• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA PENELITIAN

B. Minat Nasabah Tabungan Emas di Pegadaian Syariah

Surabaya.

Minat pada seseorang akan suatu obyek atau hal tertentu tidak akan muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba dalam diri individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang melalui proses. Proses tersebut bisa berasal dari individu maupun dari luar. Tidak terkecuali minat nasabah terhadap produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya.

Nasabah Pegadaian Syariah dalam menetukan minatnya terhadap produk tabungan emas ini berbeda-beda antara nasabah satu dengan nasabah yang lainnya.

Karena minat nasabah yang berbeda-beda tersebut, maka peneliti melakukan wawancara kepada nasabah untuk mendapatkan data mengenai minat nasabah terhadap produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Blauran. Apakah minat nasabah itu ada kaitannya dengan segmentasi pasar yang diterapkan oleh pihak Pegadaian atau tidak.

10

Berikut merupakan hasil dari wawancara dengan 10 nasabah tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Blauran diantaranya:

Menurut Ibu Feti, beliau merupakan ibu rumah tangga yang beralamat di Jalan Kampung Malang Tengah 1/2 bersama anaknya yang bernama Ida telah menggunakan produk tabungan emas sudah 2 bulan. Beliau sebelumnya telah menggunakan produk rahn. Saat itu petugas tabungan emas menawarkan produk tabungan emas yang saat itu bebas biaya administrasi sehingga ibu Feti

membuka rekening tabungan emas bersama anaknya. “Nabungnya murah mbak,

kita bisa nabung berapa aja boleh apalagi dalam bentuk emas” tutur beliau.11

Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu Anne yang berprofesi wiraswasta, namun beliau belum satu bulan menjadi nasaah tabungan emas. Alasan beliau membuka rekening tabungan emas adalah untuk investasi jangka panjang dan juga karena tabungan emas lebih flexibel. Meskipun Ibu Anne belum mengetahui banyak tentang tabugan emas namun beliau setelah ditawarkan oleh petugas Pegadaian untuk membuka rekening tabungan emas, saat itu juga beliau membuka karena Ibu Anne memiliki minat tinggi terhadap investasi logam mulia.12

Hal itu dibenarkan oleh Pak Moch. Mahfud yang bekerja sebagai pegawai di salah satu hotel di Surabaya telah menjadi nasabah tabungan emas sejak bulan Juni. Alasan beliau menggunakan produk tabungan emas selain karena

11 Feti, Wawancara, Pegadaian Syariah Cabang Blauran, 22 Nopember 2016.

tabungan emas itu lebih flexibel juga untuk investasi masa depan karena pencairan tabungan emas bisa berupa emas.13

Sedangkan dari penjelasan Ibu Feti yang merupakan seorang dosen di salah satu Universitas di Sidoarjo memberikan alasan beliau membuka rekening tabungan emas bukan karena tabungan emas lebih flexibel sebagaimana yang dituturkan oleh nasabah-nasabah lainnya namun beliau ingin berinvestasi dalam bentuk emas agar nilainya tidak tergerus oleh inflasi. Bu Feti mengetahui informasi tentang produk tabungan emas melalui event yang diselenggarakan di Royal Plaza enam bulan lalu.

Hal yang sama juga dituturkan oleh pak Harijanto, beliau mennggunakan produk tabungan emas bukan karena biaya administrasinya terjangkau ataupun karena tabungan emas lebih fleksibel namun beliau sangat tertarik untuk memiliki investasi berupa emas.14

Sedangkan menurut Pak Beni seorang pekerja swasta, beliau telah menjadi nasabah sejak tahun 2010. Pak Beni telah menggunakan beberapa produk di Pegadaian Syaraiah antara lain produk rahn, ARRUM, MULIA, tabungan emas. Pak Beni memberikan pendapat bahwa tabungan emas ini merupakan investasi emas yang sangat nyaman karena menurut beliau tabungan ini tidak memberikan beban terhadap nasabahnya, sebagaimana yang telah dituturkan “tabungan emas ini beda sama arisan mulia atau MULIA yang mengharuskan

13 Muhammad Mahfud, Wawancara, Pegadaian Syariah Cabang Blauran, 22 Nopember 2016.

kita membayar angsuran tiap bulannnya, itu kan jadi beban kita tiap bulan tapi

kalau tabungan emas kita nabungnya terserah gak akan hangus kok”.15

Begitu juga dengan Bu Nur yang kesehariannya menjadi ibu rumah tangga sekaligus membuka usaha kecil-kecilan dirumahnya. Beliau menjelaskan bahwa Bu Nur lebih menyukai investasi dalam bentuk emas karena emas menurutnya mudah untuk dicairkan. Apalagi dengan diterbikannya produk tabungan emas dapat lebih meringankan bu Nur untuk investasi emas. “Investasi emas itu enak mbak, ntar kalau butuh digadaikan tapi kalau gak butuh ya disimpen aja kan

harga emas tambah naik” begitu tuturnya. 16

Alasan sebagian besar nasabah tabungan emas yaitu keunikan produk tabungan emas yakni saldo tabungan emas dikonversikan dalam bentuk emas. Juga penarikan saldo tersebut bisa dalam bentuk logam mulia ataupun uang. Selain itu alasan yang ada dalam benak nasabah adalah dapat berinvestasi emas dengan lebih fleksibel yakni dengan dana minimal 5000 rupiah telah bisa berinvestasi emas seberat 0,01 gram.

Minat nasabah juga dapat dibuktikan dengan peningkatan jumlah nasabah perbulannya. Dibawah ini merupakan data jumlah nasabah di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya.

15

Beni, Wawancara, Pegadaian Syariah Cabang Blauran, 22 Nopember 2016.

16

Tabel 1.3

Jumlah Nasabah Tabungan Emas Di Pegadaian Syaraiah Bulan Oktober-Desember tahun 201617

Nama Cabang Jumlah Nasabah

Oktober Nopember Desember

Cabang Blauran 586 704 756

Produk tabungan emas ini telah diterbitkan pada awal Desember 2015 oleh PT Pegadaian, Namun Produk ini diterapkan di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya beserta unit-unitnya pada awal bulan Maret 2016. Dilihat berdasarkan tabel, jumlah nasabah tabungan emas meningkat disetiap bulannya. Pada bulan Oktober jumlah nasabah di Pegadaian Syariah Blauran mencapai 586. Pada bulan berikutnya yaitu bulan Nopember jumlah nasabah telah mencapai 704. Untuk bulan selanjutnya jumlah nasabah 756, dalam 3 bulan terakhir jumlah nasabah tabungan emas di Pegadaian Syariah cabang Blauran selalu mengalami peningkatan. Selain itu, Karena produk ini baru tahap awal, maka PT Pegadaian mentargetkan jumlah nasabah Tabungan Emas mencapai 500 orang dalam 1 tahun. Tetapi belum sampai jangka satu tahun pihak Pegadaian Syariah Cabang Blauran telah melebihi nominal target yang telah ditentukan. Seperti dalam tabel tersebut hingga bulan Desember jumlah nasabah tabungan emas di Pegadaian Syariah Surabaya telah mencapai 756 nasabah. Hal

17

ini merupakan langkah awal yang baik bagi pihak Pegadaian Cabang Blauran karena minat masyarakat yang tinggi terhadap produk tabungan emas.18

18

BAB IV

ANALISIS PENERAPAN SEGMENTASI PASAR PADA PRODUK TABUNGAN EMAS DALAM UPAYA MENARIK MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN

SURABAYA

A. Analisis Penerapan Segmentasi Pasar pada Produk Tabungan Emas dalam

Upaya Menarik Minat Nasabah Di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya Pembahasan dimulai dengan bagaimana Pegadaian Syariah melakukan segmentasi pasar, penentuan target pasar dan selanjutnya adalah positioning tabungan emas.

