• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II Dasar Teori

2.1 Kajian Pustaka

2.2.7 Mit App Inventor

2.2.7 MIT App Inventor

MIT App Inventor merupakan sebuah tool online untuk membuat aplikasi android, app inventor dikembangkan oleh MIT sebelumnya yang dikembangkan oleh google. Tool tersebut berbasis visual block programming, sehingga kita dapat membuat aplikasi tanpa kode satupun. App inventor memungkinkan kita mengembangkan aplikasi untuk ponsel android menggunakan browser web dan baik telepon yang terhubung atau emulator. Server app inventor menyimpan pekerjaan dan membantu melacak proyek-proyek yang ada. App inventor berkerja dengan bahasa pemrograman Scratch dari MIT yang secara spesifik merupkan implementasi dari Open Block yang dididtribusikan oleh MIT Scheller Teacger Education Program yang diambil dari riset yang dilakukan pada Ricarose. App inventor menggunakan kawa language framework dan kawa’s dialect yang di develop oleh per bothner dan di distribusikan sebagai bagian dari GNU Operating System oleh Free Software Foundation sebagai compiler yang mentranslate visual block programming untuk diimplementasikan pada platform android[14].

18

Gambar 2. 10 Tampilan App Inventor

19 BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dirancang dengan sistem termometer non kontak digital berbasis IoT untuk mencegah penyebaran virus corona yang dapat memantau dengan melihat suhu tubuh mahasiswa di lingkungan IT Telkom Purwokerto. Salah satu gejala penderita virus corona yaitu demam tinggi >38oC. Dalam hal ini penulis menggunakan sensor Inframerah MLX90614 untuk mendeteksi suhu tubuh, LCD 16x4 untuk menampilkan suhu tubuh yang terdeteksi, dan buzzer akan bunyi sekaligus akan memberikan notifikasi di aplikasi jika diketahui suhu tubuh >38oC.

Hal ini mempermudah pihak kampus dalam bidang kesehatan yaitu Telkom Medika untuk memeriksa mahasiswa jika diketahui suhu badan >38oC. Dari data suhu tubuh yang diterima, untuk mengetahui identitas mahasiswa dan pegawai akan di tambahkan RFID reader yang akan membaca informasi menggunakan RFID tag yaitu Kartu Tanda Mahasiswa dan Pegawai. Data yang di dapat akan dikirim menggunakan mikrokontroler Node MCU ESP8266 menggunakan konektifitas WiFi ke server dan akan ditampilkan menggunakan aplikasi android.

3.1 ALUR PENELITIAN

Penelitian dilakukan dalam berbagai tahap yaitu dimulai dari identifikasi masalah, mengumpulkan studi literatur, melakukan perancangan hardware, melakukan perancangan software, melakukan pengujian sistem, pembuatan hasil data, analisa dari hasil data penelitian, dan menyimpulkan hasil data yang telah diperoleh. Tahapan-tahapan tersebut akan disajikan bentuk flowchart seperti pada gambar 3.1.

20

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Perancangan Hardware

Pembuatan Hardware

Perancangan Software

Pembuatan Software

Ada Kesalahan?

Hasil Data

Menganalisa hasil pengujian

Kesimpulan

Selesai Ya

Tidak

Gambar 3. 1 Flowchart Alur Penelitian

21

Berdasarkan flowchart alur penelitian pada gambar 3.1 Penelitian dilakukan dalam berbagai tahap dalam proses pengerjaan, dimulai dari identifikasi masalah, mengumpulkan studi literatur, studi literatur sangat penting dilakukan karena pada tahap ini mencari referensi yang menunjang terkait dengan judul penelitian. Studi literatur diambil dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul.

Selanjutnya yaitu proses perancangan hardware, perancangan hardware dilakukan dengan pengumpulan alat dan bahan yang terdiri dari sensor inframerah MLX90614 yang digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh, LCD 16x4 yang digunakan untuk menampilkan suhu yang terdeteksi, buzzer yang dikontrol oleh Node MCU sebagai sirine jika diketahui suhu tubuh >38oC.

