• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.2 Pengolahan Data

4.2.4 Model FTA

4.2.4 Model FTA (Fault Tree Analysis)

Hasil analisis Failure Mode and Effect analysis (FMEA) diperoleh nilai RPN tertinggi Pada faktor risiko luka/memar/terpeleset dengan kejadian risiko kaki dan tangan luka terkena gerinda lepas dengan nilai 106.87. Dengan demikian kejadian risiko ini merupakan kejadian risiko kecelakaan kerja tertinggi pada suatu pekerjaan di Bengkel Bina Karya yang dijadikan objek penelitian ini.

Selanjutnya dilakukan wawancara bersama pihak Bengkel Bina Karya untuk mengetahui jenis kecelakaan yang terjadi pada kegiatan tersebut. Dari hasil wawancara diketahui bahwa, jenis kecelakaan yang terjadi pada bagian tersebut adalah kecelakaan berupa “ kaki dan tangan luka terkena gerinda lepas”. Potensi penyebab terjadinya kecelakaan “kaki dan tangan luka terkena gerinda lepas”

pada faktor risiko luka/memar/terpeleset, ditinjau dari faktor manusia/perilaku, faktor karakteristik/lingkungan, faktor metode kerja yang dirangkul dari hasil wawancara. Berdasarkan kesepakatan narasumber maka diperoleh 13 potensi yang merupakan basic event yaitu:

Tabel 4.9

Kejadian Resiko Kecelakaan Kerja Tertinggi

Selanjutnya digambarkan diagram alir penyebab kecelakaan terkena gerinda pada kejadian risiko kaki dan tangan luka terkena gerinda lepas. Lihat pada lampiran 1.

No Kejadian Resiko K3 Item Basic Event

1 Kurang Koordinasi

9 Lingkungan kerja Yang Berantakan

10 Tidak Nyaman Menggunakan APD

11 APD tidak tersedia

12 Kurang Perhatian

13 Kurang Pengalaman

Kaki dan tangan terluka akibat gerinda lepas

Langkah selanjutnya adalah melakukan penggambaran pohon kesalahan atau FTA. Penggambaran dilakukan dengan pihak bengkel Bina Karya agar diperoleh alur yang logis sesui dengan kejadian yang terjadi dilapangan.

Penggambaran dimulai dari top event, kemudian intermediate event sampai dengan basic event. Penggambaran juga menentukan gerbang logika (logig gate).

Gerbang logika adalah suatu model yang digambarkan dalam bentuk simbol and gate dan or gate yang menghubungkan kejadian pada konstribusi pertama, kedua dan seterusnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara top even, dengan intermediate event dengan basic event. Hasil dari penggambaran FTA dapat dilihat pada lampiran 2.

BAB V

ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan terhadap kejadian risiko K3, penilaian risiko K3 serta faktor risiko K3 dominan, dan penggambaran pohon kesalahan atau FTA didapatkan analisis penyebab risiko K3 tersebut menimpa para pekerja.

5.1 Analisis Kejadian Risiko

Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data, maka diketahui kejadian risiko K3 yang ada pada Bengkel Bina Karya mulai dari unit perbaikan Excavator dan perbaikan mobil terdapat sebanyak 10 jenis kejadian risiko K3 yang ada pada Bengkel Bina Karya. Setelah dilakukan pengelompokan , sepuluh kejadian risiko K3 tersebut terbagi sebnyak empat faktor risiko K3. Keempat faktor risiko K3 itu adalah terbakar, luka/memar/terpeleset/, gangguan pada mata, kesentrum.

Kejadian risiko K3 yang ada dilingkungan kerja Bengkel Bina Karya tersebut disebabkan minimnya ketersediaan APD dan kurangnya kesadaran dan pemahaman para pekerja untuk menggunakan alat Pelindung Diri (APD) sehingga memungkinkan untuk terjadinya bahaya pada setiap tahapan kerja yang dijalani para pekerja. Selain itu kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh lingkungan kerja.

