BAB III METODE PENELITIAN
3.4. Model Dan Teknik Analisis Data
Berdasarkan pada pokok permasalahan dan hipotesis yang telah dirumuskan,
variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Variabel Independen X (variabel endogen) : Makanan dan minuman,
sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan dan transportasi.
2. Variabel Independen Y (variabel eksogen) sebagai variabel perantara :
Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
3. Variabel Dependen Z (variabel eksogen) : Upah Minimum Provinsi (UMP)
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan model analisis
dependensi perluasan regresi yang digunakan untuk menganalisis hubungan
kausal antara dua atau lebih variabel (Ghozali 2005). Analisis jalur digunakan
untuk menguji hipotesis hubungan asimetris yang dibangun atas dasar kajian teori
tertentu, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung
seperangkat variabel penyebab terhadap variabel akibat yang dapat diobservasi
secara langsung. Model yang diuji menjelaskan hubungan kausal antarvariabel
yang dibangun berdasarkan kajian teori tertentu. Analisis jalur berbeda dengan
teknik analisis regresi lainnya, analisis jalur memungkinkan pengujian dengan
menggunakan variabel mediating/intervening/perantara (Ghozali 2005).
Beberapa alasan mengapa analisis jalur lebih tepat digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Hipotesis yang diuji dikembangkan dengan model (kerangka konseptual)
yang semua hubungan bersifat asimetris dan merupakan sistem, serta model
dapat dikategorikan bersifat rekursif.
2. Analisis jalur memberikan metode langsung berkaitan dengan hubungan
ganda secara simultan (model structural) sehingga memberikan efisiensi
analisis statistika.
3. Kemampuannya untuk menguji hubungan secara komprehensif dan
memberikan suatu bentuk transisi analisis explanatory menuju analisis
confirmatory . Bentuk transisi ini berkaitan dengan usaha yang lebih besar
dalam semua lapangan study untuk mengembangkan suatu pandangan
masalah secara lebih sistematis. Upaya seperti itu memerlukan kemampuan
seperangkap prinsip dasar, atau suatu teori secara keseluruhan . Hal ini sangat
cocok diselesaikan dengan analisis jalur (path analysis).
Langkah-langkah dalam pengujian analisis jalur dilakukan dengan melakukan
beberapa tahapan sebagai berikut (Suwarno, 2007):
1. Pengembangan diagram jalur
Pengembangan model analisis jalur harus didasarkan pada hubungan
kausalitas yang memiliki justifikasi teori yang kuat dan mapan. Pengembangan
diagram jalur bertujuan untuk menggambarkan hubungan kausalitas yang ingin
diuji. Biasanya hubungan kausalitas dinyatakan dalam bentuk persamaan yang
dibuat sebelum dilakukan analisis jalur. Hubungan kausalitas itu dapat juga
digambarkan dalam sebuah diagram jalur, selanjutnya bahasa program akan
mengkonversi gambar menjadi persamaan dan persamaan menjadi estimasi
(Suwarno, 2007).
Model dirancang berdasarkan konsep dan teori. Berdasarkan hubungan antar
variabel secara teoritis dapat dibuat model dalam bentuk diagram jalur sebagai
ρyx1 ρzx1 ρyx2 ρzx2 ρzx3 ρyx3 ρzy ρyx4 ρzx4 ρzx5 ρyx5 ρzx6 ρyx6
Gambar 3.1. Diagram Analisis Faktor Penentu Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) Di Provinsi Sumatera Utara
2. Konversi diagram jalur kedalam persamaan
Untuk mengetahui pola hubungan masing -masing variabel tersebut maka
dapat disusun sistem persamaan strukturnya sebagai berikut :
1) Pengaruh faktor penentu Kebutuhan Hidup Layak (KHL) terhadap nilai
Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan persamaan sebagai berikut :
Y1 = ρyx1 + ρyx2 + ρyx3 + ρyx4 + ρyx5 + ρyx6 + e1
Fungsi persamaannya, yaitu :
Y1 = f (x1,x2,x3,x4,x5,x6) Makanan Minuman (x1) Sandang (x2) Perumahan (x3) Pendidikan (x4) Kesehatan (x5) Transportasi (x6) UMP (Z) KHL (Y)
2) Pengaruh faktor penentu Kebutuhan Hidup Layak (KHL) terhadap Upah
Minimum Provinsi (UMP) dengan persamaan sebagai berikut :
Z = ρzx1 + ρzx2 + ρzx3 + ρzx4 + ρzx5 + ρzx6 + pzy + e2 Fungsi persamaannya : Z = f (x1,x2,x3,x4,x5,x6,Y) Fungsi persamaannya : Y2 = f (Y) Keterangan :
x1 = Makanan dan Minuman
x2 = Sandang
x3 = Perumahan
x4 = Pendidikan
x5 = Kesehatan
x6 = Transportasi
Y = Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
Z = Upah Minimum Provinsi (UMP)
e1, e2 = eror
3. Uji asumsi
Langkah berikutya setelah model ditentukan adalah uji terhadap asumsi yang
melandasi path analysis yang terdiri dari :
1) Uji linieritas
Dalam analisis jalurhubungan antar variabel harus linier dan adiftif. Uji linearitas
model signifikan atau non signifikan berarti dapat dikatakan model berbentuk
linier.
2) Hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan
Dalam path analysis hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan yaitu
system aliran causal satu arah sedangkan pada model yang mengandung kausal
resiprokal tidak dapat dilakukan anlaisis jalur.
3) Variabel endogen minimal dalam skala ukur interval
Suatu data bisa dilakukan path analysis jika variabel endogen minimal dalam
skala ukur interval .
4) Pengamatan dilakukan tanpa kesalahan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memiliki pengukuran yang
valid dan reliabel. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas
karena data dikumpulkan tidak menggunakan instrument kuisioner. Data yang
diperoleh merupakan data sekunder yang dipublikasikan oleh Depnakertrans
Sumatera Utara dengan tanggung jawab hukum yang jelas .
4. Validitas model
Terdapat dua indikator validitas model di dalam anlisis jalur yaitu koefisien
determinasi total dan theory trimming.
1) Koefisien determinasi total
Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan :
R2m = 1 – P2e1P2e2 ...P2ep
Dalam hal ini interprestasi terhadap Rm sama dengan interprestasi koefisien
determinasi ( R ) pada analisis regresi. P
... ( 1 )
2
e1 yang merupakan standar error of
P2e1
2) Theory trimming
= ...( 2 )
Uji validasi koefiisen jalur pada setiap jalur untuk pengaruh langsung adalah
sama dengan pada analisis regresi, menggunakan nilai p (p-value) dari uji t yaitu
pengujian koefisien regresi variabel yang dibakukan secara parsial. Berdasarkan
theory trimming , maka jalur yang non signifikan dibuang sehingga diperoleh
model yang didukung oleh data empiris kecuali model tertentu yang didukung
oleh data empiris.
5. Interpretasi Hasil Data
Langkah terakhir di dalam analisis jalur adalah melakukan interprestasi hasil
analisis yaitu menentukan jalur-jalur pengaruh yang signifikan dan
mengidentifikasi jalur yang pengaruhnya lebih kuat yaitu dengan membandingkan
besarnya koefisien jalur yang terstandar. Dalam analisis jalur di samping ada
pengaruh langsung juga terdapat pengaruh tidak langsung dan pengaruh total.
Koefisien beta dinamakan koefisien jalur yang merupakan pengaruh langsung,
sedangkan pengaruh tidak langsung dilakukan dengan mengalikan koefisien beta
dari variabel yang dilalui. Pengaruh total dihitung dengan menjumlahkan
pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Uji keberartian koefisien jalur
dapat dilihat dari nilai t, jika nilai t hitung > t tabel maka koefisien jalur berarti
pada α yang dipilih. Jika sebaliknya maka koefisien jalur tidak berarti. Atau jika nilai Sig.(p-value) < α maka koefisien jalur berarti, jika sebaliknya maka koefisien jalur tidak berarti.