• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

2.2 Evaluasi Perangkat Lunak

2.2.5 Model ISO 9126-1

ISO 9126-1 atau ISO 9126 bagian 1 adalah bagian ISO 9126 yang merupakan standar internasioanal untuk evaluasi perangkat lunak. ISO 9126 ini dibagi menjadi empat bagian yang membahas masing - masing bidang.

Menurut Arisa (2008) kualitas model, metrik internal dan kualitas dalam penggunaan metrik. ISO 9126-1 menjelaskan model kualitas perangkat lunak yang mengkategorikan kualitas perangkat lunak ke dalam enam karekteristik (faktor) yang dibagi menjadi subkarekteristik dari masing masing karekteristik, sebagai berikut :

1. Functionality (fungsionalitas)

Functionality (Fungsionalitas) adalah kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan fungsi yang dinyatakan memenuhi dan mengandung yang dibutuhkan ketika perangkat lunak digunakan untuk dalam kondisi tertentu. Adapun subkarekteristik dari functionality sebagai berikut:

1) Suitability : Kemampuan perangkat lunak yang memberikan keakuratan dan ketepatan dari setiap fungsi-fungsinya.

2) Accuracy : Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu.

3) Interoperability : Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau sistem tertentu.

4) Security : Kemampuan perangkat lunak untuk melindungi informasi dan data sehingga orang atau sistem yang tidak sah tidak dapat membaca atau

memodifikasi atau dengan kata lain subkarekteristik ini berhubungan dengan akses penggunaan sistem.

5) Functionality Compliance : Kemampuan perangkat linak untuk mematuhi standar, konveksi atau peraturan yang berhubungan dengan fungsionalitas (functionality)

2. Reliability (Kehandalan)

Reliability(kehandalan) adalah kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan tingkat kinerja tertentu ketika digunakan dalam kondisi tertentu. Adapun subkarekteristik dari reliability sebagai berikut:

1) Maturity :Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan dalam perangkat lunak.

2) Recoverability :Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang terkena dampak langsung dalam kasus kegagalan sistem.

3) Reliability Complience: Kemampuan perangkat lunak untuk memenuhi standar, konvensi atau peraturan yang berkaitan dengan kehandalan (reliability)

3. Usability (Ketergunaan)

Usability (Ketergunaan) adalah kemampuan perangkat lunak untuk di pahami, dipelajari, digunakan dan menarik bagi pengguna, bila digunakan dalam kondisi tertentu. Adapun subkarekteristik dari usability sebagai berikut:

1) Understandbility: Kemampuan perangkat lunak untuk mudah di pelajari dan dikendalikan oleh pengguna.

2) Operability: Kemampuan perangkat lunak untuk mudah dioperasikan dan dikendalikan oleh pengguna.

3) Attractiveness: Kemampuan Perangkat lunak untuk mematuhi standar, konvensi atau peraturan yang berkaitan dengan ketergunaan (usability).

4. Efficiency (Efisiensi)

Efficiency (Efisien) adalah kemampuan perangkat lunak untuk memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut. Adapun subkarekteristik dari efficiency sebagai berikut:

1) Time Behavior: Kemampuan perangkat lunak untuk memberikan respon yang tepat dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya.

2) Resource Utilisation:Kemampuan perangkat lunak untuk menggunakan jumlah dan jenis sumber daya yang tepat ketika perangkat lunak melakukan fungsinya.

3) Efficiency Compliance:Kemampuan perangkat lunak untuk mematuhi standar- standar atau konvensi yang berkaitan dengan efisiensi (efficiency).

5. Maintanability (Keterpeliharaan)

Maintainability (keterpeliharaan)adalah kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi.Modifikasi dapat mencakup koreksi, perbaikan atau adaptasi dari perangkat lunak terhadap perubahan lingkungan, persyaratan dan spesifikasi fungsional. Adapun subkarekteristik dari maintainability sebagai berikut:

1) Analyzability: Kemampuan perangkat lunak untuk dapat di diagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan dalam perangkat lunak.

2) Changeability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi.