Ini bisa mengakibatkan bisa terjadinya risiko K3. Karena itu diperlukan ketelitian dan kehati-hatian pekerja dalam menjalankan tugasnya yang bertujuan untuk lebih meminimalisir dampak dari kejadian risiko K3 yang akan ditimbulkan.

5.2 Penilaian kejadian Risiko

Setelah dialakukan penilaian dan dan pengurutan nilai Risk Priority Number (RPN) mulai dari jumlah terbesar hingga jumlah terkecil dari 2 unit kerja yang ada pada Bengkel Bina Karya, diketahui kejadian risiko K3 kaki dan tangan luka terkena gerinda lepas memiliki nilai sebesar 106.87 atau sebesar lima belas persen. Ini adalah Risk Priority Number (RPN) yang tertinggi jika dibandingkan dengan Risk Priority Number (RPN) dari kejadian lainnya.

Kejadian risiko K3 tersebut terjadi akibat kurangnya kewaspadaan dari pekerja dalam menjalankan tugasnya. Selain itu juga disebabkan pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti baju kerja, sarung tangan, sepatu boot, pelindung kepala, kaca mata sewaktu menjalani tugasnya. Sedangkan untuk kejadian risiko K3 kesentrum listrik memiliki nilai Risk Priority Number (RPN) terendah dengan nilai 9.08 atau sebesar satu persen. Kejadian risiko K3 ini disebabkan karena pekerja tidak menggunakan APD, selain itu belum adanya ketersediaan alat pelindung seperti sarung tangan dan sepatu dari pihak bengkel.

Sehingga peluang tersentrum juga ada, disamping kurangnya kewaspadaan para pekerja dalam melakukan pekerjaannya.

5.3 Analisis Faktor Risiko K3 Dominan

Dari sepuluh jenis kejadian risiko K3 yang ada di Bengkel Bina Karya, diketahui jika kejadian Risiko K3 kaki dan tangan luka terkena gerinda lepas merupakan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi yakni sebesar 106.87 atau sebesar 15 persen. Nilai Risk Priority Number (RPN) untuk kejadian risiko K3 yang terdapat pada faktor Risiko K3 luka /memar/terpeleset tersebut merupakan faktor sisiko K3 paling dominan, jika dibandingkan dengan Faktor risiko K3 lainnya di Bengkel Bina karya Solok.

5.4 Analisis Penggambaran FTA

Dari hasil wawancara diketahui bahwa, jenis kecelakaan yang terjadi pada bagian tersebut adalah kecelakaan berupa “kaki dan tangan luka terkena gerinda lepas”. Berdasarkan hasil pengangambaran pohon kesalahan atau FTA penyebab kecelakaan terkena gerinda ditemukan kejadian risiko terkena gerinda yang menghasilkan 13 kombinasi basic event.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menggunakan metoda FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan FTA (Fault Tree Analysis) diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat 10 kejadian risiko K3 pada dua unit kerja Bengkel Bina Karya.

Sepuluh kejadian risiko K3 tersebut terbagi dalam empat faktor risiko Kerja yaitu terbakar, luka/memar/terpeleset, gangguan pada mata, kesentrum. Dari hasil analisis Failure Mode and Effect analysis (FMEA) diperoleh nilai RPN tertinggi Pada faktor risiko luka/memar/terpeleset dengan kejadian risiko kaki dan tangan luka terkena gerinda lepas dengan nilai 106.87 atau sebesar 15 persen.

2. Hasil FTA penyebab terjadinya kecelakaan kaki dan tangan luka akibat gerinda lepas pada faktor risiko menghasilkan 13 kombinasi basic event.

Kombinasi-kombinasi tersebut adalah kurang koordinasi,kurang enak badan, kurang konsentrasi, kurang semangat kerja, bercanda berlebihan, tidak memperhatikan situasi, ruang kerja terbatas, lantai kerja licin, lingkungan kerja berantakan, tidak nyaman menggunakan APD, APD tidak tersedia, kurang pelatihan, kurang pengalaman

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian Analisis Risiko keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan metode FTA (Fault Tree Analysis) disarankan :

1. Bengkel Bina Karya disarankan untuk menyediakan sarana dan prasarana atau alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan para pekerja dalam menjalankan tugasnya di lantai kerja, seperti helm, baju khusus kerja, sarung tangan, kacamata, sepatu boot, dan lainnya, serta juga memberikan

kesempatan kepada para karyawan untuk mengikuti pelatihan kerja guna untuk menambah wawasan pekerja tentang peranan K3.

2. Para pekerja disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan kesadaran dan memahami pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam bekerja sehingga tidak menimbulkan dampak kerugian baik terhadap pekerja maupun terhadap bengkel.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Anwar, Armen. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Karyawan di PT. Waskita Guna Jaya.

Pekanbaru. 2013

Ervil, Riko H, MT dkk. Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi. Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND). Padang. 2015.

Herman, Gerry Tri Virgin. Teknik Pengambilan Sampel Dalam Metodologi Penelitian. http://gerrytri.blogspot.co.id, 2013

Notoadmodjo, S, Metodologi penelitian kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 2012.

Pasaribu, Haryanto Pandapotan, Harijanto Setiawan, Wulfram I. Ervianto. Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) Untuk Mengidentifikasi Potensi dan Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Proyek Gedung. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta. 2017

Pitasari, Gia Pratiwi, Caecilia Sari Wahyuning, Arie Desrianty. Analisis Kecelakaan Kerja Untuk Meminimisasi Potensi Bahaya Menggunakan Metode Hazard and Operability dan Fault Tree Analysis. Institut Teknologi Nasional (Itenas). Bandung. 2014

Roehan, Kiki Rizki Amir, Yuniar, Arie Desrianty. Usulan Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA). Institut Teknologi Nasional (Itenas). Bandung. 2014

Socrates, Muhammad Fil. Skripsi Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode Hirarc (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) Pada Alat Suspension Preheater Bagian Produksi di Plant 6 dan 11 Field Citeureup PT. Indocement Tunggal Prakarsa.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2013

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

2011

Syafi’i, M. Fauzi. Skripsi Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. PG.

Rajawali I Unit PG. Krebet Baru Bululawang Malang. Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Jawa Timur. 2008

Zulkarnaini. Skripsi Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND). Padang. 2014

KUESIONER PENELITIAN Kepada

Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Responden

Dengan hormat,

Dalam rangka penelitian Tugas Akhir yang berjudul Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menggunakan Metode Failure Mode and Efect Analysis dan Faultree Analysis, maka dengan ini saya:

Nama : Azizur Rahman NPM : 1410024425006

Jurusan: Teknik Industri – Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i dalam penelitian ini, untuk mengisi kuesioner berikut ini. Harapan kami, kuisioner ini diisi dengan jawaban yang objektif dan jujur tanpa ada pengaruh dari pihak manapun. Seluruh hasil jawaban kuisioner ini hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian dan dijamin kerahasiaannnya.

Demikianlah kuisioner ini saya buat, besar harapan saya Bapak/Ibu/Sdr/i bersedia mengisi kuisioner ini. Atas kesediaan dari Bapak/Ibu/Sdr/i kami ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Azizur

Rahman

Nama Responden : Bagian :

Umur :

BAGIAN I

Kuesioner Penentuan Nilai Severity Potensi Kegagalan pada FMEA Petunjuk Pengisian Pada bagian ini, anda diminta untuk memberi penilaian Severity, dari modus potensi kecelakaan kerja pada proses perbaikan di Bengkel Bina Karya. Beri penilaian menggunakan angka pada tempat yang tersedia sesuai dengan pendapat anda.

Tingkat Dampak Akibat luka

10

Kehilangan nyawa atau merubah kehidupan individu

Kematian beberapa individu (masal)

9 Kematian individu (seseorang)

8 Perlu perawatan serius dan menimbulkan

cacat permanen 7

Berdampak besar pada individu sehingga tidak ikut

lagi dalam aktivitas

Dirawat lebih dari 12 jam, dengan luka pecah pembuluh darah, hilang ingatan hebat,

kerugian besar, dll 6

Dirawat lebih dari 12 jam, patah tulang, tulng bergeser, radang dingin, luka bakar, susah

bernafas dan lupa ingatan sementara, jatuh/terpeleset.

5 Dampak yang diterima

sedang (individu hanya 1 sampai 2 hari tidak ikut

dalam aktivitas)

Keseleo/terkilir, retak/patah ringan, keram atau kejang

4 Luka bakar ringan, luka gores/tersayat,

frosnip (radang dingin/panas)

3 Dampak diterima kecil

(individu masih dapat ikut dalam aktivitas)

Melepuh, tersengat panas, keseleo ringan, tergelincir atau terpeleset ringan

2 Tersengat matahari, memar, teriris ringan,

tergores 1 Tidak berdampak (individu

tidak mendapat dampak yang terasa)

Terkena serpihan, tersengat serangga, tergigit serangga

Disini Saverity menunjukkan tingkat keseriusan akibat yang ditimbulkan.

Skala/rankking yang digunakan pada penilitian ini berdasarkan standar incident severity scale. Standar ini memberi dampak dari potensi kecelakaan kerja mengenai luka, penyakit, bahaya sosial dan psychological serta bahaya terhadap mesin atau peralatan.

Isilah kuesioner dibawah ini berdasarkan pedoman tabel di atas, Skala penilaian dimulai dari 1 – 10

1. Tangan terbakar percikan api las

2. Jari tangan putus akibat terjepit rood excavator 3. Tangan terjepit

4. Jatuh dari alat berat

5. Kaki dan tangan luka akibat gerinda lepas 6. Kening terkena kipas mobil

7. Terkena air panas atau air radiator 8. Mata terkena cairan carburetor spray

9. Mata terkena pasir atau debu 10. kesentrum listrik

BAGIAN II

Kuesioner Penentuan Nilai Occurance Potensi Kegagalan pada FMEA Petunjuk Pengisian Pada bagian ini, anda diminta untuk memberi penilaian Occurance, dari modus potensi kecelakaan kerja pada proses perbaikan di Bengkel Bina Karya. Beri penilaian menggunakan angka pada tempat yang tersedia sesuai dengan pendapat anda.

Probabilitas kejadian Tingkat kejadian Nilai

Sangat tinggi dan tidak bisa dihindari > 1 in 2 10

Rendah dan relatif jarang terjadi 1 in 2.000 4

1 in 15.000 3

Sangat rendah dan hampir tidak pernah terjadi 1 in 150.000 2

1 in 1.500.000 1

Occurance merupakan frekuensi dari penyebab kegagalan (potensi kecelakaan kerja) secara spesifik dari suatu proyek yang terjadi dan menghasilkan bentuk kegagalan.

Skala yang digunakan dari satu (hampir tidak pernah) sampai dengan sepuluh (hampir sering).

Berikut ini merupakan penjelasan tabel diatas : Apabila aktifitas kerja yang dilakukan sedikit dan menimbulkan satu insiden, maka peluang terjadinya kecelakaan tinggi, memperoleh nilai yang lebih besar. Sedangkan semakin banyak aktifitas kerja yang dilakukan dan menimbulkan satu insiden maka peluang kecelakaan kerja semakin kecil, dan memperoleh nilai yang lebih rendah.

Isilah kuesioner dibawah ini berdasarkan pedoman tabel di atas, Skala penilaian dimulai dari 1 – 10

1. Tangan terbakar percikan api las

2. Jari tangan Putus akibat terjepit rood excavator 3. Tangan terjepit

4. Jatuh dari alat berat

5. Kaki dan tangan luka akibat gerinda lepas 6. Kening terkena kipas mobil

7. Terkena air panas atau air radiator 8. Mata terkena cairan carburator spray

9. Mata terkena pasir atau debu 10. Kesentrum listrik

BAGIAN III

Kuesioner Penentuan Nilai Detection Potensi Kegagalan pada FMEA Petunjuk Pengisian Pada bagian ini, anda diminta untuk memberi penilaian Detection, dari modus potensi kecelakaan kerja pada proses perbaikan di Bengkel Bina Karya. Beri penileian menggunakan angka pada tempat yang tersedia sesuai dengan pendapat anda.

Deteksi Kemungkinan Terdeteksi Ranking

Hampir tidak mungkin

Tidak ada alat pengontrol yang mampu

mendeteksi 10

Sangat jarang

Alat pengontrol saat ini sangat sulit mendeteksi bentuk dan penyebab kegagalan

9

Jarang 8

Sangat rendah Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk

dan penyebab sangat rendah 7

Rendah Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk

dan penyebab rendah 6

Sedang Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk

dan penyebab sedang 5

Agak tinggi Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk

dan penyebab sedang sampai tinggi 4

Tinggi Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk

dan penyebab tinggi 3

Sangat tinggi Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk

dan penyebab sangat tinggi 2

Hampir pasti Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk

dan penyebab hampir pasti 1

Disini Detection merupakan pengukuran terhadap kemampuan mendeteksi atau mengontrol kegagalan (potensi kecelakaan kerja) yang bisa terjai. Skala yang digunakan dari satu (alat bisa mengontrol atau mendeteksi kegagalan), skala untuk detection.

Isilah kuesioner dibawah ini berdasarkan pedoman tabel di atas, Skala penilaian dimulai dari 1 – 10

1. Tangan terbakar Percikan api las

2. Jari tangan Putus akibat terjepit rood excavator 3. Tangan terjepit

4. Jatuh dari alat berat

5. Kaki dan tangan luka akibat gerinda lepas 6. Kening terkena Kipas mobil

7. Terkena air panas atau air radiator 8. Mata terkena cairan carburator spray

9. Mata terkena pasir atau debu 10. Kesentrum listrik

SURAT BUKTI PENGAMBILAN DATA

NAMA : Azizur Rahman

NPM : 1410024425006

JURUSAN PROGRAM STUDI : Teknik Industri

TEMPAT PENELITIAN : Bengkel Bina Karya Cupak Solok DATA YANG DIAMBIL : Kousioner Analisis Risiko Keselamatan

dan Kesehatan Kerja

PEMBIMBING I : Riko Ervil, MT

PEMBIMBING II : Ir. H, Abd Latif, MM

Yang bersangkutan telah mengambil data diatas pada proses pekerjaan pada Bengkel Bina Karya Cupak Solok untuk keperluan penulisan Tugas Akhir di Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

Padang, Juli 2018

Dilla Harzon, Spd Kepala Bengkel

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Azizur Rahman NPM : 1410024425005 Pogram Studi : Teknik Industri

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul :

Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari skripsi orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut prediket kelulusan dan gelar sarjana saya).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, maka dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.

Padang, Juli 2018 Pembuat pernyataan

Azizur Rahman NPM: 1410024425006

BIODATA WISUDAWAN

No. Urut : -

Nama : Azizur Rahman

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat / Tgl Lahir : Sungai Nanam / 09 Oktober 1994

NPM : 1410024425006

Program Studi : Teknik Industri Tanggal Lulus : 18 Desember 2017

IPK : 3, 57

Predikat Lulus : Dengan Pujian

Judul Skripsi : Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menggunakan Metode Failure Mode and Effect analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA)

Dosen Pembimbing : 1. Riko Ervil, MT 2. Ir. H. Abd Latif, MM

Asal SMA : SMK Muhammadiyah Solok

Nama Orang Tua : Ayah : Yono Herman Ibu : Erma Liswarti

Alamat / Tlp / Hp : Jl. Syeh Kaciek, Jorong Taratak Pauh, Kenagarian Sungai Nanam, Kec, Lembah Gumanti Kab. Solok / 082386494858