• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

4.5. Model dan Teknis Analisa Data

4.5.1. Metode Analisa Data

Data dianalisis dengan menggunakan metode analisa data multivariate, yang merupakan metode statistik deskriptif dan infrensial yang digunakan untuk menganalisa data lebih dari dua variabel penelitian.

4.5.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi maka diperlukan pengujian asumsi klasik meliputi:

1. Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak dapat dilihat melalui normal probability plot dengan membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Data normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005: 110). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas data dilakukan

dengan uji kolmogoorov smirnov, distribusi data dikatakan normal jika signifikansi > 0,05.

2. Uji Multikolinieritas, diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Selain itu deteksi terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk menghindari bias dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1.

3. Uji Heteroskedastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki kesamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamatan yang lain, atau homokesdastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut dan melakukan uji Park yaitu dengan melakukan transformasi logaritma terhadap residual (Ghozali, 2005: 107).

4. Uji autokorelasi. Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan ada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena “gangguan” pada individu/kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan dengan Uji Durbin Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama (first order autokorelasi) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi. Menurut Santoso (2002) pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

1) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2) Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. 3) Angka D-W di atas + berarti ada autokorelasi negatif.

4.5.3. Model Analisis

Adapun model pada penelitian ini adalah: Y t = a + b

1 DAU t-1 + b2 DAK t-1 + b3 DBH t-1 + b4 PAD t-1 + e ... (1)

di mana:

Yt = Belanja Daerah

ß = Slope atau koefisien regresi DAU (X1) = Dana Alokasi Umum

DAK (X2) = Dana Alokasi Khusus

DBH (X3) = Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak dan Bukan Pajak

PAD (X4) = Pendapatan Asli Daerah (PAD)

e = error

Flypaper effect terjadi di mana transfer pusat berupa DAU

it dengan lag, DAKit

dengan lag, DBH

t-1 dengan lag dan PADt-1 dengan lag. Pola lag dilakukan untuk

melihat fenomena yang terjadi berupa anggaran penerimaan yang berasal dari transfer pusat akan dilihat dampaknya dan direspon oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan belanja daerah di masa yang akan datang. Untuk menentukan apakah terjadi flypaper effect maka dibandingkan koefisien regresi untuk masing-masing variabel. Syarat terjadinya flypaper effect adalah:

a. Apabila efek (nilai koefisien) DAU dan DAK terhadap Belanja Daerah lebih besar dari pada efek DBH dan PAD dan keduanya sama-sama signifikan, atau b. DBH dan PAD tidak signifikan, maka dapat disimpulkan terjadi flypaper effect.

4.5.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan meliputi uji koefisien Determinasi, uji F (uji signifikansi simultan) dan uji t (uji signifikansi parameter individual/parsial).

Uji Koefisien Determinasi (R2), untuk melihat berapa proporsi variasi dari

variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tidak bebas. Analisis hal tersebut dilakukan dengan melihat nilai adjusted R Square.

Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95% (=0,05). Hipotesis untuk uji statistik F adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3,X4) terhadap variabel

terikat (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3, X4) terhadap variabel

terikat (Y).

Kriteria keputusan:

Bila F statistic > F a; (k,n-k-1) maka H0 dittolak

Bila F statistic < F a; (k,n-k-1) maka H0 diterima

Berdasarkan probabilitas

Jika probalitas (p-value)> 0,05, maka H0 diterima

Jika probabilitas (p-values) < 0,05, maka H0 ditolak

Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas

konstan, dengan tingkat keyakinan 95% ( = 0,05). Hipotesis untuk uji statistik t adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3,X4) terhadap variabel

terikat (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3≠ b4≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3, X4) terhadap variabel terikat (Y). Kriteria keputusan

Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t table, dengan derajat bebas n- k, di mana n adalah banyaknya jumlah pengamat serta tingkat signifikansi yang dipakai.

Bila t statistik > t tabel maka H0 ditolak.

Bila t statistik < t tabel maka H0 diterima

Atau berdasarkan probabilitas

Jika probabilitas (p-value) > 0,05, maka H0 diterima

Jika probabilitas (p-value) < 0.05, maka H0 ditolak

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait