BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2. Minat Siswa SMA Jurusan IPS dan SMK Program
Akuntansi
Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi untuk variabel
minat siswa SMA Jurusan IPS dan SMK Program Keahlian Akuntansi
mendaftar ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi yang dicapai adalah 23 x 5 = 115 dan skor data terendah adalah
23 x 1 = 23. Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi
Tabel 5.2 Deskripsi Data tentang minat siswa SMA Pangudi Luhur
No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif Kriteria Penilaian
1. 98 - 115 2 7,40% Sangat Tinggi 2. 84 - 97 11 40,74% Tinggi 3. 75 - 83 12 44,44% Cukup 4. 65 - 74 1 3,70% Rendah 5. < 65 1 3,70% Sangat Rendah Jumlah 27 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa SMA Pangudi
Luhur memiliki minat sangat tinggi adalah 2 orang (7,40%); tinggi adalah
11 orang (40,74%); cukup adalah 12 orang (44,44%); rendah adalah 1
orang (3,70%); dan sangat rendah adalah 1 orang (3,70%). Berdasarkan
hasil tersebut disimpulkan bahwa sebagian besar minat SMA Pangudi
Luhur mendaftar ke Prodi PE BKK P.Ak dikategorikan Cukup.
Tabel 5.3 Deskripsi Data tentang minat siswa SMA N 11 YK
No Interval kelas Frekuensi Frekuensi Relatif Kriteria Penilaian
1. 98 -115 0 0% Sangat Tinggi 2. 84 - 97 7 25% Tinggi 3. 75 - 83 9 32,14% Cukup 4. 65 - 74 9 32,14% Rendah 5. < 65 3 10,71% Sangat Rendah Jumlah 28 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa SMA N 11 Yk
tidak memiliki minat sangat tinggi 0 orang (0 %); tinggi adalah 7 orang
(25%); cukup adalah 9 orang (32,14%); rendah adalah 9 orang (32,14%);
sangat rendah adalah 3 orang (10,71%). Berdasarkan hasil tersebut
disimpulkan bahwa sebagian besar minat SMA N 11 Yk mendaftar ke
Tabel 5.4
Deskripsi Data tentang minat siswa SMK Koperasi
No Interval KelasFrekuensi Frekuensi Relatif Kriteria Penilaian
1. 98 -115 0 0% Sangat Tinggi 2. 84 - 97 5 16,66% Tinggi 3. 75 - 83 7 23,33% Cukup 4. 65 -74 9 30% Rendah 5. < 65 9 30% Sangat Rendah Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa SMK Koperasi
tidak memiliki minat sangat tinggi (0%); tinggi adalah 5 orang (16,66%);
cukup adalah 7 orang (23,33%); rendah adalah 9 orang (30%); sangat
rendah adalah 9 orang (30%). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan
bahwa sebagian besar minat siswa/i SMK Koperasi mendaftar ke Prodi PE
BKK P. Ak dikategorikan Rendah.
Tabel 5.5 Deskripsi Data tentang minat siswa SMK N 7 Yk
No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif Kriteria Penilaian
1. 98 - 115 0 0% Sangat Tinggi 2. 84 - 97 5 14,70% Tinggi 3. 75 - 83 12 35,29% Cukup 4. 65 - 74 9 26,47% Rendah 5. < 65 8 23,52% Sangat Rendah Jumlah 34 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa SMK N 7 Yk tidak
memiliki minat sangat tinggi (0%); tinggi adalah 5 orang (14,70%); Cukup
adalah 12 orang (35,29%); Rendah adalah 9 orang (26, 47%); Sangat
rendah adalah 8 orang (23,52%). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan
bahwa sebagian besar minat siswa/i SMK N 7 Yk mendaftar ke Prodi PE
B. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari
sampel yang diambil memiliki distribusi normal atau tidak. Pada
pengujian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujiannya
Apabila p value > 0,05, maka data berdistribusi normal
Apabila p value sig < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas
Sekolah Kolmogorov
Smirnov Z p value Keterangan SMA PL 0,147 0,140 Normal SMAN 11 0,136 0,199 Normal SMK Koperasi 0,135 0,173 Normal SMKN 7 0,134 0,124 Normal
Berdasarkan Tabel 5.6 tersebut dapat dilihat masing-masing data
kelompok mempunyai p value > 0,05, maka data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa
dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki
variansi yang sama. Uji homogenitas data dengan menggunakan lavene’s
test.
Kriteria pengujiannya:
Apabila p value > 0,05, maka variansi data pada tiap kelompok sama (homogen)
Apabila p value < 0,05, maka variansi data pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen)
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2.084 3 115 .106
Tabel 5.7 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil uji homogenitas (selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 4), diperoleh nilai lavenetest sebesar 2,084 dengan p value
0,106 (p value > 0,05), yang berarti ada kesamaan variansi data pada tiap-
tiap kelompok (homogen).
C. Pengujian Hipotesis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis oneway Anova dan uji beda t-test.
Kriteria pengujiannya:
Apabila p value > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan minat siswa SMA Jurusan IPS dan SMK Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke Program
Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma.
Apabila p value < 0,05, maka terdapat perbedaan minat siswa SMA Jurusan IPS dan SMK Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke Program Studi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Tabel 5.8 Ringkasan Hasil Uji Oneway Anova Minat Siswa mendaftar ke
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma
Mean
Difference Standar Error p val\ue
SMA PL SMAN 11 7,74074* 3,29395 0,020 SMK Koperasi 14,54074* 3,23960 0,000 SMKN 7 14,03486* 3,14804 0,000 SMAN 11 SMA PL -7,74074* 3,29395 0,020 SMK Koperasi 6,80000* 3,20901 0,036 SMKN 7 6,29412* 3,11655 0,046 SMK Koperasi SMA PL -14,54074* 3,23960 0,000 SMAN 11 -6,80000* 3,20901 0,036 SMKN 7 -,50588 3,05905 0,869 SMKN 7 SMA PL -14,03486* 3,14804 0,000 SMAN 11 -6,29412* 3,11655 0,046 SMK Koperasi 0,50588 3,05905 0,869 F 8,906 p value 0,000
Secara keseluruhan, dari data yang tercantum dalam Tabel 5.8 di
atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 8,906 dengan p value sebesar 0,000 (p value < 0,05). Hal ini berarti bahwa ada perbedaan signifikan (nyata) minat siswa SMA Jurusan IPS dan SMK Program Keahlian Akuntansi
mendaftar ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji.
Pengujian hipotesis pertama sampai dengan kedua menggunakan oneway Anova dan pengujian ketiga menggunakan uji beda t-test. Berdasarkan hasil uji oneway Anova tersebut dapat diketahui bahwa secara individual :
a. Pengujian Hipotesis I
1) Rumusan Hipotesis
H01 : Tidak terdapat perbedaan minat siswa SMA Negeri dan
SMA Swasta Jurusan IPS mendaftar ke Program
Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Ha1 : Terdapat perbedaan minat siswa SMA Negeri dan SMA
Swasta Jurusan IPS mendaftar Program Studi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
2) Pengujian Hipotesis I
Hasil analisis data dari pengujian hipotesis I ini dilakukan
dengan menggunakan SPSS 16. Dengan menggunakan uji
Oneway Anova berdasarkan kriteria pengujian jika p value > 0,05 Ho diterima dan sebaliknya. Dengan p value sebesar 0,020 (p < 0,05) artinya Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan minat siswa SMA N 11
dibandingkan dengan minat siswa SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta mendaftar ke Program Studi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma. Secara statistik selisih perbedaan rata-rata SMAN
11 dengan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta adalah sebesar -
Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan dengan minat siswa
SMA N 11 Yogyakarta.
b. Pengujian Hipotesis II
1) Rumusan Hipotesis
H02 : Tidak terdapat perbedaan minat siswa SMK Negeri dan
SMK Swasta Program Keahlian Akuntansi mendaftar
ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Ha2 : Terdapat perbedaan minat siswa SMK Negeri dan SMK
Swasta Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
2) Pengujian Hipotesis II
Hasil analisis data dari pengujian hipotesis II ini dilakukan
dengan menggunakan SPSS 16. Dengan menggunakan uji
Oneway Anova berdasarkan kriteria pengujian jika p value > 0,05 Ho diterima dan sebaliknya. Dengan p value sebesar 0,869 (p > 0,05) artinya Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan minat siswa SMK N 7
dibandingkan dengan minat siswa SMK Koperasi mendaftar
ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
dijelaskan bahwa selisih perbedaan rata-rata SMKN 7 dengan
SMK Koperasi sebesar 0,50588.
c. Pengujian Hipotesis III
1) Rumusan Hipotesis
H03 : Tidak terdapat perbedaan minat siswa SMA Jurusan
IPS dan SMK Program Keahlian Akuntansi
mendaftar ke Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma.
Ha3 : Terdapat perbedaan minat siswa SMA Jurusan IPS dan
SMK Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Tabel.5.9
Hasil Pengujian Minat siswa SMA jurusan IPS dan SMK Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke Prodi PE BKK P.Ak USD
Independent Samples Test Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Minat Equal variances assumed 3.428 .067 4.533 117 .000 10.33125 2.27923 5.81735 14.845 15 Equal variances not assumed 4.613 116.240 .000 10.33125 2.23953 5.89568 14.766 82
Untuk menguji perbedaan Minat siswa SMA jurusan IPS
dan SMK Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke Prodi PE
BKK P.Ak USD yaitu dengan uji t-test. T-test merupakan rata-rata hitung yang ingin diuji perbedaannya, yaitu apakah berbeda secara
signifikan atau tidak, dapat berasal dari distribusi sampel yang
berbeda dan sampel yang berhubungan. Berdasarkan hasil
pengujian diatas adalah distribusi sampel yang berbeda dari dua
kelompok yaitu SMA jurusan IPS dan SMK Program Keahlian
Akuntansi.
2) Pengujian Hipotesis III
Hasil analisis data dari pengujian hipotesis III ini dilakukan
dengan menggunakan SPSS 16. Pengujian menggunakan uji
beda t-test bahwa nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000, artinya p value < 0,05 sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 0,05
Dengan p value sebesar 0,000 (p < 0,05) artinya Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan minat
siswa SMA Jurusan IPS dibandingkan dengan minat siswa
SMK Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke Program
Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
D. Pembahasan
1. Perbedaan minat siswa SMA Negeri dan SMA Swasta Jurusan IPS
mendaftar ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada perbedaan minat siswa
SMAN 11 Yogyakarta dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Jurusan IPS
mendaftar ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Hal ini didukung oleh perhitungan
statistik yang menunjukan bahwa p value sebesar 0,020 (p < 0,05) dengan selisih perbedaan rata-rata SMAN 11 dengan SMA Pangudi Luhur adalah
sebesar -7,74074. Yang artinya kecenderungan minat siswa SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMA N 11,
dilihat dari hasil jawaban responden yang bersekolah di SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta dominan siswa setuju jika kompetensi lulusan bidang
studi menjadi patokan pilihan minat, serta nilai akreditasi prodi, keasrian
lokasi kampus dan lingkungan sekolah maupun keluarga yang
mendukung.
Dengan melihat lingkungan sekolah yang bernaung di Yayasan
Pangudi Luhur, sangat diyakini lingkungan yang terbentuk adalah
lingkungan katolik. Sehingga tidak memungkiri bahwa pembentukan
pribadi siswa juga didasari dari lingkungan belajarnya. Pangudi Luhur ini
juga memiliki jalinan kerjasama dengan beberapa Universitas, salah
Bentuk kerjasama yang bisa dikatakan promosi yaitu adanya PPL
II yang dilaksanakan disekolah ini sehingga siswa/i mengenal lebih jauh
Universitas Sanata Dharma, dan ada pembuktian bahwa kompetensi
lulusan bidang studi Pendidikan Akuntansi juga mengabdi/ mengajar di
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Sedangkan SMA N 11 ada
kemungkinan untuk lebih berminat memilih Universitas Negeri di
Yogyakarta, karena cukup banyak pilihan Universitas Negri di Provinsi
DIY.
Deskripsi minat siswa menunjukan bahwa sebagian besar siswa/i
SMA N 11 Yogyakarta dikategorikan memiliki minat yang cukup ( 9
orang atau 32,14%) dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta memiliki minat
yang cukup (12 orang atau 44,44%). Minat oleh W.S Winkel diartikan
sebagai kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasakan
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecipung
dalam bidang itu. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukan bahwa
siswa memiliki minat yang cukup.
2. Perbedaan minat siswa/i SMK Negeri dan SMK Swasta Program
Keahlian Akuntansi mendaftar ke Program Studi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada perbedaan minat
siswa/i SMK N 7 Yogyakarta dan SMK Koperasi Program Keahlian
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Hal ini didukung oleh
perhitungan statistik yang menunjukan bahwa p value sebesar 0,869 (p > 0,05). Dalam penelitian ini lebih jelas dinyatakan bahwa selisih perbedaan
rata-rata SMKN 7 dengan SMK Koperasi sebesar 0,50588, artinya selisih
yang ada tidak berarti karena sangat kecil perbedaanya.
Dilihat dari orientasi siswa khususnya SMK dengan program studi
Keahlian Keuangan dan Kompetensi Keahlian Akuntansi, dijelaskan
bahwa tujuan sekolah adalah membekali peserta didik dengan ketrampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam bidang akuntansi sehingga
dapat bekerja dengan baik secara mandiri, mampu memilih karier,
berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional. Dengan begitu
siswa/i yang bersekolah di SMK memang di persiapkan di dunia kerja
dimasa yang akan datang selesai menamatkan pendidikan di SMK.
Seiring perkembangan jaman pemerintah juga mulai menggalakan
promosi SMK yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang bagus dan
terukur, sehingga persepsi masyarakat terhadap SMK tidak lagi hanya
sekedar karena biaya yang tidak cukup untuk mendaftar di SMA maka
terpaksa bersekolah di SMK. Tidak menutup kemungkinan juga bagi
siswa/i SMK yang berkeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi seperti di Universitas dll, karena itu tergantung dari minat
siswa dan lingkungan yang melingkupinya.
Deskripsi minat siswa menunjukan bahwa sebagian besar siswa
orang atau 35,29%) dan SMK Koperasi memiliki minat yang Rendah (9
orang atau 30%). Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa siswa memiliki minat yang cukup sampai dengan rendah.
3. Perbedaan minat siswa/i SMA Jurusan IPS dan SMK Program
Keahlian Akuntansi mendaftar ke Program Studi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji beda t-test, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan minat siswa SMA Jurusan IPS dibandingkan dengan minat siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke Program Studi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Dalam
statistik dinyatakan nilai sig (2-tailed) 0,000 dan nilai F hitung sebesar
8,906, sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df Between groups = 3 dan Within Groups = 115 adalah 2, 688. Oleh karena F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ho ditolak. Selain itu, berdasarkan kriteria
pengujian jika p value > 0,05 Ho diterima dan sebaliknya. Dengan p value
sebesar 0,000 (p < 0,05) artinya dalam taraf signifikasi 5% Ho ditolak
atau ada perbedaan minat SMA Jurusan IPS dan SMK Program Keahlian
Akuntansi.
Pendidikan Akuntansi merupakan bagian dari Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang ditempatkan di
Menurut sumber data Biro Administrasi Akademik (BAA USD, 2014),dari
tahun ke tahun cukup banyak diminati calon mahasiswa dari SMA yaitu
tahun ajaran 2011/2012 sebesar 287 siswa, 2012/2013 sebesar 303 siswa
dan 2013/2014 sebesar 303 siswa.
Minat itu merupakan salah satu unsur kepribadian individu yang
memegang peran penting dalam pembuatan keputusan karir di masa
depan. Lingkungan sekolah dan keluarga tampaknya mempengaruhi
kepribadian minat siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi.
Hal ini didukung oleh penelitian Wati,Y.S. (2009:68) bahwa tinggi
rendahnya minat siswa SMA memilih fakultas keguruan di Perguruan
tinggi dapat diprediksi dari lingkungan belajarnya. Siswa yang memiliki
kondisi lingkungan belajar yang mendukung berupa dorongan keluarga,
dorongan sekolah dan dorongan masyarakat dapat memberikan dampak
pembentukan minat. Dorongan lingkungan belajar yang dimaksud fisik
dan non fisik seperti penyediaan buku yang diperlukan dalam memilih
fakultas keguruan, pemberian informasi tentang fakultas keguruan,
penghargaan terhadap prestasi guru dll.
Sedangkan untuk SMK, kecenderungan masyarakat berpendapat
bahwa, SMK ditujukan untuk menciptakan siswa/i yang siap di dunia
kerja. Hal ini senada dengan pengertian SMK menurut Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 080/UU/1993 tentang Kurikulum SMK,
Kurikulum SMK diselenggarakan dengan tujuan menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, menyiapkan untuk mampu memilih karier dan berkompetensi, menyiapkan kerja tingkat menengah untukm mengisi kebutuhan dunia usaha dan menyiapkan tamatan yang produktif dan kreatif.
Berdasarkan hasil penelitian Sari, F.P (2011:72) bahwa pendidikan
orang tua yang rendah (SD,SMP) memiliki minat yang tinggi untuk
menyekolahkan anak ke SMK, sedangkan siswa yang orang tua
berpendidikan (SMA, DIII dan PT) kurang berminat melanjutkan ke SMK.
Orangtua yang berpenghasilan rendah mempengaruhi minat siswa
melanjutkan ke SMK karena berpandangan dengan bersekolah SMK
setelah tamat dapat membantu perekonomian keluarga, sedangkan orang
tua yang cenderung mempunyai penghasilan yang tinggi mampu
membiayai anak untuk melanjutkan hingga ke perguruan tinggi.
SMK diibaratkan pisau bermata dua, mereka bisa melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (PT) namun pula dapat menjadi
tenaga profesional. Peralatan yang belum memadai dan kurangnya
ketersediaan pengajar yang berkualitas serta orangtua yang belum
merelakan anaknya menuntut ilmu terutama di kalangan menengah ke
bawah karena anak ikut menopang ekonomi keluarga. Untuk mengatasi
hal itu, pemerintah bekerjasama dengan berbagai pihak melakukan
berbagai advokasi kepada orangtua dan menyadarkan mereka bahwa
pendidikan adalah sebuah investasi masa depan (Sutrisno, 2008;13)
Dengan begitu tidak dipungkiri juga bagi lulusan SMK yang hendak
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di Biro Administrasi Akademik
(BAA USD, 2014) Peminat/Pendaftar Pendidikan Akuntansi di
Universitas Sanata Dharma berasal dari SMK untuk tahun ajaran 2011-
2013 sebesar 34 siswa, 2012/2013 sebesar 42 siswa dan 2013/2014 sebesar
64 siswa.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan adanya perbedaan
minat pada siswa SMA Jurusan IPS dan SMK Program Keahlian
Akuntansi terhadap Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Dalam teori Bauran Pemasaran
Perguruan Tinggi yang dikemukakan oleh Payne (2000) dan Kotler (2006)
diantaranya yaitu Program (program), Price (harga), Place
(tempat/lokasi), Promotion (promosi), Process (proses), Physical facilities
(fasilitas fisik) dan People (orang).
Faktor kualitas program studi yang ditawarkan oleh pihak
Universitas tentu saja akan menarik minat siswa/i terhadap program studi
pendidikan tersebut. Siswa/i akan cenderung tertarik untuk memilih
program studi yang berkualitas dan dapat diandalkan. Kualitas program
studi antara lain dapat dilihat dari : status akreditasi program studi dan
kesesuaian dengan dunia kerja. Siswa SMA dan SMK pasti
mempertimbangkan terlebih dahulu status akreditasi dari progam studi
apakah program studi yang bersangkutan sudah terakreditasi atau belum,
Promosi juga tidak kalah penting sebagai media yang mampu
memberikan informasi mengenai Universitas dan Program Studi yang
ditawarkan yang tentu akan menarik siswa/i untuk memilih program Studi
yang dikehendaki, disamping faktor kualitas program studi, biaya dan
tempat. Tanpa adanya promosi, maka semakin kecil kemungkinan siswa/i
untuk masuk dan memilih program studi yang ditawarkan karena
minimnya informasi siswa/i. Promosi dari perguruan tinggi bisa
bermacam-macam misalnya : melalui keikutsertaan perguruan tinggi
dalam pameran pendidikan/ promosi ke SMA, iklan, brosur dan promosi
dari humas.( Susetyaningsih, 2012).
Faktor biaya yang berkaitan dengan keadaan ekonomi keluarga ada
dua golongan yaitu keadaan ekonomi yang kuat atau berlebih dan keadaan
ekonomi yang lemah. Biaya juga ikut dipertimbangkan jika siswa/i hendak
memilih program studi. Biaya meliputi biaya semester, biaya sks, biaya
praktikum dll. Karena tentu biaya kuliah yang sesuai kemampuan
keuangan akan semakin memantapkan siswa/i untuk mendalami bidang
tertentu di perguruan tinggi. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari
(2011) mengenai minat siswa untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah
Kejuruan ditinjau dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua, bahwa minat
siswa untuk melanjutkan ke SMK ditinjau dari pekerjaan orangtua adalah
seperti hukum permintaan (berbanding terbalik) semakin mantap/mapan
pekerjaan orangtua semakin kecil minat untuk melanjutkan ke SMK dan
mengharapkan anak bisa sekolah setinggi-tingginya. Dalam hal ini jika
orangtua cukup mampu untuk membiaya SMA kenapa tidak untuk
melanjutkan ke Perguruan tinggi, tetapi bagi orangtua yang kondisi
ekonomi lemah lebih memilih menyekolahkan di SMK yang tujuannya
adalah selesai sekolah dapat bekerja dan menjadi tenaga profesional
walaupun kedepannya nanti mungkin ada kemampuan untuk membiayai
melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Umumnya siswa dari SMA akan memiliki minat yang lebih tinggi
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya dibandingkan
dengan siswa dari SMK. Dengan keadaan ekonomi keluarga tersebut ada
beberapa siswa yang menjadikan sebagai motivasi dalam menumbuhkan
minat belajar.
Dengan demikian berkaitan dengan hasil penelitian ini, yang
menunjukkan adanya perbedan minat siswa/ i SMA jurusan IPS dan SMK
Program keahlian Akuntansi mendaftar ke Program Studi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Elizabet B. Hurlock menjelaskan, Minat merupakan sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka
bebas memilih.
Hal ini dipengaruhi dengan pilihan dan pandangan pribadi masing-
masing orang terhadap sesuatu. Minat inilah yang menjadi pertimbangan
seseorang dalam membuat keputusan atau memilih sesuatu. Seseorang
berusaha untuk mengejar atau meraih apa yang ia sukai dan inginkan