HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian
B. Kemitraan Pemerintah Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Dengan Kelompok Swadaya Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Menjadi
4. Mmbuat kesepakatan dalam pengelolaan sampah
Membuat kesepakatan merupakan cara untuk menjalankan kemitraan antara Pemerintah Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup dengan Kelompok Swadaya Masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos di Kelurahan Bontolebang, dimana Pemerintah Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup dengan Kelompok swadaya masyarakat membuat kesapakatan bersama untuk menjalankan suatu kemitraan atau kerjasama. dalam hal pengelolaan sampah di Kelurahan Bonto Lebang, memelurkan beberapa kesepakatan dalam kerjasama di antaranya adalah:
4.a musyawarah dalam membuat kesepakatan
Musyawarah perundingan antara Pemerintah Dinas dengan kelompok swadaya masyarakat dalam membuat kesepakatan bersama berdasarkan keputusan
bersama dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos di Kelurahan Bonto lebang.
Sebagaimana hasil wawancara penulis lakukan oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkugan Hidup mengatakan bahwa:
“ Dalam membuat kesepakatan kita mengadakan pertemuan dengan kelompok swadaya masyarakat dalam membahas kesepakatan antara Dinas dengan masyarakat dalam menngelola sampah menjadi pupuk kompos dalam bentuk musyawarah salim mengeluarkan pendapat dalam kegiatan ini. ( Wawancara dengan AM tanggal 13 September ).
Dari hasil wawancara di atas dengan Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan hidup Kab. Takalar sebelum ada kesepakatan mereka melakukan musyawarah atau pertemuan lansung dengan kelompok swadaya masyarakat dalam membahas kesepakatan dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos.
Wawancara dengan staf Dinas Kebersaihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Takalar bagian sarana prasarana mengatakan bahwa:
“ Sebelum kami mengeluarkan surat perjanjian antara kami dengan kelompok swadaya masyarakat kami mengadakan musyawarah antara masyarakat dalam membuat kesepakatan kita salim mengeluarkan pendapat demi adanya kesepakatan bersama. ( Wawancara dengan AS tanggal 13 September ).
Dari hasil wawancara kami lakukan dengan bagiaan sarana prasarana sebelum ada kesepakatan antara Dinas dengan kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) Dinas mengadakan muswarah dengan kelompok swadaya masyarakat dalam membuat kesepakatan bersama demi berjalanya pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos.
Wawancara dengan Kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) di Kelurahan Bonto lebang mengatakan bahwa:
“ Kami memang mengadakan musyawarah dengan Dinas sebelum ada bukti perjanjian kemitraan kami, dalam musyawarah ini kami dengan Dinas salin mengeluarkan pendapat demi membuat kesepakatan bersama. ( Wawancara dengan S tanggal 13 ).
Dari hasil wawancara kami dengan ketua kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) sebelum ada kesepakatan antara Dinas dalam perjanjian kerjasama Dinas mengadakan musyawarah kepada masyarakat agar ada bukti perjanjian kerjasama dengan masyaraakat pengelola sampah menjadi pupuk kompos di Kelurahan Bonto lebang.
Wawancara dengan Kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) di Kelurahan Bonto lebang mengatakan bahwa:
“ Saya selaku anggota kelompok swadaya masyarakat sebelum ada perjanjian kerjasama dengan Dinas, Dinas mengadakan musyawarah dengan kami terkait perjanjian kemitraan kami di situ kami salin mengeluarkan beberapa pendapat demi bukti kesepakatan kami dengan Dinas. ( Wawancara dengan R tanggal 13 September ).
Dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan masyarakat pengelola sampah di Kelurahan Bonto lebang sebelum ada bukti perjanjian kerjasama Dinas mengadakan musyawarah dengan masyarakat terkait kesepakatan yang di Keluarkan Dinas.
“ Sebelum ada kesepakatan kami dengan Dinas, Dinas mengadakan musyawarah dengan kami terkait perjanjian kemitraan kami kita salim mengeluarkan pendapat demi di tetapkan kesepakatan kami antara Dinas. ( Wawancara dengan N tanggal 13 September ).
Dari hasil wawancara kami dengan kelompok swadaya masyarakat sebelum di buatkan surat perjanjian kerjasama Dinas mengadakan musyawarah dengan
kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) demi bukti kesepakatan bersama.
