BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Minat Berwirausaha
Jika seseorang mengerjakan sesuatu diawali dengan minat maka
akan memperoleh hasil yang baik daripada mereka yang tidak memiliki
minat dalam mengerjakan sesuatu.
Definisi minat menurut W.S Winkel (1997:30) adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada
bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.
Sedangkan menurut Masidjo (1995:52) minat adalah suatu kecenderungan
yang agak menetap dalam diri subyek dimana ia merasa tertarik akan suatu
hal dan merasa senang bersama hal tersebut.
Menurut Mapiare (1982:82) minat diartikan sebagai perangkat
mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian,
prasangka, atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu. Dalam hal pembentukan minat menurut Andi Mappiare
(1982), minat berasal dari harapan. Karena minat terdiri dari perasaan,
harapan, prasangka atau kecenderungan untuk mengarahkan individu pada
suatu pilihan. Hal ini berarti bahwa minat seseorang akan timbul jika
seseorang memiliki rasa senang, memiliki harapan terhadap obyek, memiliki
pekerjaan itu sebagai obyek.
Dari definisi minat di muka dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa
saja yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila seseorang
melihat apa yang memberi kepuasan baginya, ia merasa tertarik untuk
menekuninya, kegiatan yang memberi kepuasan menyebabkan minat tetap
tinggi pada minat tersebut.
Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam
studi. Secara lebih rinci arti penting minat dalam kaitannya dengan
pelaksanaan studi adalah:
a. Minat melahirkan perhatian yang serta merta.
b.Minat memudahkan terciptanya konsentrasi.
c. Minat mecegah gangguan pengaruh di luar.
d.Minat mempererat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
e. Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri.
Jenis-jenis yang mempengaruhi minat dikelompokkan menjadi dua
golongan (W.S Winkel, 1997:27-28):
a. Minat secara intrinsic
Minat secara intrinsik merupakan minat yang berdasarkan suatu dorongan
yang secara mutlak timbul dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari
luar seperti sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin,
intelegensi, dan sebagainya.
Minat secara ekstrensik merupakan minat yang berdasarkan suatu
dorongan atau pengaruh dari luar individu, seperti latar belakang sosial
ekonomi, minat orang tua, minat teman sebaya, lingkungan, dan
sebagainya.
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan berkembang
melalui proses pendidikan, sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah,
masyarakat, dan di dalam keluarga.
2. Wirausaha
a. Pengertian Wirausaha
Menurut pendapat Wasty Soemanto (2006:42) Secara etimologis,
wiraswasta merupakan istilah yang berasal dari kata wira dan swasta.
Wira berarti berani, utama, atau perkasa. Swasta merupakan panduan dari
dua kata swa dan sta, swa artinya sendiri sedangkan sta artinya berdiri.
Wiraswasta adalah keberanian, keutamaan, serta keperkasaan dalam
memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan
kekuatan yang ada pada diri sendiri.
Menurut Intruksi Presiden RI No 4 Th 1995, dalam Abas Sunarya
dkk (2010:35) kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
Menurut David E. dalam Abas Sunarya dkk (2010:35) wirausaha
adalah seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru,
wirausaha berani mengambil resiko yang terkait dengan proses pemulaian
usaha. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan wirausaha adalah
orang-orang yang mempunyai kemampuan, keberanian, keutamaan,
keperkasaan dalam mengambil suatu resiko untuk mencapai kesuksesan.
b.Karakteristik Kewirausahaan
Geoffrey dalam Suryana (2006:24) mengemukakan ciri-ciri dan
watak kewirausahaan yaitu sebagai berikut:
1)Percaya diri dan optimis dengan watak memiliki kepercayaan diri yang
kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain dan individualistis.
2)Berorientasi pada tugas dan hasil dengan watak akan kebutuhan untuk
berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, tekun dan
tabah serta inisiatif.
3)Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan dengan watak
mampu mengambil resiko yang wajar.
4)Kepemimpinan dengan watak berjiwa kepemimpinan, mudah
beradaptasi dengan orang lain serta terbuka terhadap saran dan kritik.
5)Berorientasi pada masa depan dengan watak memiliki visi dan
prespektif terhadap masa depan.
c. Konsep Diri
Menurut Yuyus Suryana (2010:64) konsep diri yang dimiliki
dasar yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran diri yang
sesungguhnya. Kedua, konsep diri sosial yaitu apa yang diyakini
seseorang sebagai gambaran dirinya dalam pandangan orang lain. Ketiga
konsep diri ideal yaitu apa yang diinginkan seseorang sebagai gambaran
dirinya.
Dari beberapa definisi dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian minat berwirausaha adalah suatu keinginan atau ketertarikan
untuk menjadi seseorang yang mempunyai kemampuan, keberanian,
keutamaan, keperkasaan dalam mengambil suatu resiko untuk mencapai
kesuksesan.
d.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha
Menurut pendapat Mudjiarto (2006:41-43) ada beberapa hal yang
mempengaruhi keinginan seseorang untuk berwirausaha, antara lain:
1) Faktor internal, di dalam faktor internal ada dua kebutuhan atau motif
yang perlu diketahui yaitu pisikologis: kebutuhan fisikologis
merupakan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, papan,
kebutuhan ini merupakan hal mendasar seseorang berminat untuk
berwirausaha setelah seseorang memenuhi kebutuhan fisikologisnya
maka seseorang akan menuntut kebutuhan yang lain dalam hal ini
adalah kebutuhan psikologis, adapun kebuthan psikologis yang di
maksudkan adalah kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan
memepertahankan diri, kebutuhan memeperkuat diri.
pengaruh yang dipunyai oleh seseorang wirausaha yang berupa
imbalan, adapun imbalan yang dimaksudkan berupa gaji, kondisi kerja,
penghargaan, jenjang karier dan tanggung jawab.
Menurut Gede Anggan Suhandan dalam Suryana (2006:52)
mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu
nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik
guna mencapai kepuasan pribadi, faktor dasarnya adalah adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi.