• Tidak ada hasil yang ditemukan

Minat Diskusi dengan orang lain tentang Antasari

Dalam dokumen BERITA ANTASARI DI KOMPAS DAN CITRA KPK (Halaman 116-150)

BAB III PENYAJIAN DATA

10. Minat Diskusi dengan orang lain tentang Antasari

Membicarakan sesuatu secara sadar dan serius untuk bertukar pendapat, ide demi mendapatkan solusi baru dalam memecahkan masalah untuk tujuan tertentu sering dilakukan mahasiswa yang aktif dalam kehidupan kampus. Itulah sebuah diskusi. Apakah mahasiswa BEM Hukum Universitas Sebelas Maret ini sering berdiskusi tentang berita Antasari? Untuk itu kita kategorikan sebagai berikut. Akan termasuk kategori “sangat tinggi”, jika responden menjawab selalu ingin berdiskusi, Untuk kategori “tinggi”, jika responden menjawab sering ingin berdiskusi, untuk kategori “sedang”, jika responden kadang-kadang ingin berdiskusi.

Untuk kategori “rendah”, jika responden menjawab jarang ingin berdiskusi dan untuk kategori “sangat rendah”, jika responden menjawab tidak pernah ingin berdiskusi. Berikut hasil Tabel penelitiannya

Tabel 3.10

Minat Berdiskusi Tentang Antasari Dengan orang lain

n = 40

No Kategori Jumlah Total

% 1 Sangat tinggi 6 15 2 Tinggi 13 32,5 3 Sedang 19 47,5 4 Rendah 1 2,5 5 Sangat rendah 1 2,5 Jumlah 40 100

commit to user

Berdasar hasil tabel, dapat dilihat bahwa minat responden untuk berdiskusi tentang Antasari berada dalam kategori “sedang” yaitu 47,5% atau 19 responden. Artinya responden cukup tertarik untuk selalu berdiskusi tentang Antasari karena tema ini hangat pada waktu itu dan sesuai dengan bidang mereka. Tetapi waktu untuk diskusi tentang berita tersebut selalu terpotong oleh diskusi organisasi BEM yang mempunyai banyak kegiatan.

Untuk mengetahui tinggi-rendah penyajian jawaban para responden dari beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan variabel Penggunaan Surat Kabar Harian Kompas tentang Berita Antasari, maka peneliti membuat pengklasifikasian dengan mempertimbangkan range dari distribusi nilai

Berdasarkan data yang diperoleh (lihat lampiran), maka diketahui jumlah nilai. Jawaban yang tertinggi pada variabel Penggunaan Surat Kabar Harian Kompas tentang Berita Antasari adalah 42 dan terendah adalah 24, selanjutnya dua angka tersebut digunakan untuk pengklasifikasian data. Langkah pertama yang ditempuh untuk membuat pengklasifikasian adalah membuat range dengan rumus sebagai berikut :

Langkah berikutnya adalah menghitung interval kelas : 

 

Karena dalam penelitian ini jumlah kelas ada 5 (sangat tinggi, tinggi,sedang,rendah,sangat rendah) maka :

Berdasarkan ketentuan diatas dengan hasil 8 maka kelas interval adalah dan dapat dibuat klasifikasi sebagai berikut :

Kategori sangat tinggi : 43 – 50 Kategori tinggi : 35 – 42 Kategori sedang : 27 – 34

Kategori rendah : 19 – 26 Kategori sangat rendah : 10 – 18

Hasil klasifikasi data dari 40 responden kemudian dijabarkan dalam bentuk tabel berikut :

commit to user

n = 40

No Kategori Jumlah Total

% 1 Sangat tinggi 2 5 2 Tinggi 14 35 3 Sedang 20 50 4 Rendah 4 10 5 Sangat rendah 0 0 Jumlah 40 100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat Penggunaan Surat Kabar Harian Kompas tentang Berita Antasari masuk dalam kategori sedang yaitu 20 responden atau 50 % dari total responden, nilai tersebut juga tidak terpaut jauh dari kategori tinggi yang mencapai 14 responden atau sekitar 35 persen dari total responden, sedangkan untuk kategori rendah ada 4 responden atau 10% . Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya tertarik dalam menggunakan Surat Kabar Harian Kompas tentang Berita Antasari tetapi mereka tidak memprioritaskan membaca setiap berita itu muncul. Serta responden tidak hanya menggunakan media Kompas saja untuk membaca berita Antasari sebab mereka juga mengakses media lain seperti televise, internet, radio dan sebagainya.

B. Persepsi Mahasiswa Terhadap Citra KPK

Setelah membahas variabel independen, berikutnya adalah pengkajian variabel dependen yang menguraikan tentang persepsi mahasiswa terhadap citra KPK sebagai hubungan dari adanya efek yang mungkin timbul dalam kegiatan menggunakan Surat Kabar Kompas tentang berita Antasari. Persepsi mahasiswa terhadap citra KPK diukur berdasarkan hasil kuesioner yang telah di bagikan kepada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan dijabarkan atas 13 pertanyaan. Dimana skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala LIKERT berjenjang lima dengan nilai berkisar dari angka 1-5. Berikut akan disajikan dalam bentuk tabel per item pertanyaan pada penelitian ini.

1. Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai Lembaga Hukum Yang SelaluMengutamakan Landasan Peraturan Perundang-undangan

Untuk mengetahui persepsi responden terhadap KPK sebagai lembaga hukum yang selalumengutamakan landasan peraturan perundang-undangan maka

commit to user

Kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.12

Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai Lembaga Hukum Yang Selalu Mengutamakan Landasan Peraturan Perundang-undangan

n = 40

No Kategori Jumlah Total

% 1 Sangat tinggi 15 37,5 2 Tinggi 15 37,5 3 Sedang 10 25 4 Rendah 0 0 5 Sangat rendah 0 0 Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.11

Dari hasil data diatas memperlihatkan bahwa, penilaian responden untuk persepsi terhadap Terhadap KPK Sebagai Lembaga Hukum Yang Selalu Mengutamakan Landasan Peraturan Perundang-undangan berada pada kategori sangat tinggi yaitu ada 15 responden atau 37,5%, dan dengan jumlah yang sama berada pada kategori tinggi.

Artinya mahasiswa memiliki persepsi yang sangat baik tentang KPK sebagai lembaga hukum yang selalu mengutamakan landasan peraturan Perundang-undangan.

2. Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum yang memegang asas kepatutan dalam menangkap koruptor

Untuk mengetahui penilaian responden tentang kinerja KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia apakah masih memegang asas kepatutan dalam menangkap koruptor maka jawaban akan dinilai berdasar tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat.

Adapun kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.13

Persepsi Responden Terhadap KPK SebagaiLembaga Hukum Yang Memegang Asas Kepatutan Dalam Menangkap Koruptor

n = 40

No Kategori Jumlah Total

% 1 Sangat tinggi 11 27,5 2 Tinggi 24 60 3 Sedang 4 10 4 Rendah 1 2,5 5 Sangat rendah 0 0 Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.12

Berdasarkan tabel diatas dapat diterangkan bahwa 24 responden atau 60% berada pada kategori tinggi. Ini berarti mahasiswa anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret mempunyai persepsi yang baik terhadap KPK sebagai lembaga hukum yang memegang asas kepatutan dalam menangkap koruptor.

commit to user

3. Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum yang adil dalam memberantas korupsi

Untuk mengetahui penilaian responden tentang kinerja KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia apakah masih memegang asas keadilan dalam memberantas korupsi maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat.

Kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.14

Persepsi Responden Terhadap KPK SebagaiLembaga Hukum Yang Adil Dalam Memberantas Korupsi

n = 40

No Kategori Jumlah Total

% 1 Sangat tinggi 10 25 2 Tinggi 21 52,5 3 Sedang 8 20 4 Rendah 1 2,5 5 Sangat rendah 0 0 Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.13

Berdasarkan tabel diatas dapat diterangkan bahwa 21 responden atau 52,2% berada pada kategori tinggi. Ini berarti mahasiswa anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret mempunyai persepsi yang baik terhadap KPK sebagai lembaga hukum yang adil dalam memberantas korupsi.

4. Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum pemberantas korupsi yang selalu memberikan informasi yang benar terhadap masyarakat

Untuk mengetahui penilaian responden tentang KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia apakah selalu memberikan informasi yang benar terhadap masyarakat maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat.

Adapun kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.15

Persepsi Responden Terhadap KPK SebagaiLembaga Hukum Pemberantas Korupsi Yang Selalu Memberikan Informasi Yang Benar Terhadap

Masyarakat n = 40

No Kategori Jumlah Total

% 1 Sangat tinggi 9 22,5 2 Tinggi 20 50 3 Sedang 11 27,5 4 Rendah 0 0 5 Sangat rendah 0 0 Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.14

commit to user

KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia selalu memberikan informasi yang benar terhadap masyarakat

5. Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum pemberantas korupsi yang selalu memberikan informasi secara jujur terhadap masyarakat

Untuk mengetahui penilaian responden terhadap KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia apakah selalu memberikan informasi yang jujur terhadap masyarakat maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat.

Kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.16

Persepsi Responden Terhadap KPK SebagaiLembaga Hukum Pemberantas Korupsi Yang Selalu Memberikan Informasi Secara Jujur Terhadap

Masyarakat n = 40

No Kategori Jumlah Total

% 1 Sangat tinggi 6 15 2 Tinggi 24 60 3 Sedang 9 22,5 4 Rendah 1 2,5 5 Sangat rendah 0 0 Jumlah 40 100

Sumber pertanyaan no.15

Dari tabel diatas dapat diketahui penilaian responden menunjukkan nilai tinggi yaitu ada 24 responden atau 60%. Artinya mahasiswa anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret percaya terhadap KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia selalu memberikan informasi yang jujur terhadap masyarakat.

6. Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum pemberantas korupsi yang selalu menjalankan tugas dan fungsinya secara tidak diskriminatif

Untuk mengetahui penilaian responden terhadap KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia apakah selalu menjalankan tugas dan fungsinya secara tidak diskriminatif maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat

Adapun kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.17

Persepsi Responden Terhadap KPK SebagaiLembaga Hukum Pemberantas Korupsi Yang Selalu Menjalankan Tugas Dan Fungsinya Secara Tidak

Diskriminatif n = 40

No Kategori Jumlah Total

%

1 Sangat tinggi 5 12,5

commit to user

5 Sangat rendah 0 0

Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.16

Dari tabel diatas dapat diketahui penilaian responden menunjukkan nilai tinggi yaitu ada 17 responden atau 42,5%. Artinya mahasiswa anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret percaya terhadap KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia selalu menjalankan tugas dan fungsinya secara tidak diskriminatif.

7. Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum pemberantas korupsi yang bertanggungjawab atas setiap kegiatannya

Untuk mengetahui penilaian responden terhadap KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia apakah selalu memberantas korupsi dengan bertanggung jawab atas setiap kegiatannya, maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat

Kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.18

Persepsi Responden Terhadap KPK SebagaiLembaga Hukum Pemberantas Korupsi Yang Bertanggungjawab Atas Setiap Kegiatannya

n = 40

No Kategori Jumlah Total

%

1 Sangat tinggi 7 17,5

2 Tinggi 22 55

4 Rendah 2 5

5 Sangat rendah 0 0

Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.17

Dari tabel diatas dapat diketahui penilaian responden menunjukkan nilai tinggi yaitu ada 22 responden atau 55%. Artinya mahasiswa anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta percaya terhadap KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia selalu memberantas korupsi dengan bertanggung jawab atas setiap kegiatannya.

8. Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum pemberantas korupsi yang melaporkan hasil akhir kepada rakyat sesuai undang-undang

Untuk mengetahui penilaian responden terhadap KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia apakah selalu melaporkan hasil akhir kepada rakyat sesuai undang-undang, maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat. Kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.19

Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai Lembaga Hukum Pemberantas Korupsi Yang Melaporkan Hasil Akhir Kepada Rakyat Sesuai Undang-Undang

n = 40

No Kategori Jumlah Total

%

commit to user

4 Rendah 3 7,5

5 Sangat rendah 0 0

Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.18

Dari tabel diatas dapat diketahui penilaian responden menunjukkan nilai tinggi yaitu ada 18 responden atau 45%. Artinya mahasiswa anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta percaya terhadap KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia selalu melaporkan hasil akhir kepada rakyat sesuai undang-undang.

9. Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum pemberantas korupsi yang mendahulukan kesejahteraan umum

Untuk mengetahui penilaian responden terhadap KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia apakah selalu mendahulukan kesejahteraan umum, maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat. Kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.20

Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai Lembaga Hukum Pemberantas Korupsi Yang Mendahulukan Kesejahteraan Umum

n = 40

No Kategori Jumlah Total

%

1 Sangat tinggi 5 12,5

2 Tinggi 22 55

4 Rendah 2 5

5 Sangat rendah 0 0

Jumlah 40 100

Sumber pertanyaan no.19

Dari tabel diatas dapat diketahui penilaian responden menunjukkan nilai tinggi yaitu ada 22 responden atau 55%. Artinya mahasiswa anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta percaya terhadap KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia selalu mendahulukan kesejahteraan umum.

10.Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum pemberantas korupsi yang aspiratif (selalu mencerminkan dan mewakili kepentingan rakyat)

Untuk mengetahui penilaian responden terhadap KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia apakah selalu aspiratif atau dalam artian selalu mencerminkan dan mewakili kepentingan rakyat, maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat. Kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.21

Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai Lembaga Hukum Pemberantas Korupsi Yang Aspiratif (Selalu Mencerminkan Dan Mewakili Kepentingan Rakyat)

n = 40

No Kategori Jumlah Total

%

commit to user

4 Rendah 3 7,5

5 Sangat rendah 0 0

Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.20

Dari tabel diatas dapat diketahui penilaian responden menunjukkan nilai tinggi yaitu ada 22 responden atau 55%. Artinya mahasiswa anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta percaya terhadap KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia selalu aspiratif atau mencerminkan dan mewakili kepentingan rakyat

11.Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum pemberantas korupsi yang akomodatif (ada kesediaan untuk saling memahami pendapat rakyat)

Untuk mengetahui penilaian responden terhadap KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia apakah selalu akomodatif atau memiliki kesediaan untuk saling memahami pendapat rakyat, maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat.

Kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.22

Persepsi Responden Terhadap KPK SebagaiLembaga Hukum Pemberantas Korupsi Yang Akomodatif (Ada Kesediaan Untuk Saling Memahami

Pendapat Rakyat) n = 40

No Kategori Jumlah Total

% 1 Sangat tinggi 7 17,5 2 Tinggi 23 57,5 3 Sedang 8 20 4 Rendah 2 5 5 Sangat rendah 0 0 Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.21

Dari tabel diatas dapat diketahui penilaian responden menunjukkan nilai tinggi yaitu ada 23 responden atau 57,5%. Artinya mahasiswa anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta percaya terhadap KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia selalu akomodatif atau memiliki kesediaan untuk saling memahami pendapat rakyat.

12.Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagailembaga hukum pemberantas korupsi yang selektif (ada sikap kritis untuk menganalisis dan memilih yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada)

commit to user

yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada, maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat.

Kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.23

Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagailembaga hukum pemberantas korupsi yang selektif (ada sikap kritis untuk menganalisis dan memilih yang

terbaik dari beberapa alternatif yang ada) n = 40

No Kategori Jumlah Total

% 1 Sangat tinggi 7 17,5 2 Tinggi 21 52,5 3 Sedang 12 30 4 Rendah 0 0 5 Sangat rendah 0 0 Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.22

Dari tabel diatas dapat diketahui penilaian responden menunjukkan nilai tinggi yaitu ada 21 responden atau 52,5%. Artinya mahasiswa anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta percaya terhadap KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia selalu bersikap kritis untuk menganalisis dan memilih yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada.

13.Persepsi Responden Terhadap KPK Sebagai lembaga hukum pemberantas korupsi yang seimbang dalam menjalankan tugas, wewenang, tanggungjawab dan kewajiban dalam memberantas korupsi

Untuk mengetahui penilaian responden tentang kinerja KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia apakah selalu seimbang dalam menjalankan tugas, wewenang, tanggungjawab dan kewajiban dalam memberantas korupsi maka jawaban akan dinilai berdasar kategori tingkat kecenderungan sikap dari yang terlemah hingga terkuat

Kedalaman jawaban dijenjangkan dalam kategori “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “kurang setuju” dengan skor 3 dan “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju”dengan skor 1. Berikut hasil tabel penelitiannya:

Tabel 3.24

Persepsi Responden Terhadap KPK SebagaiLembaga Hukum Pemberantas Korupsi Yang Seimbang Dalam Menjalankan Tugas, Wewenang,

Tanggungjawab Dan Kewajiban Dalam Memberantas Korupsi n = 40

No Kategori Jumlah Total

% 1 Sangat tinggi 6 15 2 Tinggi 23 57,5 3 Sedang 9 22,5 4 Rendah 2 5 5 Sangat rendah 0 0 Jumlah 40 100 Sumber pertanyaan no.23

commit to user

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta percaya terhadap KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia selalu seimbang dalam menjalankan tugas, wewenang, tanggungjawab dan kewajiban.

Untuk mengetahui tinggi-rendah penyajian jawaban para responden dari beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan variabel persepsi terhadap citra KPK, maka peneliti membuat pengklasifikasian dengan mempertimbangkan range dari distribusi nilai. Berdasarkan data yang diperoleh (lihat lampiran), maka diketahui jumlah nilai.

