• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEOR

2.1. Mobile Forensic

Mobile forensic merupakan bagian dari ilmu yang mempelajari tentang forensik

digital namun dalam lingkup yang lebih kecil. Digital forensic mempelajari bagaimana caranya mengidentifikasi, mengumpulkan bahkan menganalisis suatu barang bukti digital untuk dijadikan sebagai alat bukti (Carrier, 2003). Terdapat empat tahapan dalam pembuktian bukti digital (Casey, 2011), sebagai berikut:

1. Identifikasi bukti digital

Identifikasi bukti digital merupakan tahapan pertama dalam proses digital

forensic. Identifikasi bukti digital bertujuan untuk mengidentifikasi bukti digital

yang berasal dari perangkat digital. Sumber bukti digital menjadi fokus utama pada tahap ini.

Penyimpanan bukti digital dilakukan untuk mendapatkan bukti digital yang utuh, hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan, perubahan atau hilangnya barang bukti digital. Bukti digital yang utuh menentukan tingkat keberhasilan dalam melakukan digital forensic. Penyimpanan bukti digital dilakukan secara bitstream

image untuk menjaga keaslian bukti digital.

3. Analisa bukti digital

Analisa bukti digital merupakan hal yang utama dalam digital forensic. Hal ini dilakukan untuk mencari atau menganalisis keberadaan bukti digital yang mungkin ditemukan.

4. Presentasi bukti digital

Bukti digital yang sudah ditemukan akan ditampilkan untuk dijadikan barang bukti digital yang sah menurut hukum.

Proses forensik digital bergantung pada sistem operasi yang digunakan. Sebagai contoh, kebanyakan pengguna komputer dekstop menggunakan sistem operasi Microsoft Windows, atau pengguna smartphone yang lebih banyak menggunakan sistem operasi Android. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan untuk melakukan identifikasi pada perangkat digital tertentu yang menggunakan sistem operasi tertentu, karena banyaknya jenis perangkat digital mengakibatkan identifikasi terhadap perangkat digital sulit dilakukan (Raharjo, 2013).

Mobile forensic memeberikan pemahaman tentang bagaimana barang bukti

digital diperoleh dari mobile phone. Di dalam mobile phone ada banyak layanan atau fitur yang dapat dijadikan sebagai bukti digital seperti Subscriber Identity Module (SIM), internal memory, memory card dan network service providers (Zareen & Baig 2010). Adapun beberapa bukti digital yang kemungkinan besar dapat didapatkan pada

Tabel 2.1. Daftar bukti digital yang dapat ditemukan (Zareen & Baig, 2010)

No. Bukti Digital Sumber

1 Name of Service Provider Dicetak dibelakang SIM Card 2 Unique Id Number Dicetak dibelakang SIM Card 3 Location Area Identity (LAI) Disimpan pada SIM Card 4 International Mobile Equipment

Identity (IMEI)

Disimpan dan dicetak pada mobile phone

5 Text Message Data (SMS) Disimpan pada SIM Card atau memory 6 Contact Disimpan pada SIM Card atau memory 7 Call Logs Disimpan pada SIM Card atau memory 8 Images/Sound/Videos Disimpan pada memory

2.2. Android

Android merupakan sistem operasi yang di kembangkan oleh Open Handset Alliance (OHA). Gabungan ini berisikan lebih dari 50 perusahaan mobile technology, mulai dari handset manufactures dan service provider sampai semiconductor manufacture dan software developers, seperti Acer, ARM, Google, eBay, HTC, Intel, LG Electronics, Qualcomm, Sprint and T-Mobile. Tujuan utama OHA adalah mempercepat innovasi terhadap perkembangan perangkat mobile dengan memberikan susuatu yang lebih murah namun memiliki kemampuan yang lebh baik (Lessard et al, 2010).

Sejak dirilis hingga sekarang pengguna smartphone terus meningkat, hal ini disebabkan oleh migarasi dari feature phone ke smartphone. Menurut data yang dikeluarkan eMarketer sebuah perusahaan peneliti pasar, pengguna smartphone di seluruh dunia akan menyentuh 4,55 milliar pada 2014 sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2. Dan data yang dikeluarkan oleh International Data Corporation (IDC) pada tahun 2015 sistem operasi Android menjadi sistem operasi mobile yang paling banyak digunakan pada smartphone dengan market share sekitar 84,8% pada tahun 2014 sebagaimana terlihat pada Tabel 2.3.

Tahun Jumlah(milliar) Populasi(%) 2012 4,08 58,2 2013 4,33 61,1 2014 4,55 63,5 2015 4,77 65,8 2016 4,95 67,7 2017 5,13 69,4

Tabel 2.3. Data market share OS smartphone di dunia tahun 2014 (IDC, Aug 2015)

Operating System Market Share

Android 84,8% iOS 11,6% Windows Phone 2,5% BlackBerry OS 0,5% Others 0,7% 2.2.1. Architecture

Sangat penting untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai sistem operasi Android khusunya bagaimana arsitektur sistem operasi tersebut bekerja, hal ini dapat berguna untuk melakukan prosedur keamanan maupun dalam melakukan analisis forensik (Hoog, 2010). Secara umum arsitektur Android dibedakan menjadi lima bagian atau lapisan yaitu (Yoon, 2012) :

1. Linux Kernel

Sistem operasi Android dibuat dengan menggunakan kernel Linux 2.6, bagian ini berfungsi sebagai penghubung yang berguna untuk membantu dan mengatur hardware dan software secara bersamaan. Kenel Linux menyediakan

driver layar, kamera, keypad, WiFi, flash memory, audio dan IPC untuk

menyediakan proses pada sumber daya aplikasi.

2. Libraries

Libraries merupakan sebuah paket pustaka yang berisi fitur - fitur yang digunakan untuk menjalankan aplikasi. Pustaka hanya dapat digunakan oleh program yang berada di level atasnya. Beberapa library yang terdapat adalah libraries media untuk memutar video atau audio, libraries SQLite untuk menggunakan database pada perangkat Android.

3. Android Runtime

Android runtime merupakan layer di mana aplikasi Android dijalankan. Core libraries merupakan sabuah paket inti yang berfungsi sebagai penerjemah

bahasa C atau Java, sedangkan Dalvik Virtual Machine merupakan mesin

virtual berbasis register yang digunakan untuk pengoptimalan dalam

menjalankan fungsi - fungsi Android secara efisien.

4. Application Framework

Dalam membangun aplikasi, Android menggunakan kerangka aplikasi yang menyediakan kelas - kelas tersendiri. Selain itu, juga menyediakan abstraksi generik untuk mengakses, serta mengatur tampilan user interface dan sumber daya aplikasi.

5. Applications Layer

Top-level dari arsitektur Android adalah lapisan aplikasi. Lapisan ini yang pertama kali tampak ketika pengguna mengoperasikan perangkat Android, tanpa mengetahui proses apa saja yang sedang berlangsung di balik lapisan ini. Program berjalan dalam Android runtime dengan menggunakan kelas dan

Bagian - bagian tersebut bekerja secara bersamaan dan saling bergantung dengan yang lain. Rangkuman bagian arsitektur Android dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Arsitektur sistem operasi Android (Yoon, 2012)

2.2.2. Library Layer

Bagian terpenting dalam melakukan analisis forensik adalah tempat di mana data tersebut disimpan. Bagian ini berada pada lapisan libraries. Pada perangkat Android semua data disimpan dalam database file berjenis SQLite. Beberapa data seperti pesan

APPLICATIONS

Home Contact Phone Browser ...

APPLICATION FRAMEWORK Activity Manager Window Manager Content

Provider View System

Telephony Manager Resource Manager Location Manager Notification Manager Package Manager

LIBRARIES ANDROID RUNTIME

Core Libraries Dalvik Virtual Machine Surface Manager OpenGL | ES SGL Media Framework Free Type SSL SQLite WebKit libc LINUX KERNEL Display Driver Keypad Driver Camera Driver WiFi Driver Flash Memory Driver Audio Driver Binder (IPC) Driver Power Management

SMS, call history, browser history, password dan lainnya disimpan dalam sebuah file

database SQLite. SQLite yang memiliki sifat removable sangat membantu dalam

melakukan analisis forensik.

SQLite merupakan sebuah embedded database yang bersifat open source, yang dibuat dengan menggunakan bahasa C oleh D. Richard Hipp, jika dibandingkan dengan database lainnya seperti SQL Server, Oracle, MySQL dan lainnya, SQLite merupakan database yang ringan digunakan dalam prosesnya, selain itu SQLite menjadi embedded database yang mempunyai engine yang lengkap sehingga tidak membutuhkan komponen yang lain, ada delapan keunggulan yang dimiliki SQLite antara lain (Bi, 2009) :

1. Open Source Embedded Database

SQLite merupakan embedded database yang bersifat open source. Terdiri kurang dari 30.000 baris ANSI C, yang mana ini dapat digunakan secara bebas untuk tujuan tertentu.

2. Practical Database

SQLite tidak memerlukan proses instalasi dan konfigurasi, tidak memerlukan proses start dan stop, dan tidak membutuhkan wewenang seorang administrator. Seperti pada kasus system collapse atau lose of power, SQLite dapat mengembalikan keadaan seperti semula secara otomatis.

3. Easily Database

File database SQLite dapat dibaca dan ditulis pada media penyimpanan secara

langusng tanpa membutuhkan proses tambahan. File database yang sama dapat digunakan pada perangkat yang berbeda.

Perbedaan yang mencolok pada SQLite terletak pada tidak ada tipe datanya. SQLite dapat memasukan data apapun ke tabel apapun, tanpa mengetahui atribut data tersebut.

5. Many Support

SQLite mendukung ACID dan SQL92 serta multiple tables dan indexes,

transactions, views, triggers seperti database umumnya.

6. Multi Platform

SQLite memiliki kinerja yang cepat, efisien dan terukur, yang tidak bergantung pada sistem operasi yang sedang digunakan. SQLite dapat digunakan pada sistem operasi yang beragam.

7. Supports API

SQLite menyediakan banyak dukungan untuk terhadap API, dan mendukung bahasa pemrograman yang umum seperti C/C++, PHP, Perl dan lainnya. API berguna sebagai penghubung antara programming language dengan database

file.

8. Good reliability

SQLite memiliki ketahanan yang bagus dalam melakukan sebuah proses data. Dan telah memenuhi dari 90% cakupan uji.

2.2.3. Database Architecture

Data yang tersimpan dalam smartphone Android memiliki aturan yang baku dalam penyimpanan datanya, walaupun ada aplikasi yang tidak membutuhkan media

penyimpanan (Hoog, 2010). Secara umum file database yang digunakan pada

smartphone Android berada pada direktori data/data/<packagaName>/databases

seperti pada Tabel 2.4 .

Tabel 2.4. Subdirektori /data/data/<packageName> (Hoog, 2010)

shared_prefs Directory Storing

lib Custom library files an application requires files Files the developer saves to internal storage cache Files cached by the application

databases SQLite database and journal files

File database yang menyimpan data pesan SMS berada pada direktori

/data/data/com.android.providers.telephony/databases/mmssms.db. File mmssms.db memliki beberapa tabel seperti pada Gambar 2.2. Pesan SMS tersimpan dalam tabel sms pada database tersebut. Adapun arsitektur tabel sms seperti pada Tabel 2.5.

Android_metadata locale

pdu canonical_addresses

sqlite_sequences Pending_msgs threads

Words_contentc Words_segment Words_segdir

Pdu_recipient_threads Semc_threads addr

Semc_metadata part rate drm

sms raw attachment Sr_pending

Name Type

_id INTEGER PRIMARY KEY

thread_id INTEGER address TEXT person INTEGER date INTEGER date_sent INTEGER protocol INTEGER read INTEGER status INTEGER type INTEGER reply_path_present INTEGER subject TEXT body TEXT service_center TEXT locked INTEGER error_code INTEGER seen INTEGER semc_message_priority INTEGER parent_id INTEGER delivery_status INTEGER star_status INTEGER

Dokumen terkait