Menurut Rhenald Kasali, Segmentasi pasar adalah proses mengotak-ngotakkan pasar yang heterogen ke dalam potensial customer yang memiliki kesamaan kebutuhan, sebagaimana segmentasi pasar yang diterapkan oleh Pegadaian Syariah. Seperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler bahwa dalam proses mensegmentasikan pasar, ada beberapa variabel yang digunakan dalam mensegmentasikan pasar, variabel-variabel tersebut adalah variabel geografis, variabel demografis, variabel psikografis dan variabel tingkah laku. Dari keempat variabel tersebut Pegadaian Syariah menitik beratkan hanya pada variabel demografis untuk melakukan segmentasi pasar pada produk tabungan emas.

Pada segmentasi demografis, tabungan emas ini diperuntukkan untuk anak-anak/pelajar mulai usia dibawah 17 tahun. Dan diperuntukkan juga untuk masyarakat dewasa/pekerja yakni antara usia 20 tahun sampai 40 tahun.

Untuk jenis kelamin tidak ada persyaratan, sedangkan dari segi pendapatan, produk tabungan emas diterbitkan bagi semua masyarakat yang memiliki dana terbatas tetapi memiliki minat untuk berinvetasi emas.

Namun ada kelemahan dalam data ini karena pihak Pegadaian Syariah tidak memiliki data khusus jumlah nasabah tabungan emas terkait usia, jenis kelamin dan juga pendapatan.

Sebelumnya Pegadaian Syariah menerbitkan produk MULIA, produk ini memberikan fasilitas untuk memiliki logam mulia dengan cara mengangsur sesuai jangka waktu yang dikehendaki. Namun produk ini tidak diminati oleh masyarakat menengah kebawah karena biaya angsuran perbulannya yang begitu mahal sehingga saat ini Pegadaian Syariah menterbitkan produk tabungan emas khusus untuk kalangan masyarakat menengah kebawah yang kurang mampu jika harus membayar angsuran perbulan dalam produk MULIA atau kalangan masyarakat yang memiliki dana terbatas namun menginginkan untuk berinvestasi emas.

Dengan menggunakan model segmentasi diatas, Pegadaian Syariah Cabang Blauran bisa dengan baik melakukan segmentasi pasar, karena segmentasi yang telah dilakukan oleh Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya sudah baik.

Langkah berikutnya Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya melakukan targeting atau membidik target pasar yang telah dipilih dalam analisa segmentasi pasar.

Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya tarik segmen kemudian memilih segmen sasaran yang diinginkan.

Dalam membidik segmentasi pasar, produk tabungan emas dibekali beberapa fasilitas yang diberikan kepada calon nasabah agar tertarik menggunakan tabungan emas yang ada di Pegadaian Syariah karena fasilitas yang ditawarkan oleh pihak Pegadaian syariah lebih unggul/belum ada pada lembaga keuangan lainnya.

Dalam menentukan pasar sasarannya, target pasar yang dibidik oleh Pegadaian Syariah adalah sekolah-sekolah yang tersebar diberbagai penjuru kota. Pihak Pegadaian mendatangi sekolah untuk memberikan sosialisasi atau mengadakan even lomba mewarnai antar sekolah. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan produk tabungan emas agar mereka mengenal dan tertarik menggunakan tabungan emas. Selain itu yang menjadi target pasarnya juga adalah kalangan masyarakat menengah kebawah. Pihak Pegadaian menyebarkan brosur-brosur dan mengadakan event-event dikalangan masyarakat menengah kebawah.

Ketika target pasar sudah jelas, Positioning adalah bagaiamana Pegadaian Syariah memposisikan produk kedalam benak konsumen. Dalam positioning berdasarkan atribut, salah satu ciri-cirinya adalah keunikan, artinya atribut tersebut dikemas secara lebih jelas oleh perusahaan dibandingkan pesaingnya.

Dari penjelasan diatas, dapat dimengerti bahwa suatu produk yang ditawarkan ke pasar harus memiliki keunikan/ciri khas yang membedakannya dengan produk dari perusahaan lainnya. Karena keunikan tersebut akan menjadi senjata utama perusahaan dalam persaingan pasar dengan perusahaan lain sehingga produk yang ditawarkan menjadi produk ungulan dalam pasar.

Melihat hal itu, Pegadaian Syariah Cabang Blauran menyediakan berbagai fasilitas diantaranya masyarakat dapat berinvestasi emas dengan lebih fleksibel yakni dengan dana minimal 5000 rupiah telah bisa berinvestasi emas seberat 0,01 gram. Selain itu saldo tabungan emas dikonversikan dalam bentuk emas karena nasabah yang menabung tabungan emas sama saja dengan membeli emas. Jika Suatu saat nasabah ingin mencairkan tabungan emas, tabungan tersebut dapat ditarik dalam bentuk emas dan dapat juga berupa uang, sesuai dengan keinginan nasabah. Selain itu, nasabah dapat melakukan tranfer saldo tabungan emas antar nasabah tabungan emas yang lainnya. Hal inilah yang menjadi keunikan produk tabungan emas yang dapat menarik minat masyarakat. Pegadaian Syaraiah menerbitkan tabungan emas bukan semata bertujuan untuk memperoleh nasabah sebanyak-banyaknya, melainkan juga lewat tabungan emas, Pegadaian Syariah ingin mengajak anak-anak sejak usia dini juga masyarakat untuk berinvestasi emas dan juga berharap untuk menggugah masyarakat membangun budaya hemat serta budaya investasi untuk masa depan yang lebih baik, karena emas merupakan salah satu investasi sebagai alat hedging (lindung nilai) sekaligus instrumen investasi jangka panjang karena harga emas yang relatif stabil dalam jangka pendek namun bisa mengalami kenaikan signifikan dalam jangka panjang mengikuti atau melebihi tingkat inflasi.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdul Rahman Shaleh dan Abdul Wahab bahwa minat itu dapat diartikan suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian kepada orang atau tidak, juga menurut Sumadi Suryabrata definisi

minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, maka untuk mengetahui minat nasabah di Pegadaian Syariah Cabang Blauran, penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai 10 informan dengan profesi yang berbeda-beda, yang semuanya adalah nasabah Pegadaian Syaraiah Cabang Blauran Surabaya. Dari hasil wawancara didapatkan informasi mengenai minat nasabah terhadap produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya.

Dari hasil wawancara tersebut, diperoleh informasi mengenai minat nasabah terhadap produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya, yaitu tentang alasan nasabah yang melatarbelakangi mengapa memilih tabungan emas sebagai jenis investasi di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketertarikan akan minat masyarakat untuk melakukan investasi emas dalam produk tabungan emas adalah saldo tabungan yang dikonversikan dalam bentuk emas, hal ini telah menjadi salah satu keunikan tersendiri bagi Pegadaian Syariah karena hampir belum ada lembaga keuangan yang memiliki produk tabungan yang dikonversikan dalam bentuk emas. Selain itu di benak masyarakat, emas merupakan jenis investasi yang sangat aman dan juga menguntungkan karena nilainya yang tidak tergerus oleh inflasi. Faktor lainnya yaitu menurut masyarakat tabungan emas itu dananya lebih fleksibel juga ringan, bagi masyarakat menengah ke bawah yang menginginkan investasi emas namun memiliki dana terbatas, tabungan emas merupakan solusi bagi mereka. Karena dengan dan 5000 sudah bisa menabung

yang akan dikonversikan dalam emas seberat 0,01 gram. Namun perharinya selalu berubah-ubah mengikuti harga logam mulia. Sebagai contoh harga emas per tanggal 20 Oktober 2016 Rp. 5.753,00 per 0,01 gramnya, jadi minimal untuk menabung sesuai dengan harga emas per 0,01 gram.

Melihat dari hasil wawancara tersebut telah mengemukakan bahwa keunikan produk tabungan emas yang telah didesain sesuai sasaran target telah menjadi daya tarik tersendiri di benak masyarakat dan itu juga merupakan upaya Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya dalam menarik minat nasabah produk tabungan emas.

Dalam memasarkan produknya, Pegadaian Syariah sudah melakukan segmentasi pasar yang baik. Jika melihat persaingan yang ketat antar lembaga keuangan lainnya, namun Pegadaian Syariah Cabang Blauran telah mampu meraup nasabah melebihi jumlah target yang telah ditentukan.