Setelah perancangan hardware yaitu perancangan software, perancangan software dilakukan untuk proses pembuatan aplikasi android menggunakan App Inventor untuk mengetahui suhu tubuh secara online dan penyimpanan data menggunakan firebase. Pada flowchart, setelah perancangan hardware dan software yaitu melakukan pembuatan hardware dan software lalu pengujian jika ada masalah tidak sesuai dengan parameter perancangan hardware dan software akan di lakukan kembali hingga pengujian berhasil, jika dalam pengujian tidak terjadi masalah maka akan dilanjutkan ke tahap pengumpulan hasil data dan analisa dan pembahasan, setelah itu penulis dapat menarik kesimpulan dari hasil pengujian dan pembahasan.

3.2 PERANCANGAN HARDWARE

Dalam penelitian ini perangkat yang digunakan meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Data dari sistem yang terpasang pada pintu kampus tersebut dikirim ke server database firebase dan dapat diakses melalui aplikasi android yang telah dibuat melalui App Inventor.

Gambar 3. 2 Ilustrasi Blok sistem termometer non kontak digital

22

Berdasarkan ilustrasi pada gambar 3.2 thermometer non kontak digital akan diletakkan pada pintu masuk Kampus IT Telkom Purwokerto. Sistem akan mendeteksi suhu tubuh mahasiswa dan pegawai yang keluar masuk dari lingkungan IT Telkom. Tampilan suhu tubuh akan di tampilkan melalui LCD yang terdapat pada perangkat, lalu untuk mendata suhu tubuh dengan tag Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau pegawai. Data akan dikirim dan disimpan menggunakan firebase database, untuk mengecek identitas mahasiswa dan pegawai dengan data suhunya, menggunakan aplikasi android MIT App Inventor yang dapat diakses oleh Telkom Medika.

Gambar 3. 3 Blok diagram termometer non kontak digital

Blok diagram termometer non kontak digital diawali dari prototype yang akan dipasang pada pintu masuk Kampus IT Telkom, kemudian sistem akan mencari koneksi internet. Sistem diawali dengan mahasiswa dan pegawai meletakkan kartu KTM dan pegawai pada sistem komponen yang akan di desain menjadi satu box.

Semua perangkat hardware dihubungkan dengan mikrokontroler Node MCU ESP8266. Data dari perangkat akan dikirimkan menggunakan jaringan WiFi sehingga aplikasi android akan merespon sesuai dengan perubahan data pada firebase.

Pada gambar 3.4 Schematic keseluruhan sistem termometer non kontak digital, sensor inframerah MLX90614 terhubung dengan NodeMCU ESP8266 pada pin D1 dan D2, untuk LCD Display 16 x 2 terhubung ke NodeMCU ESP8266 menggunakan pin komunikasi I2C (Inter Integrated Circuit) juga terhubung pada pin D1 dan D2. Sedangkan RFID Reader terhubung menggunakan pin komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface) untuk SS (Slave Select) terhubung dengan pin D4, SCK (Serial Clock) terhubung dengan pin D5, MOSI (Master Output Slave Input)

23

terhubung dengan pin D7, dan MISO (Master Input Slave Output) terhubung dengan pin D6. Selain itu buzzer terhubung dengan mikrokontroler pada pin D8.

Gambar 3. 4 Schematic Keseluruhan Sistem Termometer Non Kontak Digital

Pada Tabel berikut ini merupakan Mapping pin keseluruhan perangkat hardware Tabel 3. 1 Konfigurasi Node MCU ESP8266 dengan Sensor Inframerah MLX90614

No Pin Node MCU ESP8266

Pin Sensor

MLX90614 Keterangan

1 D1 SCL Pin SCL pada sensor MLX90614

dihubungkan ke pin D1 pada Node MCU

2 D2 SDA Pin SDA pada sensor MLX90614

dihubungkan ke pin D2 pada Node MCU

3 VCC VCC

Tabel 3. 2 Konfigurasi Node MCU ESP8266 dengan RFID Reader

No Pin Node MCU

24

3 D7 MOSI Pin MOSI pada RFID Reader

dihubungkan ke pin D7 pada Node MCU

4 D6 MISO

Tabel 3. 3 Konfigurasi Node MCU ESP8266 dengan LCD Display 16 x 2 terhubung dengan pin komunikasi I2C (Inter Integrated Circuit)

