• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

5.4. Model Uji Hipotesis

5.4.1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Secara simultan variabel fenomena fly paper effect pada Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara dapat diterima. Indikator signifikansi parameter koefisien Adjusted R2 signifikan atau tidak maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji

F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95%. Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak; dan apabila Fhitung ≤ Ftabel

maka Ho dapat diterima. Hal tersebut ditunjukkan dalam Tabel 5.7 di bawah ini:

Tabel 5.7. Hasil Regresi Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 17.022 4 4.255 62.068 .000a

Residual 7.199 105 .069

Total 24.221 109

a. Predictors: (Constant), ln_PADt_1_X4, ln_DAKt_1_X2, ln_DBHt_1_X3, ln_DAUt_1_X1 b. Dependent Variable: ln_BDt_1_Yt

Sumber: Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 7).

Dari Tabel 5.7 diperoleh nilai Fhitung sebesar 62,068 sedangkan Ftabel pada

tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05)dan derajat kebebasan (df1 =4;df2 = 105) adalah sebesar 2,46. Hal ini berarti bahwa nilai Fhitung>Ftabel (62.068 >2,46). Hal ini

memberikan arti bahwa variabel Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) dan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Belanja Daerah di Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak terjadi fenomena fly paper effect pada Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara secara simultan ditolak (Ho ditolak sedangkan Ha diterima). Sehingga dapat

Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.

5.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Secara parsial Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh terhadap Belanja daerah di Kabupaten/Kota di Sumatera Utara dapat diterima ditunjukkan pada Tabel 5.8 berikut:

Tabel 5.8. Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 5.563 .628 8.863 .000

ln_DAUt_1_X1 .488 .081 .550 6.031 .000

ln_DAKt_1_X2 -.034 .041 -.057 -.848 .398

ln_DBHt_1_X3 .068 .042 .130 1.617 .109

ln_PADt_1_X4 .107 .024 .304 4.543 .000

a. Dependent Variable: ln_BDt_1_Yt

Sumber: Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 7).

Dari Tabel 5.8 di atas dapat disusun persamaan regresi berganda berikut:

Ln_Belanja_Daerah_Yt = 5.563 +0,488 ln_DAU_X1 t-1 - 0,034 ln_DAK_X2 t-1 + 0,068 ln_DBH_X3 t-1 + 0,107 ln_PAD_X4t-1 + e

Model persamaan regresi berganda tersebut bermakna:

1. Nilai konstanta sebesar 5.563 artinya apabila nilai Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) dan Pendapatan Asli Daerah bernilai nol, maka Belanja Daerah sebesar 5.563 satuan.

2. Variabel ln_Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh positif terhadap belanja daerah dengan nilai koefisien sebesar 0.488, artinya setiap pertambahan 1% Dana Alokasi Umum (DAU) maka akan menaikkan belanja daerah sebesar 0.488 satuan.

3. Variabel Dana Alokasi Khusus tidak berpengaruh terhadap belanja daerah dengan nilai koefisien sebesar -0.034, artinya setiap pertambahan 1% variabel DAK akan menurunkan belanja daerah sebesar 0.034 satuan.

4. Variabel Dana Bagi Hasil (DBH) tidak berpengaruh terhadap belanja daerah dengan nilai koefisien sebesar 0.068, artinya setiap pertambahan 1% variabel DBH akan menaikkan belanja daerah sebesar 0.068 satuan.

5. Variabel Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif belanja daerah dengan nilai koefisien sebesar 0.107, artinya setiap pertambahan 1% variabel PAD akan menaikkan anggaran belanja Daerah sebesar 0.107 satuan.

Tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel ln_DAU/X1

adalah sebesar 6,031 sedangkan nilai t tabel pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dan derajat kebebasan (df= 106) adalah 1,982 maka (6,031<1,982) berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah di Sumatera Utara (thitung > ttabel). Dengan demikian

disimpulkan menerima Ha. Variabel ln_PAD/X4 (4,543<1,982) berpengaruh

signifikan terhadap anggaran belanja daerah di Sumatera Utara di mana nilai thitung >

ttabel. Dengan demikian menerima Ha. Untuk mengetahui adanya fly paper effect maka

fly paper effect adalah (1) bila nilai koefisien DAU terhadap Belanja Daerah lebih besar dari nilai koefisien PAD dan keduanya signifikan, atau (2) PAD tidak signifikan.

Hasil yang didapat dari Tabel 5.8 adalah nilai koefisien DAU adalah sebesar 0,488 sedangkan PAD sebesar 0,107 dan keduanya signifikan. Hal tersebut berarti telah terjadi fly paper effect karena sesuai dengan syarat ke 1 yaitu nilai koefisien DAU terhadap Belanja Daerah lebih besar dari nilai koefisien PAD dan keduanya signifikan.

Terkait dengan fenomena fly paper effect, dari persamaan dapat diartikan bahwa nilai konstanta sebesar 5.563 berarti bahwa jika tidak ada DAU, DAK, DBH dan PAD maka besarnya Belanja Daerah akan sama dengan konstantanya yaitu sebesar 5.563. Dengan kata lain jika tidak ada DAU, DAK, DBH dan PAD di tahun lalu maka besarnya belanja daerah pada tahun berjalan akan sebesar 5.563 rupiah dan konstanta sebesar 5.563 berarti jika tidak ada DAU, DAK, DBH dan PAD maka Belanja Daerahakan sebesar 5.563.

Koefisien regresi DAU sebesar 0,488 berarti jika DAU mengalami peningkatan sebesar 1% maka Belanja Daerah akan meningkat sebesar 0,488% dengan asumsi variabel lain dalam kondisi konstan. Atau dengan kata lain jika jumlah DAU tahun lalu naik sebesar 1% saja maka belanja daerah yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten/Kota di Sumut untuk memenuhi kebutuhannya pada tahun berjalan akan naik sebesar 0,488% dengan asumsi variabel lain dalam kondisi konstan. Dana alokasi umum merupakan bentuk dana perimbangan yang paling

penting selain bagi hasil. Transfer merupakan konsekuensi dari tidak meratanya kemampuan keuangan dan ekonomi daerah. Tujuan dana perimbangan adalah untuk mengurangi kesenjangan keuangan dan untuk menciptakan stabilisasi aktivitas perekonomian di daerah. Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Seiring dengan masih seringnya terjadi keterlambatan dalam penyampaian informasi mengenai informasi mengenai besarnya jumlah DAU yang akan direalisasi mengakibatkan pemerintah daerah sering menggunakan dasar realisasi DAU tahun sebelumnya dalam penyusunan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

Sedangkan koefisien regresi DAK sebesar -0,034 menunjukkan bahwa jika DAK dari pemerintah pusat mengalami peningkatan sebesar 1% maka Belanja Daerah DAK di Kabupaten/Kota di Sumut akan penurunan sebesar 0,034% dengan asumsi variabel lain dalam kondisi konstan. Variabel Dana Alokasi Khusus (X2)

dengan arah negatif (-0,848 <1,982) tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah di Sumatera Utara dengan nilai thitung<ttabel. Selain itu variabel Dana Bagi

Hasil/X3 (1,617<1,982) tidak berpengaruh signifikan terhadap anggaran belanja

daerah di Sumatera Utara di mana nilai thitung < ttabel. Dengan demikian menerima H0

dan menolak Ha. Untuk menentukan apakah terjadi flypaper effect maka dibandingkan

koefisien regresi untuk masing-masing variabel. Syarat terjadinya flypaper effect adalah (a) Apabila efek (nilai koefisien) DAK terhadap Belanja Daerah lebih besar

dari pada efek DBH dan PAD dan keduanya sama-sama signifikan atau (b) DBH dan PAD tidak signifikan, maka dapat disimpulkan terjadi flypaper effect. Dari hasil yang didapat dari Tabel 5.8 nilai koefisien DAK sebesar -0,034 dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Belanja Daerah. Sedangkan nilai koefisien PAD sebesar 0,107 dan berpengaruh secara signifikan terhadap belanja daerah. DBH tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja Daerah. Hal tersebut berarti tidak terjadi flypaper effect karena nilai koefisien DAK terhadap Belanja Daerah lebih kecil dari PAD dan DBH terhadap Belanja Daerah.

Koefisien regresi DBH sebesar + 0,068 menunjukkan bahwa jika DBHdari pemerintah pusat mengalami peningkatan sebesar 1% maka Belanja Daerah di kabupaten/kota di Sumut akan mengalami peningkatan sebesar 0,068% dengan asumsi variabel lain dalam kondisi konstan.

Koefisien regresi PAD sebesar 0,107 menunjukkan bahwa jika PAD dari pemerintah pusat mengalami peningkatan sebesar 1% maka Belanja Daerah di kabupaten/kota di Sumut akan mengalami peningkatan sebesar 0,107% dengan asumsi variabel lain dalam kondisi konstan.

Dokumen terkait