• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. MANAJEMEN TERNAK BABI

4.3. Kubutuhan Nutrisi

4.3.5. Mineral

Babi secara alamiah memerlukan unsur-unsur mineral yang diperoleh dari bahan makanan yang berasal dari hijauan dan akar-akar dari dalam tanah. Di dalam kodisi semacam itu, ternak babi tidak akan kekurangan mineral, akan tetapi ternak babi yang dipelihara di dalam kandang secara terus menerus perlu pemeliharaan yang cermat dan hati-hati. Unsur-unsur mineral yang diperlukan ternak babi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu unsur mayor (mayor elements) dan unsur minor (trace elements).

Unsur mayor (major elements) adalah unsur-unsur mineral yang diperlukan dalam jumlah yang relatif besar. Termasuk unsur mayor, antara lain Calcium, Magnesium, Phosphor, Sodium, Potassium, Chlorine, Besi, dan Sulphur.

x Calsium (Ca): mineral kalsium diperlukan oleh semua hewan untuk pembentukkan tulang dan jaringan-jaringan lainnya, dan juga untuk pembentukan darah, serta produksi air susu. Oleh karena itu, Ca sangat penting buat induk babi bunting yang dan menyusui, dan anak-anak babi. Kekurang Ca dapat menyebabkan: (i) kehilangan nafsu makan, dan pertumbuhan terlambat; (ii) mengganggu perkembanganbiakan; (iii) produksi air susu pada masa laktasi rendah; dan (iv) anak di dalam kandungan lemah atau mati.

x Phosphor (P): Phospor berguna untuk pembentukan tulang, sel-sel tubuh, memproduksi sel jantan dan betina, metabolism karbohidrat dan lemak.

Kekurangan unsur P sangat erat hubungannya dengan Ca dalam pembentukan tulang, pembentukan sel-sel tubuh, dan sel jantan/betina dalam alat reproduksi, sehingga apabila kekurangan unsur Phospor di dalam makanan, akan berakibat seperti pada kekurangan Ca. Dari seluruh unsur mineral, unsur Ca dan P yang paling besar, dengan perbandingan Ca : P adalah 2 : 1. Biasanya makanan ynag banyak mengandung protein banyak pula mengandung phosphor. Biji-bijian cukup mengandung phosphor, maka babi yang banyak mendapatkan makanan biji-bijian tidak akan kekurangan atau menderita unsure P.

x Sodium, Potassium dan Chlorine: ada 3 macam unsur mineral, yang diperoleh sebagai garam dalam cairan tubuh, keringat dan saliva (air ludah).

Chlorine diperlukan untuk membuat asam hydrochloric yang terdapat di dalam alat pencernaan. Bahan makanan yang berasal dari hewan seperti tepung ikan hanya kaya akan unsur sodium dan chlorine. Sedangkan bahan makanan hijauan biasanya kaya akan potassium. Babi yang mendapatkan garam terlampau banyak dapat menimbulkan keracunan.

Tetapi hal ini tak mungkin terjadi, jika rasum yang diberikan itu dalam imbangan yang sesuai dengna persediaan air minum yang cukup dan bersih.

x Besi (Fe): zat besi merupakan unsur yang sangat penting di dalam darah, yakni untuk membentuk haemoglobine yang berguna untuk mengangkut O2 (Oxygen) ke seluruh tubuh. Defisiensi atau kekurangan zat besi (Fe) dalam tubuh menyebabkan anemia, yang biasa diderita oleh ternak babi yang masih kecil yang berada di dalam kandang terus-menerus. Akan tetapi, babi yang hidupnya di atas tanah terus-menerus tidak akan kekurangan zat besi. Unsur minor (trace mineral) adalah unsur yang diperlukan dalam jumlah yang kecil. Termasuk unsur mineral ini adalah tenaga, Yodium, Mangan, dan Zinc (seng).

x Tembaga (Copper): zat tembaga berhubungan erat dengan zat besi dalam pembentukan darah. Pada babi, unsur tersebut juga penting bagi pertumbuhan dan konversi makanan. Kekurangan unsur ini akan menyebabkan babi mudah scours (mencret)

x Mangan (Mg): zat ini diperlukan untuk pembentukan tulang dan reproduksi yang normal. Kekurangan usur ini menyebabkan babi menjadi lumpuh. Bekatul banyak mengandung unsur Mg, karena pada umumnya babi-babi di Indonesia banyak mendapatkan makanan dari bekatul, maka kemungkinan defisiensi unsur Mg jarang terjadi.

x Yodium: Yodium diperlukan untuk kelenjar tyroid, yang menghasilkan suatu bahan yang disebut thyroxine. Thyroxine diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh yang normal. Kekurangan unsur ini berakibat kesuburan menurun dan anak yang dikandung dapat mati atau bulu rontok. Kebutuhan mineral untuk babi fase grower finisher tersaji pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Kebutuhan mineral babi fase growerfinisher (berat badan babi berkisar antara 20-100 kg) NRC. (1988)