No Pin Node MCU

ESP8266 Pin I2C Keterangan

1 D1 SCL Pin SCL pada I2C dihubungkan ke pin

Tabel 3. 4 Konfigurasi Node MCU ESP8266 dengan Buzzer

No Pin Node MCU

ESP8266 Pin Buzzer Keterangan

1 D8 Pin Positif

(+)

Pin Positif (+) pada Buzzer dihubungkan ke pin D8 pada Node MCU

2 GND GND Pin GND pada Buzzer dihubungkan ke pin GND pada Node MCU

3.3 PERANCANGAN SOFTWARE

Perancangan sistem termometer non kontak digital meliputi perancangan software dan hardware. Berikut flowchart program perancangan software pada perangkat harddware.

25

Kirim ID Kartu Tag dan data suhu ke database firebase

Selesai Ya

Gambar 3. 5 Flowchart Program pada Node MCU

Berdasarkan flowchart program pada Node MCU menggunakan ESP8266 dilengkapi dengam konektifitas WiFi hingga jaringan terhubung ke internet, Untuk membaca identitas dari setiap mahasiswa atau pegawai dengan menggunakan RFID

26

Reader dan RFID Tag menggunakan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan pegawai.

kemudian sensor yang digunakan adalah sensor inframerah MLX90614. Sensor ini akan membaca informasi suhu dari mahasiswa atau pegawai dengan mengubah dari inframerah ke suhu. Jika terbaca suhu >38oC maka buzzer akan on atau bunyi dan jika tidak terbaca suhu >38oC maka buzzer akan off. Data pembacaan suhu dan RFID akan dikirim ke server firebase menggunakan WiFi yang akan dipantau dengan menggunakan Aplikasi Android MIT App Inventor.

Pada perancangan software menggunakan MIT App Inventor sebagai aplikasi android untuk memantau. Penyimpanan Database menggunakan firebase yang sebelumnya sudah terhubung dengan pemograman software Arduino IDE. Aplikasi di desain dengan 2 tampilan yaitu login untuk staff Telkom Medika dan tampilan berikutnya identitas dari mahasiswa dan pegawai serta suhu yang terbaca dari sensor dan di tampilkan menggunakan aplikasi android. Berikut flowchart pada tampilan aplikasi staff Telkom Medika:

Gambar 3. 6 Flowchart software Android dengan Login Sebagai Staff Telkom Medika

Gambar 3.6. Flowchart software Android dengan Login Sebagai Staff Telkom Medika dimulai dari login dan memasukan password. Selanjutnya akan muncul identitas dan suhu yang terbaca.

3.3.1 Arduino IDE

Arduino IDE merupakan perangkat lunak (software) yang digunakan mikrokontroler dalam memproses informasi, dalam pembuatan program menggunakan Arduino IDE versi 1.8.12 dengan bahasa pemograman Bahasa C.

27

Gambar 3. 7 Tampilan awal Arduino IDE 1.8.12

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 3. 8 Bagian header pada Board Arduino UNO (a) Tampilan library yang digunakan pada Arduino IDE

(b) Tampilan konfigurasi pin, host authentification pada firebase, dan SSID dan Password koneksi WiFi

28

(c) Tampilan konfigurasi membaca library dan pengalamatan (d) konfigurasi jumlah ID yang terdaftar pada Kartu KTM

Pada gambar 3.8 (a) menampilkan konfigurasi yang digunakan untuk mendeklarasikan library pada board Arduino UNO. Gambar 3.8 (b) konfigurasi untuk mendeklarasikan pin, menghubungkan Node MCU dengan firebase dengan memasukan alamat host dan authentification dari Firebase lalu menambahkan SSID WiFi dan Password WiFi. Gambar 3.8 (c) membaca library, mengambil data dari pin SDA dan RST RFID, dan pengalamatan LCD yaitu 0x3F. gambar 3.8 (d) konfigurasi jumlah ID yang terdaftar pada Kartu KTM dengan identitas NIM dan Hexa dari setiap kartu KTM.