Produk ini diterapkan di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya beserta unit-unitnya pada awal bulan Maret 2016. PT Pegadaian mentargetkan jumlah nasabah tabungan emas mencapai 500 nasabah dalam 1 tahun. Dan untuk keseluruhan Cabang Blauran beserta unit-unitnya PT Pegadaian mentargetkan hingga 1.500 dalam setahun. Tetapi belum sampai jangka satu tahun pihak Pegadaian Syariah Cabang Blauran telah melebihi nominal target yang telah ditentukan. Seperti dalam tabel tersebut hingga bulan Desember jumlah nasabah tabaungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Baluran telah mencapai 756 nasabah. Hal ini merupakan langkah awal yang baik bagi pihak Pegadaian Cabang Blauran karena minat masyarakat yang tinggi terhadap produk tabungan

emas. Dari data tabel jumlah nasabah produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Blauran segmentasi pasar tentu memiliki peranan penting dalam upaya menarik minat masyarakat karena produk tabungan emas ini merupakan solusi bagi kalangan masyarakat yang ingin berinvestasi emas dengan dana yang terbatas atau lebih fleksibel.

B. Kendala-kendala Pegadaian Syariah dalam menerapkan Segmentasi Pasar

1. Target Pasar Kurang Efektif

Sasaran konsumen produk tabungan emas yang di Pegadaian Syariah ada dua yaitu kalangan pelajar dan kalangan masyarakat menengah ke bawah. Karena tabungan emas ini didesain bagi masyarakat yang kurang mampu namun menginginkan untuk berinvestasi emas. Namun, dari hasil penelitian dengan mewawancarai 10 informan, sebagian besar berprofesi sebagai pekerja atau karyawan. Dapat disimpulkan bahwa target pasar yang aktif hanyalah masyarakat menengah kebawah. Sedangkan untuk segmen pelajar dapat dikatakan pasif, tetapi tidak sepenuhnya. Hal ini juga di benarkan oleh pihak pegadaian bahwa sebagian besar nasabah tabungan emas ini adalah nasabah produk rahn/gadai syariah. Karena pihak Pegadaian lebih sering menawarkan produk tabungan emas disaat melakukan transaksi produk rahn. Sedangkan dalam produk rahn itu sendiri disyaratkan harus memiliki ktp. Hanya produk tabungan emas yang menyediakan fasilitas untuk kalangan pelajar di bawah umur yaitu menggunakan akta.

2. Kurangnya Promosi dalam Membidik Pasar

Dalam melakukan segmentasi pasar harus diimbangi juga dengan adanya promosi yakni mengenalkan suatu produk. Pegadaian Syariah sangat kurang dalam melakukan promosi, sehingga dapat menyebabkan salah satu segmen targetnya menjadi pasif. Pegadain Syariah telah melakukan positioning dengan sangat baik tetapi harus diimbagi dengan adanya promosi. Hal ini juga disebabkan karena di Pegadaian Syariah tidak memiliki bagian marketing yang khusus untuk melakukan promosi. Sehingga pihak Pegadaian Syariah lebih sering melakukan promosi pada nasabah-nasabah produk lainnya.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya mengenai penerapan segmentasi pasar pada produk tabungan emas dalam upaya menarik minat nasabah di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Segmentasi pasar yang diterapkan oleh Pegadaian Syariah Cabang Blauran

menggunakan segmentasi demografis yakni berdasarkan Usia, jenis kelamin dan pendapatan. Dari segmentasi pasar tersebut Pegadaian Syariah Cabang Blauran menitikberatkan pada segmen yang ingin berinvestasi emas tetapi dengan dana yang terbatas atau lebih fleksibel. Kemudian dalam menentukan targeting pasar, sasaran Pegadaian Syariah Cabang Blauran ialah menjangkau anak-anak sekolahan yang tersebar diberbagai tempat dan kalangan masyarakat menengah kebawah. Sedangkan positioning tabungan emas ialah menjadikan tabungan ini dibenak konsumen sebagai tabungan yang memiliki ciri khas/keunikan yang belum dimiliki oleh lembaga keuangan lainnya yaitu dapat berinvestasi emas dengan lebih fleksibel, saldo tabungan emas dikonversikan dalam bentuk emas, serta dapat melakukan penarikan saldo tabungan emas dalam bentuk emas maupun uang.