3) Stability : Kemampuan persngkst lunsk untuk menghindari efek yang tak terduga dari modifikasi perangkat lunak divalidasi.

4) Testability : Kemampuan perangkat lunak yang memungkinkan modifikasi perangkat lunak untuk divalidasi.

5) Maintanability Complience: Kemampuan perangkat lunak untuk mematuhi standar atau konvensi yang berkaitan dengan keterpeliharaan.

6) (maintainability) 6. Portability (Portabilitas)

Portability (Portabilitas) adalah kemampuan perangkat lunak untuk dapat di transfer atau dipindahkan dari satu lingkungan ke lingkungan yang lain. Adapun subkarekteristik dari portability sebagai berikut:

1) Adaptability:Kemampuan perangkat lunak untuk beradaptasi.

2) Installability: Kemampuan perangkat lunak untuk di-instal di lingkungan tertentu.

3) Co-existence: Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak independen lainnya dalam lingkungan yang sama.

4) Replaceability: Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan di tempat perangkat lunak lain untuk tujuan yang sama dalam lingkungan yang sama.

5) Portability Compliance: Kemampuan perangkat lunak untuk mematuhi standar atau konvensi yang berkaitan dengan (portability)

Tabel 2.1 Karekteristik dan Sub – karekteristik model ISO 9126-1 dari masing- masing karekteristik tersebut yakni sebagai berikut:

No Karakteristik Subkarakteristik

1 Functionality (Fungsionalitas) Suitability Accuracy Interoperability Security

Funtionality Compliance

2 Realibility (Kehandalan) Maturity

Fault Tolerance Recoverability

Realibilty Compliance

3 Usability (Ketergunaan) Learnability

Operability Attractivenness Usability Compliance

4 Efficiency (Efisiensi) Time Behavior

Resource Utilitation Efficiency Compliance 5 Maintainability (Keterpeliharaan) Analysability

Changeability Stability Testability Maintanability Compliance 6. Portability (Portabilitas) Adaptability Installability Co-existance Repleaceability

Portability Compliance

Kelebihan ISO 9126

Salah satu stardard yang bisa digunakan untuk mengevaluasi kualitas sohrale yaitu Standard ISO 9126. Standart merupakan salah satu frame work umum mengenai karakteristik dari kualitas perangkat lunak. yang dipercaya mempunyai kekuatan yang lebih adalabre yang dapat digunakan untuk seluruh sistem, terutama untuk menetapkan kerangka umum dalam mengevaluasi sebuah rolrare (Bee Bee Chu4 2004 : pl85), sehingga dapat meagevaluasi keefektifan dan kualitas perangkat lunak, dan mendeteksi kesalahan potensial, sehingga visibilitas pemngkat lunak satu elemen sistem dan biaya yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak dapat ditekan.

Faktor-faktor ISO 9126-1 tidak serta merta memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran kualitas secara langsung.Meskipun demikian, standar tersebut menyediakan basis yang sangat penting untuk melakukan pengukuran-pengukuran kualitas secara tidak langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar yang sempurna untuk menilai kualitas suatu sistem/perangkat lunak.

Kelemahan ISO 9126

Berdasarkan penelitian Fitrisia (2017) menyatakan bahwa evaluasi yang telah dilakukan menggunakan metrik ISO 9126-2 diperoleh hasil bahwa aspek functionality subfaktor suitability memberikan hasil yang baik dari sisi kesesuaian system dengan kebutuhan pengguna, namun memiliki hasil yang kurang baik dari sisi kestabilan fungsi.

Manfaat ISO 9126

Pada pembahasan ini, model iso 9126-1 di tujukan pada kualitas atribut sebagai struktur yang hirarki dari karakteristik dan sub karakteristik.Level tertinggi menyusun enam karakteristik yang di bagi lagi menjadi dua puluh satu sub-karakteristik di tingkat terendah.

Keuntungan utama dari model ini adalah model dapat diterapkan pada kualitas produk perangkat lunak (Fahmy et al.2012).

Dokumen terkait