Dari beberapa informan kami di atas maka dapat kami simpulkam bahwa sebelum ada kesepakatan yang di sepkati bersama Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup dengan kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) mengadakan musyawarah tukar pendapat antara masyarakat pengelola sampah menjaadi pupuk kompos demi ada bukti perjanjian kemitraan dengan Dinas.
4.b Surat perjanjian
Surat perjanjian yang di maksud adalah bukti perjanjian Kemitraan antara Dinas dan Kelompok swadaya masyarakat dalam pengelolaan sampah berdasarkan kedua belah pihak.
Sebagaimana hasil wawancara penulis lakukan oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkugan Hidup mengatakan bahwa:
“ Sejauh ini Dinas Kebersihan membuat surat perjanjian terhadap KSM hal ini kami lakukan supaya ada ikatan atau bukti dalam kerjasama kami dengan kelompok swadaya masyarakat ( Wancara tanggal 13 September ).
Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa sejauh ini Dinas kebersihan membuat kesepakatan dengan kelompok swadaya masyarakat dalam bentuk surat perjanjian dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos.
Wawancara dengan staf Dinas Kebersaihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Takalar bagian sarana prasarana mengatakan bahwa:
“ Ya, bicara tentang surat perjanjian memang dari Dinas kebersihan sudah membuat surat tersebut hal ini dilkukan supaya ada aturan yang mengikat kemitraan ini ( wawancara tanggal 13 September ).
Dari hasil wawancara kami lakukan dengan staf dinas bagian sarana prasarana Kebersihan yang mengatakan dengan adanya surat perjanjian ini diharapkan mampu memberikan solusi dan dapat dijaddikan aturan yang mengikat mereka sehingga mereka disipling dalam bertindak.
Wawancara dengan Kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) di Kelurahan Bonto lebang mengatakan bahwa:
“ Dari surat perjanjian itu sendiri kami sepakati antar Dinas Kebersihan dengan kami surat perjanjian tersebut tidak memberatkan bagi kami melainkan bentuk kerjasama yang didasari bukti atas apa yang kami kerjakan dalam pengelolaan sampah menjadi kompos.
(wawancara tanggal 16 September ).
Dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan ketua kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang mengtakan perjanjian yang kami sepakati tentunya merupakan pertimbangan yang matang yang kami jadikan landasan bermitra dalam pengelolaan sampah.
Wawancara dengan Kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) di Kelurahan Bonto lebang mengatakan bahwa:
“ Surat perjanjian yang dimaksud adalah bentuk kesepakatan kami dengan pihak Dinas Kebersihan terkait pengelolaan sampah supaya saling menjaga kepercayaan satu sama lain ( wawancara tanggal 16 September ).
Dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan masyarakat yang mengatakan bahwa kami sepakat dengan surat perjanjian tersebut mengingat
kepercayaan yang kami bangun tentunya harus ada bukti hitam di atas putih salah satunya adalah surat perjanjian.
Wawancara dengan Kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) di Kelurahan Bonto lebang mengatakan bahwa:
“ Kami, ada surat perjanjian dengan dinas yang kami sepakati bersama demi berjalannya pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos dalam bentuk surat. ( wawancara tanggal 16 september ).
Dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan masyarakat yang mengatakan bahwa surat perjanjian yang kami sepakati tentunya mampu memberikan solusi dan pengelolaan sampah dapat berjalan baik.
Wawancara dengan Kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) di Kelurahan Bonto lebang mengatakan bahwa:
“ Dalam pengelolaan sampah kami ada surat kesepakatan dari dinas untuk di sepakati bersama demi berjalanya kerjasama pengelolaan sampah. ( wawancara tanggal 16 september ).
Pernyataan di atas adalah pernyataan masyarakat yang mengatakan bahwa kami kami sangat terbantu dengan adanya kemitraan ini salah satunya adalah surat perjanjian sebagai bukti dalam bermitra.