Gambar 3. 9 Void WiFi

Gambar 3.9 menampilkan program untuk mencari koneksi WiFi dan melakukan inisiasi URL Firebase berupa host dan authentification.

(a)

29 (b)

Gambar 3. 10 Void bacaSuhu

(a) Konfigurasi yang digunakan untuk membaca suhu pada serial monitor

(b) Konfigirasi pin buzzer

Pada Gambar 3.10 konfigurasi yang digunakan untuk membaca suhu pada serial monitor temperature dengan derajat celcius, sebelum pembacaan LCD akan menghapus semua value/data/text yang sedang ditampilkan dilayar LCD, jika data masuk akan menampilkan data temperature dan konfigurasi buzzer digunakan jika suhu muncul dengan suhu <38oC akan bunyi bip satu kali tetapi jika suhu >38oC bip 2 kali.

Gambar 3. 11 Void bacaKartu

Fungsi pada Gambar 3.11 konfigurasi yang digunakan untuk membaca kartu dengan cek kartu ID dengan memilih salah satu yang terdeteksi.

30

Gambar 3. 12 Void setup

Gambar 3.12 konfigurasi yang digunakan hanya akan berjalan sekali saja pada saat Node MCU ESP8266 diaktifkan dan dijalankan. Program berisi baudrate, tampilan awal pada serial monitor “Sistem Monitoring Suhu”, menginisialisasi library sensor, LCD, dan buzzer. Pada layar LCD akan menampilkan tulisan “Tap Kartu Anda”.

(a)

(b)

Gambar 3. 13 Void loop

(a) Konfigurasi perulangan program untuk MLX90614, RFID, dan Buzzer (b) Konfigurasi perulangan program untuk LCD 16x2

31

Pada gambar 3.13 Void loop yaitu konfigurasi yang digunakan untuk fungsi perulangan. Program berisi jika kartu RFID teridentifikasi maka akan ditandai bunyi bip satu kali oleh buzzer, data ID akan dikirimkan ke firebase kemudian serial monitor akan menampilkan ID: N OK dengan delay 5 detik dan LCD akan menampilkan ID dan suhu, setelah selesai akan berulang pada LCD yang akan menampilkan “Tap Kartu Anda”. Untuk pembacaan ID jika kartu tidak dikenal maka akan muncul pada serial monitor “Failed” dan LCD akan menampilkan “ID tidak dikenal”.

3.3.2 Firebase

Database yang digunakan untuk komunikasi Node MCU ESP8266 dengan smarphone yaitu Google Firebase. Selain itu, Firebase sekaligus menjadi network server untuk menerima data suhu secara realtime.

Gambar 3. 14 Tampilan Awal Firebase

Pada gambar 3.14 merupakan tampilan awal untuk memulai Firebase, untuk mengakses Google Firebase menggunakan akun Gmail. Selanjutnya yaitu data projek dapat dimulai.

(a)

32 (b)

(c)

(d)

(e)

33 (f)

Gambar 3. 15 Pembuatan projek baru pada Firebase (a) Memulai project

(b) Analisis Google pada project (c) Konfigurasi Google analisis

(d) Proses loading (e) Project selesai dibuat (f) Daftar project muncul

Gambar 3.15 merupakan langkah pembuatan projek baru pada Firebase.

Penulis menggunakan nama “monitoring-6563b” untuk projek penelitian ini.

Untuk dapat terhubung antara mikrokontroler Node MCU ESP8266 dengan aplikasi Thermona maka perlu adanya database. Database ini memberikan fasilitas untuk dapat menampilkan nilai dari sensor dan dapat diakses oleh aplikasi Thermona pada Smartphone.

Gambar 3. 16 Tampilan Realtime Database

Pada penelitian projek ini menggunakan layanan Realtime Database.

Firebase Realtime Database menggunakan sinkronisasi data setiap kali data

34

berubah, semua perangkat yang terhubung akan menerima update dalam waktu milidetik.

