melalui interaksi dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu. Landasan berfikir konstruktivisme agak berbeda dengan pandangan kaum objektivis, yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran.

Dalam pandangan konstruktivis, strategi memperoleh lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan. Pengetahuan tumbuh berkembang melalui pengalaman. Pemahaman berkembang semakin dalam dan semakin kuat apabila selalu diuji dengan pengalaman baru. Menurut peaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya, seperti kotak-kotak yang masing-masing berisi informasi bermakna yang berbeda-beda.pengalaman yang sama bagi beberapa orang akan dimaknai berbeda-beda oleh masing-masing individu dan disimpan dalam kotak yang berbeda

b. Inkuiri (Inquiry)

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil

51

mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Siklus inkuiri terdiri dari :

1) Observasi (Observation)

2) Bertanya (Questioning)

3) Mengajukan dugaan ( Hyphotesis)

4) Pengumpulan data ( Data gathering)

5) Penyimpulan (Conclussion)

Langkah-langkah kegiatan inkuiri adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan masalah

2) Mengamati atau melakukan observasi

3) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya

4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audien yang lain.

c. Bertanya (Questioning)

Questioning merupakan strategi utama yang berbasis CTL. Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berfikir siswa. Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :

1) Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis 2) Mengecek pemahaman siswa

3) Membangkitkan respon kepada siswa

4) Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa

5) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru 6) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siwa

52

7) Menyegarkan kembali pengetahuan siswa d. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Konsep learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Prestasi belajar yang diperoleh dari sharing antar teman, antar kelompok, dan antar yang tahu ke yang belum tahu. Di ruang ini, di kelas ini, di sekitar sini, juga orang-orang yang ada di luar sana, semua adalah anggota masyarakat-belajar. Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah. Seorang guru yang mengajari siswanya bukan contoh masyarakat belajar karena komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu informasi hanya datang dari guru kearah siswa, tidak ada arus informasi yang perlu dipelajari guru yang datang dari arah siswa. Dalam contoh ini yang belajar hanya siswa, bukan guru. Dalam masyarakat belajar, dua kelompok (atau lebih) yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar satu sama lain. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya.

e. Pemodelan (Modelling)

Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru oleh siswanya. Dalam pembelajaran CTL (Contekstual Teaching And Learning) guru bukan satu-satunya model. Pemodelan dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang bisa ditunjuk untuk memodelkan sesuatu berdasarkan pengalaman yang diketahuinya. Model dapat juga didatangkan dari luar yang ahli dibidangnya.

53 f. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pemgayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. g. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Assesmen adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Karena assesmen menekankan proses pembelajaran, maka data maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Penilaian autentik menilai pengetahuan dan keterampilan (performance) yang diperoleh siswa. Penilai tidak hanya guru, tetapi bisa juga teman atau orang lain. Karakteristik penilaian autentik :

1) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung 2) Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif

3) Yang diukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta 4) Berkesinambungan

5) Terintegrasi

6) Dapat digunakan sebagai feed back

2. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). a. Kelebihan

1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan

54

kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.

2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena pendekatan pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”

b. Kekurangan

1. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam pendekatan CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau

menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.

55

3. Langkah-langkah Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

Dalam penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:

Kegiatan Pembelajaran Siklus I a. Kegiatan Awal (Apersepsi)

1) Guru mengucap salam

2) Guru meminpin hafalan surat – surat pendek

3) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran

4) Guru memberikan motivasi b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

a) Guru menjelaskan tentang masalah sosial,kegiatan sosial dan kegiatan kebudayaan yang ada di masyarakat secara runtut dan jelas

b) Guru menjelaskan manfaat kegiatan sosial di masyarakat secara runtut dan jelas

c) Guru menjelaskan bentuk – bentuk kegiatan sosial dalam masyarakat secara runtut dan jelas

d) Guru menunjukkan gambar kegiatan sosial dan masalah sosial di masyarakat

e) Guru menjelaskan bentuk –bentuk bencana alam dan pengaruhnya kepada masyarakat

2) Elaborasi

a) Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan : Menyebutkan contoh bentuk masalah – masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar, Menyebutkan contoh kegiatan sosial yang ada di lingkungan sekitar, Menyebutkan contoh bencana alam yang di ketahui

56

b) Guru meminta siswa untuk maju menuliskan hasil kerja kelompok c) Guru menyuruh siswa untuk membaca hasilnya

d) Guru memberikan soal tentang materi yang baru saja di pelajari

3) Konfirmasi

f) Guru memberikan apresiasi kepada ke 2 kelompok

g) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja kelompok dan soal yang telah diberikan

h) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab dan meluruskan pemahaman

c. Kegiatan Akhir

i) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan

j) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran. k) Guru menilai hasil pekerjaan siswa

l) Guru menutup dengan doa m) Salam penutup

Kegiatan Pembelajaran Siklus II a. Apersepsi

1) Guru mengucap salam

2) Guru meminpin hafalan surat – surat pendek

3) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran

4) Guru memberikan motivasi b. Kegiatan Inti

57

1) Guru mengulas pelajaran yang kemarin dengan melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa

2) Guru menunjukkan beberapa contoh gambar kegiatan sosial budaya yang ada di daerahnya

3) Guru menjelaskan perbedaan kegiatan sosial untuk anak – anak dan orang tua yang ada di lingkungan sekitar

4) Guru menceritakan bentuk kegiatan sosial budaya yang ada di lingkungan sekitar

a. Elaborasi

1) Guru memancing siswa untuk menjawab pertanyaan yang di lontarkan guru kepada siswa dengan menunjukkan gambar

2) Guru menyuruh siswa maju dan menceritakan kegiatan sosial yang ada di sekitarnya dan temannya mengamati

3) Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan sosial secara langsung yang ada di lingkungan sekolah

4) Guru menjelaskan makna dengan adanya kegiatan sosial dan perannya di masyarakat

b. Konfirmasi

1) Guru memberikan apresiasi untuk siswa yang aktif 2) Guru memberikan latihan soal

3) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja kelompok dan soal yang telah diberikan

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab dan meluruskan pemahaman

58 c. Penutup

1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan

2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran. 3) Guru menilai hasil pekerjaan siswa

4) Guru menutup dengan doa 5) Salam penutup

59 BAB III

Dokumen terkait