Jenis Mineral Berat Badan Babi

20-30 kg 35-60 kg 60-100 kg Kalsium % 0.6 0.55 0.50 Fosfor % 0.5 0,45 0,40 Besi Mg 60 50 40 Yodium % 0.14 0.14 0.14 Kalium % 0.23 0.20 0.17 Khlorin % 0.13 0.13 0.13 Magnesium % 0.04 0.04 0.04 Mangan Mg 2.0 2.00 2.0 Natrium % 0.1 0.1 0.10 Selenium Mg 0.15 0.15 0.10 Tembaga Mg 4.0 3.0 3.0 Zink Mg 60.0 60 50.0

x Seng (Zinc): Kekurangan unsur ini akan menyebabkan penyakit yang disebut “Parakeratosis”. Adapun gejala dari penyakit ini adalah pertumbuhan lambat, Efisiensi terhadap makanan rendah, nafsu makan berkurang, kulit luka atau rusak, warna kulit merah, terutama di atas perut, kemudian diikuti keadaan kulit pecah-pecah atau seperti sisik. Hal ini biasanya terjadi pada babi-babi muda. Bisa dilakukan pencegahan dengan memberikan 150-200 gram Zinc Carbonat per ton makanan kepada ternak.

Fungsi mineral dalam tubuh ternak babi, antara lain adalah sebagai berikut: (i) membentuk bagian kerangka tubuh, paruh, dan hemoglobin; (ii) mempertahankan keseimbangan asam-basa; (iii) mempertahankan tekanan osmotik cellular yang diperlukan untuk

pemindahan zat makanan melalui selaput sel; (iv) mempertahankan keasaman yang tepat dari getah pencernaan sedemikian rupa, sehingga enzim pencernaan dapat menunaikan fungsinya; (v) mempertahankan kontraksi yang tepat dari urat daging, khususnya kontraksi dari jantung serta memainkan peranan penting dalam berfungsinya urat syaraf secara normal; (vi) mencegah kekejangan, dan (vii) berhubungan erat dengan fungsi vitamin tertentu dalam pembentukan tulang.

4.3.5.1. Kulit Kerang

Kulit kerang di sini termasuk juga kulit siput. Kulit kerang tersusun dan hampir murni kalsium karbonat (95-99% CaCO3), merupakan sumber Ca yang baik untuk semua jenis ternak. Kulit kerang sebagai sumber Ca mengandung ± 37% Ca. Ada dua macam kulit kerang giling, yaitu:

x Kulit kerang giling kasar: kulit kerang ini khusus digunakan untuk ayam masa produksi telur dan pemberiannya dapat dicampur di dalam ransum atau diberikan tersendiri.

x Kulit kerang giling halus: Kulit kerang giling halus ini digunakan untuk semua jenis ternak dan pemberiannya dicampur di dalam ransum.

4.3.5.2. Tepung Batu Kapur (CaCo3)

Batu kapur atau yang senng disebut batu bintang (watu lintang) adalah: sumber mineral Ca yang digunakan di dalam ransum temak. Batu kapur yang baik hampir murni tersusun dari: kalsium karbonat (CaCo3) yang mengandung 36-38% Ca. Tinggi rendahnya kandungan Ca tergantung dari kemurnian dari CaCo3

yang terdapat di dalam batu kapur tersebut. Petunjuk sederhana kemurnian batu kapur adalah makin putih/ jernih warna batu kapur tersebut akan makin tinggi kandungan CaCo3 nya, yang berarti pula makin tinggi kandungan Ca nya.

Tepung batu kapur dapat dibuat dengan jalan menggiling batu kapur menjadi tepung (tepung batu kapur). Sebagai sumber Ca, tepung batu kapur yang halus dapat dicampur di dalam ransum temak, dan tepung batu kapur yang kasar dapat diberikan tersendiri yaitu tidak dicampur di dalam ransum khusus untuk ternak tertentu (ayam).

4.3.5.3. Garam Dapur (NaCl)

Kandungan utamanya adalah NaCl, merupakan sumber Na dan Cl. Garam dapur sering ditambahkan ke dalam ransum ternak. Garam dapur bersifat palatabel dan dapat menambah nafsu makan, sehingga sering digunakan sebagai bahan pembawa (carrier) untuk mineral lain yang dibutuhkan ataupun untuk pembawa bahan lain, seperti pestisida, obat-obatan, dan sebagainya dalam jumlah 40% NaCl di dalam campuran. Garam dapur biasanya dibutuhkan oleh ternak yang berproduksi tinggi (laktasi) dan berbagai spesies yang punya kelenjar keringat.

Pada umumnya pemberian garam dapur adalah sebanyak 0,50-1,0% untuk pakan komersial ternak ruminansia dan kuda, serta di dalam pakan konsentrat sebanyak 1-3%. Untuk ransum unggas dan babi biasanya ditambahkan sebanyak 0,25-0,50% garam dapur. Selain garam dapur diberikan bersama-sama ransum, juga sering pula disediakan tersendiri di dalam kandang.

Kelebihan garam dapur (NaCl) mengakibatkan problem bagi semua spesies ternak terutama ternak babi dan unggas apalagi bila air minumnya terbatas. Di dalam campuran, garam dapur harus betul-betul dalam keadaan halus. Yang umum digunakan adalah garam dapur beryodium yang mengandung tidak kurang dari 0,007% I (yodium). Bila yang digunakan dalam bentuk garam KI, maka perlu adanya tambahan stabilisator agar dapat mempertahankan kandungan yodiumnya.

Dokumen terkait