3.3.3 MIT App Inventor

MIT App Inventor adalah platform yang digunakan untuk membuat aplikasi pada Smartphone. Untuk mendesain aplikasi dilakukan dengan pendekatan “click, drag, and drop” dengan menggunakan coding sederhana berbentuk blocks programming yang dapat mentransformasikan pengkodean bahasa pemograman berbasis teks ke dalam bahasa visual dalam bentuk kode-kode program.

Gambar 3. 17 Tampilan designer screen 1

Gambar 3. 18 Tampilan block screen 1

Pada screen 1, membuat tampilan logo aplikasi dengan nama “Thermona”.

Tampilan block screen 1 yang berjalan selama dua detik. Setelah dua detik secara otomatis akan membuka selanjutnya yaitu screen 2.

35

Gambar 3. 19 Tampilan designer screen 2

Gambar 3. 20 Tampilan block screen 2

Pada screen 2 menampilkan pilihan untuk Log In sebagai Staff Telkom Medika atau sebagai Mahasiswa. Untuk pilihan Log In Staff Telkom Medika terdapat textbox untuk mengisi kolom username dan password sesuai ketentuan dengan username

“Admin” dan Password “12345”. Klik button Staff Telkom Medika dan langsung otomatis membuka screen 3. Pada pilihan Mahasiswa terdapat Log In dengan username “Mahasiswa” dan password “12345” lalu klik button Mahasiswa dan akan otomatis ke screen 4.

Gambar 3. 21 Tampilan designer screen 3

36

Gambar 3. 22 Tampilan block screen 3

Screen 3 menampilkan pilihan button 1 “Data Staff dan Dosen IT Telkom” saat di klik akan otomatis ke screen 5 dan button 2 “Data Mahasiswa” saat di klik akan otomatis ke screen 6.

Gambar 3. 23 Tampilan designer screen 4

Gambar 3. 24 Tampilan block screen 4

Pada screen 4 menampilkan NIM dan Suhu pengguna. Screen ini dilengkapi dengan notifikasi jika suhu >38oC maka akan menampilkan pesan “Suhu Darurat”

dengan notifikasi berupa “Periksakan Kondisi Anda”, dan jika suhu <38oC maka akan menampilkan notifikasi “Jaga Kondisi Anda”.

37

Gambar 3. 25 Tampilan designer screen 5

Gambar 3. 26 Tampilan block screen 5

Pada screen 5 menampilkan label dengan data ID Dosen1, Dosen2, Dosen3, Dosen4, Dosen5 dan label suhu. Data suhu dari ID dosen didapat dari database firebase dengan ketentuan masing-masing sesuai kolom dari ID tersebut. Kolom dari data suhu dapat dicek secara berkala oleh Staff Telkom Medika.

Gambar 3. 27 Tampilan designer screen 6

38

Gambar 3. 28 Tampilan block screen 6

Screen 6 menampilkan label dengan data ID 17201001, 17201002, 17201003, 17201004, 17201005 dan label suhu. Data suhu dari ID mahasiswa didapat dari database firebase dengan ketentuan masing-masing sesuai kolom dari ID tersebut. Kolom dari data suhu dapat dicek secara berkala oleh Staff Telkom Medika.

3.4 SKENARIO PENGUJIAN SISTEM

Pada skenario pengujian sistem ini, sistem pendeteksi suhu menggunakan RFID menggunakan aplikasi android yang meliputi skema pengujian akurasi pembacaan suhu, skema pengujian akurasi pembacaaan RFID, dan pengujian keseluruhan sistem.

3.4.1 SKEMA PENGUJIAN AKURASI PEMBACAAN RFID DAN SUHU Pengujian akurasi pembacaan RFID bertujuan untuk mengetahui informasi identitas dari kartu RFID Tag menggunakan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Pegawai terhadap pembacaan kartu RFID Reader MRFC522. Pengujian akan dilakukan dengan scan kartu KTM ke RFID Reader secara acak dengan kartu KTM yang berbeda, kemudian akan dibandingkan dari tampilan pada LCD dan aplikasi android apakah sesuai atau tidak.

Pengujian akurasi pembacaan suhu menggunakan sensor inframerah MLX90614, yang akan diuji di lingkungan IT Telkom Purwokerto dengan jarak 3 - 5 cm. Data yang diambil berupa hasil pembacaan suhu mahasiswa dan pegawai

39

yang akan ditampilkan pada LCD dan aplikasi Android Pengujian dilakukan sebanyak 30 kali. Data yang diambil akan dibandingkan dengan data dari thermometer infrared yang sudah teruji.

Melakukan Scan

Gambar 3. 29 Diagram pengujian akurasi pembacaan RFID dan suhu a. Alat yang digunakan:

1. 1 unit Node MCU ESP8266

2. 1 unit sensor inframerah MLX90614 3. 1 unit RFID Reader MRFC522 4. 5 KTM yang berbeda

5. 1 unit LCD Display 16 x 2 6. I unit Thermometer Infrared 7. 1 unit Laptop

8. Aplikasi Microsoft Excel untuk pencatatan hasil data b. Prosedur Pengujian

1. Meletakkan semua perangkat hardware pada pintu masuk Kampus.

2. Melakukan scan secara acak menggunakan 5 KTM pada RFID Reader.

3. Melakukan pengukuran suhu tubuh non kontak pada perangkat.

4. Membandingkan data yang didapat dengan thermometer infrared yang sudah teruji.

5. Catat hasil perbandingan dari pembacaan aplikasi android dengan thermometer infrared.

6. Lakukan kembali pengujian dari point nomor 2 sebanyak 30 kali pengujian.

7. Hitung presentasi keberhasilan.

40

3.4.2 SKEMA PENGUJIAN DELAY DARI KESELURUHAN SISTEM Pengujian delay dilakukan untuk mengetahui waktu tunda suatu paket. Pada pengujian delay penelitian ini merupakan data delay dari selisih waktu data awal yang diterima di sisi receiver ke data terima selanjutnya. Proses pengujian delay pada penelitian ini dilakukan dengan pengujian pengiriman data dari sisi transmitter ke sisi receiver dan dilakukan sebanyak 30 kali pengujian. Pengujian dilakukan dari data Scan KTM dan pembacaan suhu dengan Node MCU ESP8266 yang menjalankan pengiriman data sekaligus sebagai access point pada sisi Tx atau pengirim, sedangkan laptop yang terinstal aplikasi wireshark sebagai sisi Rx atau penerima dengan perhitungan waktu menggunakan stopwatch. Dari tiap pengujian ditentukan nilai delay tiap data yang diterima dan dilakukan perhitungan rata-rata delay di tiap pengujian, selanjutnya diambil nilai data rata-rata delay secara keseluruhan.

Node MCU ESP8266

Software

Wireshark Internet

Gambar 3. 30 Diagram Blok Perangkat Pengujian Throughput

Sambungkan

Gambar 3. 31 Diagram pengujian delay dari keseluruhan sistem a. Alat yang digunakan:

1. 1 unit Node MCU ESP8266

2. 1 unit sensor inframerah MLX90614 3. 1 unit RFID Reader MRFC522 4. Kartu KTM

5. 1 unit LCD Display 16 x 2 6. 1 unit Laptop

7. Aplikasi Microsoft Excel untuk pencatatan hasil data 8. Software Arduino IDE

9. Software Wireshark 10. Stopwatch

41 b. Prosedur Pengujian

1. Sambungkan laptop dengan jaringan WiFi IT Telkom Purwokerto.

2. Sambungkan jaringan Node MCU ESP8266 yang menjalankan pengiriman data dari scan KTM dan pengukuran suhu, sekaligus sebagai access point dari jaringan laptop pada sisi Tx atau pengirim.

3. Menjalankan software wireshark dengan waktu 30 detik, 60 detik, dan 90 detik menggunakan stopwatch dan jarak yang berbeda dari 1 meter sampai 10 meter.

4. Menyimpan hasil capture data.

5. Catat pada Microsoft Excel dari delay waktu 30 s, 60 s, 90 s.

6. Hitung nilai rata-rata delay secara keseluruhan.

3.4.3 SKEMA PENGUJIAN THROUGHPUT WIFI NODEMCU ESP8266 Pengujian throughput dilakukan untuk mengetahui kecepatan aktual transmisi dari NodeMCU ESP8266. Pengujian dilakukan dari data Scan KTM dan pembacaan suhu dengan Node MCU ESP8266 yang menjalankan pengiriman data sekaligus sebagai access point pada sisi Tx atau pengirim, sedangkan laptop yang terinstal aplikasi wireshark sebagai sisi Rx atau penerima dengan perhitungan waktu menggunakan stopwatch. Dari tiap pengujian ditentukan nilai throughput tiap data yang diterima dan dilakukan perhitungan rata-rata throughput di tiap pengujian, selanjutnya diambil nilai data rata-rata throughput secara keseluruhan.

Node MCU ESP8266

Software

Wireshark Internet

Gambar 3. 32 Diagram Blok Perangkat Pengujian Throughput

Sambungkan

Gambar 3. 33 Blok Proses Pengujian Throughput

42 a. Alat yang digunakan:

1. 1 unit Node MCU ESP8266

2. 1 unit sensor inframerah MLX90614 3. 1 unit RFID Reader MRFC522 4. Kartu KTM

5. 1 unit LCD Display 16 x 2 6. 1 unit Laptop

7. Software Arduino IDE 8. Software Wireshark

9. Software Microsoft Excel untuk pencatatan hasil data 10. Stopwatch

b. Prosedur Pengujian

1. Sambungkan laptop dengan jaringan WiFi IT Telkom Purwokerto.

2. Sambungkan jaringan Node MCU ESP8266 yang menjalankan pengiriman data dari scan KTM dan pengukuran suhu, sekaligus sebagai access point dari jaringan laptop pada sisi Tx atau pengirim.

3. Menjalankan software wireshark dengan waktu 30 detik, 60 detik, dan 90 detik menggunakan stopwatch dan jarak yang berbeda dari 1 meter sampai 10 meter.

4. Menyimpan hasil capture data.

5. Catat pada Microsoft Excel dari delay waktu 30 s, 60 s, 90 s.

6. Hitung nilai rata-rata throughput secara keseluruhan.

3.4.4 SKEMA PENGUJIAN KESELURUHAN SISTEM

Pengujian keseluruhan sistem dilakukan untuk memastikan bahwa data dari perangkat hardware dari nama pengguna, nomor id, suhu terbaca sesuai aplikasi android dan terdapat notifikasi ketika suhu subjek >38oC. pengujian dimulai dari proses tag kartu tanda mahasiswa dan pegawai kemudian pengukuran suhu tubuh subjek jika suhu subjek >38oC maka buzzer akan bunyi dan terdapat notifikasi pada aplikasi android. Pengujian dilakukan 30 kali.

43

Jika suhu objek >38o

C buzzer akan bunyi dan terdapat

Gambar 3. 34 Pengujian keseluruhan sistem a. Alat yang digunakan:

1. 1 unit Node MCU ESP8266

2. 1 unit sensor inframerah MLX90614 3. 1 unit RFID Reader MRFC522 4. 5 KTM yang berbeda

5. 1 unit LCD Display 16 x 2 6. 1 unit Laptop

7. Aplikasi Microsoft Excel untuk pencatatan hasil data 8. Aplikasi yang akan diuji

b. Prosedur pengujian

1. Melakukan scan KTM dan pengukuran suhu pada perangkat hardware.

2. Subjek mengecek identitas diri dan suhu pada perangkat hardware.

3. Jika suhu yang diketahui >38oC pada subjek maka buzzer akan bunyi dan terdapat notifikasi pada aplikasi android.

4. Staff Telkom Medika akan memantau melalui aplikasi android dan melakukan tindakan jika terdapat subjek dengan suhu >38oC.

4. Staff Telkom Medika akan memantau melalui aplikasi android dan melakukan tindakan jika terdapat subjek dengan suhu >38oC.

Dokumen terkait