Dari hasil wawancara tersebut beberapa informan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Dinas Kebersihan dan Lingkungan hidup dengan Kelompok Swadaya Masyarakat, menyepakati bersama surat perjajian kemitraan dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos di Kelurahan Bontolebang dalam bentuk surat demi berjalannya pengelolaan sampah yang efektif.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan bahwa kemitraan Dinas Kebersihan dan lingkungan Hidup dengan Kelompok swadaya masyarakat ( Bonto lebang sejahtera ) di Kelurahana Bonto lebang Kec. Galesong Utara Kab. Takalar sudah efektif tapi masih ada hal-hal tersebut masih perlu di ketahui pada beberapa penjelasan seperti berikut ini dalam bentuk Kemitraan Dinas Kebersihan ( 1 ) Fasilitas sarana untuk memperlancar Kemitraan Dinas dengan Kelompok swadaya masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos pemerintah Dinas Kebersihan memberikan fasilitas dalam melakukan pengelolaan sampah kepada masyarakat ( a ) Tempat dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos pemerintah Dinas memberikan ke pada Kelompok swadaya masyarakat tempat pengelolaan sampah untuk memperlancar pengelolaan sampah sudah ada. ( b ) Dana yang di berikan pemerintah Dinas Kebersihan dalam kemitraan ini dengan kelompok swadaya masyarakat masih belum cukup ( c ) Barang yang di pergunakan dalam melakukan pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos masih kurang sehingga belum efektif. ( 2 ) Pembinaan dalam melakukan kemitraan Dinas Kebersihan dengan Kelompok swadaya masyarakat, Dinas meberikan ke pada masyarakat penyuluhan dan bimbingan tekhnis untuk memperlancar kemitraan ini ( a ) penyuluhan pemerintah Dinas dalam Kemitraan ini sebagai penyelenggara memberikan pelatihan ke pada masyarakat terkait pengenalan
72
sampah yang bisa di daur ulang menjadi pupuk kompos sudah di laksanakan di masyarakat ( b ) bimbingan tekhnis Kemitraan Dinas Kebersihan dan lingkungan hidup dengan kelompok swadaya masyarakat pemerintah Dinas sudah melakukan bimbingan kepada masyarakat dan terlaksana dengan baik. ( 3 ) Pengawasan untuk memperlancar Kemitraan Dinas dengan kelompok swadaya masyarakat pengelolaan sampah pemerintah Dinas untuk memperlancar pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos ( a ) mengontrol, Pemerintah Dinas dalam memperlancar pengelolaan ini mengontrol masyarakat dalam bentuk komunikasi telpon setiapa saat sudah terlaksana. ( b ) peninjauan lansung, Dinas melakukan pengawasan dalam Kemitraan ini mereka melakukan peninjauan lansung kelapangan dalam setiap aktivitas pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos sudah di laksanakan.
( 4 ) Membuat kesepakatan untuk menjalankan Kemitraan Dinas dengan Masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos di Kelurahan Bonto lebang Dinas membuat kesepakatan peraturan yg di sepakati antara Dinas dan masyarakat ( a ) musyawarah, sebelum ada kesepakatan antara Dinas dengan masyarakat Dinas mengadakan musyawarah dengan masyarakat demi mengambil keputusan bersama yang di sepakati bersama dan sudah terlaksana ( b ) surat perjanjian Kemitraan dengan masyarakat berdasarkan persetujuan kedua belah pihak sudah terlaksana dan di sepakati bersama.
B. SARAN
1. Kiranya Pemerintah Dinas Kebersihan dan lingkungan hidup Kabupaten Takalar harus lebih meningkatkan Kemitraan ini dengan efektif lagi dengan baik lagi dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos di
Kelurahan Bonto lebang Kec. Galesong Utara Kab. Takalar.
2. Kiranya Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar harus lebih meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dalam pengelolaan sampah dalam pemberian fasilitas layanan publik agar kemitraan ini bisa berjalan efektivitas sesuai yang di harapakan bersama.
3. Kiranya Pemerintah Daerah harus lebih meningkatkan kemitraan ini dengan masyarakat pengelola sampah menjadi pupuk agar apa yang menjadi kebutuhan masyarakat pengelola sampah bisa terpenuhi.
4. Kiranya pemerintah Dinas lebih meningkatkan kemitraan ini dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos di masyarakat.
5. Kiranya pemerintah salin bekerjasama dengan masyarakat agar kemitraan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.