Jawaban yang tertinggi pada variabel persepsi terhadap kinerja kepolisian adalah 63 dan terendah adalah 32, selanjutnya dua angka tersebut digunakan untuk pengklasifikasian data. Langkah pertama yang ditempuh untuk membuat pengklasifikasian adalah membuat range dengan rumus sebagai berikut :

Langkah berikutnya adalah menghitung interval kelas :

 

 

Karena dalam penelitian ini jumlah kelas ada 5 (sangat baik, baik, biasa, kurang baik, buruk) maka :

Berdasarkan ketentuan diatas dengan hasil 10,4 dibulatkan 10 maka kelas interval adalah dan dapat dibuat klasifikasi sebagai berikut :

Kategori sangat baik : 56 – 65 Kategori baik : 46 – 55

Kategori biasa : 36 – 45 Kategori kurang baik : 26 – 35 Kategori buruk : < 25

Hasil klasifikasi data dari 40 responden kemudian dijabarkan dalam bentuk tabel berikut :

Tabel 3.25

Persepsi Responden Terhadap Citra KPK

n = 40

commit to user

1 Sangat tinggi 5 12,5 2 Tinggi 27 67,5 3 Sedang 7 17,5 4 Rendah 1 2,5 5 Sangat rendah 0 0 Jumlah 40 100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa Anggota BEM Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta terhadap citra KPK dalam kategori tinggi yaitu 27 responden atau 67,5 % dari total responden. Hal ini mengindentifikasikan bahwa persepsi responden terhadap citra KPK adalah baik. Dengan kata lain bahwa citra KPK di negara kita sudah sesuai dengan keinginan mahasiswa anggota BEM Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yaitu KPK sebagai lembaga hukum pemberantas korupsi yang tidak pandang bulu dan professional.

C. Faktor-faktor Eksternal

Variabel Kontrol dalam penelitian ini berupa faktor-faktor eksternal yang meliputi kelompok pergaulan (reference group) dan peran media masa lain. Dalam kegiatan sehari-hari, mahasiswa juga melakukan interaksi dengan lingkungan sosialnya. Kelompok pergaulan dapat mempengaruhi individu dalam kelompok tersebut dalam membentuk persepsinya. Bila kelompok pergaulan ini memberikan suatu penilaian terhadap sesuatu hal, maka penilaian individu yang termasuk anggota kelompok pergaulan tersebut juga akan dipengaruhi oleh penilaian yang dibuat oleh kelompok pergaulan tersebut.

Kelompok media massa selain surat kabar, seperti televisi, radio, majalah dan internet, diakses oleh mahasiswa untuk menambah pengetahuan atau informasi tentang kinerja kepolisian, Informasi-informasi yang didapat dari media lainnya digunakan mahasiswa sebagai pemahamanya mengenai kepolisian. Faktor-faktor ini disinyalir akan memberikan pengaruh terhadap pembentukan persepsi mahasiswa terhadap citra KPK.

Untuk mengetahui seberapa besar faktor ini memainkan peranannya, berikut peneliti menjabarkan dalam bentuk-bentuk item pertanyaan sebagai berikut :

commit to user

1) Pengaruh Pendapat Teman Pergaulan (reference group) Terhadap Citra KPK

Tingkat pendapat teman pergaulan (reference group) terhadap citra KPK dapat diukur dari pendapat mereka mengenai kinerja kepolisian dalam masyarakat apakah pendapat mereka sangat baik ataupun buruk. Adapun tingkat jawaban akan dinilai sangat tinggi dengan skor 5 jika responden menjawab “sangat baik”, tinggi dengan skor 4 untuk kategori “baik”, sedang dengan skor 3 untuk kategori “biasa”, rendah dengan skor 2 unuk kategori “kurang baik”, dan sangat rendah dengan skor 1 untuk kategori “buruk”. Adapun hasil yang diperoleh dari jawaban atas pertanyaan ini sebagai berikut :

Tabel 3.26

Pengaruh Pendapat Teman Pergaulan (reference group) Terhadap citra KPK

n = 40

No Kategori Jumlah Total % 1 Sangat tinggi 4 10 2 Tinggi 14 35 3 Sedang 7 17,5 4 Rendah 10 25 5 Sangat rendah 5 12,5 Jumlah 40 100

Sumber pertanyaan D No.1

Dari tabel diatas, terlihat level jawaban untuk permasalahan ini berada

Dalam dokumen BERITA ANTASARI DI KOMPAS DAN CITRA KPK (Halaman 116-150)

Dokumen terkait