2. Segmentasi pasar tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya memiliki peranan penting dalam upaya menarik minat nasabah. Hal ini terlihat dari hasil wawancara terhadap nasabah produk tabungan emas, yang dapat disimpulkan bahwa keunikan produk tabungan emas yang telah didesain sesuai sasaran target telah menjadi daya tarik tersendiri di benak masyarakat dan itu juga merupakan upaya Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya dalam menarik minat nasabah produk tabungan emas.Tingginya minat nasabah juga dapat dilihat dari data jumlah nasabah tabugan emas di Pegadaian Syaraiah saat ini yang telah melebihi batas target yang ditentukan

B. Saran

Bedasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya, ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sebagai masukan yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan Pegadaian Syariah cabang Baluran Surabaya sebagai berikut:

1. Setelah menerapkan segmentasi pasar dengan baik, hendaknya harus

dimbagi dengan promosi yang lebih maksimal. Sebab, promosi yang selama ini dilakukan belum menjangkau semua kalangan masyarakat. Hal ini menyebabkan target pasar menjadi kurang aktif.

2. Evaluasi perlu dilakukan dengan cara mendengarkan masukan-masukan yang diberikan oleh para nasabah sebagai upaya untuk membangun kekerabatan silaturrahmi antara pihak Pegadaian Syariah dan nasabahnya.

Hal ini akan menciptakan kesan positif sekaligus dari sosialisasi pemahaman, pengetahuan dan pengenalan produk.

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Samsul, Dkk. Manjamenen Pemasaran. Surabaya: IAIN Sunan Ampel,

2013.

Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Alvabet, 2002. Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif . Surabaya: Airlangga University Press, 2001.

Cahya, Novia. ”Analisis Deskriptif Segmentasi pasar berdasarkan prilaku

konsumen pada perbankan syariah di kota jambi”, Jurnal, No. 4, Juli,

2015.

Chair, Wasilul. “Riba Dalam Perspektif Islam”, Jurnal, No. 5, September, 2008. Hapsari, Khopriyanti Puspitaning. “Analisis Strategi Segmentasi Perbankan

syariah (studi kasus PT Bank Syariah Mandiri Yogyakarta)”. Tesis--Universitas Gajah Mada, 2005.

Hendra, Dkk. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jilid I. Jakarta: PT Prehanlindo, 1997.

Kertajaya, Hermawan, M. Syakir Sula. Syariah Marketing. bandung: Mizan, 2006.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Jakarta: Prenhalindo, 2000.

Kotler, Philip, Gary Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1997.

Irviana, Kathrin. “Analisis Segmen Pasar dan Perilaku Nasabah Terhadap Bank Syariah di Wilayah DKI Jakarta”, Jurnal, 5, Oktober, 2008.

Laila, Nur, Dkk. Lembaga Keuangan Islam Non Bank. Sidoarjo: IAIN Sunan Ampel Press, 2013.

Munandar, Dadang. “Analisis Penentuan Segmen, Target, dan Posisi Pasar Home Care di Rumah Sakit Al-Islam Bandung”, Jurnal, No. 2, September, 2013.

Rahman, Abdul Sahaleh, Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar (Dalam Perspektif Islam). Jakarta: Prenada Media, 2004.

Rahman, Afif Roisa. “Strategi Segmentasi pasar Salma Radio 103,3 FM (Studi Analisis Dekriptif Terhadap Salma Radio 10,3 FM”. Skripsi--UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.

Setiadi, J. Nugroho. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana, 2003. Sucipto, Agus. Studi Kelayakan Bisnis. Malang: Aditya Media, 2010.

Sugiono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Bandung: Alfa Beta, 2008. Sumarwan. Perilaku Konsumen, Edisi kedua. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, 2002.

Surabaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi, Edisi Revisi Cetakan ke IX. Surabaya: 2014.

Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Dokumen terkait